Anda di halaman 1dari 5

Nama : Shella Wati

NPM : 201801579012
Tanggal : 20 Juli 2022
No HP : 081382464455
Mata Kuliah : Layanan BK Kelompok
Dosen Pengampu : Sisca Folastri, M.Pd., Kons

1. Jawaban
a. Pendapat saya 3 (tiga) tujuan dari duduk melingkar adalah :
1. Dapat merespon pendapat teman dalam anggota kelompok dengan tepat;
2. Dapat menimbulkan rasa empati sesama anggota kelompok
3. Saling menumbuhkan motivasi, menimbulkan emosi dan semnagat
antaranggota kelompok.
b. gambar posisi duduk peserta kegiatan bimbingan dan konseling kelompok dengan
jumlah anggota 8-10 (delapan sampai dengan sepuluh) orang. Dengan symbol yang
sudah ditentukan.
PK
AK AK

Topik AK
AK Bahasa

AK AK
AK

c. Pengalaman saya dalam menjadi pemimpin kelompok dalam BK Kelompok sangat


luar biasa sehingga saya dapat mengetahui permasalahan apa saja yang terjadi
dalam kelompok yang saya pimpin dan mencari jalan keluar untuk memecahkan
permasalahan tersebut sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Pentingnya pemimpin kelompok adalah
1. Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur
tangan langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tangan ini meliputi, baik
hal-hal yang bersifat isi dari yang dibicarakan maupun yang mengenai proses
kegiatan itu sendiri.
2. Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana yang berkembang
dalam kelompok, baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan
kelompok. Pemimpin kelompok dapat menanyakan suasanan perasaan yang
dialami itu.
3. Jika kelompok itu tampaknya kurang menjurus kearah yang dimaksudkan maka
pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan itu.
4. Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan (umpan balik) tentang
berbagai hal yang terjadidalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses
kegiatan kelompok.
5. Lebih jauh lagi, pemimpin kelompok juga diharapkan mampu mengatur “lalu
lintas” kegiatan kelompok, pemegang aturan permainan (menjadi wasit),
pendamai dan pendorong kerja sama serta suasana kebersamaan.
2. Jawaban
a. Menurut pendapat saya dapat membahas 1 sampai 3 topik masalah dalam
pertemuan tetapi tergantung setiap topik dapat diselesaikan atau tidak dan kembali
lagi kepada seluruh anggota kelompok sepakat untuk membahas topik mana yang
terlebih dahulu untuk dibahas jika dalam waktu yang ditentukan tidak dapat selesai
maka seluruh kelompok dapat menentukan waktu kembali untuk membahas topik
yang lainnya diwaktu yang telah di tentukan.
b. Cara untuk menentukan topik mana yang akan dibahas anggota kelompok
dipersilahkan untuk mengutarakan permasalahan yang dialami dan bersedia untuk
masalahnya dibahas terlebih dahulu dan telah disetujui oleh anggota kelompok
lainnya dan jika ada beberapa anggota kelompok pada ingin topik masalahnya
untuk dibahas terlebih dahulu maka pemimpin kelompok yang mengambil
keputusan topik masalah anggota kelompok yang akan di bahas terlebih dahulu.
langkah-langkah yang dilalui dalam pelaksanaan konseling kelompok adalah
sebagai berikut:
Sebagai tahap awal pembentukan kelompok. Adapun
hal-hal yang mendasar dibahas pada tahap ini yaitu para
Prakonseling anggota kelompok yang telah diseleksi akan
dimasukkan dalam keanggotaan yang sesuai dengan
pertimbangan homogenitas.
Dibentuknya struktur kelompok, mengeksplorasi
harapan anggota, anggota mulai belajar fungsi
Tahap Permulaan kelompok, sekaligus mulai menegaskan tujuan
kelompok. Setiap anggota kelompok mulai
mengenalkan dirinya dan menjelaskan tujuan dan
harapannya.
Pada tahap ini diharapkan masalah yang dihadapi
masing-masing anggota kelompok dirumuskan dan
Tahap Transisi diketahui apa sebab-sebabnya. Tugas pemimpin
kelompok adalah mempersiapkan anggota kelompok
untuk dapat merasa memiliki kelompok.
Menyusun rencana-rencana tindakan. Penyusunan
tindakan ini disebut pula produktivitas (produktivity).
Tahap Kerja Anggota kelompok merasa berada di dalam kelompok,
mendengar yang lain dan terpuaskan dengan kegiatan
kelompok.
Anggota kelompok mulai mencoba melakukan
perubahan-perubahan tingkah laku dalam kelompok.
Tahap Akhir Setiap anggota kelompok memberi umpan balik
terhadap yang dilakukan oleh anggota yang lain.
Umpan balik ini sangat berguna untuk perbaikan dan
dilanjutkan atau diterapkan dalam kehidupan anggota
kelompok jika dipandang telah memadai.
Setelah proses konseling berakhir, sebaiknya konselor
menetapkan adanya evaluasi sebagai bentuk tindak
lanjut dari konseling kelompok. Evaluasi sangat
diperlukan apabila terdapat hambatan yang terjadi
Pascakonseling dalam proses pelaksanaan kegiatan dan evaluasi
dibutuhkan untuk mengetahui perilaku anggota
kelompok setelah proses konseling berakhir.

