Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“MENGELOLA GRUP DAN TIM”


PENGANTAR MANAJEMEN
DOSEN PENGAJAR
DRA. HJ. ERNA RUSMIWATI SUKANDAR, MM

Di Susun Oleh : Kelompok 6


1. Alif Ihsan Mutaqin : 2101181
2. Felia Aprilia : 2101179
3. Galih Prayogi : 2101192
4. Karien Aulia Rahayu : 2101159
5. Supriatna : 2101191

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH


Jl. Ds. Tanjungkerta, Kec. Pagerageung – Kabupaten Tasikmalaya
Jawa Barat 46158 Tlp. 0265 – 453208
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyal ah milik Allah SWT, Tuhan pencipta dan
pemelihara alam semesta alam.Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah
limpahkan kepasa Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan
para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan.
Dalam melaksanakan tugas pembuatan makalah ini, tidak sedikit kesulitan
dan kendala yang kami hadapi, baik menyangkut soal pengaturan waktu,
pengumpulan bahan-bahan, maupun sistematika penulisan makalah, dan lain
sebagainya. Namun berkat semangat dan kerja keras kami disertai dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak, maka segala kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi
dengan sebaik-baiknya.
Oleh karena itu, kami penulis mengucapkan terima kasih dan
menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah membantu atas terselesaikannya makalah Pengantar Manajemen yang berjudul
MENGELOLA GRUP DAN TIM ini dengan baik.
Meskipun makalah ini disusun untuk keperluan mahasiswa, khususnya
mahasiswa jurusan Manajemen, namun materi yang terkandung di dalamnya
penting pula diketahui oleh mahasiswa jurusan manajemen yang lain dan
masyarakat pada umumnya.

Tasikmalaya, 04 Oktober 2021


Kelompok V1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN 
A.    Latar Belakang ........................................................................................1
B.     Rumusan Masalah ..................................................................................1
C.     Tujuan Penulisan ....................................................................................2
D.    Batasan Masalah .....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN 
A.    Pengertian Kelompok..............................................................................3
B.     Tahap Perkembangan Kelompok ...........................................................4
C.     Kinerja Dan Kepuasan Kelompok Kerja.................................................7
D.    Tim Kerja  ...............................................................................................9
E.     Tantangan Masa Kini Dalam Mengelola Tim ......................................11
BAB III PENUTUP 
A.    Kesimpulan ...........................................................................................13
B.     Saran .....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesendirian apapun bentuknya cenderung menghasilkan suatu kelemahan,
ketidakmampuan,keterasingan dan bahkan membawa kehancuran. Setiap individu
pasti memiliki sisi lemah dan sisi kuatnya. Namun kita sering mempersoalkan
kelemahan  orang lain dan terlalu sombong dengan kekuatan diri.
Sudah saatnya kita mengubah perilaku demikian. Kelompok adalah dua
individu atau lebih yang  berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung
untuk mencapai tujuan tertentu, yang dapat bersifat formal ataupun informal.
Selain kelompok, dewasa ini sangat populer adalah adanya sebuah tim. Tim jelas
berbeda dengan kelompok. Menurut Robbins (2006) tim kerja adalah kelompok
dimana individu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah
masukan individu tersebut. Sedangkan kelompok kerja adalah kelompok dasar
yang berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk
membantu tiap anggota berkinerja sesuai bidang tanggung jawabnya.Sedangkan
menurut Ilyas (2006) Tim kerja adalah kumpulan individu dengan keahlian
spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.
Menciptakan tim yang efektif adalah hal yang sangat sulit untuk
dilakukan Agar dapat bekerja sama secara efektif, satu tim memerlukan adanya
tiga tipe keterampilan yang berlainan, yaitu orang-orang dengan kelainan
teknis,orang-orang dengan keterampilan pemecah masalah dan pengambilan
keputusan,orang-orang dengan keterampilan mendengarkan dengan baik,
memberikan umpan balik,penyelesaian konflik, dan keterampilan antarpribadi.
B. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pengertian Kelompok?
2.      Jelaskan bagaimana Tahap Perkembangan Kelompok!
3.      Jelaskan bagaimana Kinerja Dan Kepuasan Kelompok Kerja!
4.      Bagaimana Cara Mengetahui Tim Kerja?
5.      Apa Tantangan Masa Kini Dalam Mengelola Tim ?

