Anda di halaman 1dari 31

BK KELOMPOK

Evi Zuhara, M.Pd Nurlisa


(200213036)

Salsabila
(200213039)
KELOMPOK MENURUT :

W.YH. Sportt memberikan pengertian kelompok sebagai


beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain.

H. Smith menguraikan : Kelompok adalah suatu unit yang


terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan
untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas
dasar kesatuan persepsi.
DEFINISI BIMBINGAN
KELOMPOK
Menurut Tohirin (2007: 170)
Bimbingan Kelompok adalah suatu cara
memberikan bantuan kepada individu (siswa)
melalui kegiatan kelompok.
Bimbingan Kelompok merupakan sarana untuk
menunjang perkembangan optimal masing-
masing siswa, yang diharapkan dapat
mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan
ini bagi dirinya sendiri (dalam Winkel & Sri
Hastuti, 2004: 565).
LANJUTAN

Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 64)


Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan
yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara
bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari
narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/
konselor) yang berguna untuk menunjang
kehidupannya sehari-hari baik individu maupun
pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta
untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan
TUJUAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK
Winkel & Sri Hastuti (2004:547) menunjang perkembangan
pribadi dan perkembangan sosial masing-masing anggota
kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam
kelompok guna aneka tujuan yang bermakna bagi para
partisipan.
Selain itu bimbingan kelompok bertujuan untuk merespon
kebutuhan dan minat para peserta didik. Topic yang
didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini bersifat umum
(common problem) dan tidak rahasia (Departemen
Pendidikan Nasional, 2008)
LANJUTAN
Menurut Tohirin (2007: 172)
• Tujuan Umum
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk
pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya
kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).

• Tujuan Khusus
Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan
untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi,
wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku
yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan
berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa
MANFAAT BIMBINGAN
KELOMPOK
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 67)

• Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan


membicarakan berbagai hal yang terjadi disekitarnya.
• Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas
tentang berbagai hal yang mereka bicarakan.
• Menimbulkan sikapyang positif terhadap keadaan diri dan
lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang
mereka bicarakan dalam kelompok
• Menyusun program-program kegiatan untuk mewujudkan
penolakan terhadap yang buruk dan dukungan terhadap yang
baik.
• Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk
membuahkan hasil sebagaimana yang mereka programkan semula
LANJUTAN
Menurut Winkel & Sri Hastuti (2004: 565)

• mendapat kesempatan untuk berkontak dengan banyak siswa;


• memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa;
• siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi;
• siswa dapat menerima dirinya setelah menyadari bahwa teman-
temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan dan tantangan
yang kerap kali sama; dan lebih berani mengemukakan
pandangannya sendiri bila berada dalam kelompok;
• diberikan kesempatan untuk mendiskusikan sesuatu bersama;
• lebih bersedia menerima suatu pandangan atau pendapat bila
dikemukakan oleh seorang teman daripada yang dikemukakan
oleh seorang konselor
KESIMPULAN
1. Bimbingan kelompok adalah salah satu teknik dalam bimbingan
kelompok untuk memberikan bantuan kepada peserta didik/siswa yang
dilakukan oleh seorang pembimbing/konselor melalui kegiatan kelompok
yang dapat berguna untuk mencegah berkembangnya masalah-masalah
yang dihadapi anak.

2. Tujuan layanan bimbingan kelompok adalah untuk melatih siswa


dalam mengembangkan kemampuan bersosialisasi, dan mewujudkan
tingkah laku yang lebih efektif serta meningkatkan kemampuan
berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.

3. Manfaat layanan BK adalah dapat melatih siswa untuk dapat hidup


secara berkelompok dan  menumbuhkan kerjasama antara siswa dalam
mengatasi masalah, melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat
dan menghargai pendapat orang lain dan dapat meningkatkan kemampuan
siswa untuk dapat berkomunikasi dengan teman sebaya dan pembimbing
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN
METODE PENDEKATAN KELOMPOK
• Anak bermasalah dapat mengenal dirinya melalui teman-teman
kelompok. Anak dapat membandingkan potensi dirinya dengan
yang lain. Anak dibantu yang lain dalam menemukan dirinya dan
sebaliknya, anak dapat membantu kawannya untuk menemukan
dirinya.
• Melalui kelompok sikap-sikap positif anak dapat dikembangkan
seperti toleransi, saling menghargai, kerjasama, tanggung jawab,
disiplin, kreativitas, dan sikap-sikap kelompok lainnya.
• Melalui kelompok dapat dihilangkan beban-beban moril seperti
malu, penakut, dan sifat-sifat egoistis, agresif, manja dan
sebagainya.
• Melalui kelompok, dapat dihilangkan ketegangan-ketegangan
emosi, konflik-konflik, kekecewaan-kekecewaan, curiga-
mencurigai, iri hati, dan sebagainya.
• Melalui kelompok, dapat dikembangkan gairah hidup dalam
melakukan tugas, suka menolong, disiplin, dan sikap-sikap sosial
lainnya.
METODE BIMBINGAN
KELOMPOK
Menurut Tohirin (2007: 290)