3. para anggota memusatkan perhatian terhadap tujuan yang akan dicapai, mempelajari
materi-materi baru, mendiskusikan berbagai topik, menyelesaikan tugas, dan
mempraktekkan perilaku-perilaku baru. Contohnya : Perasaan empati, keharuan,
perhatian penuh, dan kedekatan emosional kelompok berangsur-angsur tumbuh. Hal
ini sebagai akibat interaksi antar anggota kelompok dan pemahaman masing-masing
anggota kelompok yang lebih baik.\
4. Jawaban
a. BMB3 merupakan konsep filosofis yang diajukan oleh Prayitno dalam memandang
dinamika kehidupan manusia. Pemikiran ini didasarkan pada keyakinan bahwa
kehidupan manusia dari waktu ke waktu tidaklah monoton atau berada pada
gelombang yang sama, melainkan bervariasi dan berdinamika dalam lima dimensi
aktifitas yaitu berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggungjawab.
Bimbingan kelompok pola BMB3 adalah bimbingan kelompok yang menekankan
pada berkembangnya kemampuan anggota kelompok atau klien dalam
menghidupkan dinamika BMB3. Hidupnya dinamika BMB3 menjadikan layanan
bimbingan kelompok menjadi lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan
pengendalian diri klien.
b. Yang membedakan hanya pada topik pembahasannya. Anggota kelompok dalam
kelompok bebas melakukan kegiatan tidak mendapatkan penugasan tertentu, dan
dalam pelaksanaanya tidak ada persiapan topik yang akan dibahas. Pelaksanaanya
pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada seluruh anggota kelompok
untuk menentukan arah dan isi kegiatan tersebut. Dalam kelompok tugas, anggota
kelompok diberikan tugas untuk menentukan topik yang akan dibahas dalam
kegiatan bimbingan kelompok. Tugas tersebut dapat diberikan oleh pihak kelompok
maupun pihak luar kelompok. Dalam penyelenggaraan bimbingan kelompok topik
bebas, pemimpin kelompok memberikan kesempatan pada anggotanya untuk
menentukan bersama topik apa yang akan dibahas dalam kegiatan bimbingan
kelompok tersebut. Sedangkan penyelenggaraan bimbingan kelompok topik tugas,
dalam pelaksanaannya pemimpin kelompok menentukan topik yang akan dibahas
dalam kegiatan bimbingan kelompok.
5. Jawaban
a. Tujuan permainan dalam bimbingan kelompok
1. Permainan dilaksanakan pada awal kegiatan kelompok (tahap pembentukan),
agar semua peserta mengenal dan menghapal nama semua anggota kelompok,
dan dengan demikian akan meningkatkan keakraban dan kebersmaan antar-
sesama anggota kelompok.
2. Permainan ini menuntut pemusatan perhatian dan dapat membawa suasana
yang menggembirakan, sehingga suasana kelompok menjadi lebih hangat dan
menyenangkan
3. Setiap anggota kelompok (termasuk pembimbing kelompok) berusaha
mengenal dan menyebutkan dengan benar nama-nama anggota kelompok,
dengan demikian semuan anggota akan merasa diakui oleh anggota lainya.
Permainan ini mendorong dikembangkanya “perasaan dalam kelompok” untuk
semua anggota kelompok.\
b.
No Nama Permainan Alat Durasi Cara Bermain
1 Up kelipatan tiga Tidak Ada 10 a. Kelompok melingkar
Menit b. Pembimbing kelompok
menjelaskan jalanya permainan,
yaitu :
1. Anggota kelompok secara
bergiliran mengucapkan
hitungan satu, dua, dan
seterusnya
2. Barangsiapa yang mendapat
kelipan tiga (3,6,9, dan
seterusnya), maka peserta
tersebut mengantinya dengan
kata “up”
2 Anak Kembar Kursi 15 a. Tempat duduk disusun melingkar;
Menit satu orang tidak mendapat
tempat duduk
b. Pemain berdiri membelakangi kursi
c. Para peserta di persilahkan duduk.
Peserta yang tidak mendapat
tempat duduk berada di luar
lingkaran dan bersiap-siap
mengintai kursi yang kosong.
Nantinya, peserta yang tidak
kebagian kursi akan berusaha
“merebut” sebuah kursi yang
akan menjdi tempat duduknya.
d. Pembimbing kelompok
menjelaskan jalannya permainan :
1. Kepada mereka (para peserta)
akan dikemukakan suatu
cerita tentang anak kembar,
bernama Upin dan Ipin
2. Bila dalam cerita nama Upin
diucapkan, maka para peserta
harus bergerak dan duduk
selang satu kursi di sebelah kiri;
sebaliknya bila nama Ipin yang
disebut maka para peserta
bergerak dan duduk selang satu
kursi di sebelah kanan;
sedangkan bila disebut nama
Upin dan Ipin dalam satu
rangkaian atau disebut nama
lain, maka para peserta tidak
bergerak dan duduk di tempat
semula.
3 Mengapa karena Tidak Ada 10 a. Anggota kelompok dibagi menjadi
Menit dua tim
b. Antara kedua tim berdiri menjadi
dua baris yang sejajar dan
berhadap-hadapan.
c. Tim pertama menulis sebuah
kalimat dimulai dengan kata :
“mengapa...” Tim kedua menulis
kalimat dimulai dengan kata:
“karena...”
d. Anggota tim yang berhadapan
saling menukarkan kertas yang
berisi kelimat yang telah dituliskan
itu
e. Kalimat yang dimulai “mengapa”
dibacakan, disambung dengan
kalimat yang diawali “karena”.
Pembacaan itu dilakukan dengan
gaya yang satu bertanya
“mengapa” dan yang lain
menjawab “karena”.
f. Apabila kalimat yang dibacakan
oleh pasangan tertentu. Khusus
kurang ada kaitanya, maka
pasangan tersebut diberikan
kesempatan “menampilkan
kebolehan”, seperti menari,
menyayi, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai