Anda di halaman 1dari 13

RESUME

(Rusume ini untuk memenhi tugas “Bimbingan Konseling Kelompok”)


Dosen Pengampu: Tila Rohima S.Pd.i

Oleh:
Hadjah Hulopi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM ABDULLAH SAID BATAM
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
RESUME MATERI BIMBINGAN KELOMPOK
A. Pengertian bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu jenis layanan
bimbingan dan konseling sebagai upaya pendidikan di samping layanan orientasi,
informasi, penguasaan konten, konseling individual, konseling kelompok,
mediasi, dan konsultasi (Prayitno, 2017). Layanan bimbingan kelompok dalam
aplikasinya menggunakan format kelompok. Gibson & Mitchell (1995:186)
menyatakan bahwa: “Group guidance refers to group activities that focus on
providing information or experiences through a planned and organized group
activity”. Artinya, istilah bimbingan kelompok mengacu kepada aktivitas-aktivitas
kelompok yang berfokus kepada penyediaan informasi atau pengalaman lewat
aktivitas kelompok yang terencana dan terorganisasi.
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang
dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa
penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah
pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial (Nurihsan, 2006:23). Layanan
bimbingan kelompok yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok
Bimbingan kelompok adalah bantuan kepada kelompok-kelompok kecil yang
terdiri atas 2-10 peserta didik/konseli agar mereka mampu melakukan pencegahan
masalah, pemeliharaan nilai-nilai, dan pengembangan keterampilan-keterampilan
hidup yang dibutuhkan (Ditjend GTK Kemendikbud, 2016: 53-54). Agak berbeda
dengan konsep di atas, dalam rumusan lain dinyatakan bahwa “bimbingan
kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang),
kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas
(20-40 orang) (Ardimen et al. 2019)
B. Tujuan layanan bimbingan kelompok
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk
pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi
peserta layanan. Secara lebih khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan

1
untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap
yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan
kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal para siswa. Selain itu,
tujuan khusus bimbingan kelompok ialah:
1. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-
temannya.
2. Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok
3. Melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-teman dalam
kelompok khususnya dan teman di luar kelompok pada umumnya.
4. Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok.
5. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.
6. Melatih siswa memperoleh keterampilan social.
7. Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya
dengan orang lain.
C. Isi layanan bimbingan konseling
Layanan bimbingan kelompok membahas materi atau topiktopik umum
baik topik tugas maupun topik bebas. Yang dimaksud topik tugas ialah topik atau
pokok bahasan yang diberikan oleh pembimbing (pimpinan kelompok) kepada
kelompok untuk dibahas. Sedangkan topik bebas adalah suatu topik atau pokok
bahasan yang dikemukakan secara bebas oleh anggota kelompok. Secara
bergiliran anggota kelompok mengemukakan topik secara bebas, selanjutnya
dipilih mana yang akan dibahas terlebih dahulu dan seterusnya.
Topik-topik yang dibahas dalam layanan bimbingan kelompok baik topik
bebas maupun topik tugas dapat mencakup bidang-bidang pengembangan
kepribadian, hubungan sosial, pendidikan, karier, kehidupan berkeluarga,
kehidupan beragama dan lain sebagainya. Topik pembahasan bidang-bidang di
atas dapat diperluas ke dalam subbidang yang relevan. Misalnya pengembangan
bidang pendidikan dapat mencakup masalah cara belajar, kesulitan belajar, gagal
ujian dan lain-lain.

2
D. Tahap-tahap bimbingan kelompok
Suatu proses layanan sangat ditentukan pada tahapantahapan yang harus
dilalui sehingga akan terarah, runtut, dan tepat pada sasaran. Tahap
pelaksanabimbingan kelompok menurut Prayitno ada empat tahapan, yaitu:
1. Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap
memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini pada
umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan
tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin dicapai baik oleh masing-masing,
sebagian, maupun seluruh anggota.
Memberikan penjelasan bimbingan kelompok sehingga masing-masing
anggota akan tahu apa arti dari bimbingan kelompok dan mengapa bimbingan
kelompok harus dilaksanakan serta menjelaskan aturan main yang akan
diterapkan dalam bimbingan kelompok ini. Jika ada masalah dalam proses
pelaksanaannya, mereka akan mengerti bagaimana cara menyelesaikannya.
Asas kerahasiaan juga disampaikan kepada seluruh anggota agar orang lain
tidak mengetahui permasalahan yang terjadi pada mereka.

