Anda di halaman 1dari 19

PERILAKU KELOMPOK

PERTEMUAN 6

12/30/22 1
DEFINISI KELOMPOK

Kumpulan yang terdiri dari dua individu


atau lebih yang berinteraksi dan saling
bergantungan, yang saling bergabung
untuk mencapai tujuan tertentu.

2
Kelompok
• Pengertian dari Sudut Pandang Persepsi
Kelompok kecil yang menunjukkan sejumlah
orang yang melakukan interaksi dengan yang
lain dalam satu temuan tatap muka atau dalam
serangkaian pertemuan semacam itu, dimana
setiap anggota menerima beberapa kesan atau
persepsi yang cukup jelas tentang anggota
lainnya sehingga ia dapat, pada saat itu atau
bersoal jawab kemudian, memberikan reaksi
satu sama lain sebagai seorang individu,
meskipun hal itu mungkin hanya untuk
mengingat bahwa yang lain hadir.

3
• Pengertian dari Sudut Pandang Organisasi
Kelompok merupakan suatu sistem yang
terorganisasi yang terdiri dari dua orang atau
lebih yang saling berhubungan sedemikian rupa
sehingga sistem tersebut melakukan fungsi
tertentu, mempunyai serangkaian peran
hubungan antara para anggotanya, dan
mempuyai serangkaian norma yang mengatur
fungsi kelompok dan tiap-tiap anggotanya.

4
• Pengertian dari Sudut Pandang Motivasi
Suatu kumpulan individu yang eksistensinya
adalah sebagai kumpulan sangat bermanfaat
bagi para individu tersebut.

• Pengertian dari Sudut Pandang Interaksi


Kelompok adalah sejumlah orang yang saling
berkomunikasi satu dengan yang lain,
seringkali sepanjang jangka waktu tertentu,
dengan jumlahnya cukup sedikit sehingga tiap-
tiap orang mampu berkomunikasi dengan
semua orang lainnya, tidak lewat orang lain,
tetapi dengan bertatap muka.

5
TIPE-TIPE KELOMPOK
1. Kelompok Formal
 Suatu kelompok kerja yang ditandai dengan struktur
organisasi, aturan, fungsi dan lain-lain
 Kelompok yang sengaja dibentuk oleh pihak
manajemen untuk melaksanakan suatu pekerjaan
tertentu.
a. Kelompok Komando
Kelompok yang tersusun atas Atasan dan
Bawahan dan ditentukan oleh bagan organisasi
b. Kelompok Tugas
Kelompok yang ditetapkan secara organisasional
yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas

6
TIPE-TIPE KELOMPOK
2. Kelompok Informal
Suatu kelompok yang tidak terstruktur secara
formal atau tidak ditetapkan secara organisasi.

Terdiri atas:
a. Kelompok Kepentingan
Kelompok yang terbentuk diantara para anggota
organisasi untuk mencapai kepentingan kelompok diluar
tujuan organisasi.
b. Kelompok Persahabatan
Kelompok yang dibentuk bersama-sama karena
mempunyai kesamaan karakter, seperti usia,
kepercayaan, etnis, dll.

7
MENGAPA ORANG MEMBENTUK KELOMPOK?

PEMUASAN KEBUTUHAN
keamanan, sosial, penghargaan, realisasi diri.

KEDEKATAN & DAYA TARIK


Kedekatan : jarak fisik dalam bekerja
Daya tarik : kesamaan persepsi, sikap, hasil karya
dan motivasi.

TUJUAN KELOMPOK
adanya tujuan yang sama.

ALASAN EKONOMIS
untuk memperoleh keuntungan tertentu .
8
TAHAP PENGEMBANGAN KELOMPOK

SALING MENERIMA
masih segan untuk berkomunikasi.

KOMUNIKASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


mulai berkomunikasi, berinteraksi, saling percaya &
memecahkan persoalan bersama.

MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS


bekerjasama mencapai tujuan tertentu bersama,
motivasi tinggi dan fokus pada produktivitas.

PENGENDALIAN DAN ORGANISASI


kelompok diatur norma kelompok, jika dilanggar
diberi sanksi.

