Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

DINAMIKA KELOMPOK

KELOMPOK 9
Marisa I1011131034
Heri Irawan I1011161057
Vicky Ari Yuniar I1011191019
Rizky Ananda I1011191026
Nabila Bunga Andani I1011191049
Welly Bundian Henmargo I1011191050
Kenni Kenedy I1011191061
Andi Denisa Fadilah Nur I1011191073
Lala Aqila Fadia I1011191078
Uray Ziwa Rafi Zhafiran I1011191086
Muhammad Surya I1011191096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peralihan dari masa SMA ke perkuliahan diiringi dengan adanya perubahan
metode pembelejaran dari konvesional ke metode pembelajaran Program Based
Learning yang berdampak pada mahasiswa untuk menyesuaikan diri terhadap metode
pembelajaran Program Based Learning ini.
Sulit dipungkiri bahwasanya banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan
dalam proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Program Based
Learning, dalam hal ini penerapan langkah-langkah dalam praktikum dinamika
kelompok sebagai upaya pelaksanaan metode pembelajaran Program Based Learning
.
B. Tujuan Praktikum
Untuk menerapkan pelaksanaan metode pembelajaran Program Based
Learning melalui praktikum dinamika kelompok dengan memperhatikan tahapan-
tahapan.

C. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan langkah-langkah dalam diskusi kelompok dilaksanakan?

D. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan
dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai tahapannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Faktor Kesuksesan PBL


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan metode PBL:

1. Penetapan Norma atau Aturan dalam Kelompok Diskusi


Aturan dalam kelompok ditetapkan untuk mencegah terjadinya krisis dalam
kelompok. Aturan yang telah ditetapkan harus disepakati oleh seluruh anggota
kelompok, mencerminkan kebutuhan kelompok dan dijadikan standar operasi
jalannya diskusi kelompok.

2. Pemahaman Peran Masing-Masing Anggota Diskusi Kelompok


Diskusi kelompok akan lebih baik ketika masing-masing para anggota diskusi
memahami dan menyadari peranan masing-masing dalam kelompok. Peran harus
disetujui dan diorganisir.

3. Dinamika kelompok
Kualitas yang baik dalam grup dengan menggunakan perbedaan individu dan
budaya sebagai cara untuk pemberdayaan dinamika kelompok, penghargaan nilai-
nilai kerja tim dan evaluasi berkala terhadap proses kelompok, merefleksikan
kinerja anggota, mengindentifikasi tujuan spesifik yang menjadi tujuan grup dan
merencanakan bagaimana mencapai masing-masing tujuan ini.

4. Pertanyaan Berkualitas
Pertanyaan yang berkualitas dapat memberdayakan diskusi dan membuat
kelompok fokus pada masalah, untuk pemahaman yang mendalam dan
pembelajaran yang lebik baik.

5. Feedback (Umpan Balik)


Pelajari cara mendapatkan umpan balik yang terbaik dari tutor dan rencanakan
cara menggunakan umpan balik untuk meningkatkan masukan ke diskusi kelompok
dan tingkatkan pembelajaran dengan tutor.
6. Pemikiran Kritis
Mendiskusikan perdebatan permasalahan. Sebelum membuat keputusan,
mempertimbangkan bukti dan melawan hipotesis. Menggunakan kemampuan
berpikir dengan sepenuhnya, berhati-hati dalam menganalisis masalah kompleks,
mengembangkan pendekatan yang bijaksana dan terstruktur dengan baik untuk
membimbing suatu pilihan.

7. Kolaborasi
Kolaborasi adalah kompetensi kritis untuk mencapai dan meningkatkan kinerja
kelompok (David et al.,1999). Untuk mendorong kolaborasi dalam anggota
kelompok perlu menciptakan rasa kepercayaan, meminta bantuan saat diperlukan,
mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap pandangan orang lain, beinteraksi
satu sama lain secara teratur, berbagi informasi, mengajukan pertanyaan untuk
klarifikasi dan selalu mengucapkan “kita”.

B. Fase-Fase dalam Dinamika Kelompok


1. Forming (pengenalan, introducting themselves)
a. Di fase ini, kebanyakan anggota masih bingung dengan peran masing-
masing atau cara untuk melaksanakan PBL.
b. Leader {ketua) mempunyai peran penting di fase ini, yaitu menjelaskan
peran anggota lainnya.
c. Fase ini bisa berlangsung lama agar oara anggota saling mengenal satu sama
lain.
2. Norming (membuat peraturan, making rules for the group)
a. Membuat aturan-aturan agar diskusi berjalan dengan baik
b. Anggota mulai mengenal satu sama lain
3. Storming (starts to express their opinion)
a. Tim mulai bekerja sama
b. Peraturan mulai ditetapkan agar diskusi sukses
c. Anggota-anggota mulai mengekspresikan pendapat mereka
4. Performing (achievement of the team’s goals)
a. Grup diskusi sudah mencapai goal yang sudah di set di awal
5. Adjourning (the final stage)
a. Menjawab pertanyaan-pertanyaan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Berdasarkan kegiatan diskusi kelompok yang telah kami laksanakan, diperoleh hasil
observasi terhadap fase-fase dinamika kelompok yang telah kami laksanakan sebagai
berikut ini:
1. Forming

Pada tahap forming, masing-masing anggota kelompok sudah mengenal satu sama
lain dalam hal nama, tetapi untuk mengenal sifat masing-masing dari anggota
kelompok dibutuhkan pengenalan lebih lanjut. Kemungkinan terjadi karena faktor
usia perkenalan yang masih belum lama.

