Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 8

BIMBINGAN DAN KONSELING

NAMA :

Mutia Maharani (21002113)

DOSEN PENGAMPU :

Soeci Izzati AdlyaS.Pd., M.Pd.

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 1

MIND MAPPING ............................................................................................................ 2

RINGKASAN MATERI .................................................................................................. 3

A. Layanan Bimbingan Kelompok ........................................................................... 3


B. Layanan Konselin Kelompok ............................................................................... 5
C. Layanan Konslutasi .............................................................................................. 6
D. Layanan Mediasi ................................................................................................... 8
E. Layanan Advokasi................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

PERTANYAAN................................................................................................................. 11
A. Objektif .................................................................................................................. 11
B. Essay ...................................................................................................................... 12
MIND MAPPING

2
Ringkasan materi

A. Layanan Bimbingan Kelompok


1. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan
(bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan
bimbingan kelompok, aktivitas, dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk
membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah
individu (siswa) yang menjadi peserta layanan. Masalah yang menjadi topik
pembicaraan dalam layanan bimbingan kelompok, dibahas melalui suasana dinamika
kelompok secara intens dan konstruktif , diikuti oleh semua anggota kelompok di
bawah bimbingan pemimpin kelompok (pembimbing atau konselor).
Tugas utama pemimpin kelompok adalah: pertama, membentuk kelompok
sehingga terpenuhi syarat-syarat kelompok yang mampu secara aktif
mengembangkan dinamika kelompok, yaitu: a) terjadinyan hubungan anggota
kelompok menuju keakraban di antar mereka, b) tumbuhnya tujuan bersama di antara
anggota kelompok dalam suasana kebersamaan, c) berkembangnya iktikad dan tujuan
bersama untuk mencapai tujuan kelompok, d) terbinanya kemandirian pada diri setiap
anggota kelompok, e) terbinanya kemandirian kelompok sehingga kelompok
berusaha dan mampu tampil beda dari kelompok lain. Kedua, memimpin kelompok
yang bernuansa layanan konseling melalui bahasa konseling untuk mencapai tujuan-
tujuan konseling. Ketiga, melakukan penstrukturan, yaitu membahas bersama anggota
kelompok tentang apa, mengapa, dan bagaimana layanan konseling kelompok
dilaksanakan. Keempat, melakukan pentahapan kegiatan koseling kelompok. Kelima,
memberikan penilaian segera hasil layanan konseling kelompok. Keenam, melakukan
tindak lanjut.

2. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok


Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan
kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan
(siswa). Secara lebih khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk
mendorong pengembangan perasaan, fikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang
menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni penigkatan kemampuan
berkomunikasi baik verbal maupun non verbal pada siswa.

3. Isi Layanan Bimbingan Kelompok


Layanan kelompok membahas materi atau topik-topik umum baik topik tugas
maupun topik bebas. Yang dimaksud topik tugas adalah topik atau pokok bahasan
yang diberikan oleh pembimbing (pimpinan kelompok) kepada kelompok untuk

3
dibahas. Sedangkan topik bebas adalah suatu topik atau pokok bahasan yang
dikemukakan secara bebas oleh anggota kelompok.
Topik-topik yang dibahas dalam layanan bimbingan kelompok baik topik bebas
maupun topik tugas dapat mencakup bidang-bidang pengembangan kepribadian,
hubungan sosial, pendidikan, karier, kehidupan berkeluarga, kehidupan beragama dan
lain sebagainya.

