Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

GRUP DAN TIM

DOSEN PEMBIMBING :

SYAMSUL BAKHTIAR ASS,SE.,M.M

DISUSUN OLEH :

FITRIANI

2061406017

JURUSAN D3 KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM MAROS

2021
KATA PENGANTAR

Assalamuaalaikum Wr.Wb.

Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya agar kami

dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya

mungkin kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri kami maupun yang datang

dari luar, namun dengan pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa akhirnya makalah ini

dapat terselesaikan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen

mata kuliah. Tugas yang diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan

terkait bidang yang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada

semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari

makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Maros,29 Oktober 2021

Fitriani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Definisi grup dan tim serta perbedaan keduanya ............................................. 3


B. Proses dan jenis-jenis grup .............................................................................. 5
C. Cara merancang tim......................................................................................... 6
D. Konflik di dalam tim dan solusinya ................................................................... 7
E. Komunikasi tim ................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 11

Kesimpulan ........................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tim yang secara resmi diakui dan didukung organisasi untuk maksud tertentu

adalah formal group. Mereka adalah bagian dari struktur formal dan diciptakan

untuk memenuhi bermacam-macam operasi penting perusahaan. Group ada

dengan berbagai ukuran label yang berbeda-beda. Mereka bisa disebut

departemen, unit, team, atau divisi. Dalam banyak kasus itu adalah

sebuah struktur organisasi. Setiap manajer atau leader menjabat baik sebagai

seseorang yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam organisasi. Jika hubungan

vertikal dan horisontal dimanajemeni dengan baik, maka akan membantu

pengintegrasian aktivitas-aktivitas yang berbeda dan prestasi tim dalam

organisasi.

Sebaliknya informal group juga ada dan penting buat setiap organisasi. Informal

group ini tidak dikenali dalam struktur organisasi dan tidak secara resmi dibuat

untuk melayani tujuan organisasi. Mereka muncul sebagai bagian dari struktur

informal dan dari hubungan baik yang spontan diantara orang-orang. Dua poin

penting adalah pertama, informal group bukan hal buruk, bahkan dapat memberi

efek positif atas performans kerja. Kedua, informal group dapat membantu

memuaskan kebutuhan social , memberi rasa aman, dukungan dan rasa memiliki

GROUP DYNAMICS.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi grup dan tim serta perbedaan keduanya?

2. Bagaimana proses dan jenis-jenis grup?

3. Bagaimana cara merangcang tim?

4. Apa saja konflik di dalam tim dan solusinya ?

5. Bagaimana cara komunikasi di dalam tim?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi grup dan tim serta perbedaan keduanya.

2. Untuk mengetahui proses dan jenis-jenis grup.

3. Untuk mengetahui bagaimana merancang tim

4. Untuk mengetahui konflik di dalam tim dan solusinya

5. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang baik di dalam tim.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi grup dan tim serta perbedaan keduanya

1. Pengertian Grup

a. Menurut Moorhead dan Griffin

Grup merupakan kumpulan individu yang saling bergantung demi

mencapai suatu tujuan.

b. Herneth Smith

Kelompok adalah sebuah unit yang terdiri dari beberapa individu yang

bisa melakukan sesuatu secara bersama-sama karena memiliki satu

persepsi.

c. De Vito

Kelompok adalah kumpulan individu yang relatif kecil sehingga dapat

melakukan komunikasi dengan mudah

2. Pengertian Tim

a. Menurut Burn

Tim adalah sebuah kelompok kerja yang memiliki tingkat kompetensi yang

sama dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan yang

sama.

b. Menurut Snow dan Johnson

Tim merupakan hubungan interaksi interpersonal yang memiliki struktur

untuk mencapai tujuan tertentu.

3
3. Perbedaan antara grup dan tim

 Peran dan tanggung jawab

Kelompok tidak memiliki pembagian peran yang jelas di dalam

menjalankan tugas-tugasnya. Hal ini menyebabkan konflik sering kali

tidak teratasi. Sedangkan tim secara sadar telah membentuk peran

untuk masing-masing anggotanya agar pembagian tugas lebih jelas.

 Identitas

Tim memiliki identitas yang kuat, sedangkan kelompok tidak

memilikinya. Kelompok dibentuk hanya untuk tujuan administratif saja.

 Kohesi

Tim memiliki hubungan yang cukup erat. Masing-masing anggota

dengan sendirinya membangun rasa saling memiliki. Sedangkan

hubungan di dalam kelompok tidak begitu erat karena tidak ada rasa

saling memiliki.

