PENDELEGASIAN WEWENANG
Pendelegasian wewenang dan koordinasi merupakan sesuatu yang sangat penting dan
vital dalam organisasi manajemen / kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang
dan koordinasi agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik.Selain itu,
pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila
seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak
butuh siapa-siapa selain dia sendiri. Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat
dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan
agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama
di saat terjadi perubahan susunan manajemen. Koordinasi juga merupakan proses
pengintegrasian tujuan-tujuan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen
atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisien.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1/10
BAB II
PEMBAHASAN
Adakalanya seseorang yang berada disuatu posisi memiliki berbagai keterbatasan dalam
melakukan suatu pekerjaan, jumlah pekerjaan serta keahlian yang dimiliki. Jika keterbatasan ini
tidak dapat ditanggulangi, hal ini akan memperburuk kinerja Organisasi. Maka perlu
dilakukannya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atau biasa disebutdelegation.
Tindakan mempercayakan tugas (yang pasti dan jelas), kewenangan, hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan secara individu dalam setiap
posisi tugas. Pendelegasian dilakukan dengan cara membagi tugas, kewenangan, hak, tanggung
jawab, kewajiban, serta pertanggungjawaban, yang ditetapkan dalam suatu penjabaran/deskripsi
tugas formil dalam organisasi.
Berikut adalah definisi atau pengertian dari pendelegasian wewenang (Delegasi) oleh
beberapa pakar :
Ralph C. Davis
“ Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika kita menyerahkan
wewenang, berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggung jawaban”
2/10
Harold Koontz and Cyril O’Donnel
2.2 Dasar Pendelegasian
Pendelegasian itu sangat penting bagi hidup dan kerja setiap organisasi dengan alasan-
alasan mendasar berikut di bawah ini :
1. Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain, sesuatu yang
hanya dapat diwujudkannya melalui pendelegasian.
2. Melalui pendelegasian, pemimpin memberi tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan demi pemastian tanggung jawab
tugas (agar setiap individu peserta suatu organisasi berfungsi secara normal).
3. Dengan pendelegasian, pekerjaan keorganisasian dapat berjalan dengan baik tanpa
kehadiran pemimpin puncak atau atasan secara langsung.
4. Dalam pendelegasian, pemimpin memercayakan tugas, wewenang, hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sekaligus "menuntut" adanya hasil
kerja yang pasti dari bawahan.
5. Dalam pendelegasian, pemimpin memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sepadan bagi pelaksanaan kerja sehingga
bawahan dengan sendirinya dituntut untuk bertanggung jawab penuh dalam
pelaksanaan kerja.
6. Pendelegasian wewenang membuktikan adanya pimpinan dan bawahan dalam
3/10
organisasi.
2.4 Sifat Delegasi
Pendelegasian hanya akan berfungsi secara efektif apabila pemimpin memahami dan
mengambil sikap yang tepat terhadap pendelegasian itu, yakni:
4/10
1. Pemimpin tertinggi dan yang setingkat di atas setiap bawahan bertanggung jawab
penuh atas tugas yang didelegasikan dengan memberi dukungan penuh kepada
bawahan dengan memenuhi apa yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas.
2. Pemimpin yang mendelegasikan tugas bertanggung jawab memberi kredit kepada
setiap pelaksana tugas atas hasil kerja yang telah diperlihatkannya.
3. Pemimpin yang mendelegasikan tugas mutlak bertanggung jawab penuh atas sukses
atau gagalnya suatu pelaksanaan kerja serta segala konsekuensi yang ditimbulkan oleh
setiap bawahannya.
Ada beberapa sikap terhadap delegasi/pendelegasian yang memiliki efek negatif ataupun
positif. Sikap-sikap tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pemimpin sering tidak mendelegasikan tugas karena berbagai alasan, yaitu pemimpin
tidak tahu atau takut, dan mempertahankan status quo, serta tidak memercayai orang
lain/mencurigai orang lain.