2. Tahap Peralihan
Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap pertama dan ketiga. Ada
kalanya jembatan ditempuh dengan amat mudah dan lancar, artinya para anggota
kelompok dapat segera memasuki kegiatan tahap ketiga dengan penuh kemauan
dan kesukarelaan. Ada kalanya juga jembatan itu ditempuh dengan susah payah,
artinya para anggota kelompok enggan memasuki tahap kegiatan kelompok yang
sebenarnya, yaitu tahap ketiga. Dalam keadaan seperti ini pemimpin kelompok,
dengan gaya kepemimpinannya yang khas, membawa para anggota meniti
jembatan itu dengan selamat. Adapun yang dilaksanakan dalam tahap ini yaitu:
a. Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya
b. Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani
kegiatan pada tahap selanjutnya
c. Membahas suasana yang terjadi
d. Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota
e. Bila perlu kembali kepada beberapa aspek tahap pertama.

3
3. Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok, maka aspek-aspek yang
menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek
tersebut perlu mendapat perhatian yang seksama dari pemimpin kelompok.
ada beberapa yang harus dilakukan oleh pemimpin dalam tahap ini, yaitu
sebagai pengatur proses kegiatan yang sabar dan terbuka, aktif akan tetapi
tidak banyak bicara, dan memberikan dorongan dan penguatan serta penuh
empati. Tahap ini ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan yaitu:
a. Masing-masing anggotasecara bebas mengemukakan masalah atau topik
bahasan.
b. Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu.
c. Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas.
d. Kegiatan selingan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat terungkapnya
masalah atau topik yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota
kelompok. Selain itu dapat terbahasnya masalah yang dikemukakan secara
mendalam dan tuntas serta ikut sertanya seluruh anggota secara aktif dan
dinamis dalam pembahasan baik yang menyangkut unsur tingkah laku,
pemikiran ataupun perasaan.
4. Tahap Pengakhiran
Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok perhatian utama
bukanlah pada berapa kali kelompok itu harus bertemu, tetapi pada hasil yang
telah dicapai oleh kelompok itu. Kegiatan kelompok sebelumnya dan hasil-
hasil yang dicapai seyogyanya mendorong kelompok itu harus melakukan
kegiatan sehingga tujuan bersama tercapai secara penuh. Dalam hal ini ada
kelompok yang menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan berhenti
melakukan kegiatan, dan kemudian bertemu kembali untuk melakukan
kegiatan. Ada beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:
a. Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
b. Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan serta hasil-hasil
kegiatan.
c. Membahas kegiatan lanjutan.

4
d. Mengemukakan pesan dan harapan.
Kegiatan kelompok memasuki pada tahap pengakhiran, kegiatan
kelompok hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan tentang
apakah para anggota kelompok mampu menerapkan hal-hal yang mereka
pelajari (dalam suasana kelompok), pada kehidupan nyata mereka sehari-hari.
E. Teknik Layanan Bimbingan Kelompok
Ada beberapa teknik yang bisa diterapkan dalam layanan bimbingan
kelompok, yaitu:
1. Teknik Umum
Dalam teknik ini, dilakukan pengembangan dinamika kelompok. Secara
garis besar meliputi:
a. Komunikasi multi arah secara efektif, dinamis dan terbuka.
b. Pemberian rangsangan untuk menimbukan inisiatif dalam pembahasan,
diskusi, analisis dan pengembangan argumentasi
c. Dorongan minimal untuk memantapkan respons dan aktivitas anggota
kelompok
d. Penjelasan, pendalaman dan pemberian contoh untuk lebih
memantapkan analisis, argumentasi dan pembahasan
e. Pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku baru yang dikendaki.
2. Permainan kelompok Permainan dapat dijadikan sebagai salah satu tenik
dalam layanan bimbingan kelompok baik sebagai selingan maupun
sebagai wahana yang memuat materi pembinaan atau materi layanan
tertentu. Permaianan kelompok yang efektif dan dapat dijadikan sebagai
teknik dalam layanan bimbingan kelompok harus memenuhi ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Sederhana
b. Mengembirakan
c. Menimbulkan suasana rileks dan tidak melelahkan
d. Meningkatan keakraban
e. Diikuti oleh semua anggota kelompok.

