Bimbingan Kelompok
Dari pendapat para ahli tersebut, dapat ditarik beberapa pokok pengertian dari
bimbingan kelompok yaitu : (a) bimbingan diberikan kepada lebih dari satu
orang pada waktu yang bersamaan, (b) bimbingan dilaksanakan untuk
membantu individu yang mempunyai masalah, (c) merupakan penyediaan
informasi melalui aktivitas kelompok yang terencana dan terorganisasi, (d)
memungkinkan setiap anggota kelompok untuk belajar berpartisipasi aktif dan
berbagi pengalaman dan berbagi pengalaman dalam upaya pengembangan
wawasan, sikap dan atau ketrampilan yang diperlukan dalam upaya mencegah
timbulnya masalah atau dalam upaya pengembangan pribadi.
2. Konseling Kelompok
Dijelaskan lebih jauh bahwa konseling kelompok lebih cepat dari pada
kelompok terapi tetapi lebih lama dari pada bimbingan kelompok. Pemimpin
dalam konseling kelompok diwajibkan mampu dan terlatih dalam
mengendalikan proses kelompok dan dinamika yang muncul dalam kelompok.
Konsep ini didasari karena pengelaman teraputik diperoleh setiap anggota
dalam kelompok melalui perubahan dinamika yang ada.
Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa konseling kelompok sebagai sebuah
strategi intervensi teraputik dalam format kelompok guna membantu anggota
dengan masalah serupa melalui dukungan antar pribadi, upaya penyesuian diri
serta perkembangan kepribadian
Selain itu tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok yakni
pengembangan pribadi, pembahasan topik-topik atau masalah-masalah umum
secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi para anggota kelompok
sehingga terhindar dari permasalahan yang berkaitan dengan topik atau
masalah yang dibahas (Wibowo, 2005). Bimbingan kelompok di jenjang
pendidikan menengah mempunyai manfaat, baik bagi tenaga bimbingan
profesional maupun bagi para siswa. Siswa memerlukan bimbingan kelompok
yang menopang perkembangan mereka, terutama perkembangan karier,
perkembangan sosial dan peningkatan kesadaran diri (Winkel & Hastuti, 2005).
Tujuan dari konseling kelompok lebih diarahkan pada bagaimana kelompok atau
anggota mampu mengeksplorasi segala sesuatu yang dapat mendukung dalam
pengembangan diri. Membantu anggota membuat hubungan yang intim atau
kuat antara anggota serta menerima dan mendukung satu sama lain dalam
proses penyelesaian masalah yang dihadapi atau strategi coping yang
dilakukan (Schmidt, 2013). Selain itu melalui konseling kelompok diharapkan
siswa mampu untuk menangani masalah yang ada bukan sekedar sebuah
penyelesaian semata melainkan sebagai sebuah pengembangan keterampilan
dalam menghadapi masalah yang mungkin terjadi pada masa yang akan
datang.
10. Untuk menjadi sadar akan pilihan seseorang dan membuat pilihan dengan
bijak