Anda di halaman 1dari 32

Foundations

PERILAKU
KEORGANISASIAN
DAN
KEPEMIMPINAN of
Kelas L
Group
Behavior
Presented by Group D
Meet the Group
042111333019
042111333094 042111333174
042111333094 042111333220
Nafis Adila Ayu Luthfi Putri Aprilia
Fatmawaty Priatmodjo Taslim

042111333094
042111333225 042111333243 502310010108
Herva Zefanya Jeannifer Silvana Monalisa
Sari Rahardjo
LO-1 Define group and
distinguish the different types
of groups
Definisi Kelompok
Kelompok adalah kumpulan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling
tergantung, yang berkumpul bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi,
kelompok merupakan:
· Kumpulan dua atau lebih individu
· Berinteraksi
· Saling tergantung
· Mencapai tujuan tertentu
Klasifikasi Kelompok
Klasifikasi Kelompok
1. Kelompok formal
Merupakan kelompok kerja yang didesain oleh struktur organisasi. Jadi kelompok
ini terbentuk karena adanya perintah atau campur tangan organisasi.
2. Kelompok informal
Kelompok yang muncul atas respon terhadap kebutuhan akan kontak sosial. Jadi,
kelompok ini muncul secara alamiah atau dalam arti tidak ada perintah atau
campur tangan organisasi.
Orang atau individu bergabung dalam kelompok
karena beberapa alasan, antara lain:

1. keamanan
2. Status
3. Self-esteem (penghargaan diri)
4. Afiliasi/proximity (kesamaan)
5. Kekuatan
6. Pencapaian tujuan
LO-2 Identify the five stages
of group development.
The Five-Stage Model
mencirikan kelompok yang berjalan melalui tahap-tahap berbeda yaitu pembentukan,
penyerbuan, norma, pertunjukan, dan penundaan
1. Forming stage => ditandai dengan banyaknya ketidakpastian mengenai tujuan,
struktur, dan kepemimpinan kelompok
2. Storming stage => konflik intrakelompok di mana anggota menerima keberadaan
kelompok tetapi menolak batasan yang dikenakan pada individualitas
3. Norming stage => hubungan dekat antarindividu berkembang dan kelompok
menunjukkan kekompakan
4. Performing => berfungsi penuh dengan melakukan tugas yang ada
5. Adjourning stage => kondisi dimana para anggota telah menyelesaikan tugas dan
berpisah
An Alternative Model for
Temporary Groups with Deadlines
THE PUNCTUATED-EQUILIBRIUM MODEL
Diimplementasikan untuk kelompok bersifat sementara dengan
deadline tertentu
(1) menentukan arah kelompok
(2) tahap pertama kegiatan kelompok ini bersifat inersia
(3) transisi terjadi tepat ketika kelompok telah menghabiskan
separuh waktu yang diberikan, (4) transisi ini dimulai perubahan
besar
(5) fase inersia kedua setelah transisi
(6) pertemuan terakhir kelompok ditandai dengan percepatan
aktivitas yang nyata
LO-3 Show how role
requirements change in
different situations.
Group Property 1:
Roles
PUNCTUATED-EQUILIBRIUM
MODEL ROLE
Serangkaian fase yang dilalui Seperangkat pola perilaku
kelompok sementara yang yang diharapkan yang
melibatkan transisi antara dikaitkan dengan seseorang
kelembaban dan aktivitas. yang menduduki posisi
tertentu dalam suatu unit
sosial.
Group ROLE PERCEPTION

Property 1: Pandangan individu tentang bagaimana dia


seharusnya bertindak dalam situasi tertentu.

Roles ROLE EXPECTATIONS


Bagaimana orang lain percaya bahwa seseorang harus
bertindak dalam situasi tertentu.

PSYCHOLOGICAL CONTRACT
Perjanjian tidak tertulis yang menetapkan apa yang
diharapkan manajemen dari seorang karyawan dan
sebaliknya.
Group Property
1: Roles
ROLE CONFLICT
Situasi di mana seorang individu
dihadapkan pada ekspektasi peran
yang berbeda.
LO-4 Demonstrate how norms
and status exert influence on
an individual’s behavior.
Norma (Norm)
Norma merupakan standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam
sebuah kelompok yang dianut oleh para anggota kelompok. norma
memberi tau apa yang harus dan tidak harus dilakukan dibawah keadaan-
keadaan tertentu.
norma kelas utama merupakan sebuah aturan dalam kelompok
kerjamorma ini terdapat sejumlah norma kelas umum yang tampak dalam
terdapat sejumlah norma kelas umum yang tampak dalam kebanyakan
kelompok kerja antara lain:
1. Norma Kinerja
2. Norma Penampilan
3. Norma pengetahuan sosial
4. norma alokasi sumber daya
Group Properties: Roles,
Norms, Status, Size,
Cohesiveness, and Diversity
Group Properties 1 : Roles
Role. Serangkaian pola perilaku yang diharapkan dan dikaitkan dengan seseorang
yang menduduki posisi tertentu dalam suatu unit sosial.
Role Expectation. Bagaimana orang lain percaya bahwa seseorang harus bertindak
dalam situasi tertentu. Di workplace, role expectation dilihat melalui perspektif
kontrak psikologis.
Role Perception. Pandangan individu tentang bagaimana dia seharusnya bertindak
dalam situasi tertentu. Diperoleh dari sekitar kita sendiri, seperti teman, buku,
film, dan sebagainya.
Role Conflict. Situasi di mana seorang individu dihadapkan pada ekspektasi peran
yang berbeda. Sebagian besar karyawan beridentitas berbeda dapat menimbulkan
konflik ketika harapan seseorang berbenturan dengan harapan orang lain.
Conformity
Penyesuaian perilaku seseorang agar selaras dengan norma kelompok.