5
3. Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan
kelompok memerlukan kegiatan pendukung seperti aplikasi instrumentasi,
himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasus.
a. Aplikasi Instrumentasi Data yang dihimpun atau diperoleh melalui
aplikasi instrumentasi dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
pembentukan kelompok, pertimbangan dalam menetapkan seseorang
atau lebih dalam kelompok layanan, materi atau pokok bahasan dalam
kegiatan layanan bimbingan kelompok. Selain itu, hasil ulangan atau
ujian, hasil AUM, hasil tes, sosiometri dan lain sebagainya merupakan
bahan yang sangat berguna dalam merencanakan dan mengisi kegiatan
layanan bimbingan kelompok serta untuk tindak lanjut layanan.
b. Himpunan data Data yang dihimpun atau diperoleh melalui aplikasi
instrumentasi, dihimpun dalam himpunan data. Kemudian data
tersebut dapat digunakan dalam merencanakan dan mengisi kegiatan
layanan bimbingan kelompok dengan berlandaskan asas-asas tertentu
yang relevan.(Hartanti 2022)

6
RESUME MATERI KONSELING KEOMPOK
A. Pengertian konseling kelompok
Konseling kelompok merupakan suatu bantuan pada individu dalam situasi
kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta di arahkan pada
pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya (Nurihsan
dalam kurnanto, 2013). Konseling kelompok merupakan suatu sistem layanan
bantuan yang amat baik untuk membantu pengembangan kemampuan pribadi,
pencegahan, dan mengenai konflik-konflik antara pribadi atau pemecahan
masalah.
Dalam definisi yang lebih luas, konseling kelompok memiliki banyak
pengertian dan rumusan yang brbeda pada setiap teori menurut para tokohnya. Hal
ini lumrah karena setiap tokoh berasal dari latar belakang kehidupan dan
pendidikan yang berbeda.
Lasmana (2015) mengartikan konseling kelomppok sebagao hubungan
membantu dimana salah satu pihak lain (konselor) bertujuan meningkatkan
kemampuan dan fungsi mental pihak lain (klien) agar dapat menghadapi
persoalan/konflik yang dihadapi dengan lebih baik. (Rogers,1961) Di dalam
sebuah konseling kelompok terdapat bantuan konseling yaitu dengan
menyediakan kondisi, sarana dan keterampilan yang membuat klien dapat
membantu dirinya sendiri dalam memenuhi rasa aman, cinta, harga diri, membuat
keputusan dan aktualisasi diri.(Lumongga 2017)
B. Tujuan konseling kelompok
Menurut pendapat Prayitno (2012:152) tujuan konseling kelompok adalah
sebagai berikut:
a. Berkembangnya perasaan, pikiran, wawancara dan sikap terarah kepada
tingkah laku yang bertanggung jawab, khususnya dalam
bersosialisasi/komunikasi.
b. Terpecahnya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya
imbasan pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain peserta
layanan konseling kelompok.
Dari beberapa tujuan di atas peneliti dapat menyimpulkan tujuan konseling
kelompok yaitu membantu siswa di dalam proses sosialisasi, membantu siswa di

