1
Pendahuluan
2
Pendelegasian
4
Wewenang…
5
Pendelegasian &
Tanggung jawab
6
Dua Pandangan Sumber
Wewenang/Otoritas
1. Pandangan klasik (Teori Formal)
• Otoritas berasal dari tingkat tertinggi dalam masyarakat dan
kemudian dengan berlandaskan hukum diteruskan ketingkat yang
lebih rendah.
• Pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke
atas sampai sumber terakhir, dalam hal ini untuk organisasi
perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham.
7
Dua Pandangan Sumber
Wewenang/Otoritas
8
PANDANGAN
PENERIMAAN
PANDANGAN KLASIK
MANAJER MEMBERIKAN
PERINTAH
KONSTITUSI MENJAMIN HAK UNTUK
MEMPUNYAI PROPERTY DAN
MENGENDALIKAN BISNIS PENERIMA PERINTAH
MEMPERTIMBANGKAN
APAKAH AKAN MENERIMA
MANAJER MEMBERIKAN
PERINTAH
PENERIMAAN TIDAK MENERIMA
PERINTAH DIPATUHI
9
Kondisi Saat Menerima
Wewenang
• Memilih bawahan
• Menetapkan wewenang, tujuan dan sasaran delegasi
• Memberikan sarana untuk menyelesaikan tugas
• Memantau tugas penting
• Menetapkan penyelesaian tugas dalam batas waktu yang jelas
11
a. Memilih bawahan
• Siapa yang memiliki, atau dapat memiliki semua data yang diperlukan
untuk mengerjakan pekerjaan..?
• Siapa yang memiliki kemampuan untuk menangani suatu masalah..?
• Apakah Anda yakin bahwa orang tersebut bisa berhasil..?
13
c. Memberikan sarana
untuk menyelesaikan tugas
14
d. Memantau tugas penting
16
Pedoman Klasik Untuk Delegasi
Efektif
• Prinsip Skalar
• Proses pendelegasian harus ada garis wewenang yang jelas mengalir setingkat
demi setingkat dari tingkatan organisasi paling atas ke tingkatan paling bawah.
• Prinsip Kesatuan Perintah
• Setiap bawahan dalam organisasi seharusnya melapor hanya kepada seorang
atasan.
• Tanggung jawab, Wewenang, dan Akuntabilitas
17
Manfaat Pendelegasian Wewenang
Yang Efektif
18
Hambatan Pendelegasian
Wewenang Yang Efektif
KE-ENGGANAN UNTUK
MENDELEGASIKAN
WEWENANG
HAMBATAN TERHADAP
PENDELEGASIAN
WEWENANG YANG
EFEKTIF
KE-ENGGANAN UNTUK
MENERIMA PENDELEGASIAN
WEWENANG
19
Mengapa Manajer Gagal
Mendelegasi
• Manajer merasa lebih bila mereka tetap mempertahankan hak
pembuatan keputusan.
• Manajer tidak bersedia menghadapi risiko bahwa bawahan akan
melaksanakan wewenangnya dengan salah atau gagal.
• Manajer tidak atau kurang mempunyai kepercayaan akan
kemampuan bawahannya.
• Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai
hak pembuatan keputusan.
9–20
Mengapa Manajer Gagal
Mendelegasi
9–21
Mengapa Bawahan Menolak
Delegasi
• Delegasi berarti bawahan menerima tambahan tanggung jawab dan
akuntabilitas.
• Selalu ada perasaan bahwa bawahan akan melaksanakan wewenang
barunya dengan salah dan menerima kritik.
• Bawahan kurang mempunyai kepercayaan diri dan merasa tertekan
bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yang lebih besar.
9–22
Penanggulangan Hambatan
Delegasi
• Kesediaan manajemen
• Untuk memberikan kepada bawahan kebebasan yang sesungguhnya untuk
melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya.
• Pengembangan komunikasi
• Meningkatnya komunikasi antara manajer dan bawahan akan meningkatkan
saling pengertian dan membuat delegasi lebih efektif.
9–23
Wewenang Lini, Staf &
Fungsional
• Wewenang Lini
• Bagian organisasi yang secara langsung bertanggung jawab untuk mencapai
tujuan organisasi
• Wewenang Staf
• Memberikan nasihat dan jasa pada lini. Ini merupakan fungsi utama kedudukan
staf.
• Hak yang dipunyai oleh satuan-satuan atau para spesialis untuk menyarankan,
memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini.
• Sentralisasi
• Pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi.
• Desentralisasi
• Penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan
keputusan ketingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.
• Seberapa jauh manajemen puncak mendelegasikan wewenang ke bawah—ke
divisi-divisi, cabang-cabang, atau satuan organisasi yang lebih rendah.
9–25
Tugas
9–26