Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) KONSELING KELOMPOK

SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024

A Komponen Layanan Responsif


B Bidang Layanan Pribadi dan Sosial
C Topik / Tema Layanan Taklukan rasa kesepianmu

D Fungsi Layanan Pemahaman


E Tujuan Umum Anggota kelompok mampu menaklukan rasa kesepian dalam dirinya

F Tujuan Khusus
1. Memfasilitasi anggota kelompok untuk merumuskan tujuan
pengubahan sikap dan tingkah lakunya terkait masalah yang
dialaminya
2. Membantu anggota kelompok untuk dapat menemukan alternatif
solusi pemecahan dari masalah yang dihadapinya
3. Memfasilitasi konseli meneguhkan komitmen menjalankan hasil-
hasil konseling

G Nama konseli ML, DN, RN, RS, HV


I Waktu 1 pertemuan X 45 Menit
J Tanggal pelaksanaan Jum’at, 20 Oktober 2023
K Metode/Teknik Diskusi, Teknik Cognitive behavior therapy

L Media / Alat Lembar evaluasi


M Hasil Identitas Masalah Awal
a. Masalah Dari hasil wawancara dengan konseli dalam kelompok diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut:
1. ML memiliki masalah sering merasa malas dalam belajar.
2. DN memiliki masalah kurang percaya diri.
3. RN memiliki masalah sering merasa sendiri dan merasa ragu
untuk bercerita ke teman
4. RS memiliki masalah kekhawatiran tidak dapat membahagiakan
orang tua.
5. HV memiliki masalah kebingungan menentukan masa depan atau
studi lanjut.
b. Deskripsi masalah RN adalah salah satu siswa di kelas X E4 yang berdasarkan hasil hasil
dan Gejala wawancara, yang bersangkutan mengalami masalah dalam dirinya
masalah yang sering merasa sendiri, kesepian, dan selalu ragu untuk cerita
masalahnya kepada orang lain sehingga apapun masalah yang dihapai
selalu ia pendam dan simpan sendiri. Dan ketika masalah itu sudah
sangat mengganggu pikirannya maka yang dia alami adalah jantung
berdebar dan nafas terasa sesak.
c. Sumber informasi Berdasarkan informasi dari hasil wawancara dengan konseli.
masalah
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan

1. Pemimpin kelompok membuka dengan salam dan berdoa sebelum


memulai kegiatan
2. Pemimpin kelompok membina hubungan baik dengan peserta didik
untuk menanyakan kabar dan mempresensi kehadiran ( perkenalan
rangkian nama )
3. Pemimpin kelompok menjelaskan pengertian konseling kelompok
Tahap Pembentukan 4. Pemimpin kelompok menjelaskan tujuan konseling kelompok
5. Pemimpin kelompok menjelaskan asas kerahasiaan dalam kegiatan
konseling kelompok dan dilanjutkan dengan Bersama-sama
mengucapkan ikrar untuk menjaga rahasia terkait masalah yang dihadapi
anggota kelompok.
6. Pemimpin kelompok memberikan penjelasan tentang topik yang akan di
sampaikan
1. Konselor memotivasi dan mengingatkan kembali anggota tentang
harapannya dan tujuan bersama.
2. Konselor memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil
manfaat dalam tahap inti.
3. Konselor mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera
Tahap Peralihan memasuki tahap inti.
4. Konselor menanyakan kesiapan para peserta untuk melaksanakan
peran masing-masing anggota kelompok.
5. Konselor dan konseli bersama-sama mengucapkan janji
kerahasiaan.
6. Setelah semua peserta menyatakan siap, kemudian Konselor
memulai masuk ke tahap inti.
1. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah
dipersiapkan
2. Tanya jawab tentang topik yang di kemukakan pemimpin kelompok
Tahap Inti 3. Menjelaskan pentingnya topik tersebut di bahas dalam kelompok
4. Pembahasan topik secara tuntas dengan berdiskusi.
5. Menegaskan komitmen para anggota kelompok ( apa yang segera di
lakukan berkenaan dengan topik yang di bahas )

1. Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan di akhiri


2. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan nilai kemajuan yang
di capai masing masing ( memberikan lembar evaluasi )
Tahap Penutup 3. Pesan serta tanggapan anggota kelompok
4. Ucapan terimakasih
5. Berdoa untuk penutupan
N Evaluasi

1. Evaluasi Proses Pemimpin kelompok melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses


keaktifan anggota kelompok selama mengikuti proses layanan konseling
kelompok
1. Dinamika kelompok
2. Partisipasi aktif anggota kelompok selama mengikuti kegiatan
layanan konseling kelompok
3. Antusiasisme anggota kelompok selama mengikuti konseling
kelompok

2. Evaluasi Hasil Evaluasi ini dilakukan oleh Pimpinan Kelompok untuk mengetahui hasil
yang diperoleh Anggota Kelompok setelah mengikuti kegiatan Konseling
Kelompok yang meliputi
1. Bagaimana rasanya setelah mengikuti konseling kelompok?
2. Apa manfaat yang dapat kalian ambil setelah mengikuti konseling
kelompok?
3. Apa kesan pesan untuk sesi konseling kelompok ini?

Mengetahui, Jeruklegi, 20 Oktober 2023


Guru Pamong Mahasiswa PPL

Bety Ludvia S, S. Pd Armiyatul Luqqoyyah


NIP.197703192022212005 NIM.202414003

Kepala SMA N 1 Jeruklegi

Mokhtar, S.Pd, M.Pd


NIP. 197101131993011001
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uraian materi

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang
akan menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar.
Motivasi adalah penggerak, yakni penggerak yang menimbulkan keinginan
keinginan seperti, keinginan untuk tahu, keinginan untuk kreatif, keinginan untuk
memperbaiki kegagalan, keinginan untuk sukses dan sebagainya. Kemudian
motivasi belajar itu merupakan penggerak yang akan menimbulkan kegiatan belajar,
kegiatan belajar di sini meliputi mendengarkan, menyimak, mengerjakan tugas,
mengobservasi, meneliti, menelaah, materi pelajaran. Selanjutnya motivasi belajar
akan memberikan arah pada kegiatan belajar maksudnya mengarahkan pada
pencapaian tujuan belajar yaitu mengerti,memahami dan terampil terhadap apa yang
dipelajari.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri
maupun luar diri siswa yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar tercapai.
Ciri-ciri siswa yang mempunyai Motivasi Belajar :
• Tekun
• Ulet
• Minat yang tinggi
• Mandiri
• Bertanggung Jawab
• Senang memecahkan soal-soal latihan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Sedangkan menurut Syamsu Yusuf (2009: 23) motivasi belajar dapat timbul karena faktor internal
dan eksternal:
1) Faktor internal
a) Faktor Fisik
Faktor fisik merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh dan penampilan individu. Faktor
fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik terutama panca indera.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor intrinsik yang berhubungan dengan aspek-aspek yang
mendorong atau menghambat aktivitas belajar pada siswa. Faktor ini menyangkut kondisi
rohani siswa.

2) Faktor Eksternal
a) Faktor Sosial
Merupakan faktor yang berasal dari manusia di sekitar lingkungan siswa. Faktor sosial meliputi
guru, konselor, teman sebaya, orang tua, tetangga, dan lain-lain.
b) Faktor Non-sosial
Faktor non-sosial merupakan faktor yang berasal dari keadaan atau kondisi fisik di sekitar
siswa. Faktor nonsosial Meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang,
atau malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat belajar), dan fasilitas belajar
(sarana dan prasarana).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010: 97-100) ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi
belajar yaitu :
1) Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita siswa
untuk “menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar.

