BIMBINGAN KELOMPOK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum Bimbingan Kelompok
Yang diampu oleh Ibu Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd
Disusun oleh:
Auliya Sekar Rini 220111610220
Navilla Rahma Ersandy 200111600461
Sulih Ari Widyastuti 220111608926
BIMBINGAN KLASIKAL
I Waktu 1 x 45 menit
J Sumber Materi 1. Beni Ahmad Saebani. 2010. Ilmu Akhlak.
Bandung: Pustaka Setia
2. Lilis Kurnia Handayani. 2018. Upaya
Meningkatkan Etika Berbicara di dalam Kelas
melalui Layanan Bimbingan Kelompok
dengan Teknik Sosiodrama pada Kelas XII IPS
2 di SMA 2 Bae Kudus. Skripsi. Universitas
Muria Kudus.
3. Muhammad Mufid. 2009. Etika dan Filsafat
Komunikasi. Jakarta: Kencana
4. Tim Budi Pekerti. 2012. Pendidikan Budi
Pekerti untuk SMA/SMK (Membangun
Karakter dan Kepribadian Siswa). Jakarta:
Grasindo
5. Yunanto Muhadi. 2016. Sudah Benarkah Cara
Kita Mendidik Anak? Mendidik Anak
Berbasis Karakter dan Kepribadian.
Yogyakarta: Diva Press
K Metode/Teknik Sosiodrama
L Media/Alat Naskah Sosiodrama, PPT, LCD/Laptop, Alat tulis
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
3. Tahap Penutup
Menurut Saebani (2010:26) Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang artinya
adat, kebiasaan. Sedangkan menurut Mufid (2009:173) etika adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan nilai-nilai tindakan manusia yang menurut ukuran rasio
dinyatakan dan diakui sebagai sesuatu yang substansinya paling benar. Kaidah-kaidah
kebenaran dari tindakan digali oleh akal sehat manusia dan distandarisasi menurut
ukuran rasional. Sementara menurut KBBI Etika adalah ilmu yang mempelajari
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
Menurut Tarigan berkomunikasi adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan atau menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan serta perasaan seseorang kepada orang lain.
Sedangkan menurut R.A Kartini berkomunikasi adalah suatu peristiwa
menyampaikan maksud, gagasan, serta perasaan hati seseorang kepada orang lain.
Etika berkomunikasi adalah tata cara dan aturan seseorang mengungkapkan serta
mengutarakan pendapat, gagasan serta perasaan hati kepada orang lain yang
kemudian dijadikan sebagai tolak ukur suatu tindakan.
2. Syarat-Syarat Pembicaraan
Pembicaraan harus memenuhi empat syarat. Tanpa keempat syarat itu, pembicaraan
akan tergelincir pada kesalahan bicara dan pembicaraan akan penuh dengan
kekurangan dan ketidak serasian. Syarat-syarat itu ialah sebagai berikut:
Menurut Sumedi (2018 : 53) terdapat delapan etika berkomunikasi yang perlu
diperhatikan, diantaranya:
NASKAH SOSIODRAMA
Rina merupakan siswi kelas X di SMK XY yang sering dibicarakan oleh bapak/ibu guru
karena sikapnya di dalam kelas yang berisik, suka berkomunikasi ceplas-ceplos dan “barbar”,
serta suka berkatakata kasar kepada teman-temannya. Pada suatu ketika, dia terlibat dalam
perkelahian dengan Lidia, teman sekelasnya. Pemicunya adalah Rina menyebarkan berita
bohong soal foto Lidia yang sedang berpacaran untuk bahan lelucon, padahal itu bukan foto
Lidia. Lidia tidak terima dan meminta Rina untuk meminta maaf namun Rina menolak karena
merasa tidak salah, kemudian mereka terlibat perkelahian. Anggun, Salsa dan Aura sedang
beristirahat di kelas sambil membicarakan postingan Rina di grup WA kelas.
Anggun : (sambil melihat layar HP nya) “Eh, liat deh yang dikirim Rina di grup. Itu beneran
Lidia? Emang kaya mirip Lidia ya? Hahaaha nggak nyangka deh, kelakuannya busuk!”
Salsa : “Hei kamu jangan asal menyimpulkan. Kita kan nggak tahu itu beneran Lidia atau
bukan. Menurutku nggak mungkin itu Lidia, aku kok nggak percaya ya,” ujar Salsa ragu
dengan kebenaran foto itu.
Aura : “Iya lho, tapi kok agak mirip. Mending kita konfirmasi aja yuk ke Lidia.”
Anggun : “Eh, tapi ini udah nyebar kemana-mana lho, kelas lain nanyain aku nih.”
Aura : “Yaampun, malu banget nggak sih.. apa cuma ulah Rina aja ya,”
Salsa : “Hmmmm masa bikin ulah kayak gini, jahat banget nggak sih, nyebarin aib. Iya kalo
bener, kalo nggak bener kan namanya fitnah ya”.
Lidia : “Lagi pada ngomongin apasih kayaknya seru banget lho...” celetuk Lidia.
Aura : “Hmmm nggak kok.. Ohya Lidia, udah cek HPmu? Itu bukan kamu kan?”