1
C. Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian Kelompok
2.      Untuk mengetahui Tahap Perkembangan Kelompok
3.      Untuk mengetahui Kinerja Dan Kepuasan Kelompok Kerja
4.      Untuk mengetahui Tim Kerja  
5.      Untuk mengetahui Tantangan Masa Kini Dalam Mengelola Tim 
D. Batasan Masalah
Agar pembuatan Makalah ini dapat dilakukan dengan fokus ,sempurna dan
lebih jelas, maka penulis membahas tentang Mengelola Grup Dan Tim. Oleh
sebab itu penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan Mengelola Grup Dan
Tim. Seperti pengertian kelompok, Perkembangan Kelompok, Kepuasan
Kelompok Kerja,Tim Kerja,serta Tantangan Masa Kini Dalam Mengelola Tim.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kelompok
Kelompok merupakan sejumlah orang yang mempunyai norma, nilai, serta
tujuan yang sama, yang dengan secara sengaja serta juga teratur itu saling
berinteraksi.
Pada dasarnya Kelompok ini merupakan orang yang mempunyai
kepentingan yang sama serta juga mempunyai beberapa landasan interaksi yang
sama. Mereka itu saling terikat bersamaan dengan serangkaian hubungan sosial
yang khas. Kelompok tersebut juga dapat terorganisasi dengan secara ketat serta
berjangka panjang, tetapi juga terdapat juga bersifat cair dan hanya sementara.
 Macam Jenis Kelompok
1. Kelompok primer
Kelompok primer ini merupakan suatu kelompok yang jumlah anggotanya
itu hanya sedikit, kendati demikian tidak setiap kelompok yang anggotanya
sedikit itu merupakan dari kelompok primer. Hubungan antaranggota tersebut
memiliki sifat personal (saling kenal dengan secara pribadi) serta juga mendalam,
yang diwarnai dengan adanya kerja sama, sering sekali bertatap muka itu dalam
jangka waktu lama, sehingga bisa/dapat membangun keterlibatan perasaan yang
dalam.
a) Tujuan Kelompok Primer
Tujuan dari kelompok primer ini ialah untuk membangun suatu hubungan
personal itu sendiri.
Walaupun terkadang terjadi sebuahkonflik, namunmasing-masing dari
anggota kelompok primer tersebut akan menunjukkan perhatian yang tulus juga
terhadap kesejahteraan sesama anggota. Maka , hubungan didalam kelompok
primer inbi bersifat informal, intim /akrab, personal, serta juga total.
b) Contoh Kelompok Primer
Contoh dari kelompok primer diantaranya sebagai berikut
1. Keluarga
2. Kelompok teman

3
3. Kawan sepermainan.
2. Kelompok sekunder
Kelompok sekunder ini merupakan suatu kelompok yang jumlah anggotanya itu
banyak. Hubungan antaranggota tersebut juga memiliki sifat impersonal (tidak
saling kenal dengan secara pribadi), yang lebih diwarnai oleh adanya kompetisi,
serta jarang bertatap muka di dalam jangka waktu lama, sehingga tidak dapat
membangun hubungan yang emosional dengan secara baik. Hubungan yang
terdapat di dalam kelompok ini lebih bersifat fungsional, artinya adalah orang itu
bukan dilihat dari segi “siapanya” melainkan lebih dilihat dari segi “apa
kegunaannya” bagi pencapaian tujuan kelompok tersebut.
a) Tujuan Kelompok Sekunder
Tujuan kelompok sekunder ini adalah untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga
para anggota kelompok tersebut lebih berperan ialah sebagai sarana dan bukan
sebagai tujuan.
Hubungan didalam kelompok sekunder ini memiliki sifat impersonal, parsial, 
formal, serta juga dilandaskan pada kemanfaatan kelompok semata.
b) Contoh Kelompok Sekunder
Contoh dari kelompok sekunder diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Organisasi buruh,
2. Universitas,
3. Sekolah,
B. Tahap Perkembangan Kelompok
Tahap-tahap Perkembangan Kelompok yang dimaksud tersebut pertama kali
diperkenalkan oleh Bruce Tuckman pada tahun 1965. Menurut Bruce Tuckmen,
Terdapat 4 Tahapan dalam perkembangan Kelompok
yaitu Forming (Pembentukan), Storming (Timbulnya
Konflik), Norming (Normalisasi) dan Performing (berkinerja). Kemudian pada
tahun 1977, Bruce Tuckman beserta Mary Ann Jensen
menambahkan Adjourning (Pembubaran) pada tahap setelah Performing hingga
menjadi 5 Tahap Perkembangan Kelompok.