2) Kemampuan Belajar
Kemampuan belajar meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa. Misalnya
pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir, dan fantasi. Di dalam kemampuan belajar ini,
sehingga perkembangan berpikir siswa menjadi ukuran. Siswa yang taraf perkembangan
berpikirnya konkrit (nyata) tidak sama dengan siswa yang berpikir secara operasioanl
(berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan kemampuan daya nalarnya). Siswa yang
mempunyai belajar tinggi, biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih
sering memperoleh sukses dan karena kesuksesan akan memperkuat motivasinya.
3) Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani dapat mempengaruhi motivasi belajar.
Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, mengantuk atau kondisi emosional siswa seperti marah-
marah akan mengganggu konsentrasi atau perhatian belajar siswa.
4) Kondisi Lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal atau keluarga,
lingkungan pergaulan atau teman sebaya, dan kehidupan masyarakat. Dengan lingkungan yang
aman, tentram tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. Menurut
Dwi Prasetya, dkk (2013: dalam Fitria Rahmayanti), lingkungan sosial dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu lingkungan sosial primer adalah lingkungan sosial dimana tedapat hubungan yang erat
dan saling mengenal antara anggota satu dengan anggota yang lain contohnya lingkungan ini
yaitu lingkungan keluarga, teman sebaya dan guru. Lingkungan sosial sekunder yaitu lingkungan
sosial yang hubungan antar anggota satu dengan anggota yang lainnya agak longgar dan
seringnya tidak saling mengenal dengan baik, contohnya lingkungan ini yaitu masyarakat tempat
tinggal maupun sekitarnya.
5) Unsur-unsur Dinamis Belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar
yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali. Unsur dinamis pada siswa terkait
kondisi siwa yang memiliki perhatian, kemauan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat
pengalaman hidup yang diberikan oleh lingkungan siswa.
6) Upaya Guru Membelajarkan Siswa
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan
siswa mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, dan
mengatur tata tertib di kelas atau sekolah. Berdasarkan pemaparan di atas ada banyak faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa
Tips dan Trik Meningkatkan Motivasi Belajar Untuk Diri Sendiri
1. Membuat Agenda Belajar
Langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar adalah dengan membuat
agenda belajar yang jelas. Agenda belajar akan membantumu untuk mengatur waktu dan materi apa
yang harus dipelajari. Dengan demikian, kamu akan lebih fokus dan konsentrasi dalam belajar.
Cukup dengan membuat agenda belajar, belajar yang kamu lakukan akan menjadi lebih efektif dan
efisien.

2. Menentukan Gaya Belajar


Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing. Setiap metode pembelajaran memiliki
kelebihan dan kekurangan. Tentukan apakah kamu termasuk seseorang yang bertipe visual, auditori,
atau kinestetik. Dengan mengetahui gaya belajar, kamu bisa menyesuaikan diri dengan materi yang
ingin dipelajari. Jadi tentukan tipe gaya belajarmu.

3. Istirahat
Istirahat termasuk salah satu faktor penting dalam proses belajar. Belajar terus menerus tanpa
memberikan waktu istirahat akan membuat orak dan tubuh menjadi lelah. Ketika tubuh lelah, proses
belajar tidak akan maksimal. Materi yang dipelajari tidak akan bisa terserap optimal dalam ingatan.
Selain itu, istirahat juga dibutuhkan akan kondisi tubuh tetap fit dan sehat.
4. Hindari Gangguan Belajar
Seringkali gangguan saat belajar belajar menghambat proses penyerapan materi. Untuk memperoleh
suasana belajar yang baik, hindarilah gangguan belajar yang mungkin terjadi. Aturlah waktu untuk

bermain gadget, bermain sosial medua, melihat televisi, dan game online agar tidak mengganggu
waktu belajar. Jangan berada di kumpulan orang atau keramaian. Usahakan tidk ada sesuatu di
sekeliling yang dapat mengalihkan fokus belajarmu.

5. Cari Suasana yang Tepat


Sebenarnya tidak ada istilah suasana yang tepat. Semua suasana menjadi tepat jika kamu berhasil
mengontrol diri sendiri. Cari tempat belajar yang nyaman dan membuat kamu fokus untuk belajar.
Jika perlu putarlah musik klasik yang akan membuat suasana menjadi lebih tenang dan damai. Kamu
dapat menentukan suasana yang tepat untuk diri sendiri. Terkadang secangkir teh atau coklat panas
membuat suasana belajar menjadi lebih sempurna.

6. Belajar Bersama Teman


Jika kamu merasa bosan dan malas belajar sendiri, belajar bersama teman bisa menjadi solusi.
Selain akan menjadi motivasi belajar dan penyemangat, teman akan membantu saat kamu
menemukan kesulitan. Belajar dengan sistem diskusi biasanya membuat kita lebih mudah memahami
sesuatu.Namun, jangan sampai belajar bersama teman ini justru menjadi tidak efektif karena terlalu
banyak digunakan untuk mengobrol ataupun bermain.
Untuk belajar dengan hasil optimal diperlukan niat dan kemauan kuat untuk berusaha. Kegigihan dan
kepercayaan diri diperlukan agar kita tidak mudah menyerah saat berproses. Hal yang perlu diingat,
komitmen diperlukan untuk mencapai sesuatu yang diimpikan. Jangan pernah lupa untuk terus
berdoa pada Tuhan dan meminta restu orang tua. Semangat dan terus berlatih agar kesuksesan
menantimu di masa depan. Semoga motivasi belajar ini bermanfaat
Lampiran 2. Instrumen Penilian

LEMBAR EVALUASI PROSES KONSELING KELOMPOK

SKOR
NO PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Peserta didik aktif menjawab salam
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan konseling kelompok

3 Peserta didik aktif memulai doa sebelum melaksanakan konseling


kelompok
4 Peserta didik melakukan perkenalan di dalam anggota kelompok

5 Peserta didik mengemukakan pengertian dan tujuan konseling


kelompok
6 Peserta didik antusias mengemukakan masalah secara sukarela
(bergantian)
7 Peserta didik mengemukakan cara pelaksanaan konseling kelompok

8 Peserta didik menyepakati permasalahan yang akan dibahas terlebih


dahulu
9 Peserta didik aktif menanggapi dalam kegiatan konseling kelompok

10 Peserta didik mampu menyimpulkan proses pelaksanaan konseling


kelompok
11 Peserta didik mengungkapkan tentang pemahaman permasalahan yang
telah di bahas dalam konseling kelompok

12 Peserta didik mengungkapkan rencana tindakan yang akan dilakukan


setelah mengikuti kegiatan konseling kelompok

13 Peserta didik antusias mengungkapkan pesan dan kesan selama


melakukan konseling kelompok
14 Peserta didik mengungkapkan ucapan terimakasih

Keterangan:

1 : Sangat baik
2 : Baik
3 : Cukup baik
4 : Tidak baik
LEMBAR EVALUASI HASIL KONSELING KELOMPOK

1. Bagaimana rasanya setelah mengikuti konseling kelompok?


:
2. Apa manfaat yang dapat kalian ambil setelah mengikuti konseling kelompok ?
:
3. Apa kesan dan pesan untuk sesi konseling kelompok kali ini?
LEMBAR EVALUASI PROSES KONSELING KELOMPOK
Nama:
Kelas:

SKOR
NO PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Peserta didik aktif menjawab salam
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan konseling
kelompok
3 Peserta didik aktif memulai doa sebelum melaksanakan
konseling kelompok
4 Peserta didik melakukan perkenalan di dalam anggota
kelompok
5 Peserta didik mengemukakan pengertian dan tujuan
konseling kelompok
6 Peserta didik antusias mengemukakan masalah secara
sukarela (bergantian)
7 Peserta didik mengemukakan cara pelaksanaan konseling
kelompok
8 Peserta didik menyepakati permasalahan yang akan
dibahas terlebih dahulu
9 Peserta didik aktif menanggapi dalam kegiatan konseling
kelompok
10 Peserta didik mampu menyimpulkan proses pelaksanaan
konseling kelompok
11 Peserta didik mengungkapkan tentang pemahaman
permasalahan yang telah di bahas dalam konseling
kelompok
12 Peserta didik mengungkapkan rencana tindakan yang
akan dilakukan setelah mengikuti kegiatan konseling
kelompok
13 Peserta didik antusias mengungkapkan pesan dan kesan
selama melakukan konseling kelompok
14 Peserta didik mengungkapkan ucapan terimakasih

Keterangan:

1 : Sangat baik
2 : Baik
3 : Cukup baik
4 : Tidak baik
LEMBAR EVALUASI HASIL KONSELING KELOMPOK

1. Bagaimana rasanya setelah mengikuti konseling kelompok?

2. Apa manfaat yang dapat kalian ambil setelah mengikuti konseling kelompok?

3. Apa kesan dan pesan untuk sesi konseling kelompok kali ini?

Anda mungkin juga menyukai