7
dalam peningkatan sensivitas, membantu siswa di dalam proses pemahaman diri.
Membantu siswa di dalam meningkatkan keterampilan interpersonal, membantu
siswa di dalam memperoleh pemahaman yang luas terhadap faktor-faktor sosial
yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya, membantu siswa di dalam
memperoleh pandangan yang luas tentang dirinya dalam hubungannya dengan
orang lain, membantu siswa di dalam mengendorkan ketegangan dan atau frustasi,
kecemasan, perasaan berdosa dan sebagainya, membantu siswa agar dapat
memperoleh penerimaan yang obyektif tentang pikiran-pikirannya, perasaan serta
motif-motifnya, membantu individu untuk mendiskusikan masalah pribadinya dan
memecahkannya dengan caranya sendiri, dan membantu siswa di dalam
memperkecil kegagalannya, memperbaiki kebiasaan dan memperbaiki tingkah
laku.
C. Fungsi konseling kelompok
Konseling kelompok bersifat pencegahan dan penyembuhan. Konseling
kelompok bersifat pencegahan, dalam arti bahwa individu yang dibantu
mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secara wajar di masyarakat, tetapi
memiliki beberapa kelemahan dalam kehidupannya sehingga mengganggu
kelancaran berkomunikasi dengan orang lain. Sedangkan konseling kelompok
bersifat penyembuhan dalam pengertian membantu individu untuk dapat keluar
dari persoalan yang dialaminya dengan cara memberikan kesempatan, dorongan,
juga pengarahan kepada individu untuk mengubah sikap dan perilakunya agar
selaras dengan lingkungannya. Ini artinya, bahwa penyembuhan yang dimaksud
disini adalah penyembuhan bukan persepsi pada individu yang sakit, karena pada
prinsipnya, objek konseling adalah individu yang normal, bukan individu yang
sakit secara psikologis.
Dengan memperhatikan definisi konseling kelompok sebagaimana telah
disebutkan di atas, fungsi layanan konseling kelompok mempunyai dua fungsi,
yaitu fungsi layanan kuratif; yaitu layanan yang diarahkan untuk mengatasi
persoalan yang dialami individu, serta fungsi layanan preventif; yaitu layanan
konseling yang diarahkan untuk mencegah terjadinya persoalan pada para
individu.(Saputra, Purwanto, and Awalya 2017)

8
D. Asas Konseling Kelompok
Dalam kegiatan konseling kelompok terdapat sejumlah aturan ataupun
asas-asas yang harus diperhatikan oleh para anggota, asas-asas tersebut yaitu:
a. Asas kerahasiaan
Asas kerahasiaan Ini memegang peranan penting dalam konseling
kelompok karena masalah yang dibahas dalam konseling kelompok
bersifat pribadi, maka setiap anggota kelompok diharapkan bersedia
menjaga semua (pembicaraan ataupun tindakan) yang ada dalam kegiatan
konseling kelompok.
b. Asas Kesukarelaan
Asas kesukarelaann ialah kehadiran, pendapat, usulan, ataupun
tanggapan dari anggota kelompok harus bersifat sukarela, tanpa paksaan.
c. Asas keterbukaan,
Asas keterbukaan yaitu keterbukaan dari anggota kelompok sangat
diperlukan sekali. Karena jika ketrbukaan ini tidak muncul maka akan
terdapat keragu-raguan atau kekhawatiran dari anggota.
d. Asas kegiatan
Asas kegiatan yaitu hasil layanan konseling kelompok tidak akan berarti
bila klien yang dibimbing tidak melakukan kegiatan dalam mencapai
tujuan–tujuan bimbingan. Pemimpin kelompok hendaknya menimbulkan
suasana agar klien yang dibimbing mampu menyelenggarakan kegiatan
yang dimaksud dalam penyelesaian masalah.
e. Asas kenormatifan
Dalam kegiatan konseling kelompok, setiap anggota harus dapat
menghargai pendapat orang lain, jika ada yang ingin mengeluarkan
pendapat maka anggota yang lain harus mempersilahkannya terlebih
dahulu atau dengan kata lain tidak ada yang berebut.
f. Asas kekinian
Asas kekinian yaitu masalah yang dibahas dalam kegiatan konseling
kelompok harus bersifat sekarang. Maksudnya, masalah yang dibahas
adalah masalah yang saat ini sedang dialami yang mendesak, yang

