Anda di halaman 1dari 14

Dasar dari Perilaku Kelompok

Mata kuliah : Perilaku Organisasi


Dosen pengampu : Luh Nadi SE., MM

Kelompok 8
1. Aulia Rizki Fitrianingtyas 191011200480
2. Hermawan 191011200524
3. Seilus S Shoares Boy 191011200663
PENGERTIAN KELOMPOK
 Robbins & Judge,1 (2008:356) kelompok didefinisikan
sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi,dan saling
bergantung utk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
 Luthans (2006:514) definisi komprehensif menyatakan
bahwa jiika ada sebuah kelompok di dalam organisasi maka
anggotanya:
1. Termotivasi untuk bergabung
2. Merasa bahwa kelompok adalah tempat untuk saling berinteraksi dan
sebuah kesatuan unit
3. Memiliki berbagai kontribusi dalam proses organisasi (yaitu, beberapa
orang memiliki kontribusi dalam hal waktu atau energi lebih dari yang
lainnya)
4. Memiliki berbagai pendapat yang disetujui maupun tidak disetujui
melalui berbagai bentuk interaksi

SYARAT-SYARAT TERBENTUKNYA KELOMPOK

Setiap anggota termotivasi untuk bergabung


karena sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan
Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara
anggota yang satu dengan anggota yang lain.
Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai
pengikat, seperti; tugas, atasan, nasib, hobi dan
sebagainya sehingga hubungan antar mereka
menjadi erat
Berstruktur dan berproses
MOTIVASI BERGABUNG DALAM KELOMPOK?
• Teori Kedekatan. Individu berafiliasi satu sama lain karena
kedekatan jarak geogragafis.
• Teori formasi kelompok. Teori ini terdiri dari tiga elemen
yaitu; aktivitas, interaksi, dan perasaan.
• Semakin banyak aktivitas bersama, semakin tinggi interaksi dan
semakin kuat perasaan seseorang (disukai atau tidak disukai)
• Semakin tinggi interaksi, semakin banyak aktivitas bersama, dan
semakin kuat perasaannya,
• Semakin kuat perasaan seseorang thd orang lain, semakin banyak
aktivitas dan interaksi bersama.
• Teori keseimbangan. Orang saling tertarik karena mereka
memiliki sikap yg sama thd obyek relevan dan tujuan.
• Individu X akan berkelompo0kndg individu Y karena persamaan sikap
dan nilai (agama, poltik, gaya hidup, pekerjaan dll)
• Ketika hubungan terbentuk mereka berjuang mempertahankan
keseimbangan antara atraksi dan kesamaan sikap.
• Jika terjadi ketidakseimbangan, dilakukan usaha untuk memper-
baikinya. Jika tidak dapat diperbaiki, hubungan akan berakhir.
• Kedekatan dan interaksi ikut berperan dalam teori keseimbangan
KLASIFIKASI KELOMPOK
KELOMPOK DALAM ORGANISASI
KELOMPOK KELOMPOK
FORMAL INFORMAL

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Komando Tugas Persahabatan Kepentingan

Melaksanakan Melaksanakan Mendukung


Tugas Tugas/proyek Atau
rutin tertentu Menghambat

TUJUAN
ORGANISASI
KELOMPOK FORMAL DAN
KELOMPOK INFORMAL
 Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh
keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi
 Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang manajer
dan bawahan-bawahan langsungnya.
 Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan
tugas tertentu, yang dapat melintasi hubungan komando

 Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan


berkembang secara alamiah yang bekerja karena
kebutuhan sosial.
 Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk mencapai
sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggota klompok
 Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama karena
mereka berbagi satu atau lebih karakteristik, misalnya umur, jenis
keyakinan politik, hobby, etnik.
PERBEDAAN KELOMPOK FORMAL DAN INFORMAL

ASPEK KELOMPOK ORGANISASI


FORMAL INFORMAL
 Hubungan antar pribadi  Jelas/Terstruktur  Tergantung pada
motif dan tujuan
 Kepemimpinan  Dirancang dan  Muncul dan dipilih
ditetapkan
 Pengendalian Perilaku  Penghargaan dan  Pemenuhan kebu-
hukuman tuhan
 Ketergantungan  Bawahan lebih  Keanggotaan bebas

tergantung dan tidak tergantung


TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
1. Tahap pembentukan (Forming). Tahap awal ini ditandai
ketidakpastian atas tujuan, struktur dan kepemimpinan. Tahap
ini selesai ketika anggota merasa menjadi bagian dari kelompok.
2. Tahap perkembangan (storming). Seperti diindikasikan
istilahnya (ribut), ditandai oleh konflik dan konfrontasi. Ketika
tahap ini selesai terdapat kepastian strukur.
3. Tahap normalisasi (norming). Tahap ini struktur menjadi
solid, kohesivitas tinggi, perbedaan menjadi kerjasama
4. Tahap berkinerja (performing). Tahap ini struktur sudah
berfungsi dan fokus pada penyelesaian tugas. Untuk kelompok
kerja permanen berkinerja adalah tahap akhir. Untuk tim,
panitia, satgas dan sejenisnya terdapat tahap pembubaran.
5. Tahap pembubaran (adjourning). Untuk proyek tim atau
tugas dengan tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan
membubarkan diri atau memiliki komposisi baru dan tahapan
dimulai dari awal.
Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja

KELOMPOK KERJA TIM KERJA

Berbagi informasi Tujuan Kinerja kolektif

Netral (bisa negatif) Sinergi Positif

Individual Akuntabilitas Individual & mutual

Acak & bervariasi Keterampilan Saling melengkapi

Individu Hasil kerja Kolektif

Kuat & terfokus Kepemimpinan Bersama


JENIS-JENIS TIM
1. Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12
karyawan dari departemen yang sama yang bertemu
selama beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan cara
memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja
2. Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang
bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan
barang atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal.
3. Tim lintas fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri
dari individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi
tertentu.
4. Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi
yang berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh
melalui peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi via
telepon dan video, fax., dan internet.
Proses Kelompok

• Mencakup proses-proses yang terjadi di dalam suatu


kelompok kerja, yaitu;
• Pola komunikasi dlm pertukaran informasi
• Proses keputusan kelompok,
• Perilaku dan gaya pemimpin,
• Konflik,
• Dinamika kekuasaan
Tugas Kelompok
 Jenis tugas sederhana (rutin dan standar)
 Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)
Kohesivitas kelompok

• Kesamaan nilai dan tujuan


• Keberhasilan dalam mencapai tujuan
• Status dan kebanggaan kelompok
• Penyelesaian perbedaan
• Kecocokan terhadap norma-norma kelompok
• Daya tarik pribadi (kharisma, aura)
• Persaingan antar kelompok
• Pengakuan dan penghargaan
Faktor-faktor yang Meningkatkan dan Menurunkan
Kohesivitas Kelompok
• Kesepakatan tujuan kelompok • Ketidaksepakatan tujuan kelompok
• Frekuensi
YANGinteraksi • Besarnya
YANG jumlah anggota kelompok
• Ketertarikan pribadi • Pengalaman yang tidak
• MENINGKATKAN
Kompetisi antar kelompok
MENURUNKAN
menyenangkan
• Evaluasi berdasarkan keinginan • Persaingan antar anggota kelompok
sendiri • Dominasi oleh satu orang anggota
atau lebih
TERIMAKASIH

HAVE A NICE DAY 

Anda mungkin juga menyukai