Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MUHAMMAD RIZQ AL MUTAWAKKIL

OFFERING : C22
MATKUL : KONSELING HUMANISTIK

 Konseling Behavioristik
 Hakikat
Konseling Behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Perspektif
behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan
terjadi melalui rangsangan berdasarkan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku
reaktif (respons) hukum-hukum mekanistik. Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut
teori ini adalah bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan, bisa diramalkan, dan
bisa ditentukan

 Pendekatan
a) Operant learning :
Pendekatan ini merupakan adaptasi dari dua teori kondisioning dari Pavlov dan
Skiner, pendekatan ini memfokuskan pada penguatan (Reinforcement), dalam pembetukan
perilaku klien yang dikehendaki

b) Social Modeling :
Pendekatan belajar sosial bertolak dari pendapat Bandura tentang tiga sistem terpisah
namun merupakan sistem pengatur yang saling berkaitan, tiga aspek tersebut adalah :
1) peristiwa stimulus eksternal
2) penguat eksternal dan yang paling penting adalah proses perantara kognitif. Dalam
pelaksanaannya pendekatan ini diterapkan oleh konselor dengan cara merancang suatu
perilaku adaptif yang dapat dijadikan model oleh klien

c) Cognitive learning :
Metode ini merupakan metode pengajaran secara verbal, kontak antara konselor
dengan klien dan bermain peran. Pendekatan ini terdiri atas persuasi dan argumentasi yang
diarahkan kepada perubahan-perubahan ide yang tidak rasional

d) Emotional learning :
Metode ini diterapkan pada individu yang mengalami kecemasan, pelaksanaannya
dilakukan dalam situasi rileks dengan menghadirkan rangsangan yang menimbulkan
kecemasan bersama suatu rangsangan yang menyenangkan
 Konseling Humanistik
Berfokus pada kondisi manusia. Pendekatan ini terutama adalah suatu sikap yang
menekankan pada suatu pemahaman atas manusia. Humanistik memandang manusia sebagai
makhluk yang memiliki otoritas atas kehidupan dirinya. Manusia bebas untuk menjadi apa
dan siapa sesuai keinginannya.
 Nama Tokoh
1) Biografi Abraham Maslow
Merupakan salah satu tokoh dalam dunia psikologi berkebangsaan Amerika Serikat
yang lahir pada 1 April 1908 Masehi. Ia merupakan anak tertua pasangan suami dan istri
bernama Samuel Maslow dan Rose Schilosky yang merupakan imigran Yahudi yang beralih
ke Amerika Serikat dalam rangka untuk masa depan yang lebih baik. Maslow kecil
merupakan pribadi yang berada dalam tekanan, baik dalam keluarganya sendiri maupun
lingkungan sosialnya. Kedua orang tua maslow sangat mendorong dirinya untuk belajar
dengan giat agar mencapai keberhasilan, sehingga ia merasa kesepian dan menderita. Sebagai
seorang Humanis, Maslow meyakini bahwa aktualisasi diri merupakan wahana bagi manusia
dalam mencapai dirinya yang utuh. Setiap manusia, memiliki potensi mendasar yang dapat
dikembangkan Hal inilah yang membedakan antara teori hirarki kebutuhan Maslow dengan
para pakar sebelumnya.Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi lima bagian penting,
yaitu:

1. Physical Needs (Kebutuhan-Kebutuhan Fisik).


Yaitu kebutuhan-kebutuhan dasar manusia yang berhubungan dengan tubuh manusia
dan rasa nyamannya. Seperti misalnya kebutuhan makan, munum, tempat bernaung dan lain
sebagainya.

2. Safety Needs (Kebutuhan-Kebutuhan Keamanan).


Yaitu kebutuhan manusia akan perasaan nyaman dan aman bagi dirinya sendiri yang
diharapkan datang dari lingkungannya. Seperti misalnya perhatian yang adil dalam keluarga,
persamaan hak dan kewajiban, lingkungan yang aman dan lain sebagainya.