Reference groups → Kelompok penting dimana individu-individu menjadi


anggotanya atau berharap menjadi anggotanya dan norma-norma yang
mana individu-individu tersebut kemungkinan besar akan patuh.

Kesesuaian terhadap norma-norma sosial lebih tinggi pada budaya

→ →
kolektivis, namun hal ini masih menjadi kekuatan yang kuat dalam
kelompok di negara-negara individualistis. reference groups
semua kelompok tidak memberikan tekanan konformitas yang sama
kepada anggotanya.
Deviant Workplace
Behavior
Perilaku sukarela yang
melanggar norma-norma TYPOLOGY OF DEVIANT WORKPLACE
organisasi yang signifikan dan, BEHAVIOR
dengan demikian, mengancam →
1. Production Leaving early, Intentionally


kesejahteraan organisasi atau working slowly, Wasting resources
anggotanya. Disebut juga 2. Property Sabotage, Lying about hours


worked, Stealing from the organization
perilaku antisosial atau 3. Political Showing favoritism, Gossiping
ketidaksopanan di tempat

and spreading rumors, Blaming co-workers
kerja. 4. Personal aggression Sexual harassment,
Verbal abuse, Stealing from co-workers
LO-5 Show how group size
affects group performance
Group Property
4: Size
SOCIAL LOAFING
Kecenderungan untuk individu untuk
mengeluarkan lebih sedikit usaha
ketika bekerja secara kolektif
daripada kapan bekerja secara
individu.
LO-6 Contrast the benefits
and disadvantages of cohesive
groups.
Benefits and Disadvantages
Kelompok yang bersatu, atau yang sering disebut kelompok yang memiliki
koherensi, memiliki sejumlah manfaat dan kelemahan. Berikut adalah
perbandingan antara manfaat dan kelemahan dari kelompok yang
bersatu:
Manfaat Kelompok yang Bersatu:
1. Dukungan Emosional
2. Kinerja yang Lebih Baik
3. Perasaan Penerimaan
4. Identitas Kelompok yang Kuat
5. Solusi Masalah Kolaboratif
LO-7 Understand the
implications of diversity for
group effectiveness.
Group Vs
STRENGTHS OF GROUP DECISION MAKING
informasi lebih lengkap, beragam,
banyak alternatif, lebih antusias

Individual menerima solusi

WEAKNESS OF GROUP DECISION MAKING


Waktu lama, ego dalam menerima pendapat,
dominasi kelompok

EFEKTIVITAS & EFISIENSI


Jika ingin keputusan cepat maka yang
berkepentingan dapat memutuskan langsung, tapi
jika perlu banyak informasi dan pandangan lain
dari berbagai opini maka diskusi kelompok lebih
disarankan.
Groupthink &
Groupshift
GROUPTHINK
GROUPSHIFT
Efisiensi mental individu,
pengujian realitas, dan Perubahan antara keputusan kelompok dan
penilaian moral keputusan individu yang akan dibuat oleh
memburuk sebagai seorang anggota dalam kelompok; Pergeseran
akibat dari tekanan ini bisa mengarah ke konservatisme atau
kelompok. risiko yang lebih besar, namun umumnya
mengarah ke versi yang lebih ekstrem dari
posisi awal kelompok tersebut
Groupthink
Gejalanya: Solusi:
1. Anggota kelompok merasionalisasi penolakan 1. Pantau ukuran kelompok
terhadap asumsi yang dibuat 2. Pemimpin kelompok tidak
2. Anggota memberi tekanan pada pendapat memihak
yang minoritas 3. Aktif cari masukan dari semua
3. Yang memiliki sudut pandang beda/keraguan anggota
memilih untuk diam 4. Fokus pada worst case pada
4. Yang tidak bersuara dianggap setuju suatu alternatif supaya objektif

Kelompok yang lebih fokus ke kinerja dibanding pembelajaran maka kemungkinan besar Yang terpengaruh oleh pemikiran kelompok akan lebih
akan adi korban groupthink dan menekan kelompok minoritas yang tidak setuju percaya diri dalam menentukan tindakan mereka sejak dini

Groupshift
risiko besar karena penyerahan tanggungjawab sepenuhnya Diskusi membuat anggota lebih nyaman dan berani memutuskan sesuatu
LO-8 Contrast the strengths
and weaknesses of group
decision making.
Group Decision-Making
Techniques
BRAINSTORMING NOMINAL GROUP ELECTRONIC MEETING
Mengatasi tekanan untuk TECHNIQUE
Memungkinkan kelompok untuk Pertemuan kelompok di
menyesuaikan diri yang
bertemu secara formal namun mana para anggota
menghambat kreativitas
tidak membatasi pemikiran berinteraksi melalui
dengan mendorong setiap dan
independen, dianggap lebih komputer, memungkinkan
semua alternatif sambil
efektif dengan melakukan waktu anonimitas komentar dan
menahan kritik, namun
hening untuk menuangkan ide pengumpulan suara
dianggap kurang efektif
masing - masing individu
LO-9 Compare the
effectiveness of interacting,
brainstorming, nominal, and
electronic meeting groups
EVALUATING GROUP
EFFECTIVENESS
Thank You!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS FOR US?

Anda mungkin juga menyukai