2. Norming
Pada tahap norming, semua individu yang ada di dalam kelompok sudah
menetapkan serta mengetahui tugas dari masing-masing individu. Baik sebagai
ketua, sekretaris meja, sekretaris papan, dan anggota kelompok yang berperan aktif
dalam menyampaikan pendapat dan menemukan titik temu dalam suatu masalah.
Namun perlu penghayatan yang lebih lanjut tentang tugas dari masing-masing
individu didalam kelompok, agar proses berjalannya diskusi bisa lebih lancar dan
efektif. Terutama ketua, Sekretaris meja, dan sekretaris papan.
3. Storming
Pada tahap storming, tiap-tiap individu dalam kelompok telah menyampaikan
pendapat dan pengetahuan secara sopan dan baik terhadap pokok permasalahan
yang sedang dibahas. Namun, ada beberapa individu yang masih terlihat pasif.
Kepasifan beberapa individu di dalam anggota kelompok dikarenakan faktor
kurang rasa percaya diri dan takut salah dalam menyampaikan pendapat.
4. Performing
Pada tahap performing, diskusi kelompok belum mencapai pada tahap ini. Karena
alokasi waktu diskusi yang tersedia tidak mencukupi, serta banyaknya pertanyaan-
pertanyaan yang masih belum ditemukan jawaban atau solusinya.
5. Adjourning
Ketua kelompok belum sempat menutup diskusi kelompok PBL dikarenakan
alokasi waktu yang tersedia telah seleasi.
B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses diskusi dalam dinamika kelompok, terdapat
pembahasan mengenai proses diskusi kelompok sebagai berikut.

Kurang efisien dalam menjalankan diskusi dan alokasi waktu yang tersedia serta pengenalan
pembelajaran awal diskusi kelompok mempengaruhi ketidaktepatan waktu dalam
melaksanakan diskusi kelompok sesuai tahapan dinamika kelompok secara keseluruhan.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan diskusi kelompok yang telah dilaksanakan dan hasil observasi
terhadap proses dinamika kelompok. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Diskusi kelompok telah sesuai dengan tahapan dinamika kelompok, penetapan tugas
dalam diskusi sudah diterapkan dengan baik, serta sebagian besar anggota kelompok telah
berperan aktif dalam proses diskusi. Namun pengenalan tiap karakter anggota kelompok dan
pelaksanaan tugas perlu pengembangan seiring dengan pembelajaran, agar dapat meningkatkan
efisiensi dan keefektifan dalam proses diskusi kelompok.
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Amelia Dwi., Harsono., Suryadi, E. (2013). Persepsi Mahasiswa dan Tutor Tentang

Kejadian Kritis Selama Diskusi Tutorial dan Jenis-Jenis Intervensi Tutor Terhadap

Kejadian Tersebut. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia, 2, 159-173.

Soleha, Aditya. (2010). Proses Kerjasama Tim dalam Pengembangan Perpustakaan Sekolah:

Studi Kasus pada SDN Pancoran 08 Jakarta. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu

Bahasa. Universitas Indonesia : Depok.


Format Observasi Aktifitas Mahasiswa
Dalam Perkuliahan Dinamika Kelompok

Pengamat : Ahmad Shofiyulhuda


Kelompok : 9 (Sembilan) yang diamati.
Bahan Kajian : Dinamika kelompok
Tanggal : 22 Agustus 2019
No Nama I II III IV
1 Vicky Ary Yuniar A B A A
2 Rizky Ananda A A A A
3 Nabila Bunga Andini A B B B
4 Welly Bundian Henmargo A A B B
5 Kenni Kenedy A B B A
6 Andi Denisa Fadilah Nur A B B A
7 Lala Aqila Fadia A B B A
8 Uray Ziwa Rafi Zhafiran A B B B
9 Muhammad Surya A A B B
10 Marisa
11 Heri Irawan

Aspek Yang Dinilai Rentang NIlai


I. Mendengarkan/memperhatikan penjelasan A > 91-100
anggota/fasil
II. Membaca (Buku, sumber yang valid) B > 81-90
III. Berdiskusi/bertanya antara anggota dan ketua C > 71-80
IV. Menerapkan 7S D > 61-70

Catatan:
Kelompok 9 dalam berdiskusi sudah mulai bisa atau mampu untuk menyampaikan
pendapatnya masing-masing. Keaktifan anggota mulai terlihat yang mana pada saat DK 1
masing canggung untuk menyampaikan pendapat masing-masing. Akan tetapi sekrang
mampu untuk berdiskusi dengan baik secara kontinu. Tidak ada anggota yang terlihat
mendominasi diskusi, semua anggota mampu menyampaikan pendapatnya masing-masing,
sehingga diskusi terlihat hidup.

Anda mungkin juga menyukai