201011250155
UNIVERSITAS PAMULANG
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul Pemeriksaan Liabilitas Jangka Pendek tepat pada waktunya. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada ibu Suciati Muanifah S.E.,M.M. yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pemahaman tentang materi
perkuliahan ini. Terima kasih pula kami ucapkan kepada teman teman yang telah
membantu dalam menyusun Makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
2.1. Definisi Kelompok......................................................................................3
2.2. Tipe tipe Kelompok....................................................................................4
2.3. Tahap tahap dalam pengembangan Kelompok.......................................5
2.4. Properti Kelompok.....................................................................................6
2.5. Pengambilan Keputusan Kelompok.........................................................8
BAB III..................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan...............................................................................................14
3.2. Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling
tidak dapat hidup sendiri maka dari itu kelompok sosial berfungsi untuk
berinteraksi satu sama lain. Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia
pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau
kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain, dan
selanjutnya akan membentuk prilaku kelompok. Salah satu topik menarik dalam
bidang perilaku organisasi untuk ditelaah atau diteliti adalah mengenai perilaku
individu dalam berperilaku hal ini tentu bisa menjadi hambatan dalam
mencapai tujuan
1
apabila perbedaan yang ada tidak dikelola dengan baik. Perilaku seseorang dalam
kelompok tentu menjadi hal yang perlu diperhatikan karena dalam kelompok
individu harus bisa bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik pada individu
lain nya. Hal ini akan saling bersinergi manakala aktifitas akan bersentuhan satu
sama lain dalam membentuk satu capaian yang di inginkan bersama. Kelompok
berbeda
kelompok.
2
BAB II
PEMBAHASAN
berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu
dengan yang lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut
individu atau lebih yang saling berinteraksi dengan pola hubungan yang
tetap dan saling berbagi tujuan, dan menganggap mereka sebagai suatu
kelompok
sasaran tertentu.
berinteraksi satu sama lain sedemikian rupa sehinga perilaku dan atau
prestasi anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota lain.
3
Berdasarkan definisi tersebut, maka sebuah kelompok harus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Kelompok Formal
jelas, pembagian tugas yang jelas dan secara resmi diakui oleh organisasi.
a) Kelompok Komando
Kelompok yang tersusun atas Atasan dan Bawahan dan ditentukan oleh
bagan organisasi
b) Kelompok Tugas
2. Kelompok Informal
4
Kelompok informal adalah kelompok yang tidak terstruktur secara formal dan
kebutuhan akan kontak sosial. Kelompok informal terdiri dari dua tipe yaitu :
a) Kelompok Kepentingan
Kelompok yang bekerja sama untuk mencapai suatu sasaran khusus yang
b) Kelompok Persahabatan
perilaku apa yang cocok dan dapat diterima. Tahap ini selesai ketika
ini ditandai oleh konflik dan konfrontasi diantara anggota. Mereka masih
saling curiga satu sama lainnya karena belum begitu mengenal sifat dan
strukur.
5
4. Tahap berkinerja (performing). Tahap ini struktur sudah berfungsi dan
adalah tahap akhir. Untuk tim, panitia, satgas dan sejenisnya terdapat tahap
pembubaran.
tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan membubarkan diri atau
1. Peran
sosial.
tertentu.
Konflik Peran (role conflict) adalah suatu situasi yang mana individu
2. Norma
6
Kepatuhan (conformity) adalah penyesuaian perilaku seseorang agar
3. Status
Status adalah suatu posisi didefiniskan secara sosial atau peringkat yang
diberikan kepada kelompok atau para anggota kelompok oleh orang lain.
kelompok.
4. Besaran
Salah satu dari temuan yang paling penting mengenai besaran kelompok
7
Kemalasan sosial (social loafing) adalah kecenderungan bagi para individu
5. Kekompakkan
kelompok tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tetap bertahan
dalam kelompok.
6. Keragaman
dan pendidikan.
organisasi, tetapi keputusan kelompok lebih disukai bila diambil oleh individu.
Namun hal tersebut bergantung pada sejumlah faktor dengan melihat pada
8
a) Kelompok dapat menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih
dipertimbangkan.
menerimanya
9
dalam kelompok tersebut dapat berakibat menghentikan perbedaan
Dalam kelompok ini, para anggota bertemu secara tatap muka dan mengandalkan
Dalam kelompok ini, para anggota bertemu secara tata muka dan
1
tchadap diri mereka sendiri dan menekan anggota-anggota individual menuju
konformitas pendapat.
pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternatif apa pun sambil
menahan kritik atas alternatif-alternatif tersebut. Dalam sebuah sesi tukar pikiran,
setengah hingga satu lusin orang duduk mengitari sebuah meja. Pemimpin
mungkin alternatif yang dapat mereka berikan dalam jangka waktu tertentu. Tidak
diperbolehkan adanya kritikan, dan semua alternatif direkam untuk diskusi dan
analisis selanjutnya. Satu ide merangsang ide yang lain dan penilaian serta saran
yang paling ganjil ditahan sehingga akhirnya mendorong anggota kelompok untuk
banyak ide, tetapi tidak dengan cara yang paling efisien. Penelitian secara terus
menghasilkan lebih banyak ide karena halangan produksi, yaitu ketika orang-
berbicara dalam waktu yang bersamaan, yang menghalangsi proses pemikiran dan
1
Teknik ini mealrang diskusi atau komunikasi antarpersonal selama proses
pengambilan keputusan, hal ini yang dimaksud dengan nominal. Para anggota
Setelah periode diam ini, setiap anggota memberikan satu ide kepada
tunggal hingga semua ide diberikan dan direkam. Tidak ada diskusi
1
Konsep electronic meeting ini sederhana. Setelah alat teknologinya
disiapkan, 50 orang atau kurang duduk mengitari sebuah meja berbentuk tapal
kuda, yang bersih tanpa apa pun kecuali adanya serangkaian terminal komputer.
secara anonym mengetikkan pesan apa pun yang mereka inginkan dan pesan
tersebut tampil di layar untuk dilihat semua orang. Teknik ini juga memungkinkan
orang untuk sangat jujur tanpa dikenakan hukuman. Seharusnya hal ini
dan banyak peserta dapat berbicara di saat yang bersamaan tanpa menginjak kaki
orang lain. Namun, cara ini menurut evaluasi dari banyak penelitian dapat
1
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
struktur sosial kelompok dan norma yang diadopsinya. Jadi ketika sebuah
lalunya. Banyak teori yang mengembangkan suatu anggapan mengenai awal mula
dan bergantung satu dengan anggota lainnya untuk mencapai tujuan umum, dan
mereka saling berhubungan satu dengan yang lain secara teratur untuk mengejar
3.2. Saran
organisasi baik itu organisasi besar maupun kecil haruslah bisa beradapsi dengan
keadaan organisasi tersebut dan hanya mempertahankan prilaku yang baik saja
1
DAFTAR PUSAKA
Dr. Hj. Rahmi Widyanti, M. S. (2019). Perilaku Organisasi (Teori dan Konsep) jilid 1.
Banjarmasin: Universitas Islam Kalimantan MAB.
Kuddussamah. (2020). Dasar Dasar Perilaku Individual Dalam Perilaku Organisasi Di Era
Digital. Jurnal Literasiologi, 6.
Perilaku manajemen human. (2015, Oktober 30). Dasar Dasar Perilaku Kelompok.
Retrieved from http://manajemen-perilaku-
human.blogspot.com/2020/03/dasar-dasar-perilaku-kelompok.html