4. Teknik Layanan Bimbingan Kelompok


Ada beberapa teknik yang bisa diterapkan dalam layanan bimbingan kelompok,
yaitu teknik umum dan permainan kelompok.
Pertama, teknik umum. Dalam teknik ini, dilakukan pengembangan dinamika
kelompok. Secara garis besar, teknik-teknik ini meliputi: a) komunikasi multi arah
secara efektif dinamis dan terbuka, b) pemberian rangsangan untuk menimbulkan
inisiatif dalam pembahasan, diskusi, analisis, dan pengembangan argumentasi, c)
dorongan minimal untuk memantapkan respons dan aktivitas anggota kelompok. d)
penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh untuk lebih memantapkan analisis,
argumentasi, dan pembahasan, e) pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku yang
dikehendaki (Prayitno dan Erman Amti, 2004).
Kedua, permainan kelompok. permainan dapat dijadikan sebagai salah satu teknik
dalam layanan bimbingan kelompok baik sebagai selingan maupun sebagai wahana
yang memuat pembinaan atau materi layanan tertentu. Dalam layanan bimbingan
kelompok harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut: a) sederhana, b) mengembirakan,
c) menimbulkan suasana rilek dan tidak melelahkan, d) meningkatkan keakraban, dan
e) diikuti oleh semua anggota kelompok.

5. Kegiatan Pendukug Layanan Bimbingan Kelompok


Pertama, aplikasi instrumentasi. Data yang dihimpun atau diperoleh melalui
aplikasi instrumentasi dapat digunakan sebagai: a) pertimbangan dalam pembentukan
kelompok, b) pertimbangan dalam menetapkan seseorang atau lebih dalam layanan
kelompok, c) materi atau pokok bahasan dalam layanan bimbingan kelompok.
Kedua, data yang dihimpun atau diperoleh melalui aplikasi intrumentasi di atas,
dihimpun dalam himpunan data Ketiga, konferensi kasus. Konferensi kasus dapat
dilakukan sebelum atau setelah layanan bimbingan kelompok dilakukan. Keempat,
kunjungan rumah. Kunjungan rumah dapat dilakukan sebagai pendalaman dan
penanganan lebih lanjut tentang masalah siswa yang dibahas atau dibicarakan dalam
layanan. Kelima, alih tangan kasus. Seperti pada layanan-layanan yang lain, masalah
yang belum tuntas atau diluar kewenangan konselor dalam layanan bimbingan
kelompok juga harus dialihtangankan atau dilimpahkan kepada konselor yang lebih
mengetahui.

4
B. Layanan Konseling Kelompok
1. Makna Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok mengikutkan sejumlah peserta dalam bentuk
kelompok dengan konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok. Layanan konseling
kelompok mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang
berguna bagi pengembangan pribadi dan pemecahan masalah individu (siswa) yang
menjadi peserta layanan. Dalam konseling kelompok dibahas masalah pribadi yang
dialami oleh masing-masing anggota kelompok. masalah pribadi dibahas melalui
suasana dinamika kelompok yang intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota
kelompok dibawah bimbingan pemimpin kelompok (pembimbing dan konselor).
Berdasarkan descripsi diatas, layanan konseling kelompok dapat dimaknai
sebagai suatu upaya pembimbing atau konselor membantu memecahkan
masalahmasalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok melalui
kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal. Dalam perkataan lain,
konseling kelompok juga bisa dimaknai sebagai suatu upaya pemberian bantuan
kepada individu (siswa) yang mengalami masalah-masalah pribadi melalui kegiatan
kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.

2. Tujuan Layanan Konseling Kelompok


Secara umum tujuan layanan konseling kelompok adalah berkembangnya
kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan bekomunikasinya. Melalui
layanan konseling kelompok, hal-hal dapat mengahambat atau menganggu sosialisasi
siswa berkembang secara optimal. Melalui layanan konseling juga dapat dientaskan
masalah klien (siswa) dengan memanfaatkan dinamika kelompok (Prayitno, 2004).
Selanjutnya menurut Prayitno (2004) secara khusus, adalah masalah pribadi
individu peserta layanan, maka layanan konseling kelompok yang intensif dalam
upaya pemecahan masalah tersebut, para peserta memperoleh dua tujuan sekaligus
yaitu: pertama, Terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap
terarah kepada tingkah laku khususnya bersosialisasi dan berkomunikasi. Kedua,
terpecahnya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan
pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain yang menjadi peserta
layanan.