Lidia : “HP ku lagi dicas daritadi aku belum buka HP, ada apa sih??” tanya Lidia penasaran.
Kemudian Aura menjelaskan apa yang didapatinya kepada Lidia. Lidia marah dan
menghampiri Rina.
Lidia : “Heh, kamu nyebarin foto bohong. Disitu bukan fotoku, maksud kamu apa?”
Rina : “Kalo itu bukan kamu ya santai aja nggak usah nyolot, nj*r!”
Lidia : “Foto itu udah kesebar, terlanjur, bikin aib, itu bukan aku. Kamu harus tanggung
jawab!”
Lidia : “Makanya kamu minta maaf, kamu sebarin kemana aja itu foto! Ralat omonganmu
kalo di foto itu bukan aku!”
Rina : “Halah, kalo nggak merasa kenapa kamu repot banget, atau jangan-jangan beneran
yang di foto itu kamu! Haha”
Lidia : “Bener-bener kamu keterlaluan!!! Udah salah, masih berkelit! Dasar nggak punya
etika!” (sambil mendorong tubuh Rina)
Rina : “Heh ngapain kamu dorong-dorong!” (membalas sambil mendorong tubuh Lidia dan
melayangkan tinju ke arah bahu Lidia)
Kemudian mereka berdua terlibat baku hantam. Segera saja, beberapa orang lain yang berada
di sekitar mereka memisahkan mereka berdua dan membawa keduanya ke ruang BK. Bu
Amel (Guru BK) menerima keduanya di ruang BK kemudian mempersilakan keduanya untuk
duduk menenangkan diri.
Guru BK : “ Apa yang terjadi? Kenapa kalian berkelahi, Nak? Silakan, siapa yang ingin
menjelaskan terlebih dahulu.”
Lidia : “Rina mengirim foto di grup, dia bilang itu foto saya, padahal itu bukan saya. Saya
hanya ingin Rina minta maaf, mengakui kesalahannya. Apa yang dilakukan Rina sudah
keterlaluan bu, justru dia berkatakata kasar terhadap saya.”
Guru BK : “Baik, terimakasih mba Lidia. Silakan sekarang ibu ingin mendengarkan
penjelasan mba Rina.”
Rina : “Saya memang mengirim foto itu bu, hanya becanda. Tapi Lidia berlebihan, kalau
bukan dia ya harusnya dia nggak perlu marah-marah Bu.”
Guru BK : “Baik, coba sekarang bayangkan jika Rina diposisi Lidia, bagaimana perasaan
Rina? Marah atau tidak mba?”
Guru BK : “Kalau begitu, Rina banyak belajar hari ini. Hati-hati dalam berkomunikasi, apa
yang kamu sampaikan melukai teman atau tidak, tolong... pikirkan dampaknya. Apakah bisa
dimengerti?”
Rina : “Baik bu. Saya minta maaf atas perlakuan saya kepada Lidia. (sambil mengulungkan
tangan pada Lidia)
Guru BK : “Ibu harap ini sudah selesai begitu kalian keluar dari ruang BK. Kembali seperti
biasa, tetap berhubungan baik di kelas dan tidak perlu memperpanjang urusan, ya?”
Lidia : “Baik, Bu.” Rina dan Lidia pun kembali ke kelas. Mereka sepakat untuk
menyelesaikan masalah mereka saat itu juga.
---------------------------------------------------SELESAI-------------------------------------------------
Pemeran :
Lidia
Rina
Anggun
Salsa
Aura
Guru BK
Bahan Diskusi:
1. Kata-kata yang dilontarkan Rina tidak pantas untuk diucapkan saat berkomunikasi
dengan teman.
2. Rina tidak mau mengakui kesalahan dan meminta maaf pada Lidia (penggunaan 4
kata ajaib dalam kehidupan sehari-hari).
3. Terdapat unsur fitnah, perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Rina
terhadap Lidia (dalam berkomunikasi atau berkomunikasi tidak boleh menyebarkan
berita bohong karena rawan menjadi pemicu pertengkaran).
4. Lebih baik menanyakan atau mencari tahu kebenaran sebuah berita sebelum
berkomentar atau menyebarluaskan berita yang didapat.
Lampiran 3. Lembar Kerja Anggota Kelompok
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Petunjuk Pengisian:
1. Kerjakan lembar LKPD dibawah sesuai dengan kemampuan dan pemahaman kalian
dari materi yang sudah kita pelajari bersama.
2. Kerjakan soal latihan dengan penjelasan yang singkat, padat dan jelas.
1) Saya memahami bahwa bersikap sopan dalam berkomunikasi dengan orang
lain itu penting, karena..... (jelaskan alasanmu!)
2) Menurutmu bagaimana sikap yang menunjukkan perilaku sopan dalam
berkomunikasi dengan orang lain di kehidupan sehari-hari? (Sebutkan
minimal 3 contoh sikap)!
3) Upaya apa yang akan kamu lakukan agar mampu bersikap sopan dalam
berkomunikasi dengan orang lain?
Nama :
Kelas :
Nama :
Kelas :