9
mengganggu keefektifan kehidupan sehari-hari, yang membutuhkan
penyelesaian segera, bukan masalah dua tahun yang lalu ataupun masalah
waktu kecil.(Fahmi and Slamet 2016)
E. Tahapan konseling kelompok
Tahapan dalam konseling kelompok secara umum yaitu tahap awal dan
tahap akhir. Pada tahapan awal memfokuskan pada pemimpin didalam
membentuk kelompok.
a. tahap pembentukan, termasuk persiapan, mengumumkan kelompok,
penyaringan, memilih dan mempersiapkan anggota kelompok.
b. tahap orientasi, adalah waktu eksplorasi selama awal sesi.
c. tahap transisi, ditandai dengan menangani konflik, defensif, dan
ketahanan. Selanjutnya pada tahapan akhir.
d. tahap kerja, tahap ini ditandai dengan diskusi masalah pribadi.
e. tahap konsolidasi dan terminasi, fokusnya adalah pada menerapkan apa
yang telah dipelajari dalam kelompok dan dipersiapkan untuk digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
f. Tahap evaluasi dan tindak lanjut, salah satu bentuk dari kegiatan yang
efektif adalah diperlukan pengembangan strategi berkelanjutkan untuk
kelompok.(Corey 2012)
F. Teknik konseling kelompok
Dalam pelaksanaan layanan konseling kelompok terdapat beberapa teknik
untuk mendukung jalannya konseling kelompok, diantaranya:
a. Teknik Umum
Yaitu teknik-teknik yang digunakan dalam penyelenggaraan layanan
konseling kelompok mengacu pada berkembangnya dinamika kelompok
yang diakui oleh seluruh anggota kelompok untuk mencapai tujuan
layanan. Adapun teknik-teknik secara garis besar meliputi: Komunikasi
multi arah secara efektif dan terbuka, Pemberian rangsangan untuk
menimbulkan inisiatif dalam pembahasan, diskusi, analisis, dan
pengembangan argumentasi, Dorongan minimal untuk memantapkan
respon aktivitas kelompok, Penjelasan, pendalaman, pemberian contoh

10
untuk memantapkan analisis, argumentasi dan pembahasan, Pelatihan
untuk membentuk pola tingkah laku yang dikehendaki.
b. Teknik permainan kelompok
Yaitudalam layanan konseling kelompok dapat diterapkan teknik
permainan baik sebagai selingan maupun sebagai wahana (media) yang
memuat materi pembinaan tertentu. Permainan kelompok yang efektif
harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut: Sederhana, Menggembirakan,
Menimbulkan rasa santai, Meningkatkan keakraban
c. Modeling
Yaitu suatu strategi di mana konselor menyediakan demonstrasi tentang
tingkah laku yang menjadi tujuan. Teknik ini dilaksanakan dengan
mengamati dan menghadirkan model secara langsung saat konseling
kelompok untuk mencapai tujuan, sehingga kecakapan-kecakapan pribadi
atau sosial tertentu bisa diperoleh dengan mengamati atau mencontoh
tingkah laku model-model yang ada.
d. Bermain Peran
Merupakan suatu teknik konseling melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan anggota kelompok. Pengembangan imajinasi dan
penghayatan dilakukan dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau
benda mati yang disesuaikan dengan kejadian dalam kehidupan
sebenarnya.
e. Menggunakan humor
Dapat digunakan sebagai selingan saat konseling kelompok yang
mendorong suasana yang segar dan relaks agar tidak menimbulkan
ketegangan.
f. Home work assigments,
Teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah dapat melatih,
membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang
menuntut pola tingkah laku yang diharapkan.(Fahmi and Slamet 2016)

11
DAFTRA PUSTAKA

Ardimen, Ardimen et al. 2019. “Model Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan


Muhasabah.” Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam 8(2): 278–98.

Corey, Gerald. 2012. Case Approach to Counseling and Psychotherapy. Cengage


learning.

Fahmi, Nasrina Nur, and Slamet Slamet. 2016. “Layanan Konseling Kelompok
Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa SMK Negeri 1 Depok
Sleman.” Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam 13(2):
69–84.

Hartanti, Jahju. 2022. “Bimbingan Kelompok.”

Lumongga, D R Namora. 2017. Konseling Kelompok. Kencana.

Saputra, Rikas, Edy Purwanto, and Awalya. 2017. “Konseling Kelompok Teknik
Self Instruction Dan Cognitive Restructuring Untuk Mengurangi
Prokrastinasi Akademik.” Jurnal Bimbingan Konseling 6(1): 84–89.

12

Anda mungkin juga menyukai