Anda di halaman 1dari 21

MENCIPTAKAN &

MENGELOLA TIM
ANGGOTA

1. Aulia Fajria Della N (225020200111079)


2. Shakina Amanda Rachmadanti
(225020200111085)
3. Hasna Sharfina Nur Nabila (225020201111059)
4. Habib Muhammad (225020207111133)
APAKAH KELOMPOK ITU?

KELOMPOK
Kelompok adalah dua atau lebih
individu yang berinteraksi dan
DAN
saling bergantung yang bekerja PERKEMBANGAN
sama untuk meraih tujuan yang KELOMPOK
telah ditetapkan. Kelompok dibagi

menjadi 2 yaitu kelompok formal


dan kelompok informal.

KELOMPOK FORMAL KELOMPOK INFORMAL

Yaitu kelompok kerja yang terbatas


pada satu struktur organisasi dan Yaitu kelompok yang terbentuk
memiliki rancangan penugasan ditempat kerja dan cenderung
kerja serta tugas-tugas spesifik berdasarkan pertemanan dan
yang ditujukan untuk mencapai minat yang sama.
tujuan organisasi.
TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK

Tahapan Pembentukan (Forming)


Tahap pembentukan memiliki dua fase. Fase pertama ketika orang-
orang mulai bergabung ke dalam kelompok. Setelah bergabung, fase dua
pun dimulai yaitu dengan mendefinisikan tujuan, struktur dan
kepemimpinan kelompok.

Tahap Pancaroba/Keributan (storming)


Dinamakan demikian karena pada tahap ini terdapat konflik antar
kelompok yang terjadi akibat perselisihan siapa yang berhak mengontrol
kelompok dan apa yang harus dilakukan kelompok ini. Ketika tahap ini
selesai, terbentuklah hierarki kepemimpinan yang relatif jelas dan adanya
kesepakatan mengenai arah kelompok tersebut.
TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK

Tahap Penormaan (norming)


Pada tahap ini hubungan akrab mulai terjalin dan kelompok mulai
menyatu. Rasa identitas dan persahabatan yang kuat dalam kelompok
kini semakin kuat. Tahap ini selesai ketika struktur kelompok mulai solid
dan kelompok tersebut telah menerima serangkaian ekspetasi atau
norma yang terkait dengan perilaku anggotannya.

Tahap Pelaksanaan (performing)


Pada tahap ini struktur kelompok telah ditetapkan dan diterima anggota
kelompok. Energi mereka telah beralih dari saling mengenal dan
memahami menjadi penyelesaian tugas kelompok. Ini merupakan tahap
terakhir dari perkembangan kelompok kerja yang permanen.

Namun, untuk kelompok yang


bersifat temporer-tim proyek,
satuan tugas atau kelompok sejenis TAHAPAN
yang memiliki tugas yang terbatas,
tahapan finalnya adalah
PERKEMBANGAN
penundaan (adjourning). Pada KELOMPOK
tahap ini, kelompok bersiap-siap

membubarkan diri. Perhatian


kelompok difokuskan pada
penyelesaian kegiatan ketimbang
pelaksanaan tugas.

KINERJA DAN
KEPUASAN KELOMPOK
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja
dan kepuasan kelompok yang diantaranya:
1. Kondisi Eksternal yang Dibebankan Terhadap Kelompok
2. Sumber Daya Anggota Kelompok
3. Struktur Kelompok
4. Tugas Kelompok
Strategi Organisasi
KONDISI EKSTERNAL
YANG DIBEBANKAN Hubungan Wewenang

TERHADAP KELOMPOK Regulasi dan Aturan Formal

Ketersediaan Sumber Daya


Suatu kelopok dipengaruhi oleh Kriteria Pemilihan Karyawan
kondisi eksternal yang dibebankan
Budaya dan Sistem Manajemen Kerja
kepadanya yang diantaranya
Tata Letak Fisik Tempat Kerja Kelompok

Tersebut
sumber daya ini mencakup pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, serta
kepribadian, dan semua hal tersebut sangat
menentukan tugas yang para anggota
emban dan seberapa efektif mereka
mengerjakannya. SUMBER DAYA
Keterampilan interpersonal–terutama
ANGGOTA
manajemen konflik dan resolusinya, pemecah KELOMPOK
masalah secara kolaboratif, dan komunikasi–
selalu dibutuhkan bagi
kelompok kerja agar berjalan baik.

STRUKTUR KELOMPOK
Struktur ini menegaskan Peran, Norma, Kesesuaian,
Sistem Status, Ukuran Kelompok, dan Kesatuan Kelompok

PERAN NORMA

Pola perilaku yang diharapkan dari


seseorang yang mengemban
Standar atau ekspektasi
suatu posisi tertentu dalam unit
yang diterima dan dibagi
sosial yang membantu kelompok
dalam menyelesaikan tugas atau oleh anggota kelompok.
menjaga tingkat kepuasan
anggota kelompok
STRUKTUR KELOMPOK
Struktur ini menegaskan Peran, Norma, Kesesuaian,
Sistem Status, Ukuran Kelompok, dan Kesatuan Kelompok

KESESUAIAN SISTEM STATUS

Suatu posisi, peringkat atau


nilai prestise untuk anggota
Orang menyesuaikan diri
kelompok yang berfungsi
dengan kelompok agar
sebagai pengakuan atas
dapat diterima oleh
kontribusi individu untuk
kelompok tersebut
kelompok dan sebagai

motivator perilaku.