4
5 Tahap Perkembangan Kelompok
1. Tahap Pembentukan (Forming)
merupakan tahap pertama dalam pembentukan kelompok kerja, para
anggota mulai mempelajari tugas yang diberikan dan berkenalan dengan anggota

lainnya. Tahap Forming ini dikarakteristikkan oleh banyaknya ketidakpastian,


para anggota kelompok masih tidak terlalu jelas mengenai Tujuan dan Objective
kelompok, merasa kebingungan, masih menyembunyikan perasaan masing-
masing, keterlibatannya masih kurang.

2. Tahap timbulnya Konflik (Storming)


Tahap kedua adalah Tahap timbulnya konflik yang menurut Tuckmen
disebut dengan Storming. Para anggota mulai bekerja tetapi mereka cenderung
akan mempertahankan pendapat mereka sendiri, menolak batasan-batasan yang
ditetapkan oleh Kelompok terhadap Individu mereka.  Tahap Storming ini
dikarakteristikan oleh konflik Intra Kelompok. Beberapa-tanda bahwa Kelompok
berada di Tahap Storming adalah timbulnya kemarahan, perasaan menyebalkan,
ketidaknyamanan, terjadinya adu pendapat / konfilik dan kegagalan.

5
3. Tahap Normalisasi (Norming)

Tahap ketiga adalah Tahap Normalisasi (Norming) yaitu Tahap terbentuk


hubungan yang dekat antar anggota kelompok dan menetapkan aturan-aturan serta
menemukan cara komunikasi yang tepat supaya dapat membantu mereka
mencapai tujuan yang diinginkan. Tanda-tanda Kelompok berada di Tahap
Norming adalah adanya peninjauan ulang dan penjelasan mengenai
Objective/Tujuan Kelompok, timbulnya persahabatan dan kerjasama antar
anggota kelompok, mulai dapat mendengar pendapat anggota lain serta dapat
meng-identifikasi-kan kekuatan dan kelemahan.

4. Tahap berkinerja (Performing)

Tahap keempat adalah Tahap berkinerja (Performing) dimana semua


anggota kelompok telah dapat bekerja dan berfungsi secara penuh. Pada tahap ini,

6
semua anggota memiliki kebersamaan, Percaya diri, kreatif, Inisiatif dan semangat
yang tinggi serta Sukses.

5. Tahap Pembubaran (Adjourning)


Tahap ini dikhususkan untuk Kelompok-kelompok kerja yang bersifat
sementara. Setelah suatu proyek selesai ataupun suatu permasalahan berhasil
dituntaskan, kelompok kerja tersebut akan dibubarkan.

C. Kinerja Dan Kepuasan Kelompok Kerja


1. Pengertian Kinerja
Kinerja atau Performance adalah istilah yang populer di dalam manajemen,
yang mana istilah kinerja didefinisikan dengan istilah hasil kerja, prestasi kerja
danperformance.