9
Tahap Perkembangan Kelompok (Robbin)

– Pembentukan
Banyaknya ketidak pastian.
– Keributan
Adanya konflik dalam kelompok.
– Penormaan
Adanya hubungan dan kekohesivan yang erat.
– Pengerjaan
Kelompok sepenuhnya telah berfungsi.
– Peristirahatan
Perhatian ke penyelesaian aktivitas bukannya ke
kinerja tugas.

10
KARAKTERISTIK KELOMPOK

STRUKTUR
HIRARKI STATUS.
PERAN
NORMA-NORMA.
KEPEMIMPINAN
KESATUPADUAN
KONFLIK ANTAR KELOMPOK.

11
– Struktur
• Para anggota kelompok dibeda-bedakan atas dasar
faktor­-faktor seperti keahlian, sifat agresif,
kekuasaan, dan status.
• Tiap-tiap anggota menduduki posisi tertentu dalam
kelompok.

– Hirarki Status
• Status yang diberikan kepada posisi tertentu
merupakan konsekuensi dari karakteristik tertentu,
yang membedakan antara posisi yang satu dengan
yang lain.
• Dalam beberapa hal, seseorang memiliki status
karena faktor-faktor seperti senioritas dalam
pekerjaan, umur, atau penugasan.

– Peran
• Setiap posisi dalam struktur kelompok mempunyai
suatu peranan terkait yang terdiri dari berbagai
perilaku yang diharapkan dari pemegang posisi
tersebut. 12
– Norma-norma
• Norma adalah standar yang dimiliki bersama
oleh anggota suatu kelompok.

– Kepemimpinan
• Pemimpin suatu kelompok mempunyai
pengaruh terhadap anggota kelompok yang
bersangkutan.
• Dalam kelompok formal, pemimpin dapat
melaksanakan kekuasaan sanksi yang sah.

13
– Kesatupaduan (Cohesiveness)
• Kepaduan umumnya dipandang sebagai
kekuatan yang menggerakkan para anggota
untuk tetap berada dalam kelompok tersebut.
• Kelompok yang padu melibatkan orang-orang
yang saling tertarik satu sama lain. Kelompok
yang rendah kepaduannya tidak memiliki
daya tarik antarpribadi bagi para anggotanya.

– Konflik Antar Kelompok


Terdapat banyak alasan terjadinya konflik
antar kelompok, dan konsekuensi konflik ini
mungkin baik bagi organisasi atau mungkin
pula sangat negatif.

14
Struktur Kelompok
• Kepemimpinan Formal
– Peran
Serangkaian olah perilaku yang
diharapkan dari seseorang yang
menduduki posisi tertentu dalam unit
sosial tertentu.
– Identitas Peran
Sikap dan perilaku aktual tertentu
yang konsisten dengan peran tertentu.
– Persepsi Peran
Pandangan individu mengenai
bagaimana individu harus bertindak
dalam situasi tertentu. 15
– Kontrak Psikologis
» Kesepakatan tidak tertulis antara para
karyawan dan pimpinan mereka.

– Konflik Peran
» Keadaan dimana individu dihadapkan
pada pengharapan peran yang
berlainan.

16
– Norma
Standar perilaku yang dapat diterima
yang digunakan bersama oleh para
anggota kelompok.
– Kelompok Referensi
» Kelompok penting di mana
individu menjadi anggota dan
berharap menjadi anggota dan ke
norma kelompok itu individu
akan menyesuaikan diri.

– Konformitas
» Penyesuaian perilaku seseorang
agar sesuai dengan norma
kelompok. 17
• Kepemimpinan Formal
– Status
Posisi atau peringkat yang ditentukan
secara sosial yang di berikan ke kelompok
atau anggota kelompok lain.

– Kepaduan (Coesiveness)
Sampai tingkat mana para anggota tertarik
satu sama lain dan termotivasi untuk tetap
di dalam kelompok.

18
ASPEK POSITIF DALAM KONFLIK

1. Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan kreativitas yang


positif apabila dikelola dengan baik.

2. Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang


perbedaan pekerjaan dantanggung jawab mereka.

3. Memberikan saluran baru untuk komunikasi.

4. Menumbuhkan semangat baru pada staf.

5. Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi.

6. Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam


organisasi.

19

Anda mungkin juga menyukai