Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rani Buana Pangastuti

NPM : 201901500746
Kelas : R4H
Mata Kuliah : Layanan BK Kelompok

Soal hal 149-150 (1,3,5,7,9,11,13,15)


1. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
kelompok!
Jawaban: Tahap-tahap pelaksanaan bimbingan dan konseling kelompok:
A. TAHAP I: TAHAP PEMBENTUKAN
Pembentukan awal dapat dimulai dengan pengumpulan para (calon) konseli
atau anggota kelompok dalam rangka kegiatan bimbingan dan konseling
kelompok yang sudah direncanakan. Tahap pembentukan terdiri dari:
 Pengenalan dan Pengungkapan Tujuan
 Membangun Kebersamaan
 Keaktifan Konselor atau Pemimpin Kelompok
 Penggunaan Teknik
B. TAHAP II: TAHAP PERALIHAN
Setelah tahap pembentukan kelompok dilakukan oleh pemimpin kelompok,
maka suasana kelompok akan terbentuk dan dinamika kelompok sudah mulai
tumbuh, kegiatan kelompok hendaknya dibawa lebih jauh oleh konselor atau
pemimpin kelompok menuju kegiatan kelompok yang sebenarnya. Untuk itu,
perlu diselenggarakannya tahap peralihan yang dimana mampu menciptakan
strategi BMB3 untuk dapat mengembangkan BMB3 yang terdapat didalam
diri anggota kelompok/ masing-masing anggota kelompok.
C. TAHAP III: TAHAP KEGIATAN
Tahap kegiatan merupakan inti dari kegiatan bimbingan dan konseling
kelompok, maka aspek-aspek yang menjadi isi pengiringnya cukup
banyak,dan masing-masing aspek tersebut perlu mendapat perhatian yang
seksama dari konselor atau pemimpin kelompok. Kegiatan dari tahap kegiatan
itu mendapatkan alokasi waktu yang terbesar dalam keseluruhan kegiatan
bimbingan dan konseling kelompok. Adapun tahap ketiga merupakan :
 Tahap kegiatan atau tahap ketiga adalah sebagai lanjutan dari tahap I
dan tahap II.
 Dinamika Kegiatan Kelompok yang lebih mengarah kepada
pencapaian tujuan.
 Kegiatan “Kelompok Bebas” artinya dalam Pengemukaan
Permasalahan, Pemilihan Masalah atau Topik Bahasan, Pembahasan
Masalah dan Topik Bahasan.
 Kegiatan “Kelompok Tugas” yang rangkaiannya lebih sederhana,
yaitu Mengemukakan Permasalahan, Tanya Jawab Tentang
Permasalahan yang Diajukan, dan Pembahasan.
D. TAHAP IV: PENYIMPULAN
Pada tahap penyimpulan adalah tahap kegiatan untuk melihat kembali apa
yang sudah dilakukan dan dicapai oleh kelompok. Peserta kelompok diminta
melakukan refleksi berkenaan dengan kegiatan pembahasan yang baru saja
mereka ikuti. Konselor melakukan laiseg sebagai kegiatan penilaian terhadap
kemajuan konseli.
E. TAHAP V: PENGAKHIRAN
Kegiatan kelompok tidak dapat berlangsung terus-menerus dalam satu waktu
tanpa berhenti. Setelah aktivitas kelompok memuncak pada tahap IV,
kegiatan kelompok kemudian menurun, dan mengakhiri kegiatannya pada
saat yang dianggap tepat. Tahapan terakhir dalam kegiatan kelompok disebut
tahap pengakhiran. Pada tahap pengakhiran, terdapat beberapa aspek yang
bisa dilakukan selanjutnya, yaitu:
 Pertemuan Lanjutan
 Pembahasan Keberhasilan Kelompok
2. Pada tahap pengenalan dan pengungkapan tujuan, masing-masing anggota kelompok
mengemukakan “harapan-harapannya”. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
“harapan-harapan tersebut”!
Jawaban: :”Harapan-harapan” pada tahap pengenalan dan pengungkapan tujuan
artinya adalah tujuan atau sesuatu keinginan yang ingin dicapai kemudian ditemukan
alternative penyelesaian agar mampu terentaskannya permasalahan atau hambatan
maupun sesuatu yang menjadi topik bahasan melalui bimbingan dan konseling
kelompok yang dipimpin oleh konselor yang dialami baik oleh masing-masing
anggota kelompok, sebagian, maupun seluruh anggota kelompok. Konselor harus
mampu memerankan peranan “ing ngarsa sung tulada”, “ing madya mangun
karsa” yang hendaknya benar-benar terwujud dalam tahap pengenalan dan
pengungkapan tujuan.

3. Pada tahap apakah dinamika kelompok perlu dibangun? Jelaskan!


Jawaban: Dinamika Kelompok perlu dibangun pada Tahap II atau Tahap Peralihan,
karena setelah suasana kelompok terbentuk pada tahap pembentukan kelompok yang
dilakukan oleh konselor, maka konselor hendaknya mampu membawa lebih jauh
kegiatan kelompok tersebut menuju kegiatan kelompok yang sebenarnya, untuk itu
perlu diselenggarakannya tahap peralihan, guna memberikan stimulus atau
menciptakan suasana yang dapat membangun dinamika kelompok sebelum
melakukan Tahap III atau Tahap Kegiatan agar ketika melaksanakan tahap kegiatan
menjadi lebih fokus dan lancar dalam melaksanakan proses kelompok.