7
Bernardin dan  Russel  (dalam  Ruky,  2002:15)  memberikan pengertian
atau kinerja sebagai berikut : “performance is defined as the record of outcomes
produced on a specified job function or activity during time period.  Prestasi atau
kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi 
pekerjaan  tertentu  atau kegiatan  selama  kurun  waktu  tertentu.
Menurut Gibson, dkk (2003: 355), job performance adalah hasil dari
pekerjaan yang terkait dengan tujuan organisasi, efisiensi dan kinerja kefektifan
kinerja lainnya.
Ilyas (1999: 99), kinerja adalah penampilan hasil kerja personil maupun
dalam suatu organisasi. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personil
yang memangku jabatan fungsional maupun struktural tetapi juga kepada
keseluruhan jajaran personil di dalam organisasi.
Payaman Simanjuntak (2005:1) yang mengemukakan kinerja adalah tingkat
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah
tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan.
Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-
masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut
A. Faktor-faktor yang mempengarui kinerja 
Beberapa teori menerangkan tentang faktor-faktor yang memengaruhi
kinerja seorang baik sebagai individu atau sebagai individu yang ada dan bekerja
dalam suatu lingkungan. Sebagai individu setiap orang mempunyai ciri dan
karakteristik yang bersifat fisik maupun non fisik. Dan manusia yang berada
dalam lingkungan maka keberadaan serta perilakunya tidak dapat dilepaskan dari
lingkungan tempat tinggal maupun tempat kerjanya.
Menurut Gibson yang dikutip oleh Ilyas (2001), secara teoritis ada tiga
kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kerja dan kinerja, yaitu: variabel
individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Ketiga kelompok variabel
tersebut memengaruhi kelompok kerja yang pada akhirnya memengaruhi kinerja
personel. Perilaku yang berhubungan dengan kinerja adalah yang berkaitan

8
dengan tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran
suatu jabatan atau tugas.
2. Kepuasan Kelompok Kerja
Luthans (2005) dalam bukunya Organizational Behaviour mengutip
pendapat Locke bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang positif
dari seseorang yang ditimbulkan dari penghargaan atas sesuatu pekerjaan yang
telah dilakukannya. Dikatakan lebih lanjut bahwa kepuasan kerja merupakan hasil
dari prestasi seseorang terhadap sampai seberapa baik pekerjaannya menyediakan
sesuatu yang berguna baginya.

D. Pengertian  Tim Kerja


            Banyak pengertian/definisi tentang Tim Kerja yang dikemukakan oleh
para ahli, antara lain :
1. Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan
kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen,
Timothy2008:406). Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai
oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu disuatu organsasi.
2. Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif,
sensitive, dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang
terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi
positif melalui usaha yang terkoordinasi.Usaha-usaha individual mereka
menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan
individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah
organisasi untuk   membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa
peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu
jika tugas yang harus dilakukan menuntut keterampilan ganda.
3.  Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih
yang berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka untuk
menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik (Daft, 2003:171).

9
4. Katzenbach dan Smith, mendefinisikan team sebagai sekelompok kecil orang
dengan keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk
maksud bersama.
5. Sedangkan menurut Hunsaker, 2001, Tim ialah kelompok dengan
keterampilan yang saling melengkapi dan berkomitmen untuk mecapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien.
 Tipe/Jenis-jenis Tim
Tim dapat diklasifisikan berdasarkan sasarannya. Bentuk yang paling umum
digunakan dalam organisasi atau perusahaan adalah :
1. Tim Pemecah Masalah
Tim ini terdiri dari 5 sampai 12 karyawan jam-jaman dari suatu departemen
yang bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas perbaikan
kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja. Dalam tim pemecah masalah, anggota
bernagi gagasan atau menawarkan saran mengenai bagaimana proses dan metode
kerja dapat diperbaiki. Tetapi jarang tim-tim diberi wewenang untuk
melaksanakan secara sepihak setiap tindakan mereka yang disarankan.
2. Tim Kerja Pengelola Diri
Tim kerja pengelola diri adalah kelompok karyawan (biasanya 10 sampai 15
orang) yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia mereka. Tim ini
mencakup kerja tentang perencanaan dan penjadwalan kerja, kontrol kolektif atas
langkah kerja, membuat keputusan operasi dan mengambil tindakan atas
permasalahan. Tim ini bahkan memilih anggotanya sendiri dan menyuruh anggota
itu untuk saling menilai kinerja.
3. Tim Lintas Fungsional.
Tim lintas fungsional adalah tenaga kerja dari tingkat hirarki yang sama,
tetapi dari tempat pekerjaan yang berbeda. Tim lintas fungsional merupakan cara
efektif yang memungkinkan orang-orang dari aneka bidang dalam suatu
organisasi (atau bahkan antar organisasi) untuk bertukar informasi,
mengembangkan gagasan baru dan memecahkan masalah, serta
mengkoordinasikan proyek yang rumit.
4. Tim Virtual

