DINAMIKA KELOMPOK
KELOMPOK 9
Marisa I1011131034
Heri Irawan I1011161057
Vicky Ari Yuniar I1011191019
Rizky Ananda I1011191026
Nabila Bunga Andani I1011191049
Welly Bundian Henmargo I1011191050
Kenni Kenedy I1011191061
Andi Denisa Fadilah Nur I1011191073
Lala Aqila Fadia I1011191078
Uray Ziwa Rafi Zhafiran I1011191086
Muhammad Surya I1011191096
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peralihan dari masa SMA ke perkuliahan diiringi dengan adanya perubahan
metode pembelejaran dari konvesional ke metode pembelajaran Program Based
Learning yang berdampak pada mahasiswa untuk menyesuaikan diri terhadap metode
pembelajaran Program Based Learning ini.
Sulit dipungkiri bahwasanya banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan
dalam proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Program Based
Learning, dalam hal ini penerapan langkah-langkah dalam praktikum dinamika
kelompok sebagai upaya pelaksanaan metode pembelajaran Program Based Learning
.
B. Tujuan Praktikum
Untuk menerapkan pelaksanaan metode pembelajaran Program Based
Learning melalui praktikum dinamika kelompok dengan memperhatikan tahapan-
tahapan.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan langkah-langkah dalam diskusi kelompok dilaksanakan?
D. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan
dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai tahapannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Dinamika kelompok
Kualitas yang baik dalam grup dengan menggunakan perbedaan individu dan
budaya sebagai cara untuk pemberdayaan dinamika kelompok, penghargaan nilai-
nilai kerja tim dan evaluasi berkala terhadap proses kelompok, merefleksikan
kinerja anggota, mengindentifikasi tujuan spesifik yang menjadi tujuan grup dan
merencanakan bagaimana mencapai masing-masing tujuan ini.
4. Pertanyaan Berkualitas
Pertanyaan yang berkualitas dapat memberdayakan diskusi dan membuat
kelompok fokus pada masalah, untuk pemahaman yang mendalam dan
pembelajaran yang lebik baik.
7. Kolaborasi
Kolaborasi adalah kompetensi kritis untuk mencapai dan meningkatkan kinerja
kelompok (David et al.,1999). Untuk mendorong kolaborasi dalam anggota
kelompok perlu menciptakan rasa kepercayaan, meminta bantuan saat diperlukan,
mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap pandangan orang lain, beinteraksi
satu sama lain secara teratur, berbagi informasi, mengajukan pertanyaan untuk
klarifikasi dan selalu mengucapkan “kita”.
A. Hasil
Berdasarkan kegiatan diskusi kelompok yang telah kami laksanakan, diperoleh hasil
observasi terhadap fase-fase dinamika kelompok yang telah kami laksanakan sebagai
berikut ini:
1. Forming
Pada tahap forming, masing-masing anggota kelompok sudah mengenal satu sama
lain dalam hal nama, tetapi untuk mengenal sifat masing-masing dari anggota
kelompok dibutuhkan pengenalan lebih lanjut. Kemungkinan terjadi karena faktor
usia perkenalan yang masih belum lama.
2. Norming
Pada tahap norming, semua individu yang ada di dalam kelompok sudah
menetapkan serta mengetahui tugas dari masing-masing individu. Baik sebagai
ketua, sekretaris meja, sekretaris papan, dan anggota kelompok yang berperan aktif
dalam menyampaikan pendapat dan menemukan titik temu dalam suatu masalah.
Namun perlu penghayatan yang lebih lanjut tentang tugas dari masing-masing
individu didalam kelompok, agar proses berjalannya diskusi bisa lebih lancar dan
efektif. Terutama ketua, Sekretaris meja, dan sekretaris papan.
3. Storming
Pada tahap storming, tiap-tiap individu dalam kelompok telah menyampaikan
pendapat dan pengetahuan secara sopan dan baik terhadap pokok permasalahan
yang sedang dibahas. Namun, ada beberapa individu yang masih terlihat pasif.
Kepasifan beberapa individu di dalam anggota kelompok dikarenakan faktor
kurang rasa percaya diri dan takut salah dalam menyampaikan pendapat.
4. Performing
Pada tahap performing, diskusi kelompok belum mencapai pada tahap ini. Karena
alokasi waktu diskusi yang tersedia tidak mencukupi, serta banyaknya pertanyaan-
pertanyaan yang masih belum ditemukan jawaban atau solusinya.
5. Adjourning
Ketua kelompok belum sempat menutup diskusi kelompok PBL dikarenakan
alokasi waktu yang tersedia telah seleasi.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses diskusi dalam dinamika kelompok, terdapat
pembahasan mengenai proses diskusi kelompok sebagai berikut.
Kurang efisien dalam menjalankan diskusi dan alokasi waktu yang tersedia serta pengenalan
pembelajaran awal diskusi kelompok mempengaruhi ketidaktepatan waktu dalam
melaksanakan diskusi kelompok sesuai tahapan dinamika kelompok secara keseluruhan.
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan diskusi kelompok yang telah dilaksanakan dan hasil observasi
terhadap proses dinamika kelompok. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Diskusi kelompok telah sesuai dengan tahapan dinamika kelompok, penetapan tugas
dalam diskusi sudah diterapkan dengan baik, serta sebagian besar anggota kelompok telah
berperan aktif dalam proses diskusi. Namun pengenalan tiap karakter anggota kelompok dan
pelaksanaan tugas perlu pengembangan seiring dengan pembelajaran, agar dapat meningkatkan
efisiensi dan keefektifan dalam proses diskusi kelompok.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Amelia Dwi., Harsono., Suryadi, E. (2013). Persepsi Mahasiswa dan Tutor Tentang
Kejadian Kritis Selama Diskusi Tutorial dan Jenis-Jenis Intervensi Tutor Terhadap
Soleha, Aditya. (2010). Proses Kerjasama Tim dalam Pengembangan Perpustakaan Sekolah:
Studi Kasus pada SDN Pancoran 08 Jakarta. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu
Catatan:
Kelompok 9 dalam berdiskusi sudah mulai bisa atau mampu untuk menyampaikan
pendapatnya masing-masing. Keaktifan anggota mulai terlihat yang mana pada saat DK 1
masing canggung untuk menyampaikan pendapat masing-masing. Akan tetapi sekrang
mampu untuk berdiskusi dengan baik secara kontinu. Tidak ada anggota yang terlihat
mendominasi diskusi, semua anggota mampu menyampaikan pendapatnya masing-masing,
sehingga diskusi terlihat hidup.