3. Isi Layanan Konseling Kelompok


Layanan konseling kelompok membahas masalah-masalah pribadi yang dialami
oleh masing-masing anggota kelompok. secara bergiliran anggota kelompok
mengemukakan masalah pribadinya secara bebas, selanjutnya dipilih mana yang akan
dibahas dan dientaskan terlebih dahulu dan seterusnya.

5
4. Teknik Layanan Konseling Kelompok
Secara umum teknik-teknik yang diterapkan dalam layanan bimbingan kelompok
bisa diterapkan dalam layanan konseling kelompok. adapun teknik-teknik tersebut
secara garis besar meliputi: pertama, komunikasi multiarah secara efektif dinamis dan
terbuka. Kedua, pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam
pembahasan, diskusi, analisis, dan pengembangan argumentasi. Ketiga, dorongan
minimal untuk memantapkan respons aktivitas anggota kelompok. keempat,
penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh untuk lebih memantapkan analisis,
argumentasi pada pembahasan. Kelima, pelatihan untuk membentuk pola tingkah
laku baru yang dikehendaki.

5. Kegiatan Pendukung Konseling Kelompok


Seperti halnya layanan bimbingan kelompok dan layanan-layanan lainnya,
layanan konseling kelompok juga memerlukan kegiatan pendukung, seperti aplikasi
instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan
kasus.
Pertama, aplikasi intrumentasi. Data yang dihimpun atau diperoleh melalui
aplikasi instrumentasi dapat digunakan sebagai: a) pertimbangan dalam pembentukan
kelompok konseling kelompok, b) pertimbangan dalam menetapkan seseorang atau
lebih dalam kelompok layanan konseling kelompok, c) materi atau pokok bahasan
kegiatan layanan konseling kelompok.
Kedua, himpunan data. Data dalam himpunan data yang dihasilkan melalui
aplikasi instrumentasi, dapat digunakan untuk merencanakan dan mengisi kegiatan
layanan konseling kelompok.
Ketiga, konferensi kasus. Konferensi kasus dapat dilakukean sebelum kegiatan
layanan konseling kelompok dimulai dan dapat juga sebagi tindak lanjut dan kegiatan
layanan konseling kelompok untuk peserta tertentu.
Keempat, kunjungan rumah. Sebagaimana dalam bimbingan kelompok,
kunjungan rumah dalam konseling kelompok juga bisa dilakukan untuk mendalami
dan penanganan lebih lanjut masalah klien (siswa) yang dibahas dalam konseling
kelompok.
Kelima, alih tangan kasus. Masalah yang belum tuntas melalui layanan konseling
kelompok dapat dialihtangnkan (memindahkan tanggung jawab pemecahan masalah
klien tertentu kepada orang lain yang dianggap lebih berwenang).

C. Layanan Konsultasi
1. Makna Layanan Konsultasi
Layanan konsultasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh
konselor (pembimbing) terhadap seorang pelanggan (konsulti) yang
memungkinkannya memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu

6
dilaksanakan dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga. Prayitno
(2004) menyatakan bahwa konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan
dalam format tatap muka antara konselor (sebagai konsultan) dengan konsulti.
Konsultasi juga dapat dilaksanakan terhadap dua orang konsulti atau lebih, terutama
apabila konsulti-konsulti itu menghendakinya. Konsulti adalah individu yang
meminta bantuan kepada konselor agar dirinya mampu menangani kondisi atau
masalah yang dialami pihak ketiga yang setidak-tidaknya sebagian menjadi tanggung
jawabnya.