1. Program Home Room


Program ini dilakukan dilakukan di luar jam perlajaran dengan menciptakan
kondisi sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga tercipta kondisi yang
bebas dan menyenangkan. Dengan kondisi tersebut siswa dapat
mengutarakan perasaannya seperti di rumah sehingga timbul suasana
keakraban. Tujuan utama program ini adalah agar guru dapat mengenal
siswanya secara lebih dekat sehingga dapat membantunya secara efsien.

2. Karyawisata
Karyawisata dilaksanakan dengan mengunjungi dan mengadakan peninjauan
pada objek-objek yang menarik yang berkaitan dengan pelajaran tertentu.
Mereka mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Hal ini akan
mendorong aktivitas penyesuaian diri, kerjasama, tanggung jawab,
kepercayaan diri serta mengembangkan bakat dan cita-cita
LANJUTAN
3. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh
kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap
siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-
masing dalam memecahkan suatu masalah. Dalam memlakukan diskusi
siswa diberi peran-peran tertentuseperti pemimpin diskusi dan notulis dan
siswa lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian akan timbul
rasa tanggung jawab dan harga diri.

4. Kegiatan Kelompok
Kegiatan kelompok dapat menjadi suatu teknik yang baik dalam
bimbingan, karena kelompok dapat memberikan kesempatan pada individu
(para siswa) untuk berpartisipasi secara baik. Banyak kegiatan tertentu
yang lebih berhasil apabila dilakukan secara kelompok. Melalui kegiatan
kelompok dapat mengembangkan bakat dan menyalurkan dorongan-
dorongan tertentu dan siswa dapat menyumbangkan pemikirannya. Dengan
demikian muncul tanggung jawab dan rasa percaya diri
LANJUTAN
5. Organisasi Siswa
Organisasi siswa khususnya di lingkungan sekolah dan madrasah dapat
menjadi salah satu teknik dalam bimbingan kelompok. melalui organisasi
siswa banyak masalah-masalah siswa yang baik sifatnya individual maupun
kelompok dapat dipecahkan. Melalui organisasi siswa, para siswa
memperoleh kesempatan mengenal berbagai aspek kehidupan sosial.
Mengaktifkan siswa dalam organisasi siswa dapat mengembangkan bakat
kepemimpinan dan memupuk rasa tanggung jawab serta harga diri siswa

6. Sosiodrama
Sosiodrama dapat digunakan sebagai salah satu cara bimbingan kelompok.
sosiodrama merupakan suatu cara membantu memecahkan masalah siswa
melalui drama. Masalah yang didramakan adalah masalah-masalah sosial.
Metode ini dilakukan melalui kegiatan bermain peran. Dalam sosiodrama,
individu akan memerankan suatu peran tertentu dari situasi masalah sosial
LANJUTAN
7. Psikodrama
Hampir sama dengan sosiodrama. Psikodrama adalah upaya pemecahan
masalah melalui drama. Bedanya adalah masalah yang didramakan. Dalam
sosiodrama masalah yang diangkat adalah masalah sosial, akan tetapi pada
psikodrama yang didramakan adalah masalah psikis yang dialami individu.

8. Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial (remedial teaching) merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang diberikan kepada seorang atau beberapa orang siswa
untuk membantu kesulitan belajar yang dihadapinya. Pengajaran remedial
merupakan salah satu teknik pemberian bimbingan yang dapat dilakukan
secara individu maupun kelompok tergantung kesulitan belajar yang
dihadapi oleh siswa
TAHAP PELAKSANAAN
BIMBINGAN KELOMPOK
Menurut Prayitno (1995: 40) ada empat tahapan :

Tahap I Pembentukan
• Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap
memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini
pada umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga
mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin dicapai baik
oleh masing-masing, sebagian, maupun seluruh anggota.
• Memberikan penjelasan tentang bimbingan kelompok sehingga masing-
masing anggota akan tahu apa arti dari bimbingan kelompok dan mengapa
bimbingan kelompok harus dilaksanakan serta menjelaskan aturan main
yang akan diterapkan dalam bimbingan kelompok ini.
• Jika ada masalah dalam proses pelaksanaannya, mereka akan mengerti
bagaimana cara menyelesaikannya. Asas kerahasiaan juga disampaikan
kepada seluruh anggota agar orang lain tidak mengetahui permasalahan
yang terjadi pada mereka
LANJUTAN
Tahap II Peralihan
Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga.
Adapun yang dilaksanakan dalam tahap ini yaitu:
• Menjelaskan kegiaatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya;
• Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani
kegiatan pada tahap selanjutnya;
• Membahas suasana yang terjadi;
• Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota;
• Bila perlu kembali kepada beberapa aspek tahap pertama

