KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atasrahmat dan
hidayanh-Nya kepada kami selalu, sehingga kami dapat menyelesaikanmakalah ini dengan baik.
Makalah ini khususnya membahas mengenai “Bimbingan Konseling Kelompok” makalah ini
kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliahBimbingan dan Konseling. Penyusun menyadari
betul bahwa tersusunya makalah initidak terlepas dari bantuan semua pihak. Sehingga, kami
mengucapkan terima kasihkepada dosen pengampu kami, Ibu Sitti Rahmi, S.Pd, M.Pd.
Kami berharap adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi
pembaca. Kami juga menyadari bahwa makalah ini memang masih jauhdari kata sempurna. Oleh
sebab itu, apabila pembaca mempunyai saran dan kritik yang membangun, kami penyusun akan
sangat terbuka dalam menerimanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai manusia, tentunya tidak pernah terlepas dari kegiatan
memahami, berpikir, merasa, dan melakukan sesuatu. Kegiatan tersebut merupakan
suatu kebiasaan atau rutinitas, bahkan suatu kebutuhan yang perlu dilakukan
dandipenuhi oleh manusia itu sendiri. Menyinggung kegiatan memahami, berpikir, merasa,
dan melakukan sesuatu,tentunya kita akan dihadapkan dengan suatu sistem yang melakukan
seperti yang telahdisebutkan tadi. Sistem tersebut dengan istilah pendidikan,
pendidikan sendirimerupakan suatu sistem yang cakupannya cukup luas. Baik itu
pendidikan yang bersifatakademik, pendidikan budi pekerti dan pendidikan spiritual.
Sistem pendidikanmencakup hal-hal tersebut. Dalam sistem pendidikan sendiri terdapat
beberapa disiplinilmu yang digunakan untuk mendidik peserta didik supaya
menjadi manusia yangterdidik, seperti matematika, bahasa, fisika, dan terkhusus
ilmu bimbingan dankonseling.
Bimbingan konseling sendiri merupakan salah disiplin ilmu yang berusia
muda,dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya, karena usianya yang
belum menginjak 1,5 abad. Bimbingan dan konseling sendiri pada mulanya didirikan
olehtokoh bimbingan Frank Parson dengan biro vokasionalnya, untuk membantu anak-
anakmuda siap memasuki dunia pekerjaan, seiring berjalannya waktu peran dari
bimbingansendiri meluas mencakup aspek-aspek seperti karier, pribadi, sosial, dan belajar
dariindividu-individu. Bimbingan dan konseling sendiri dalam prakteknya
memilikibeberapa model dan pendekatan, dan pendekatan yang akan dibahas dalam makalah
inilebih berfokus pada bimbingan konseling dengan metode bimbingan kelompok
(GroupGuidence) dan metode bimbingan individual (Individual Guidence).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan konseling kelompok?
2. Faktor-faktor apa saja yang memepengaruhi konseling kelompok?
3. Apa saja struktur konseling kelompok?
4. Apa saja tahapan-tahapan konseling kelompok dan interaksi dalam konseling
kelompok?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan konseling kelompok itu sendiri
2. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi konseling kelompok
3. Untuk mengetahui urutan struktur konseling kelompok
4. Untuk mengetahi tahapan dalam konseling kelompok dan interkasi dalam
konseling kelompok
BAB II PEMBAHASAN
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang ahli kepada
seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. agar orang yang
dibimbingan dapat mengembangkan kemampun dirinya sendiri dan mandiri, dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dikembangkan berdasarkan
norma-normayang berlaku. Kelompok adalah layanan yang membantu klien atau peserta
didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karier
dan pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok.
Berikut definisi dan pengertian konseling kelompok dari beberapa sumber buku:
Menurut Kurnanto (2014), konseling kelompok adalah suatu bantuan kepada individu
dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan
pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhan.
Menurut Lumongga (2011), konseling kelompok adal ah suatu proses antar pribadi yang
dinamis dan terfokus pada pikiran dan tingkah laku yang disadari serta dibina dalam
suatu kelompok yang dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan
diri menuju perilaku yang lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Winkel dan Hastuti (2004), konseling kelompok adalah layanan konseling
perorangan yang dilaksanakan dalam suasana kelompok, dalam prosesnya hubungan
konseling diusahakan dalam suasananya hangat, terbuka, permisif, dan penuh keakraban.
Menurut Adhiputra (2015), konseling kelompok adalah suatu proses antara pribadi yang
dinamis, terpusat pada pemikiran dan perilaku yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi
seperti berorientasi pada kenyataan, saling mempercayai, saling pengertian, saling
menerima, dan saling mendukung.
Menurut Prayitno (2017), konseling kelompok adalah usaha pemberian bantuan yang
diberikan oleh seorang konselor kepada orang-orang yang membutuhkan untuk
mengentaskan masalah yang sedang dihadapinya dalam suasana kelompok.
- Tujuan Khusus
- Membina harapan
Harapan akan menimbulkan perasaan optimis pada diri klien untuk dapat
menyelesaikan masalahnya. Melalui harapan, klien akan belajar memahamai dan
mengembangkan kemampuan atau potensi yang dimilikinya.
- Universalitas
- Pemberian Informasi
Informasi dapat diperoleh melalui pemimpin kelompok (konselor) maupun dari
anggota kelompok lain. informasi ini meliputi pengalaman dari anggota kelompok,
pemecahan masalah yang ditawarkan oleh konsleor atau anggota kelompok dan hal yang
bermakna bagi kehidupan klien.
- Alturisme
Alturisme mengacu kepada proses memberi dan menerima. Klien yang merasa
bahwa kelompoknya telah memberikan banyak masukan dan kebaikan pda dirinya
selama menjalani proses konseling, akan melakukan hal yang sama terhadap annggota
kelompoknya.
- Pengulangan korelatif keluarga primer
Pengulangan korelatif keluarga primer dimaksudkan untuk menjalin kedekatan
emosional antar-anggota dan konselor. Masing-masing klien diharapkan dapat merasa
sebagai satu keluarga yang saling mendukung dan memberi perhatian layaknya hubungan
saudara.
- Pengembangan teknik sosialisasi
A. Kesimpulan
Dari paparan diatas, penulis dapat menyimpulkan dari makalah “Metode Bimbingan dan
Konseling” yaitu bimbingan konseling adalah suatu prosestolong menolong untuk
mencapai tujuan yang dimaksud, dapat juga diartikansebagai hubungan timbal balik antara
dua orang untuk menangani masalah klien,yang di dukung dengan keahlian dalam
suasana yang laras dan integrasi,berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan
yang berguna bagi klien.Bimbingan konseling adalah dua komponen dan saling berperan
didalam prosesbimbingan dan konseling.
B. Saran
Penyususn menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.Untukkedepannya
penulis akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detaildengan sumber yang lebih
banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Kritikdan saran yang membangun dari para
pembaca sangat dibutuhkan penyusun.