2. Tujuan Layanan Konsultasi


Secara umum layanan konsultasi bertujuan agar klien (siswa) dengan
kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan permasalahanya yang dialami
oleh pihak ketiga. Pihak ketiga adalah orang yang mempunyai hubungan baik dengan
konsulti, sehingga permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga setidak-tidaknya
sebahagian menjadi tanggung jawab konsulti.
Secara lebih khusus, tujuan layanan konsultasi adalah agar konsulti memiliki
kemampuan diri yang berupa: wawasan, pemahaman, dan cara-cara bertindak yang
terkait langsung dengan suasana atau permasalahan pihak ketiga.

3. Isi Layanan Konsultasi


Isi layanan konsultasi dapat mencakup berbagai bidang pengembangan
sebagimana telah disebutkan diatas. Layanan konsultasi dapat menyangkut
pengembangan bidang pribadi, hubungan sosial, pendidikan, karier, kehidupan
berkeluarga, dan kehidupan beragama. Dengan kata lain, isi layanan konsultasi dapat
menyangkut berbagai bidang kehidupan yang luas yang dialami oelh individuindividu
(pihak ketiga).

4. Teknik Layanan Konsultasi


Secara umum ada dua teknik layanan konsultasi yaitu teknik umum dan khusus.
Pertama, teknik umum. Teknik umum merupakan sejumlah tindakan yang dilakukan
konselor (konsultan) untuk mengembangkan proses konseling konsultasi. Kedua,
teknik khusus. Teknik ini dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku klien
(konsulti), terutama berkenaan dengan masalah yang dialami pihak ketiga.

5. Pendukung Layanan Konsultasi


Kegiatan pendukung layanan konsultasi sama dengan yang lainnya, yaitu aplikasi
instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan
kasus seperti yang telah dijelaskan juga sebelumnya.

7
D. Layanan Mediasi
1. Makna Layanan Mediasi
Menurut prayitno (2004) layanan mediasi merupakan layanan konseling yang
dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan
saling tidak menemukan kecocokan. Berdasarkan makna ini, layanan mediasi juga
berarti layanan atau bantuan terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam kondisi
bermusuhan.

2. Tujuan Layanan Mediasi


Secara umum, layanan mediasi bertujuan agar tercapai kondisi hubungan yang
positif dan kondusif diantara para klien atau pihak-pihak yang bertikai atau
bermusuhan. Secara lebih khusus, layanan mediasi bertujuan agar terjadi perubahan
atas kondisi awal yang negatif (bertikai atau bermusuhan) menjadi kondisi baru
(kondusif dan bersahabat) dalam hubungan antara kedua belah pihak yang
bermasalah.

3. Isi Layanan Mediasi


Isi atau masalah yang dibahas dalam layanan mediasi adalah hal-hal yang
berkenaan dengan hubungan yang terjadi anatara individu-individu (para siswa) atau
kelompok-kelompok yang bertikai. Masalah-masalah yang menjadi isi layanan
mediasi bukan masalah yang bersifat kriminal. Dengan perkataan lain individu atau
kelompok yang menjadi klien dalam layanan mediasi, tidak sedang terlibat dalam
kasus kriminal yang menjadi urusan polisi.

4. Teknik Layanan Mediasi


Penerapan teknik-teknik tertentu dalam konseling termasuk layanan mediasi, pada
prinsipnya bertujuan antara lain untuk mengaktifkan peserta layanan (siswa) dalam
proses layanan.
Ada dua teknik yang bisa diterapkan dalam layanan mediasi, yaitu teknik umum
dan khusus. Pertama, teknik umum. Yang termasuk teknik umum adalah: a)
penerimaan terhadap klien dan posisi duduk. Proses layanan mediasi diawali dengan
penerimaan terhadap klien untuk memasuki layanan, b) Penstrukturan, melalui
penstrukturan, konselor mengembangkan pemahaman peserta layanan tentang apa,
dan bagaimana layanan mediasi itu, c) ajakan untuk berbicara. Apabila melalui
penstrukturan para siswa belum mau bicara, khususnya berkenaan denan pokok
perselisihan mereka yang memerlukan mediasi. Ajakan berbicara dilakukan oleh
konselor dengan mengemukakan pokok-pokoknya saja dan tidak memberikan
penafsiran-penafsiran atau pun harapan-harapan karena hal itu semua akan menjadi
substansi bahasan tahap-tahap proses selanjutnya