 Fasilitas

Pemecahan konflik di dalam kelompok berjalan lambat karena peran

yang kurang jelas. Sedangkan tim dapat menyelesaikan konflik

dengan cepat karena memiliki anggota yang berperan sebagai

fasilitator.

 Komunikasi

Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok hanya sebatas

pembicaraan mengenai tugas mereka. Sedangkan komunikasi yang

4
terjadi di dalam tim sudah menyangkut interaksi emosional di antara

anggotanya.

 Fleksibitlitas

Tugas anggota di dalam kelompok dibagi berdasarkan sistem dan

struktur yang berlaku di dalam organisasi tempat kelompok itu

dibentuk. Sedangkan tugas di dalam tim dikerjakan berdasarkan peran

yang telah dibagi sebelumnya.

 Moral

Masing-masing anggota di dalam kelompok telah melakukan tugas

mereka secara rutin dalam jangka waktu yang cukup panjang

sehingga kurang ada antusiasme dalam pengerjaannya. Berbeda

dengan tim yang biasanya dibentuk hanya untuk proyek tertentu.

B. Proses dan Jenis-jenis Grup

Terdapat 2 psikolog sosial yang mempengaruhi tindakan manusia. Pertama

adalah yang berorientasi pada psikis manusia, sedangkan yang kedua adalah

yang berorientasi pada sosiologis manusia. Kedua elemen tersebut adalah hal-

hal yang mendasari hubungan dan interaksi antar individu. Kemudian perilaku

hubungan antar individu yang terus berkembang akan berubah menjadi perilaku

individu di dalam kelompok.

1. Grup Primer

Kelompok primer adalah kelompok yang hanya memiliki sedikit anggota.

Hubungan di antaranya sangat intim dan mendalam. Mereka telah bersama

5
dalam jangka waktu yang cukup panjang sehingga mereka menanggapi

konflik dengan lebih bijaksana. Contohnya adalah keluarga dan teman dekat.

2. Grup Sekunder

Kelompok sekunder memiliki jumlah anggota yang cukup banyak. Hubungan

di antaranya tidak terlalu intim dan mendalam. Mereka berkelompok dalam

waktu yang belum lama sehingga belum ada hubungan emosional yang

terjadi. Contohnya adalah sekolah dan lingkungan pekerjaan.

3. Grup Formal dan Informal

Kelompok ini dibentuk secara sengaja oleh sebuah manajemen di dalam

suatu organisasi. Kelompok formal dibangun atas adanya struktur di dalam

organisasi formal. Sedangkan kelompok informal dibangun atas persetujuan

di antara anggota kelompok tersebut.

C. Cara merancang tim

1. Forming

Tahap ini menunjukkan belum adanya kejelasan mengenai struktur dan

sistem seperti apa yang akan dibentuk di dalam tim.

2. Stroming

Tahap ini menunjukkan sudah terbentuknya peran masing-masing anggota.

3. Norming

Tahap ini menunjukkan hubungan antar anggota tim sudah berkembang dan

semakin kuat.

4. Performing

6
Tahap ini menunjukkan bahwa anggota tim telah menerima kelebihan dan

kekurangan satu sama lain

5. Anjouring

Tahap ini menunjukkan bahwa keberlangsungan hubungan di dalam tim bisa

saja berakhir saat proyek yang dikerjakan telah selesai.

D. Konflik di dalam tim dan solusinya

1. Konflik dalam tim

 Permasalahan kepemimpinan

 Kesulitan dalam memecahkan masalah

 Komunikasi yang kurang

 Terjadinya konflik-konflik lain

2. Solusi permasalahan

1. Bangun kepercayaan dalam tim

2. Atasi rasa takut terhadap konflik

3. Tumbuhkan komitmen di dalam tim

4. Jankan pertanggung jawaban di dalam tim

5. Fokuskan potensi pada hasil yang perlu di rai tim

E. Komunikasi tim

1. Pentingnya komunikasi yang efektif

Sebuah penelitian menyatakan bahwa tiga atau lebih orang yang bekerja

sama dalam sebuah tugas atau proyek, akan jauh lebih efektif daripada satu

7
orang yang menghabiskan seluruh waktunya untuk melakukan hal yang

sama. Dengan catatan, di antara ketiga atau lebih orang ini memiliki pola

komunikasi yang efektif. Tanpa adanya komunikasi, maka bertiga atau

berbanyak pun seolah tugas atau proyek sama sekali tak tersentuh.