10
Tim Virtual adalah tim yang menggunakan teknologi komputer untuk
mengikat secara fisik secara bersama membagi anggota untuk mencapai tujuan
bersama. Mereka mengizinkan orang untuk bergabung secara langsung dengan
menggunakan komunikasi langsung diantaranya seperti lokasi jaringan kerja,
video konfrensi dan e-mail. Tim virtual terdiri atas anggota – anggota yang
tersebar secara geografis dan organisasional yang terikat terutama oleh kemajuan
teknologi informasi dan telekomunikasi. Tim virtual sering meliputi para pekerja
lepas, anggota organisasi rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak –
pihak luar lainnya. Salah satu keuntungan utama tim virtual adalah kemampuan
untuk dengan cepat mengumpulkan kelompok orang yang paling tepat untuk
menyelesaikan proyek yang kompleks, memecahkan masalah tertentu, atau
mengekploitasi peluang strategis tertentu.

E. Tantangan Masa Kini Dalam Mengelola Tim 


1. Komunikasi
Dalam mengelola sebuah tim, bisa dibilang komunikasi merupakan kunci
penting untuk mencapai kesuksesan. Karena memang penting untuk mengetahui
berbagai insight dari seluruh anggota tim. Selain itu, melalui komunikasi dua arah
ini, pimpinan perusahaan juga menjadi tahu apa yang sedang dikerjakan oleh para
anggota timnya atau apa saja yang menjadi permasalahan mereka. Dengan
membicarakan hal-hal tersebut tentu mempermudah manajer untuk mengetahui
sudah sejauh mana pencapaian target para pekerjanya.
Namun, keadaan remote working ini seringkali membuat para pegawai tidak
terdorong untuk berkomunikasi secara terbuka, dan akhirnya hanya membicarakan
hal-hal yang dirasa perlu dan seadanya saja. Dan hal ini yang menjadi tantangan
bagi para manajer untuk meningkatkan upaya mereka sehingga para anggota tim
tersebut dapat nyaman menyuarakan isi hati mereka.
Tetapi di saat ini, dengan adanya berbagai aplikasi komunikasi seperti,
Slack, Whatsapp, Zoom, Google Hangout dan sebagainya, membuat komunikasi
dua arah menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Komunikasi yang dilakukan pun
terbilang dapat lebih lancar.

11
Selain itu, penting juga untuk menanyakan kepada para anggota tim
berbagai hal di luar pekerjaan. Kadang percakapan sederhana tersebut dapat
membantu untuk meningkatkan mood, dan dapat mendorong produktivitas mereka
kembali. Sehingga para anggota tim tidak merasa terisolasi dengan anggota
lainnya.
2. Membangun kepercayaan
Kepercayaan menjadi fondasi utama bagi sebuah perusahaan agar bisa
mencapai tujuan. Dan di masa-masa work from home ini, kepercayaan mempunyai
peran yang lebih penting lagi. Karena permasalahan utama ketika bekerja
secara remote adalah rasa percaya yang terkadang tidak stabil. Ketika tidak dapat
melihat para anggota secara langsung, terkadang timbul pertanyaan apakah
mereka benar-benar sedang produktif bekerja? Apakah nantinya KPI dapat
tercapai? dan lain sebagainya. Karena itu, melaporkan pekerjaan, komunikasi dan
berdiskusi dapat menjadi cara untuk menjaga tingkat kepercayaan ini.
Untuk menjaga kepercayaan antar tim ini, manajer bisa juga menentukan
objektif harian secara jelas, menentukan deadline dan mengukur performa dari
tiap-tiap anggotanya. Dan ketika kepercayaan tersebut sudah terbangun maka,
akan lebih mudah bagi tim terkait untuk mencapai objektif mereka.
3. Mengelola stress
Di masa karantina seperti ini, kerap membuat pegawai merasa terisolasi dan
jauh dari anggota tim mereka. Dan hal ini kerap membuat stres para pegawai
apalagi ketika tidak ada komunikasi dengan para anggota tim. Hal ini bisa saja
membuat anggota tim merasa tidak terkoneksi lagi dengan timnya dan merasa
tidak lagi merasa sebagai bagian dalam tim tersebut. Akhirnya perasaan stres dan
terisolasi ini menghasilkan kurangnya komunikasi antar tim, para anggotanya
merasa tidak memiliki ikatan yang kuat lagi sehingga dapat berpengaruh pada
semangat bekerja.
Karena hal tersebut, penting bagi para anggota tim untuk mengelola stres.
Dan untuk mengelolanya, mungkin perlu ditingkatkan komunikasi antar anggota
tim, melakukan one-on-one dengan anggota tim, sehingga dapat kembali
mengikatkan ikatan tim yang sempat melonggar tadi.

