Layanan bimbingan konseling adalah suatu bentuk pelayanan yang diberikan oleh
konselor kepada klien berupa bantuan atau pertolongan dan pengarahan dalam menghindari
atau mengatasi masalah dalam kehidupan. Secara umum, tujuan dari layanan bimbingan dan
konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai
dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar
dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga,
pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya
(Ramlah, 2018).
Layanan bimbingan dan konseling mencakup empat bidang, yaitu bidang akademik,
bidang sosial, bidang pribadi, dan bidang karir (Ramlah, 2018). Bakar dan Luddin (2010)
(dalam Hermawan et al. (2019)) menjelaskan bahwa bimbingan dan konseling mengandung
empat komponen layanan komprehensif, yaitu: layanan dasar, layanan responsif, layanan
perencanaan individual, dan dukungan sistem.
Salah satu bagian terpentingdari dukungan sistem adalah sarana dan prasarana.
Kelengkapan Sarana dan prasaranamenjadi salah satu dari beberapa kebutuhan
mendasar setiap lembaga pendidikan tak terlepas di dalamnya terdapat sebagai
kebutuhan akan penyelenggaraan bimbingan dankonseling disekolah (Ahmad, 2019).
Sarana dan prasarana bimbingan dan konseling merupakan seluruh peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling
(Fitria et al., 2021). Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah yang mengacu kepada Permendikbud tahun 2014 no. 111
memaparkan secara garis besar sarana dan prasarana bimbingan dan konseling terbagi
menjadi empat bagian yaitu :
1. Ruang bimbingan dan konseling, terdiri dari ruang kerja sekaligus ruang konseling
inividual, ruang tamu, ruang bimbingan dan konseling kelompok, ruang data.
Menurut Depdiknas (2008) idealnya ruang bimbingan dan konseling berukuran 8 x
9 cm (Putranti, 2015).
2. Instrumen pengumpulan dara, terdiri dari instrumen pengumpulan data tes dan non
tes serta alat penyimpan data
3. Kelengkapan penunjang, terdiri dari alat tulis menulis, blanko surat, kartu
konsultasi, kartu kasus, blanko konferensi kasus, agenda surat, buku paduan, buku
informasi tentang studi lanjutan modul bimbingan, laparan kegiatan pelayanan,
data kehadiran peserta didik, leger bimbingan dan konseliong, buku realisasi
kegiatan bimbingan dan konseling, bahan-bahan informasi pengembangan
keterampilan hidup, perangkat elektronik, format pelaksanaan pelayanan, dan
format evaluasi.
4. Dokumen program, terdiri dari buku program tahunan, buku program semester, dan
buku program harian (Intishar et al., 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, S. I. (2019). Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Bimbingan Dan Konseling Sesuai
Dengan Standar Pendidikan. … Ikatan Alumni Bimbingan Dan Konseling …, 25–32.
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/almursyid/article/view/528
Anggraini, S., Rifai, M., & Muhid, A. (2021). Peran layanan bimbingan dan konseling
komprehensif dalam perencanaan karier pada siswa SMA. TERAPUTIK: Jurnal
Bimbingan Dan Konseling, 5(1), 16–23. https://doi.org/10.26539/teraputik.51544
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Awlawi,
Fadilah, S. N. (2019). Layanan Bimbingan Kelompok dalam Membentuk Sikap Jujur Melalui
Pembiasaan. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 3(2), 167.
https://doi.org/10.29240/jbk.v3i2.1057
Fahmi, N. N., & Slamet. (2016). Layanan Konseling Kelompok Dalam Meningkatkan Rasa
Percaya Diri Siswa SMK Negeri 1 Depok Sleman. Jurnal Hisbah, 13(1), 69–84.
Febritus, W., Dahlan, S., & Rosra, M. (2014). Dukungan Sistem Penyelenggaraan Bimbingan
dan Konseling di Sekolah Menengah Kecamatan Sekampung. Angewandte Chemie
International Edition, 3(3), 951–952.
Fitria, L., S, N., Syukur, Y., & Ahmad, R. (2021). Sarana Dan Prasarana Sebagai Penunjang
Kegiatan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Menengah Kejuruan. Al-Irsyad, 11(1),
15. https://doi.org/10.30829/al-irsyad.v11i1.9329
Gysbers, N. C., & Henderson, P. (2012). Developing & Managing Your School Guidance &
Counseling Program. In Journal of Chemical Information and Modeling (Fifth, Vol. 53,
Issue 9). American Counseling Assosiation.
Hazrati, R., Hanim, W., & Setiawaty R., D. (2016). Pengaruh Media Dalam Layanan
Bimbingan Kelompok Terhadap Pengaturan Diri Siswa Kelas Xi Di Sman 56 Jakarta.
Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), 94. https://doi.org/10.21009/insight.051.14
Hermawan, H., Komalasari, G., & Hanim, W. (2019). Strategi Layanan Bimbingan Dan
Konseling Untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa: Sebuah Studi Pustaka. JBKI (Jurnal
Bimbingan Konseling Indonesia), 4(2), 65. https://doi.org/10.26737/jbki.v4i2.924
Intishar, F., Chanum, I., & Badrujaman, A. (2014). Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana
Bimbingan dan Konseling. Insight. Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 4(1), 1–7.
Kurniawan, S. J., Kumara, A. R., & Bhakti, C. P. (2019). Strategi Layanan Perencanaan
Individual untuk Mengembangkan Work Readiness pada Siswa SMK. Seminar Nasional
Pendidikan (Sendika), 3(November), 109–116.
Lutfiyani, V., & Bhakti, C. P. (2017). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
Komprehensif dalam Pengembangan Self-Knowledge pada Siswa Sekolah Dasar.
Sendika, I(1), 370–377.
Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada
Press Gruop.
Milanova, Dianisa. 2013. Efektifitas Media Film dalam Bimbingan Kelompok untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X-II Sma Negeri 1 Taman Sidoarjo.
Skripsi. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam.
N. Fitriani, A., & Muhari. (2013). Penerapan Layanan Perencanaan Individual Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Penjurusan di Kelas X-1 SMA Negeri 3
Bojonegoro. Jurnal BK Unesa, 04(20), 304–312.
Nugraha, A. (2017). Strategi layanan bimbingan dan konseling dalam mereduksi sikap
negatif tentang seks bebas. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 7(1), 40.
https://doi.org/10.25273/counsellia.v7i1.1180
Nugroho, S., Handoyo, S., & Hendriani, W. (2020). Identifikasi Faktor Penyebab Perilaku
Bullying di Pesantren: Sebuah Studi Kasus. Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu
Pengetahuan, 17(2), 1–14. https://doi.org/10.25299/al-hikmah:jaip.2020.vol17(2).5212
Puspitaningrum, L., Dahlan, S., & Widiastuti, R. (2013). Pelaksanaan Pelayanan Dasar
Bimbingan dan Konseling pada SMA di Kota Metro Tahun Ajaran 2012/2013. 1–12.
Putranti, D. (2015). Studi Deskriptif tentang Sarana dan Prasarana Bimbingan dankonseling
di Sekolah Menengah Pertama. Psikopedagogia, 4(1), 45–50.
R Kumara, A., & Lutfiyani, V. (2017). Strategi Bimbingan Dan Konseling Komprehensif
Dalam Perencanaan Karir Siswa Smp. G-Couns ; Jurnal Bimbingan Dan Konseling,
1(2), 3–10.
Ramlah. (2018). Pentingnya layanan bimbingan konseling bagi peserta didik. Al-Mau’Izhah,
1(September), 70–76.
https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/mauizhah/article/download/8/6/
Rismawati. (2015). Pelaksanaan Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri
3 Kandangan. Jurnal Mahasiswa BK An-NUr, 1(1), 64–74.
Rohayati, I. (2011). Program Bimbingan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Percaya Diri
Siswa. Pendidikan, Edisi Khus(2), 154–163. http://jurnal.upi.edu/file/36-
ICEU_ROHAYATI.pdf
Safitri, N. E., & Novirizka Hasan, S. U. (2018). Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling
Dalam Pengembangan Nilai Karakter Religius. JURKAM: Jurnal Konseling Andi
Matappa, 2(1), 19. https://doi.org/10.31100/jurkam.v2i1.64
Sofah, R. (2020). Layanan Bimbingan dan Konseling Pada Masa Pandemi Covid 19. PD
ABKIN JATIM Open Journal System, 7(2), 58–67.
https://www.ojs.abkinjatim.org/index.php/ojspdabkin/article/view/95
Soleha, S., & Miftahus, S. (2020). Asesme Kebutuhan Sebagai Dasar Perencanaan Program
Bimbingan Pribagi Berbasis Multikultural di SMA. Jurnal Bimbingan Dan Konseling
Terapan, 4(1), 103–118.
Sutirna. (2012). Bimbingan dan Konseling: Pendidikan Formal, Nonformal dan Informal.
Andi Offset.
Trianton, Teguh. 2013. Film Sebagai Media Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Addahri Hafidz. 2013.Teknik Bermain Peran pada Layanan Bimbingan Kelompok untuk
Meningkatkan Self-Esteem. Padang: Universitas Negeri Padang. Volume 2 Nomor 1,
Januari 2013.
Widada. (2013). Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar. Jurnal Pemikiran
Dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD), 1(1), 65.
https://doi.org/10.22219/jp2sd.v1i1.1531
Yunitasari, Dina Fajar. 2013. Upaya Peningkatan Harga Diri (Self Esteem) melalui Layanan
Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Bhakti Kudus Tahun
Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Kudus: Universitas Muria Kudus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
Yusuf, Syamsu LN, dan Juntika, A. “Landasan Bimbingan dan Konseling”. Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2005.