Anda di halaman 1dari 2

KONSEP PEMBELAJARAN DOOR TO DOOR SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN

DI MASA PANDEMI COVID -19 UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

COVID-19 saat ini telah menyebar di seluruh dunia dan menjadi pandemi global yang
berdampak besar bagi banyak aspek kehidupan manusia. Pada tanggal 2 Maret 2020, virus
tersebut mulai masuk dan perlahan menyebar di seluruh Indonesia terutama di pulau Jawa
dengan tingkat penyebaran virus tertinggi. Saat ini pemerintah menerapkan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku mulai tanggal 3 sampai 25 Juli
2021 sebagai salah satu upaya untuk menekan angka pertambahan jumlah orang yang positif
terkena virus covid 19. Selain itu, terdapat perubahan istilah dari yang sebelumnya dinamakan
PPKM darurat menjadi PPKM Level 4 yang meliputi pembatasan-pembatasan aktivitas
masyarakat yang lebih ketat dari pada yang selama ini sudah berlaku. Salah satunya ialah
pembatasan kegiatan belajar dan mengajar, seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara
online atau daring (belajar dirumah).

Semenjak sistem pembelajaran online diterapkan, kebanyakan siswa mengeluh karena


tugas yang diberikan semakin banyak sedangkan siswa tidak paham dengan materi yang
diberikan oleh guru. Hal tersebut bisa jadi disebabkan karena kurangnya interaksi antara guru
dan siswa karena dibatasi oleh ruang dan jarak. Siswa tidak memiliki waktu dan kesempatan
yang luas untuk bertanya tentang materi atau penjelasan yang masih belum dipahami oleh
mereka. Belum lagi dengan masalah lain seperti keterbatasan kuota, signal dan sebagainya
sehingga membuat pembelajaran daring semakin sulit dilakukan terutama oleh sebagian siswa
kita.

Kondisi inilah yang mendorong mahasiswa KKN Bersama Melawan COVID Universitas
Pendidikan Indonesia berinisiatif untuk mengadakan bimbingan belajar pada jenjang pendidikan
mulai dari pendidikan PAUD, SD, SMP sederajat, dan SMA/SMK sederajat dengan metode door
to door (satu rumah ke rumah lainnya). Efektivitas pembelajaran dapat diukur melalui respon
siswa terhadap pembelajaran dan penguasaan konsep atau materi yang diajarkan. Cara yang
perlu dilakukan agar pembelajaran tersebut dapat efektif dan efisien adalah dengan melakukan
kunjungan rumah dan pendekatan kepada siswa kemudian memberikan sarana dan prasarana
yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran sehingga tercipta hubungan timbal balik
yang baik serta kondusif.
Dalam bimbingan belajar, para pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam
mencapai tujuan akademik yang diharapkan (Dedi dalam Yusuf dan Nurihsan, 2017). Sejalan
dengan tujuan bimbingan belajar tersebut kami berinisiatif untuk melaksanakan bimbingan
belajar secara door to door sebagai salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata Bersama
Melawan COVID-19. Manfaat yang diharapkan bisa diperoleh dari kegiatan tersebut
diantaranya:
1. Menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif, aktif dan menyenangkan antara
pembimbing dan siswa.
2. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ajar yang ada.
3. Membantu siswa yang kesulitan dalam belajar di rumah selama pandemi.
4. Membatu meringankan tugas orang tua dalam melakukan pendampingan belajar anak
selama pandemi.

Anda mungkin juga menyukai