12
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

1.      Pengertian Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama

13
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy
Mulyana, 2005). Sedangkan Menurut Robbins (2006) tim kerja adalah kelompok
dimana individu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah
masukan individu tersebut.

2.      Tahap Perkembangan Kelompok


Tahap-tahap Perkembangan Kelompok yang dimaksud tersebut pertama kali
diperkenalkan oleh Bruce Tuckman pada tahun 1965. Menurut Bruce Tuckmen,
Terdapat 4 Tahapan dalam perkembangan Kelompok
yaitu Forming (Pembentukan), Storming (TimbulnyaKonflik), Norming (Normalis
asi) dan Performing (berkinerja).
Kemudian pada tahun 1977, Bruce Tuckman beserta Mary Ann Jensen
menambahkan Adjourning (Pembubaran) pada tahap setelah Performing hingga
menjadi 5 Tahap Perkembangan Kelompok.
3.      Kinerja Dan Kepuasan Kelompok Kerja Menurut Para Ahli
Bernardin dan  Russel  (dalam  Ruky,  2002:15)  memberikan pengertian
atau kinerja sebagai berikut : “performance is defined as the record of outcomes
produced on a specified job function or activity during time period.  Prestasi atau
kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi 
pekerjaan  tertentu  atau kegiatan  selama  kurun  waktu  tertentu.
4.      Pengertian  Tim Kerja yang dikemukakan oleh para ahli
Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif,
sensitive, dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang
terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif
melalui usaha yang terkoordinasi.Usaha-usaha individual mereka menghasilkan
satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.
Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi
untuk   membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan.
Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus
dilakukan menuntut keterampilan ganda.

14
5.      Tantangan Masa Kini Dalam Mengelola Tim 
Dalam mengelola sebuah tim, bisa dibilang komunikasi merupakan kunci
penting untuk mencapai kesuksesan. Karena memang penting untuk mengetahui
berbagai insight dari seluruh anggota tim. Selain itu, melalui komunikasi dua arah
ini, pimpinan perusahaan juga menjadi tahu apa yang sedang dikerjakan oleh para
anggota timnya atau apa saja yang menjadi permasalahan mereka. Dengan
membicarakan hal-hal tersebut tentu mempermudah manajer untuk mengetahui
sudah sejauh mana pencapaian target para pekerjanya.
B.Saran
Dengan demikian makalah yang kami buat,semoga bermanfaat bagi
kelompok kami khususnya dan bermanfaat juga bagi teman-teman semuanya.
Kami sadar bahwa masih banyak kekeliruan dan kesalahan pada makalah kami.
Oleh karena itu,kami mohon kritik dan saran agar pembuatan makalah berikutnya
lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

IrdawatiRidwan: MAKALAH KELOMPOK DAN TIM KERJA 2015

Makalah Kinerja dan Kepuasan Kerja | DediBlog

15
Hubungan Antara Faktor Motivator dengan Kepuasan Kerja Karyawan CV.
Griya Wali Sakti (uksw.edu)

MEMAHAMI TIM KERJA (Makalah Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi) |


HABIBAHSMART (wordpress.com)

Tantangan Mengelola Tim di Masa Remote Working (getcraft.com)

16

Anda mungkin juga menyukai