3. Social Needs (Kebutuhan-Kebutuhan Sosial).


Yaitu kebutuhan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Seperti diakui dalam
pertemanan, diperlakukan sama dalam kelompok, diberikan peran dalam berpartisipasi dan
lain sebagainya.

4. Esteem Needs (Kebutuhan-Kebutuhan Pernghargaan).


Yaitu kebutuhan yang terkait dengan tuntutan psikis individu yang harus dipenuhi.
Seperti misalnya dicintai, dikasihi, dipercaya, dihargai, dipuji dan lain sebagainya.

5. Self Actualization (Kebutuhan Aktualisasi Diri).


Yaitu kebutuhan yang paling tinggi dalam kehidupan individu yang meliputi
kemampuan yang utuh dalam mengintegrasikan dan mengimplementasikan potensi diri
secara proporsional. Seperti misalnya kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan,
mampu menghadapi permasalahan, bersikap toleransi terhadap perbedaan, dan lain
sebagainya. Aktualisasi diri merupakan bagian yang paling sulit untuk dilakukan sebab ianya
akan dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan di fase-fase sebelumnya. Individu yang berhasil
mencapai aktualisasi diri adalah individu yang telah mencapai kematangan diri. Ia akan
mampu mengatur dirinya sendiri dengan baik, membebaskan dirinya dari tekanan sehingga
mampu melakukan aktifitas dengan semangat bahagia, menghargai perbedaan, berani
menghadapi resiko, pemecahan masalah dan lain sebagainya.

 Hakikat Manusia
Humanistik memandang manusia sebagai eksistensi yang positif dan menentukan.
Manusia adalah makhluk yang unik, memiliki cinta, kreativitas, nilai dan makna serta
pertumbuhan pribadi. Manusia memiliki potensi untuk mengarahkan perilakunya untuk
mencapai tujuan setinggi mungkin.

 Pribadi sehat dan bermasalah


Pribadi sehat menurut pendekatan ini apabila individu bisa menerima diri apa adanya.
kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat
didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk
pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik
dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.

 Bermasalah
Adapun bermasalah Konseling Humanistik dipengaruhi oleh tidak terpenuhinya aspek-aspek
sebagai berikut:
 Kesadaran Diri
Berhubungan dengan kemampuan manusia untuk menyadari diri dan menjadikan
dirinya mampu melampaui situasi sekarang dan membentuk aktivitas-aktivitas berpikir.
Dengan demikian, meningkatkan kesadaran berarti meningkatkan kesanggupan seseorang
untuk mengalami hidup secara penuh sebagai manusia. Tidak jarang manusia yang tidak
memiliki kesadaran akan dirinya akan mengalami masalah-masalah dalam kehidupannya.
 Kebebasan dan tanggung jawab
Manusia adalah makhluk yang menentukan diri dan memiliki kebebasan untuk memilih
diantara alternatif-alternatif. Masalah akan timbul jika manusia tidak bisa mengatur
kebebasannya dan mengarahkan hidupnya.
 Keterpusatan dan kebutuhan akan orang lain
Meliputi masalah-masalah yang berkaitan dengan kebutuhan dari luar dirinya sendiri,
yaitu untuk berhubungan dengan orang lain dan alam. Kegagalan dalam berhubungan dengan
orang lain dan dengan alam menyebabkan manusia kesepian, mengalami aliensi,
keterasingan, dan depersonalisasi.
 Pencarian makna Hidup
 Kecemasan sebagai syarat hidup
 Kesadaran atas kematian dan Non-ada