8
Kedua, teknik khusus. Beberapa teknik khusus yang bisa diterapkan dalam
layanan mediasi adalah: a) informasi dan contoh pribadi. Teknik ini diterapkan
apabila siswa benar-benar memerlukan, b) perumusan tujuan, pemberian contoh dan
latihan bertingkah laku, c) nasihat. Teknik ini diterapkan apabila benar-benar
diperlukan, d) peneguhan hasrat dan kontrak. Teknik ini merupakan tahap pengunci
atas berbagai upaya pengubahan tingkah laku yang telah dilaksanakan.

E. Layanan Advokasi
Advokasi merupakan usaha sistematis secara bertahap (inkremental) teroganisir
yang dilakukan oleh kelompok atau organisasi profesi untuk menyuarakan aspirasi
anggota, serta usaha mempengaruhi pembuat kebijakan publik untuk membuat kebijakan
kepada kelompok tersebut, sekaligus mengawal penerapan kebijakan agar berjalan
efektif.
Layanan advokasi merupakan layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan
mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter cerdas yang terpuji.
Meski dalam permendikbud No. 111 tahun 2014 kita hanya mendapatkan informasi yang
amat terbatas tentang advokasi, tetapi diharapkan dalam implementasinya, Guru
BK/Konselor mampu memaknai dan menterjemahkan lebih jauh lagi. Dalam arti, Guru
BK mampu melaksanaka advokasi pada tataran mikro dan makro. Guru BK/Konselor
seyogyanya mampu: 1) memberdayakan peserta didik (konseli) dengan membantu
mereka membangun keterampilan advokasi, 2) melakukan upaya negosiasi yang relevan
guna membantu peserta didik (konseli) mengakses sumber daya, 3) membangun
hubungan kolaboratif dengan lembaga masyarakat yang relevan guna mengatasi berbagai
tantangan, 4) melaksanakan gagasan advokasi pada level sistem, 5) mengkomunikasikan
informasi yang relevan kepada publik, 6) melibatkan diri dalam kegiatan advokasi
sosial/politik.

9
Daftar Pustaka

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi). Jakarta:
PT Grafindo

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2015/12/06/advokasi-dalam-layanan-bimbingan-dan-
konseling

10
Pertanyaan

A. Objective
1. suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui
kegiatan kelompok. Merupkan pengertian dari…
a. layanan bimbingan kelompok
b. layanan konseling kelompok
c. layanan konsultasi
d. layanan mediasi
e. layanan advokasi

2. Permendikbud No. 111 tahun 2014 kita hanya mendapatkan informasi yang amat
terbatas tentang advokasi, tetapi diharapkan dalam implementasinya, Guru
BK/Konselor mampu memaknai dan menterjemahkan lebih jauh lagi. Dalam arti,
Guru BK mampu melaksanaka advokasi pada tataran mikro dan makro, dari
layanan…
a. Layanan konseling kelompok
b. Layanan konsultasi
c. Layana advokasi
d. Layanan bimbingan kelompok
e. Layanan mediasi