2. Pemimpin sering mendelegasikan semua tugas karena pemimpin tidak tahu ataupun
ingin membebaskan diri/meringankan diri dari kewajibannya.
3. Pemimpin sering mendelegasikan sedikit tugas karena pemimpin takut atau sangat
hati-hati, atau kurang/tidak percaya.
4. Pemimpin dapat dan patut mendelegasikan tugas dengan bertanggung jawab.
a. Asas Kepercayaan
Delegator hanya akan mendelegasikan sebagian wewenanganya
kepadadelegate, jika delegate dapat dipercaya. Kepercayaan harus didasarkan atas
pertimbangan yang Objektif mengenai Kecakapan, kemampuan, kejujuran, keterampilan
dan tanggung jawab.
b. Asas Delegasi Atas Hasil yang Diharapkan
Pemimpin dalam mendelegasikan wewenang harus berdasarkan Hasil yang
dilakukan oleh delegate. tidak boleh kurang, tidak boleh lebih. Harus disesuaikan
dengan jaminan kecakapan dan keterampilan untuk mencapaihasil yang diharapkan.
c. Asas Penentuan fungsi dan Kejelasan Tugas (Principle of function definition)
Asas penentuasn tugas yang dilakukan manajer kepada para bawahanya harus
secara jelas disertai hasil yang diharapkan. Semakin jelas kegiatan yang dilakukan maka
akan semakin jelas delegation of authority dalam organisasi dan semaki jelas pula
hubungan wewenang dengan bagian – bagian yang lainnya. Menurut asas ini
pendelgasian harus didasarkan atas job description seorang bawahan.
d. Asas Rantai Berkala (Principle Scolar of Chain)
Asas ini artinya manajer dalam mendelegasikan wewenang harus dilakukan
5/10
menurut urutan kedudukan yakni dari pejabat ke bawahan.Asas ini menghendaki adanya
urutan – urutan wewenang dari manajer puncak kebawahan.
e. Asas Tingkat Wewenang (The Authority Level Participle)
Menurut asas ini masing – masing manager pada setiap tingkat harus mengambil
keputusan dan kebijakan apa saja yang dapat diambilnya sepnajang mengenai
wewenangnya.
f. Asas Kesatuan Komando (Principle Unity of Command)
Setiap bawahan harus diusahakan agar hanya menerima perintah dari seseorang
atasan saja. Tapi seorang atasan dapat memerintah lebih dari seorang bawahan.
g. Asas Keseimbangan Wewenang & Tanggung Jawab (Parity Of Authority &
Responsibility)
Menurut asas ini besarnya wewenang yang didelegasikan harus sama dan
seimbang dengan besaranya tugas – tugas dan tanggungjawab yang diminta. Tanpa
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab akan berakibat terjadinya
kemandekan tugas-tugas dan tumpang tindih.
h. Asas Pembagian Kerja (Devision of Work)
Untuk berfungsinya Organisasi hendaknya dilakukan distribusi pekerjaan,
Karena jika tidak manajemen tidak berarti apa-apa dan semua tugas akan dikerjakan
sendiri oleh manajer.
i. Asas Efisiensi
Menurut asas ini pendelgasian wewenang maka manajer akan lebih leluasa
melaksanakan tugas – tugas penting daripada melaksanakan hal – hal yang dapat
dikerjakan bawahanya.
j. Asas Kemutlakan Tanggung Jawab (Principle of Authority of Responsibility)
Setiap delegate yang menerima wewenang, mutlak harus bertanggungjawab
kepada delegator mengenai wewenang yang dilaksanakannya. Perlu diperhatikan bahwa
asas tidak berlaku mutlak, tetapi hanya sebagai pedoman untuk bertindak dan dalam
penerapannya harus mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi.
6/10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan
perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen
dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin
besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka
sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri. Bila atasan menghadapi
banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan
delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga
lebih memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen.
Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang kita memberikan
otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini yang
sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila mereka melakukan delegasi, mereka
kehilangan wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan.
7/10
Daftar Pustaka
8/10