Konseling Kelompok
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Muhammad Arief Husein (220101010233)
Elpa Rahmah (220101010600)
Ahmad Furqoni (220101010703)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan peyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari berbagai pihak untuk perbaikan isi makalah ini sangat kami harapkan,
sehingga penyusun dapat memperbaiki isi makalah ini kedepannya lebih baik lagi.
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………….…………………1
A. Latar Belakang……………………………………….………….………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………..………1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………...…….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..………2
A. Kesimpulan…………………………………………………….………..10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….………11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara kronologi timbulnya konseling kelompok diawali dengan
perkembangan bimbingan kelompok di sekolah-sekolah, perkembangan terapi
kelompok, dan dinamika kelompok. pencetus ide konseling kelompok di awali
oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bimbingan kelompok.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian konseling kelompok
2. Apa tujuan layanan konseling kelompok
3. Bagaimana proses layanan konseling kelompok
4. Apa yang dimaksud dinamika kelompok
5. Apa saja fungsi dinamika kelompok
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian konseling kelompok
2. untuk mengetahui tujuan layanan konseling kelompok
3. Agar mengetahui bagaimana proses layanan konseling kelompok
4. mengetahui tentang dinamika kelompok
5. agar mengetahui fungsi dinamika kelompok
1
Drs. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling (BINA AKSARA, Jakarta, cetakan
pertama,Desember 1988.) hal 188
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Konseing Kelompok
Dalam konseling kelompok, seorang konselor terlibat dalam hubungan
dengan sejumlah klien pada waktu yang bersamaan. Konseling kelompok
biasanya berkaitan dengan masalah-masalah perkembangan dalam hal-hal
situasional para anggotanya. Fokusnya adalah sikap dan perasaan serta pemilihan
dan nilai-nilai yang terlibat dalam hubungan antarpribadi. Dengan berinteraksi
satu sama lain, para anggota membentuk hubungan yang bersifat membantu dan
memungkinkan mereka untuk dapat mengembangkan pemahaman, penilaian, dan
kesadaran terhadap dirinya.
2
Drs. Mochamad Nursalim, M.Si , Pengembangan Profesi Bimbingan & Konseling, Jakarta,
penerbit Erlangga 2015 hal 113
2
2. Tujuan Layanan Konseling Kelompok
• Sebagai suatu hasil pemahaman diri serta pengembangan penerimaan diri dan
perasaan pribadi yang berharga.
3
• Membantu seriap anggota konseling merumuskan tujuan khusus yang dapat
diukur dan diamati serta membantu setiap anggota konseling membuat suatu
komitmen ke arah pencapaian tujuan.3
1. Tahap Pembentukan
Umumnya pada tahap ini, para anggota saling memperkenalkan diri dan
juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan yang ingin dicapai oleh masing-
masing maupun seluruh anggota. Dalam tahap ini, pemimpin kelompok
hendaknya memunculkan dirinya sehingga sosoknya terlihat sebagai orang yang
benar-benar mampu dam bersedia membantu para anggota kelompok mencapai
tujuan.
b. Terbangunnya Kebersamaan
3
Drs. Mochamad Nursalim, M.Si , Pengembangan Profesi Bimbingan & Konseling, Jakarta,
penerbit Erlangga 2015 hal 114
4
Pemimpin kelompok harus mampu menumbuhkan sikap kebersamaan dan
perasaan sekelompok. Jika pada awalnya sebagian besar anggota kelompok tidak
ingin melibatkan diri dalam kelompok, maka tugas pemimpin kelompok adalah
membalikkan keadaan tersebut dengan cara membangkitkan keinginan seluruh
anggota kelompok untuk terlibat dalam kegiatan kelompok.
Selain hal-hal di atas, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan oleh
pemimpin kelompok dalam tahap pembentukan ini. misalnya 1) pertanyaan dan
jawaban, 2) teknik perasaan dan tanggapan, 3) teknik permainan kelompok.
2. Tahap Peralihan
5
bersikap cerdas dan bijaksana agar memberikan pemahaman kepada anggota
kelompok.
3. Tahap Kegiatan
- Pengemukaan permasalahan
- Pemilihan masalah
- Pembahasan masalah
4. Tahap Pengakhiran
4
Drs. Mochamad Nursalim, M.Si , Pengembangan Profesi Bimbingan & Konseling, Jakarta,
penerbit Erlangga 2015 hal 116
6
4. Dinamika Kelompok
7
b) Kekuatan di dalam kelompok. Dalam interaksi antar anggota kelompok
terdapat kekuatan atau pengaruh yang dapat memebentuk kekompakan dalam
kelompok.
8
c) Mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan
mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih efektif,
cepat dan efisien.
5
Dr. Henni Syafriana Nasution, MA Dr. Abdillah, S.Ag, M.Pd, Bimbingan Konseling
Konsep, Teori, dan Aplikasinya” (LPPPI, Medan, 2019), hal 149-153.
9
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling (BINA AKSARA, Jakarta,
cetakan pertama,Desember 1988.)
11