Tahap III Kegiatan


Tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok. Tahap ini ada berbagai
kegiatan yang dilaksanakan, yaitu:
• Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik
bahasan.
• Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu.
• Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas.
• Kegiatan selingan
LANJUTAN

Tahap IV Pengakhiran
Ada beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:
• Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan
akan segera diakhiri.
• Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan
kesan dan hasil-hasil kegiatan.
• Membahas kegiatan lanjutan.
• Mengemukakan pesan dan harapan
Group Counseling/Konseling
Kelompok
Konseling Kelompok merupakan salah satu
bentuk konseling dengan memanfaatkan
kelompok yaitu untuk :
• Membantu
• Memberi umpan balik (Feed Back).
• Dan pengalaman kerja.
Adapun Konseling kelompok dalam prosesnya menggunakan prinsip-prinsip
Dinamika Kelompok (Group Dynamic).

Ada beberapa pendekatan kelompok menurut jenisnya, yaitu :

1. Psikoterapi Kelompok
Psikoterapi Kelompok merupakan bantuan yang diberikan oleh psikoterapis
terhadap Klien untuk mengatasi disfungsi kepribadian dan interpersonalnya
dengan menggunakan interaksi emosional dalam kelompok kecil. Karena itu
psikoterapi kelompok lebih Memfokuskan pada ketidaksadaran, menangani
pasien yang mengalami gangguan “neurotik” atau problem emosional berat
lain, dan biasanya dilakukan untuk jangka panjang.

2. Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan kelompok terapeutik yang dilaksanakan untuk
membantu klien mengatasi masalah yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari. Konseling kelompok umumnya ditekankan untuk proses remedial
dan pencapaian fungsi-fungsi secara optimal. Konseling kelompok mengatasi
klien dalam keadaan normal,yaitu tidak sedang mengalami gangguan fungsi-
fungsi kepribadian. Pada umumnya Konseling diselenggarakan untuk jangka
pendek atau menengah.
3. Kelompok Latihan dan Pengembangan
Kelompok latihan dan pengembangan merupakan pendidikan
kesehatan mental dan bukan kelompok terapeutik. Biasanya
digunakan untuk melatih sekelompok orang yang berkeinginan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan tertentu, misalnya
peningkatan keterampilan sosialNya, cara kehidupan kesendirian,
menghadapi pensiun dan hari tua, orang tua tanpa Patner, dan
sebagainya
Tujuanya secara umum bersifat antisipatif dan pencegahan terhadap
Kemungkinan timbulnya hambatan jika hal tersebut benar-benar
dialami.

4. Diskusi Kelompok Terfokus


Diskusi kelompok terfokus (focus group discusion) merupakan
kegiatan diskusi, tukar pikiran beberapa orang mengenai topik-topik
khusus yang telah disepakati oleh anggota kelompok. Topik-topik
yang dibicarakan menjadi bahan yang diminati dan disepakati oleh
anggota kelompok. Peserta diskusi tidak harus memiliki masalah
sebagaimana topik yang dibicarakan,tetapi ada minat untuk
partisipasi dalam diskusi.
5. Self-Help
Self-help merupakan forum kelompok yang dijalankan
oleh beberapa orang (sekitar 4-8 orang) yang mengalami
masalah yang sama, dan mereka berkeinginan untuk saling
tukar pikiran dan pengalaman sehubungan dengan cara
mengatasi masalah yang dihadapi, dan cara
mengembangkan potensinya secara optimal. Self-help ini
dapat diselenggarakan tanpa tenaga profesional.
Kelompok ini misalnya untuk kalangan alkoholik yang
berkeinginan menghentikan kebiasaanya, orang tua tanpa
patner, dan sebagainya.
TUJUAN KONSELING
KELOMPOK
• Tujuan teoritis : Berkaitan dengan tujuan yang
secara umum dicapai melalui proses konseling.
• Tujuan operasional : Disesuaikan dengan
harapan klien dan masalah yang dihadapi klien
(PIETROFESA dkk. 1978).
Prinsip Konseling Kelompok

Secara prinsip, Konseling kelompok merupakan :


