1. Arthur Jones (1977) memberikan batasan, konseling adalah suatu proses membantu
individu untuk memecahkan masalah-masalahnya dengan cara interview.
2. I. Jumhurdan Moh. Surya (1975) memberikan batasan, konseling merupakan salah satu
teknik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan memberikan bantuan
secara individu (face to face relationship).
3. W. S Winkel SJ (1997) memberikan batasan: penyuluhan merupakan suatu saluran bagi
pemberian bimbingan. Dalam rangka penyuluhan diadakan diskusi/pembicaraan antara
seorang penyuluh (cousellor) dengan satu orang (individual counseling).
Dari beberapa batasan tersebut kiranya dapatdisimpulkan bahwa konseling adalah suatu
bimbingan yang diberikan kepada individu (siswa) dengan tatap muka (face to face) melalui
wawancara.Face to face (hubungan timbal balik) dan wawancara ini merupakan ciri konseling.
Umumnya konseling diberikans ecara individual, namun sebenarnya bisa pula diberikan secara
kelompok (bersama-sama). Pelayanan konseling terutama ditujukan kepada individu yang
terlanjur bermasalah. Sebagaimana yang telah dibahas bahwasanya konseling dapat digunakan
untuk mengatasi yang muncul di sekolah.Karena itu, layanan konseling ini memerlukan keahlian
dari orang yang memberikannya. Pelayanan konseling merupakan pelayanan professional,
artinya semua orang berhak melakukannya. Dengan melihat makna atau batasan seperti
dikemukakan, maka dapat disimpulkan hubungan antara bimbingan dengan konseling adalah
konseling merupakan salah satu teknik dalam memberikan bimbingan.Konseling merupakan
bagian dari bimbingan sehingga setiap konseling pasti merupakan bimbingan, namun sebaliknya
setiap bimbingan tidak harus berupa konseling.
Disini disebutkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan yang ditujukan
untuk peserta didik, baik itu individu ataupun kelompok supaya mandiri dan tetap bisa
berkembang secara optimal. Tak hanya itu saja, bimbingan yang diberikan juga meliputi
bimbingan sosial, karir, belajar, dan lainnya melalui berbagai macam layanan dan juga kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Pada intinya, bimbingan konseling adalah
sebuah proses interaksi antara konselor dan juga konseli. Baik itu secara langsung ataupun tidak
langsung dalam rangka membantu para konseli supaya bisa mengembangkan potensi yang ada di
dalam dirinya atau bisa memecahkan masalah yang sedang mereka alami.
6. Tohirin
Menurut Tohirin, bimbingan dan konseling merupakan sebuah proses bantuan yang diberikan
kepada para individu atau kelompok dari para konselor atau pembimbing melalui tatap muka
ataupun hubungan timbal balik antara keduanya. Agar konseli memiliki kemampuan ataupun
kecakapan dalam melihat dan menemukan masalahnya. Konseli juga diharapkan agar bisa
mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalahnya sendiri.
a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, dan juga kehidupan peserta
didik di masa depan.
b. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan juga lingkungan masyarakat.
c. Mengetahui kesulitan dan juga hambatan yang dihadapi oleh siswa dalam studi, penyesuaian
diri dengan lingkungan pendidikan yang ada di masyarakat.
d. Mengembangkan hambatan dan juga kesulitan yang dihadapi oleh para siswa dalam sistem
pembelajaran, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan serta masyarakat.
e. Mengembangkan semua potensi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh peserta
didik secara lebih optimal.
f. Mempunyai kesadaran untuk menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada
di dalam dirinya sendiri.
g. Bisa melaksanakan keterampilan ataupun teknik belajar secara efektif.
h. Dapat mengembangkan sikap positif, seperti halnya menggambarkan orang-orang yang
mereka kagumi.