Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rani Buana Pangastuti

NPM : 201901500746
Kelas : R4H
Mata Kuliah : Layanan BK Kelompok

Soal (Ganjil)

1. Sebutkan dan jelaskan komponen inti dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling kelompok!
Jawaban: Komponen inti dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
kelompok, yaitu:
a. Pemimpin Kelompok
Sebagai seorang yang memimpin orang lain dalam kegiatan kelompok yang
memiliki kemampuan dalam mengorganisir, mengarahkan, mendukung,
memotivasi, dan memberikan penguatan terhadap anggota kelompok.
Pemimpin dalam kegiatan bimbingan dan konseling kelompok adalah
konselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik konseling
profesional, konselor harus memiliki keterampilan khusus dalam menetapkan
jenis layanan agar mencapai tujuan-tujuan kelompok.
b. Anggota Kelompok
Keanggotaan kelompok merupakan salah satu unsur pokok dalam proses
kehidupan kelompok. Besarnya anggota kelompok : homogenitas atau
heterogenitas dapat mempengaruhi kinerja kelompok. Suatu kelompok tidak
akan terbentuk tanpa adanya anggota, anggota kelompok tersebutlah yang
sangat mempengaruhi kegiatan jalannya proses kelompok dan sangat
dipengaruhi oleh peranan anggota kelompoknya.
2. Bagaimanakah kriteria pemimpin kelompok yang baik?
Jawaban: Menurut Jacobs,et.al., (2012:25) kriteria pemimpin kelompok yang baik
adalah seseorang yang memiliki:
a. Kepedulian
b. Keterbukaan
c. Fleksibilitas
d. Kehangatan
e. Objektivitas
f. Kepercayaan
g. Kejujuran
h. Kekuatan
i. Kesabaran
j. Sensitivitas
Selain itu, menurut Shapior dalam Corey kepribadian ideal pemimpin
kelompok memiliki ciri-ciri :
a. Jujur
b. Memiliki integritas
c. Sabar
d. Berani
e. Fleksibel
f. Hangat
g. Empati
h. Cerdas
i. Tepat waktu
j. Mampu untuk menguasai dan mengendalikan diri
Dari keseluruhan ciri-ciri kepribadian atau kriteria yang telah
disebutkan, pemimpin kelompok harus mempunyai keseluruhan karakteristik
untuk dapat membentuk pemimpin kelompok yang berwibawa dihadapan
kelompoknya. Kewibawaan tersebut harus dirasakan sendiri oleh setiap
anggota kelompoknya, karena dengan itu pemimpin kelompok dapat enajdi
panutan atau contoh untuk setiap anggota kelompok dalam betingkah laku,
menjalin tali ikatan kelompok yang baik, serta berkualitas mendorong
pengembangan dan pemecahan permasalahan yang dialami oleh anggota
kelompok.
3. Sebutkan karakter profesional yang harus dimiliki seorang pemimpin kelompok!
Jawaban: Pemimpin kelompok harus memiliki karakter profesional agar kegiatan
proses kelompok dapat berjalan dengan terorganisir dan dapat mencapai tujuan yang
diinginkan. Adapun karakter profesional tersebut yaitu:
a. Mendengarkan secara aktif
Bagi konselor, mendengarkan secara aktif adalah tugas yang paling kompleks,
karena konselor perlu mendengarkan dan memperhatikan semua anggota
kelompok secara bersamaan dalam satu waktu. Teknik penting yang dapat
konselor gunakan untuk memahami pikiran dan perasaan anggota kelompok
adalah dengan mengamati secara cepat suasana ruangan dengan gerakan non-
verbal, terutama ekspresi wajah, dan perubahan tubuh anggota kelompok.
b. Refleksi
Refleksi suatu ungkapan atau pertanyaan merupakan menyatakan kembali
pernyataan anggota kelompok dengan maksud bahwa konselor memahami isi
dan perasaan yang ada dibalik ungkapan konseli tersebut. Tujuan refleksi ada
dua, untuk membantu anggota kelompok yang sedang berbicara menjadi lebih
sadar dengan apa yang sedang dikatakan, dan untuk menyampaikan kepada
anggota kelompok bahwa konselor juga sadar dan memahami tentang apa
yang sebenarnya dibicarakan oleh anggota kelompok tersebut. Konselor harus
melakukan refleksi baik terhadap apa yang dikatakan oleh anggota maupun
seluruh anggota serta dapat mengkomunikasikan kepada mereka bahwa
konselor mengikuti dan memahami apa yang sedang terjadi didala, kegiatan
kelompok.