4. Jelaskan yang diperlukan seseorang pemimpin kelompok dalam membangun adanya


rasa kebersamaan antar anggota kelompok!
Jawaban: Yang diperlukan seseorang pemimpin kelompok dalam membangun
adanya rasa kebersamaan antar anggota kelompok ialah merangsang dan
memantapkan keterlibatan orang-orang baru itu dalam suasana kelompok yang
diinginkan. Disamping itu, konselor atau pemimpin kelompok juga perlu
membangkitkan minat-minat dan kebutuhannya serta rasa kepentingan para anggota
kelompok mengikuti kegiatan kelompok yang sedang mulai digerakkan tersebut.
Namun jika pada awalnya sebagian besar anggota kelompok tidak berkehendak untuk
mengambil peranan dan tanggung jawab keterlibatan dalam kelompok, maka
konselor harus mampu membalikkan keadaan tersebut yaitu merangsang dan
menggairahkan seluruh anggota kelompok untuk mampu ikut serta secara
bertanggung jawab dalam kegiatan kelompok.

5. Mengapa didalam pelaksanaan bimbingan dan konseling kelompok tahap peralihan


mendapat alokasi waktu yang tidak banyak?
Jawaban: Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling kelompok tahap peralihan
mendapat alokasi waktu yang tidak banyak karena tahap peralihan hanya sebagai
jembatan antara tahap I ( tahap pembentukan) dan tahap III (tahap kegiatan) konselor
hanya membangun dinamika kelompok, mendorong dibahasnya suasana perasaan
untuk dapat melakukan kegiatan kelompok yang sebenarnya yang akan dilakukan
pada tahap kegiatan. Ada kalanya jembatan ditempuh dengan amat mudah dan lancar,
artinya para anggota kelompok dapat segera memasuki kegiatan tahap ketiga dengan
penuh kemauan dan kesukarelaan. Ada kalanya juga jembatan itu ditempuh dengan
susah payah, artinya para anggota kelompok enggan memasuki tahap kegiatan
keompok yang sebenarnya, yaitu tahap ketiga. Adapun yang dilaksanakan dalam
tahap ini yaitu:
a. Menjelaskan kegiaatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya
b. Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani
kegiatan pada tahap selanjutnya
c. Membahas suasana yang terjadi
d. Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota
e. Bila perlu kembali kepada beberapa aspek tahap pertama.
6. Mengapa tahap kegiatan dinyatakan sebagai tahap “kehidupan yang sebenarnya” dari
kegiatan bimbingan dan konseling kelompok?
Jawaban: Tahap Kegiatan dinyatakan sebagai tahap “kehidupan yang sebenarnya”
dari kegiatan bimbingan dan konseling kelompok karena pada tahap kegiatan tersebut
sudah terbangun suasana dinamika kelompok dan anggota kelompok mengikuti arus
dinamika tersebut yang telah dibangun dengan tujuan agar dapat terungkapnya
masalah atau topik yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok.
Selain itu dapat terbahasnya masalah yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas
oleh seluruh anggota kelompok serta ikut sertanya seluruh anggota kelompok secara
aktif dan dinamis dalam pembahasan baik yang menyangkut unsur tingkah laku,
pemikiran ataupun perasaan, dan permasalahan yang menjadi topik bahasan dalam
kegiatan kelompok tersebut dan diupayakan pada tahap kegiatan tiap masing-masing
anggota kelompok saling berhubungan antar anggota kelompok dengan baik.

7. Apa saja yang dilakukan konseli pada tahap kegiatan dalam pelaksanaan konseling
kelompok?
Jawaban: Yang dilakukan konseli pada tahap kegiatan dalam pelaksanaan konseling
kelompok, yaitu:
a. Mengemukakan permasalahan yang dialaminya sendiri, baik secara khusus
maupun secara umum.
b. Anggota kelomok lainnya mengikuti dinamika kelompok yang telah tercipta
pada tahap sebelumnya dengan membantu salah satu anggota kelompok yang
mempunyai permasalahan atau mencari alternative penyelesaian mengenai
permasalahan atau topik yang dibahas didalam kelompok.
c. Anggota kelompok mengembangkan topik yang telah dipilih untuk dibahas
bersama secara terbuka dengan cara menanggapi dan menerima tanggapan-
tanggapan anggota kelompok lain, saling memberi dan menerima masukan,
menghormati anggota kelompok lain, dan mengendalikan diri.
8. Jelaskan tata cara melakukan tahap pengakhiran yang baik!
Jawaban: Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok perhatian utama
bukanlah pada berapa kali kelompok itu harus bertemu, tetapi pada hasil yang telah
dicapai oleh kelompok itu. Kegiatan kelompok sebelumnya dan hasil-hasil yang
dicapai seyogyanya mendorong kelompok itu harus melakukan kegiatan sehingga
tujuan bersama tercapai secara penuh. Dalam hal ini ada kelompok yang menetapkan
sendiri kapan kelompok itu akan berhenti melakukan kegiatan, dan kemudian
bertemu kembali untuk melakukan kegiatan. Ada beberapa hal yang dilakukan pada
tahap ini, yaitu:
a. Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera
diakhiri.
b. Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil
kegiatan.
c. Membahas kegiatan lanjutan.
d. Mengemukakan pesan dan harapan.
Setelah kegiatan kelompok memasuki pada tahap pengakhiran, kegiatan kelompok
hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan tentang apakah para
anggota kelompok mampu menerapkan hal-hal yang mereka pelajari (dalam suasana
kelompok) pada kehidupan nyata mereka sehari-hari secara konsisten.

Anda mungkin juga menyukai