STRUKTUR KELOMPOK
Struktur ini menegaskan Peran, Norma, Kesesuaian,
Sistem Status, Ukuran Kelompok, dan Kesatuan Kelompok

UKURAN KELOMPOK
Small Groups : Menyelesaikan tugas lebih cepat daripada
larger group dan lebih efektif dalam menggunakan fakta

Large Groups: Memecahkan masalah lebih baik daripada small


groups dan lebih efektif dalam mencari fakta

Social Loafing: Kecenderunngan seseorang untuk tidak


berupaya maksimal ketika bekerja secara kelompok dibanding
individual
STRUKTUR KELOMPOK
Struktur ini menegaskan Peran, Norma, Kesesuaian,
Sistem Status, Ukuran Kelompok, dan Kesatuan Kelompok

KESATUAN KELOMPOK

Anggota tertarik pada kelompok dan saling berbagi peran


dalam mencapai tujuan kelompok. Kelompok yang tingkat
kesatuan kelompoknya tinggi akan lebih produktif dan lebih
efektif dalam menangani tugas dan mencapai tujuan
kelompok daripada kelompok yang tingkat kesatuan
kelompoknya rendah

Pengertian:
Tim kerja efektif dapat diartikan sebagai tim
TIM KERJA yang berhasil mencapai tujuannya (teams that
are able to achieve their purpose). Dalam

EFEKTIF sebuah tim efektif, seluruh komponen tim bekerja


dengan sungguh-sungguh sesuai dengan peran
dan fungsinya masing-masing yang ditujukan
semata-mata untuk meraih tujuan tim, yang
merupakan tujuan bersama.
KARAKTERISTIK TIM
KERJA YG EFEKTIF
1. Memiliki pemahaman akan tujuan yang jelas
2. Memiliki anggota yang kompeten dengan kemampuan teknik dan
intepersonal yang sesuai
3. Menunjukkan tingkat saling percaya dalam karakter dan integritas
anggota kelompoknya
4. Menunjukkan komitmen untuk mencapai tujuan tim
5. Memiliki sistem komunikasi yang baik
6. Memiliki kemampuan bernegosiasi
7. Memiliki kepemimpinan yang sesuai
8. Memiliki lingkungan yang mendukung baik eksternal maupun internal
TANTANGAN KONTEMPORER DALAM
MENGELOLA TIM
Terjadinya beberapa perubahan besar yang terjadi terhadap lingkungan dan
kebiasaan kerja yang terjadi karena penyesuaian terhadap pandemi,muncul
beberapa tantangan dan penyesuaian dalam pengelolaan tim diantaranya,

KOMUNIKASI
keadaan remote working ini seringkali membuat para pegawai tidak
terdorong untuk berkomunikasi secara terbuka, dan akhirnya hanya
membicarakan hal-hal yang dirasa perlu dan seadanya saja. Dan hal ini
yang menjadi tantangan bagi para manajer untuk meningkatkan upaya
mereka sehingga para anggota tim tersebut dapat nyaman
menyuarakan isi hati mereka.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan menjadi fondasi utama bagi sebuah perusahaan agar bisa
mencapai tujuan. Dan di masa-masa work from home ini, kepercayaan
mempunyai peran yang lebih penting lagi. Karena permasalahan utama
ketika bekerja secara remote adalah rasa percaya yang terkadang tidak
stabil. Ketika tidak dapat melihat para anggota secara langsung, terkadang
timbul pertanyaan apakah mereka benar-benar sedang produktif bekerja?
Apakah nantinya KPI dapat tercapai? dan lain sebagainya. Karena itu,
melaporkan pekerjaan, komunikasi dan berdiskusi dapat menjadi cara untuk
menjaga tingkat kepercayaan ini.

Untuk menjaga kepercayaan antar tim ini, manajer bisa juga menentukan
objektif harian secara jelas, menentukan deadline dan mengukur performa
dari tiap-tiap anggotanya. Dan ketika kepercayaan tersebut sudah terbangun
maka, akan lebih mudah bagi tim terkait untuk mencapai objektif mereka.
PENGELOLAAN STRESS
Di saat dan keaadan remote working seperti ini, kerap membuat pegawai
merasa terisolasi dan jauh dari anggota tim mereka. Dan hal ini kerap
membuat stres para pegawai apalagi ketika tidak ada komunikasi dengan
para anggota tim. Hal ini bisa saja membuat anggota tim merasa tidak
terkoneksi lagi dengan timnya dan merasa tidak lagi merasa sebagai bagian
dalam tim tersebut. Akhirnya perasaan stres dan terisolasi ini menghasilkan
kurangnya komunikasi antar tim, para anggotanya merasa tidak memiliki
ikatan yang kuat lagi sehingga dapat berpengaruh pada semangat bekerja.

Karena hal tersebut, penting bagi para anggota tim untuk mengelola stres.
Dan untuk mengelolanya, mungkin perlu ditingkatkan komunikasi antar
anggota tim, melakukan one-on-one dengan anggota tim, sehingga dapat
kembali mengikatkan ikatan tim yang sempat melonggar.
.
THANK YOU
I hope you can get helpful
knowledge from this presentation.
Good luck!

Anda mungkin juga menyukai