c. Klarifikasi dan bertanya
Biasanya kklarifikasi dan bertanya diperlukan untuk membantu anggota
kelompok menjelaskan pernyataan-pernyataan mereka, karena dengan
melalui klarifikasi anggota kelompok akan lebih sadar tentang apa yang telah
mereka katakan. Ada beberapa teknik dalam klarifikasi, yaitu: cara bertanya,
menanyakan kembali, dan meminta anggota lain untuk menjelaskan.
d. Merangkum pembicaraan
Merangkum pembicaraan dapat bermanfaat pada saat konselor telah meminta
anggota kelompok untuk berbicara tanpa putus-putus selama beberapa menit.
Merangkum pembicaraan juga berguna untuk membuat peralihan dari satu
topik ke topik yang lain. Rangkuman dapat menunjukan hal pokok atau
penting dalam diskusi atau proses kelompok yang dilakukan oleh seorang
anggota kelompok atau berperan sebagai jembatan untuk beralih ke aktivitas
berikutnya. Rangkuman yang baik akan menarik dan menyatukan kembali
point-point utama serta dapat membantu memperdalam atau mempertajam
fokus terhadap topik yang sedang dibahas. Saat yang baik untuk melakukan
rangkuman adalah pada akhir sesi bimbingan atau konseling kelompok.
e. Memberikan penjelasan singkat dan informasi
Pemberian informasi berguna bagi anggota kelompok terkait topik yang
sedang dibahas didalam kelompok. Konselor perlu berupaya untuk
memberikan pengarahan atau informasi yang dapat membangkitkan minat
dan gairah anggota kelompok sehingga apa yang disampaikan oleh konselor
tersebut dirasakan oleh anggota kelompok sebagai sesuatu yang berguna,
positif, dan bermanfaat. Informasi dibuat harus menarik,relevan dengan
kebutuhan, ringkas, memberi semangat, benar, tepat, dan objektif.
f. Mendorong dan memberikan dukungan
Kemampuan mendorong dan memberi semangat sangat penting untuk
membantu anggota kelompok yang mengalami kecemasan saat kegiatan
kelompok berlangsung, dan dalam menghadapi situasi baru serta membantu
anggota kelompok agar bersedia untuk saling berbagi ide dan perasaan pribadi
kegorang lain.
g. Mengatur nada pembicaraan
Mengatur nada pembicaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk menjaga
suasana agar tetap kondusif dan tidak menciptkan situasi-situasi yang negatif
didalam proses kelompok.
h. Menampilkan diri sebagai model serta pengungkapan diri
Pemberian contoh berguna untuk membuat anggota kelompok melakukan apa
yang diinginkan dalam batasan melakukan aktivitas saling berbagi informasi
atau pengalaman dengan anggota kelompok lain, seperti merespon perilaku
dan pembicaraan anggota kelompok lain, serta memberikan umpan balik satu
sama lain.
i. Menggunakan mata
Melalui penggunaan mata, konselor dapat menghimpun informasi yang
bernilai, mendorong anggota kelompok untuk berbicara, bahkan mungkin
menghentikan pembicaraan anggota kelompok tersebut.
j. Menggunakan suara
Dalam emnggunakan suara ada tiga hal, yaitu: mengatur nada, memberi
semangat, dan menentukan kecepatan suara.
k. Penggunaan energi pemimpin
Konselor yang baik adalah konselor yang bersemangat dan bergairah dalam
melakukan pekerjaannya karena dapat mempengaruhi kegairahan dan
kegembiraan anggota kelompok.
l. Mengidentifikasi mitra
Perlunya identifikasi anggota kelompok guna dapat diajak bekerja sama
dalam proses kelompok dan dapat membantu konselor dalam melakukan
proses kelompok, karena dalam kegiatan kelompok memerlukan anggota
yang akan memulai pembahasan topik, latihan, atau membutuhkan anggota
yang akan memainkan peranan tertentu.
4. Mengapa pemimpin kelompok harus mengendalikan nada pembicaraan dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling kelompok?