• Hubungan antara konselor dengan beberapa konseli.
• Berfokus pada pemikiran dan tingkah laku yang disadari.
• Terdapat faktor-faktor yang merupakan aspek terapi bagi
konseli.
• Memberikan dorongan dan pemahaman kepada klien, untuk
memecahkan masalah yang dihadapi klien.
Macam-Macam Kelompok

Situasi yang dihadapi individu, terbagi menjadi dua macam, yaitu :


• Situasi kebersamaan
• Situasi kelompok sosial
1. Situasi kebersamaan
Artinya suatu situasi berkumpulnya sekumpulan individu secara bersama-sama.
• Situasi kebersamaan menimbulkan kelompok kebersamaan yaitu suatu
kelompok individu yang berkumpul pada suatu ruang dan waktu yang sama
tumbuh dan mengarahkan tingkah laku secara spontan.
Kelompok ini disebut juga dengan massa atau crowd.

Menurut Kinch, ciri-ciri massa adalah :


• Bertanggung jawab dalam waktu yang relatif pendek.
• Para pesertanya berhubungan secara fisik (misalnya, berdesak-desakan).
• Kurang adanya aturan yang terorganisir.
• Interaksinya bersifat spontan.
LANJUTAN
2. Situasi kelompok sosial
Artinya suatu situasi ketika terdapat dua individu atau lebih mengadakan interaksi
sosial yang mendalam satu sama lain.
• Situasi kelompok sosial tersebut menyebabkan terbentuknya kelompok sosial
artinya suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang
telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga
di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-
norma tertentu.

Secara umum, kelompok sosial tersebut diikat oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
• Bagi anggota kelompok : ada suatu tujuan yang realistis, sederhana, dan
memiliki nilai keuntungan bagi pribadi.
• Masalah kepemimpinan dalam kelompok cukup berperan dalam menentukan
kekuatan ikatan antar anggota.
• Interaksi dalam kelompok secara seimbang merupakan alat perekat yang baik
dalam membina kesatuan dan persatuan anggota.
Situasi Kelompok Sosial Dapat
Menimbulkan Bermacam-macam
Kelompok Sosial
1. Charles H. Cooley membagi kelompok menjadi :
• Kelompok primer (primary group),artinya suatu kelompok
yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan/interaksi
yang lebih intensif dan lebih erat antar anggotanya.
• Kelompok sekunder (sekundery group), artinya suatu
kelompok yang anggota-anggotanya saling mengadakan
hubungan yang tidak langsung, berjauhan dan formal, dan
kurang bersifat kekeluargaan.
2. Crech dan Curtchfield, membagi kelompok menjadi :
• Kelompok Stabil adalah kelompok yang strukturnya terus tetap, tidak berubah
dalam jangka waktu yang cukup lama.
• Kelompok Tidak Stabil adalah kelompok yang mengalami perubahan progresif
meskipun tanpa terdapat variasi-variasi yang cukup penting dari situasi
eksternal.

3. French membagi kelompok menjadi :


• Kelompok terorganisir adalah kelompok yang menunjukkan secara tegas lebih
memiliki kebebasan sosial, perasaan kita, saling ketergantungan, kesamaan
berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, motivasi, frustrasi, dan agresi
terhadap anggota kelompok lain.
• Kelompok tidak terorganisir adalah kelompok yang sedikit sekali
kemungkinan bahwa individu akan dipengaruhi oleh apa yang dikerjakan
orang lain
Definisi dan ciri-ciri kelompok
sosial

Definisi Menurut :
• Muzafer Sherif
Kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan
teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas,
struktur, dan norma-norma tertentu.

• Newcomb, Turner, dan Converse


Sejumlah orang-orang, dilihat sebagai kesatuan tunggal, merupakan satu
kelompok sosial, tetapi kita terutama mempunyai perhatian terhadap interaksi
kelompok dan terhadap ciri-cirinya yang relatif stabil.
Ciri-ciri Kelompok Sosial Menurut:

1. Muzafer Sherif
• Adanya dorongan/motif yang sama pada setiap individu sehingga
terjadi interaksi sosial sesamanya dan tertuju dalam tujuan
bersama.
• Adanya reaksi dan kecakapan yang berbeda di antara individu satu
dengan yang lain akibat terjadinya interaksi sosial.
• Adanya pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang
jelas, terdiri dari peranan dan kedudukan yang berkembang
dengan sendirinya dalam rangka mencapai tujuan bersama.
• Adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah
laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan
anggota kelompok dalam merealisasi tujuan kelompok.
LANJUTAN

2. George Simmel
• Besar kecilnya jumlah anggota kelompok sosial.
• Derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial.
• Kepentingan dan wilayah.
• Berlangsungnya suatu kepentingan.
• Derajat Organisasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai