Salsabila
(200213039)
KELOMPOK MENURUT :
• Tujuan Khusus
Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan
untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi,
wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku
yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan
berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa
MANFAAT BIMBINGAN
KELOMPOK
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 67)
2. Karyawisata
Karyawisata dilaksanakan dengan mengunjungi dan mengadakan peninjauan
pada objek-objek yang menarik yang berkaitan dengan pelajaran tertentu.
Mereka mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Hal ini akan
mendorong aktivitas penyesuaian diri, kerjasama, tanggung jawab,
kepercayaan diri serta mengembangkan bakat dan cita-cita
LANJUTAN
3. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh
kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap
siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-
masing dalam memecahkan suatu masalah. Dalam memlakukan diskusi
siswa diberi peran-peran tertentuseperti pemimpin diskusi dan notulis dan
siswa lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian akan timbul
rasa tanggung jawab dan harga diri.
4. Kegiatan Kelompok
Kegiatan kelompok dapat menjadi suatu teknik yang baik dalam
bimbingan, karena kelompok dapat memberikan kesempatan pada individu
(para siswa) untuk berpartisipasi secara baik. Banyak kegiatan tertentu
yang lebih berhasil apabila dilakukan secara kelompok. Melalui kegiatan
kelompok dapat mengembangkan bakat dan menyalurkan dorongan-
dorongan tertentu dan siswa dapat menyumbangkan pemikirannya. Dengan
demikian muncul tanggung jawab dan rasa percaya diri
LANJUTAN
5. Organisasi Siswa
Organisasi siswa khususnya di lingkungan sekolah dan madrasah dapat
menjadi salah satu teknik dalam bimbingan kelompok. melalui organisasi
siswa banyak masalah-masalah siswa yang baik sifatnya individual maupun
kelompok dapat dipecahkan. Melalui organisasi siswa, para siswa
memperoleh kesempatan mengenal berbagai aspek kehidupan sosial.
Mengaktifkan siswa dalam organisasi siswa dapat mengembangkan bakat
kepemimpinan dan memupuk rasa tanggung jawab serta harga diri siswa
6. Sosiodrama
Sosiodrama dapat digunakan sebagai salah satu cara bimbingan kelompok.
sosiodrama merupakan suatu cara membantu memecahkan masalah siswa
melalui drama. Masalah yang didramakan adalah masalah-masalah sosial.
Metode ini dilakukan melalui kegiatan bermain peran. Dalam sosiodrama,
individu akan memerankan suatu peran tertentu dari situasi masalah sosial
LANJUTAN
7. Psikodrama
Hampir sama dengan sosiodrama. Psikodrama adalah upaya pemecahan
masalah melalui drama. Bedanya adalah masalah yang didramakan. Dalam
sosiodrama masalah yang diangkat adalah masalah sosial, akan tetapi pada
psikodrama yang didramakan adalah masalah psikis yang dialami individu.
8. Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial (remedial teaching) merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang diberikan kepada seorang atau beberapa orang siswa
untuk membantu kesulitan belajar yang dihadapinya. Pengajaran remedial
merupakan salah satu teknik pemberian bimbingan yang dapat dilakukan
secara individu maupun kelompok tergantung kesulitan belajar yang
dihadapi oleh siswa
TAHAP PELAKSANAAN
BIMBINGAN KELOMPOK
Menurut Prayitno (1995: 40) ada empat tahapan :
Tahap I Pembentukan
• Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap
memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini
pada umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga
mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin dicapai baik
oleh masing-masing, sebagian, maupun seluruh anggota.
• Memberikan penjelasan tentang bimbingan kelompok sehingga masing-
masing anggota akan tahu apa arti dari bimbingan kelompok dan mengapa
bimbingan kelompok harus dilaksanakan serta menjelaskan aturan main
yang akan diterapkan dalam bimbingan kelompok ini.
• Jika ada masalah dalam proses pelaksanaannya, mereka akan mengerti
bagaimana cara menyelesaikannya. Asas kerahasiaan juga disampaikan
kepada seluruh anggota agar orang lain tidak mengetahui permasalahan
yang terjadi pada mereka
LANJUTAN
Tahap II Peralihan
Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga.
Adapun yang dilaksanakan dalam tahap ini yaitu:
• Menjelaskan kegiaatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya;
• Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani
kegiatan pada tahap selanjutnya;
• Membahas suasana yang terjadi;
• Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota;
• Bila perlu kembali kepada beberapa aspek tahap pertama
Tahap IV Pengakhiran
Ada beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:
• Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan
akan segera diakhiri.
• Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan
kesan dan hasil-hasil kegiatan.
• Membahas kegiatan lanjutan.
• Mengemukakan pesan dan harapan
Group Counseling/Konseling
Kelompok
Konseling Kelompok merupakan salah satu
bentuk konseling dengan memanfaatkan
kelompok yaitu untuk :
• Membantu
• Memberi umpan balik (Feed Back).
• Dan pengalaman kerja.
Adapun Konseling kelompok dalam prosesnya menggunakan prinsip-prinsip
Dinamika Kelompok (Group Dynamic).
1. Psikoterapi Kelompok
Psikoterapi Kelompok merupakan bantuan yang diberikan oleh psikoterapis
terhadap Klien untuk mengatasi disfungsi kepribadian dan interpersonalnya
dengan menggunakan interaksi emosional dalam kelompok kecil. Karena itu
psikoterapi kelompok lebih Memfokuskan pada ketidaksadaran, menangani
pasien yang mengalami gangguan “neurotik” atau problem emosional berat
lain, dan biasanya dilakukan untuk jangka panjang.
2. Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan kelompok terapeutik yang dilaksanakan untuk
membantu klien mengatasi masalah yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari. Konseling kelompok umumnya ditekankan untuk proses remedial
dan pencapaian fungsi-fungsi secara optimal. Konseling kelompok mengatasi
klien dalam keadaan normal,yaitu tidak sedang mengalami gangguan fungsi-
fungsi kepribadian. Pada umumnya Konseling diselenggarakan untuk jangka
pendek atau menengah.
3. Kelompok Latihan dan Pengembangan
Kelompok latihan dan pengembangan merupakan pendidikan
kesehatan mental dan bukan kelompok terapeutik. Biasanya
digunakan untuk melatih sekelompok orang yang berkeinginan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan tertentu, misalnya
peningkatan keterampilan sosialNya, cara kehidupan kesendirian,
menghadapi pensiun dan hari tua, orang tua tanpa Patner, dan
sebagainya
Tujuanya secara umum bersifat antisipatif dan pencegahan terhadap
Kemungkinan timbulnya hambatan jika hal tersebut benar-benar
dialami.
Secara umum, kelompok sosial tersebut diikat oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
• Bagi anggota kelompok : ada suatu tujuan yang realistis, sederhana, dan
memiliki nilai keuntungan bagi pribadi.
• Masalah kepemimpinan dalam kelompok cukup berperan dalam menentukan
kekuatan ikatan antar anggota.
• Interaksi dalam kelompok secara seimbang merupakan alat perekat yang baik
dalam membina kesatuan dan persatuan anggota.
Situasi Kelompok Sosial Dapat
Menimbulkan Bermacam-macam
Kelompok Sosial
1. Charles H. Cooley membagi kelompok menjadi :
• Kelompok primer (primary group),artinya suatu kelompok
yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan/interaksi
yang lebih intensif dan lebih erat antar anggotanya.
• Kelompok sekunder (sekundery group), artinya suatu
kelompok yang anggota-anggotanya saling mengadakan
hubungan yang tidak langsung, berjauhan dan formal, dan
kurang bersifat kekeluargaan.
2. Crech dan Curtchfield, membagi kelompok menjadi :
• Kelompok Stabil adalah kelompok yang strukturnya terus tetap, tidak berubah
dalam jangka waktu yang cukup lama.
• Kelompok Tidak Stabil adalah kelompok yang mengalami perubahan progresif
meskipun tanpa terdapat variasi-variasi yang cukup penting dari situasi
eksternal.
Definisi Menurut :
• Muzafer Sherif
Kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan
teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas,
struktur, dan norma-norma tertentu.
1. Muzafer Sherif
• Adanya dorongan/motif yang sama pada setiap individu sehingga
terjadi interaksi sosial sesamanya dan tertuju dalam tujuan
bersama.
• Adanya reaksi dan kecakapan yang berbeda di antara individu satu
dengan yang lain akibat terjadinya interaksi sosial.
• Adanya pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang
jelas, terdiri dari peranan dan kedudukan yang berkembang
dengan sendirinya dalam rangka mencapai tujuan bersama.
• Adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah
laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan
anggota kelompok dalam merealisasi tujuan kelompok.
LANJUTAN
2. George Simmel
• Besar kecilnya jumlah anggota kelompok sosial.
• Derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial.
• Kepentingan dan wilayah.
• Berlangsungnya suatu kepentingan.
• Derajat Organisasi.
Terima Kasih