Terjemahan dari kata “guidence” yang kata dasarnya “guide” mempunyai beberapa pengertian
antara lain:
1. Menunjukan jalan (showing the way)
2. Memimpin (leading)
3. Memberikan petu juk (giving intruction)
4. Mengatur (regulating)
5. Mengarahkan (governing)
6. Memberi nasihat (giving advice)
Fungsi dari bimbingan yaitu sebagai proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan supaya dapat memahami dirinya sendiri. Dengan
pemberian bimbingan juga dapat membantu individu mencapai tugas-tugas perkembangan
secara optimal dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Pengertian Konseling
Pengertian konseling yaitu hubungan timbal balik antara dua orang (konselor dan
klien) untuk menangani masalah, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk
tujuan yang berguna.
Fungsi dari konserling yaitu untuk membantu individu melalui proses interaksi
yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami
diri dan lingkungannya.
Persamaan
Persamaan Bimbingan dan Konseling
1) Kegiatan
Untuk kegiatan bimbingan lebih condong melakakukan usaha pemberian informasi
dan melakukan pencegahan kepada individu dalam mengatasi suatu masalah.
Sedangkan untuk konseling, kegiatan lebih mengharuskan tatap muka dalam
mengatasi suatu masalah. Jadi kesimpulannya bimbingan lebih mengutamakan pada
pencegahan suatu masalah. Sementara umtuk konseling, lebih mengutamakan
seseorang agar bisa memecahkan masalahnya sendiri.
2) Tenaga
Untuk hal tenaga bimbingan bisa diterapkan oleh guru, orang tua, wali kelas, kepala
sekolah dan orang dewasa kepada siswa atau murid yang memerlukannya. Sedangkan
untuk konseling, tenaga yang diterapkan tidak semua individu bisa. Hanya orang-rang
yang terlatih, karena melakukan konseling butuh keahlian.
Kesalahpahman Bimbingan & Konseling di Sekolah
Kesalahpahaman yang sering dijumpai di lapangan antara lain adalah sebagai berikut:
1) Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari
Pendidikan. Ada dua pendapat yang ekstern berkenaan dengan pelayanan bimbingan
dan konseling:
a) Bimbingan dan konseling sama saja dengan pendidikan. Paradigma ini
menganggap bahwa pelayanan khusus bimbingan dan konseling tidak disekolah.
Akibatnya sekolah cenderung mengutamakan pengajaran dan mengabaikan aspek
aspeklain dari pendidikan serta serta tidak melihat sama sekali pentingnya bimbingan
dan konseling.
b) Pelayanan bimbingan dan konseling harus benar benar dilaksanakan secara khusus
oleh tenaga yang benar benar ahli dengan perlengkapan (alat, tempat dan sarana)
yang benar benar memenuhi syarat. Untuk menjadi konselor yang baik, seseorang
perlu menguasai keterampilan dasar, baik kerampilan pribadi dalam memberikan
konseling maupun kematangan dalam penyusunan program bimbingan dan konseling
disekolah.
2) Konselor disekolah dianggap sebagai polisi sekolah
Konselor ditugaskan mencari mencari siswa yang bersalah dan diberi wewenang untuk mengambil
tindakan bagi siswa-siswi yang bersalah, konselor didoronguntuk mencari bukti-bukti atau berusaha
agar siswa mengaku bahwa ia telah berbuat sesuatu yang tidak pada tempatnya atau kurang wajar,
atau merugikan. Berdasarkan pandangan itu , wajar bila siswa tidak mau datang kepada konselor
karena menganggap bahwa dengan datang kepada konselor berarti menunjukkan aib, ia mengalami
ketidakberesan tertentu, ia tidak dapat berdiri sendiri, ia telah berbuat salah, atau predikat-predikat
negative lainnya. Pada hal, sebaliknya dari segenap anggapan yang merugikan itu disekolah
konselor haruslah menjadi teman dan kepercayaan siswa serta tempat pencurahan kepentingan
siswa.
5) Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk siswa siswa tertenntu saja.
Bimbingan dan konseling tidak hanya diperuntukkan bagi siswa yang bermasalah atau siswa yang
memiliki kelebihan tertentu saja, namun bimbingan dan konseling harus dapat melayani seluruh
siswa (Guidance and Caunseling For All). Setiap siswa berhak mendapatkan kesempatan
pelayanan yang sama, melalui berbagai bentuk pelayanan bimbingan dan konseling yang tersedia.