3. Isi dari layanan mediasi yaitu…


a. M embahas masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota
kelompok. secara bergiliran anggota kelompok mengemukakan masalah
pribadinya secara bebas, selanjutnya dipilih mana yang akan dibahas dan
dientaskan terlebih dahulu dan seterusnya.
b. Layanan mediasi adalah hal-hal yang berkenaan dengan hubungan yang
terjadi anatara individu-individu (para siswa) atau kelompok-kelompok
yang bertikai. Masalah-masalah yang menjadi isi layanan mediasi bukan
masalah yang bersifat kriminal. Dengan perkataan lain individu atau
kelompok yang menjadi klien dalam layanan mediasi, tidak sedang terlibat
dalam kasus kriminal yang menjadi urusan polisi.
c. Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik untuk
memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan mendapat
perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter cerdas yang terpuji.
d. Mencakup berbagai bidang pengembangan sebagimana telah disebutkan diatas.
Layanan konsultasi dapat menyangkut pengembangan bidang pribadi, hubungan
sosial, pendidikan, karier, kehidupan berkeluarga, dan kehidupan beragama.
Dengan kata lain, isi layanan konsultasi dapat menyangkut berbagai bidang
kehidupan yang luas yang dialami oelh individuindividu (pihak ketiga).

11
e. Agar klien (siswa) dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan
permasalahanya yang dialami oleh pihak ketiga. Pihak ketiga adalah orang yang
mempunyai hubungan baik dengan konsulti, sehingga permasalahan yang dialami
oleh pihak ketiga setidak-tidaknya sebahagian menjadi tanggung jawab konsulti.

4. Berikut ini jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling:


1) Layanan bimbingan kelompok
2) Layanan konseling kelompok
3) Layanan konsultasi
4) Layanan advokasi
5) Layanan mediasi
Yang benar yaitu…
a. 1), 2), 3)
b. 2), 4), 5)
c. 2), 3), 4)
d. 3), 4), 1)
e. Semuanya benar

5. Agar klien (siswa) dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan
permasalahanya yang dialami oleh pihak ketiga. Pihak ketiga adalah orang yang
mempunyai hubungan baik dengan konsulti, sehingga permasalahan yang dialami
oleh pihak ketiga setidak-tidaknya sebahagian menjadi tanggung jawab konsulti,
tujuan dari…
a. Layanan mediasi
b. Layanan advokasi
c. layanan konsultasi
d. Layanan bimbingan konselin kelompok
e. Layanan bimbingan kelompok

B. Essay
1. Jelaskan tujuan dari layanan konsultasi!
Jawaban:
Secara umum layanan konsultasi bertujuan agar klien (siswa) dengan
kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan permasalahanya yang dialami
oleh pihak ketiga. Pihak ketiga adalah orang yang mempunyai hubungan baik dengan
konsulti, sehingga permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga setidak-tidaknya
sebahagian menjadi tanggung jawab konsulti. Secara lebih khusus, tujuan layanan
konsultasi adalah agar konsulti memiliki kemampuan diri yang berupa: wawasan,

12
pemahaman, dan cara-cara bertindak yang terkait langsung dengan suasana atau
permasalahan pihak ketiga.

2. Jelaskan teknik layanan konseling kelompok!


Jawaban:
Secara umum teknik-teknik yang diterapkan dalam layanan bimbingan kelompok
bisa diterapkan dalam layanan konseling kelompok. adapun teknik-teknik tersebut
secara garis besar meliputi: pertama, komunikasi multiarah secara efektif dinamis dan
terbuka. Kedua, pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam
pembahasan, diskusi, analisis, dan pengembangan argumentasi. Ketiga, dorongan
minimal untuk memantapkan respons aktivitas anggota kelompok. keempat,
penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh untuk lebih memantapkan analisis,
argumentasi pada pembahasan. Kelima, pelatihan untuk membentuk pola tingkah
laku baru yang dikehendaki.

3. Jelaskan apa yang dimakasud dengan layanan bimbingan kelompok?


Jawaban:
Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan
(bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan
bimbingan kelompok, aktivitas, dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk
membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah
individu (siswa) yang menjadi peserta layanan. Masalah yang menjadi topik
pembicaraan dalam layanan bimbingan kelompok, dibahas melalui suasana dinamika
kelompok secara intens dan konstruktif , diikuti oleh semua anggota kelompok di
bawah bimbingan pemimpin kelompok (pembimbing atau konselor).

13

Anda mungkin juga menyukai