Langkah awal membangun komunikasi yang efektif adalah dengan

mengembangkan kepercayaan, karena hal ini tidak terbentuk secara

otomatis. Kepercayaan yang terbangun dengan baik akan membuat

komunikasi antar anggota tim menjadi lebih terbuka. Selain itu kejujuran juga

memegang peranan yang tak kalah penting dan harus ada di semua ujung

tim. Tanpa adanya kejujuran integritas tim akan melemah, dan efeknya tentu

pada komunikasi yang tidak normal.

2. Sadar akan manfaat komunikasi efektif dalam tim

Tahukah Anda, bahwa tim yang memiliki komunikasi efektif ternyata dapat

bekerja dalam waktu yang lebih cepat dan lebih efisien daripada yang lain?

Ini karena masing-masing anggota tim bekerja lebih akurat sesuai dengan

tugas dan tanggung jawabnya. Dengan komunikasi yang baik, anggota tim

memiliki ruang pemahaman untuk mengerti peran dan tugasnya.

Sebaliknya, tim yang gagal membangun komunikasi internal akan banyak

menghabiskan waktu dan tenaga untuk melakukan pekerjaan sibuk dan

pekerjaan lain yang tidak diperlukan. Ini karena kurangnya pemahaman pada

8
job desk masing-masing. Akibatnya bisa jadi fatal, misalnya terjadinya konflik

dalam tim dan kurangnya kepercayaan antara anggota kelompok.

Kegagalan komunikasi internal akhirnya akan membuat anggotanya gagal

memahami apa yang membuat dirinya lebih efisien, karena mereka sendiri

gagal mendapatkan umpan balik dari orang lain dalam tim tersebut. Jika

Anda berperan sebagai atasan dan menemui hal ini dalam tim Anda, maka

bersiaplah menghadapi kehancuran dan kegagalan.

3. Resep membangun komunikasi efektif dalam tim

Pertama, pastikan bahwa organisasi, perusahaan, atau instansi Anda

memiliki visi misi yang jelas dan mendapat dukungan dari seluruh anggota

tim. Tanpa visi dan misi yang jelas, komunikasi sebaik apapun tak akan

memberikan hasil apa-apa.

Kedua, memilih orang-orang yang berkompeten dalam perannya masing-

masing. Mulai dari kelompok tim (atasan) hingga ke staf. Orang yang

berkompetensi biasanya lebih mudah untuk diajak tumbuh bersama, karena

mereka sudah memiliki kemampuan dasar untuk berkomunikasi dengan baik

dan siap membangun tim yang solid.

4. Pentingnya memanfaatkan teknologi

9
Anda pasti sudah paham bahwa teknologi kini berkembang sangat dinamis,

menawarkan cara baru dalam berkomunikasi dengan lebih efektif dan efisien.

Maka tak ada alasan untuk tidak memperhitungkan teknologi ini dalam upaya

membangun komunikasi dan tim yang solid.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap hari manusia

akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Kelompok juga merupakan bagian

dari kehidupan organisasi.Dalam organisasi akan banyak dijumpai kelompok-

kelompok ini. Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari

suatu organisasi besar atau kecil adalah sangat kuat kecenderungannya

untuk mencari keakraban dalam kelompok-kelompok tertentu. Adanya

kelompok organisasi berawal dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang

dilakukan, kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa, dan barangkali

adanya kesamaan kesenangan bersama maka timbullah kedekatan satu

sama lain. Mulailah mereka berkelompok dalam organisasi tertentu.

Menurut Stephen P. Robbins dalam bukunya yang berjudul “Organizational

Behavior”, definisi sebuah kelompok adalah sebagai dua individu atau lebih,

yang berinteraksi dan saling bergantung, yang datang bersama-sama untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Dengan demikian,kelompok dapat disimpulkan sejumlah orang yang

melakukan interaksi dengan yang lain dalam suatu pertemuan tatap muka

atau serangkaian pertemuan semacam itu. Definisi ini menunjukkan, bahwa

para anggota kelompok harus mengetahui akan keberadaan tiap-tiap

11
anggotanya dan mengetahui akan keberadaan tiap-tiap anggotanya dan

mengetahui kesan dari tiap anggotanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Hanggraeni “Perilaku Organisasi (Teori, Kasus, dan Analisis)”. Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2011

Agus, Auladingsih, I Mas “Makalah Perilaku Individu”

13

Anda mungkin juga menyukai