Jawaban: Pemimpin kelompok harus mengendalikan nada pembicaraan dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling kelompok karena sebagai upaya untuk
menciptakan suatu kondisi hubungan yang terkendali saat kegiatan bimbingan
kelompok atau konseling kelompok berlangsung. PK atau konselor dapat mengatur
suasana agar terus berlangsung secara kondusif dengan tindakan dan kata-kata yang
diungkapkannya. Jika konselor sangat agresif, maka akan tercipta suasana
ketegangan dan penolakan terhadap anggota kelompok, jika konselor membolehkan
anggota lain untuk menyerang dan mengkritik sesama anggota nya, maka suasana
negatif yang akan menonjol dalam kelompok. Namun, jika konselor melakukan
sebaliknya, seperti konselor mendorong suasana saling berbagi (sharing) diantara
anggota kelompok, maka akan menciptakan suasana yang positif dan kondusif akan
terbentuk didalam kelompok.
5. Anggota kelompok diupayakan agar tidak menjadi sosok YES-MAN. Mengapa
demikian?
Jawaban: Anggota kelompok diupayakan agar tidak menjadi sosok YES-MAN
karena didalam kegiatan kelompok diperlukan masing-masing anggota kelompok
untuk mengutarakan pendapat, ide, atau perasaan yang dirasakan pada setiap anggota
kelompok untuk dapat menciptakan topik atau materi yang akan dibahas yang telah
disetujui bersama-sama oleh masing-masing anggota kelompok, jika anggota
kelompok hanya meng-iyakan pendapat atau ide anggota kelompok lainnya akan
membuat tidak optimalnya proses bimbingan dan konseling kelompok. Dengan tidak
adanya sosok anggota YES-MAN (orang yang selalu setuju dengan ide orang lain)
proses kelompok akan berjalan dengan terarah dan mencapai tujuan yang optimal.
6. Kapankah waktu yang tepat bagi pemimpin kelompok untuk memotong pembicaraan
konseli?
Jawaban: Waktu yang tepat bagi pemimpin kelompok untuk memotong pembicaraan
konseli adalah pada saat terjadinya situasi, yakni :
a. bila salah seorang anggota kelompok berbicara “nglantur”
b. bila komentar anggota kelompok bertentangan dengan anggota kelompok.
c. Bila anggota kelompok mengetahui ada sesuatu yang tidak dapat dibicarakan
pada waktu itu (proses kelopok berlangsung)
d. Bila konselor ingin mengubah fokus
e. Bila pertemuan bimbingan dan konseling kelompok telah hampir berakhir
f. Bila pembicaraan antar anggota kelompok menjurus kearah perdebatan
g. Bila terdapat konseli yang mau menolong anggota kelompok lain.
7. Mengapa anggota kelompok disebut sebagai “badan” dan “jiwa” sebuah kelompok?
Jawaban: Anggota Kelompok disebut sebagai “badan” dan “Jiwa” sebuah kelompok
karena tanpa adnaya anggota kelompok tidaklah mungkin ada kelompok tersebut.
Keanggotaan merupakan salah satu unsur pokok dalam kehidupan berkelompok,
kegiatan atau kehidupan berkelompok adalah sebagian besar didasarkan atas peranan
para anggotanya dan tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan secara aktif, bahkan
terkadang anggota kelompok tersebut dapat melakukan kegiatan kelompok tanpa
adanya pemimpin kelompok. Kegiatan-kegiatan yang terdapat didalam kelompok
sangat amat dipengaruhi oleh peranan para anggota didalamnya.
8. Mengapa seorang pemimpin kelompok harus “hadir secara emosional” dalam
memimpin sebuah kelompok?
Jawaban: Seorang pemimpin kelompok harus “hadir secara emosional” dalam
memimpin sebuah kelompok karena sebagai empati terhadap apa yang sedang
dibahas oleh kelompok juga sebagai cara konselor dalam mengenal dan memberikan
ekspresi terhadap emosi-emosi yang terdapat didalam kelompok, berarti konselor
saling terlibat secara emosional. Kehadiran konselor secara emosional juga berarti
bahwa konselor harus berbuat dengan anggota kelompok sesuai dengan setting
kontekstual / permasalahan yang dibahas dalam kegiatan kelompok, serta
mengimplikasikan bahwa konselor hadir secara seutuhnya disaat mengikuti sesi-sesi
kelompok, membuktikan bahwa pikirannya tidak diisi oleh masalah-masalah lain
yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan kelompok.

Anda mungkin juga menyukai