 Tahap Konseling Humanistik


Proses konseling adalah membantu klien agar menyadari keberadaannya dan
potensinya Adanya hubungan yang akrab antara konselor dan klien Hubungan terapeutik
sangat penting bagi terapis eksistensional.Penekanan diletakkan pada pertemuan antar
manusia dan perjalanan bersama alih-alih pada teknik-teknik yang mempengaruhi klien.Isi
pertemuan terapi adalah pengalaman klien sekarang, bukan “masalah” klien. Hubungan
dengan orang lain dalam kehadiran yang otentik difokuskan kepada “disini dan sekarang”.
Masa lampau atau masa depan hanya penting bila waktunya berhubungan langsung.Yang
paling diutamakan oleh konselor eksistensial adalah hubunganya dengan klien.Kualitas dari
dua orang yang bertatap muka dalam situasi terapeutik merupakan stimulus terjadinya
perubahan yang positif.Konselor percaya bahwa sikap dasar mereka terhadap klien,
karakteristik pribadi tentang kejujuran, integritas dan keberanian merupakan hal-hal yang
harus ditawarkan.Konseling merupakan perjalanan yang ditempuh konselor dan klien, suatu
perjalanan pencarian menyelidiki kedalam dunia seperti yang dilihat dan dirasakan klien.
Konselor berbagi reaksi dengan kliennya disertai kepedulian dan empati yang tidak dibuat-
buat sebagai satu cara untuk memantapkan hubungan terapeutik.
 Adanya kebebasan secara penuh bagi individu untuk mengemukakan problem dan apa
yang diinginkannya
Teori humanistik menyatakan bahwa kebebasan dipandang sebagai bagian yang penting
dalam keseluruhan kehidupannya. Kebebasan ini juga didukung dengan adanya tannggung
jawab yang dimiliki oleh masing-masing individu untuk menentukan arah hidupnya. Dengan
kata lain, kebebasan yang dimiliki oleh individu termanifestasikan pada bagaimana dia
menentukan arah hidupnya dan bagaimana individu mengaktualisasikannya Konselor
berusaha sebaik mungkin menerima sikap dan keluhan serta perilaku individu dengan tanpa
memberikan sanggahan sebagai konselor sebabaiknya mampu menciptakan kondisi yang
hangat dalam konseling, kondisi yang hangat adalah keadaan dimana konseli merasa senang
berada dekat dengan konselor dan tidak membuat ia terbebani dengan adanya proses
konseling. Konselor yang berhasil menciptakan kondisi tersebut harus disertai dengan
menampilkan sikap dan perilaku menerima konseli sepenuh hati (apa adanya) dengan
kelebihan serta keterbatasannya. Menurut Fiedler dkk konselor yang ahli akan mampu untuk:
berkomunikasi dan memahami konseli, menjaga jarak emosi dengan konseli, dan memahami
statusnya sebagai konselor, tetapi dapat menjaga hubungan dengan konseli. Sukses tidaknya
pelayanan konseli sangat dipengaruhi oleh hubungan emosional yang dibangun konselor.

 Unsur menghormati dan menghargai keadaan diri individu dan keyakinan akan
kemampuan individu merupakan kunci atau dasar yang paling menentukan dalam
hubungan konseling
 Pada teori humanistik mengutamakan adanya pemahaman, saling menghargai dan
menghormati. Manusia adalah makhluk yang unik artinya antara yang satu dengan
yang lain adalah berbeda baik itu pemikirannya, bentuk fisiknya dan potensi yang
terdapat dalam diri masing-masing. Unsur menghormati dan menghargai ini penting
dilaksanakan untuk menjadikan proses konseling dapat berjalan dengan lancar dan
dapat mencapai apa yang menjadi tujuan.
 Pengenalan tentang keadaan individu sebelumnya beserta lingkungannya sangat
diperlukan oleh konselor. Konseli aadalah individu yang memiliki keunikan tertentu.
Keunikannya mencakup, keunikan kebutuhan, kepribadian, intelegensi, bakat,
motivasi, minat, perhatian, sikap dan keunikan kebiasaan, yang secara khas
mempengaruhi perilakunya. Pada dasarnya setiap individu menghadapi permasalahan
dalam hidupnya baik jenis dan intensitas yang berbeda. Oleh karena itu dalam hal ini
pengenalan mengenai diri klien adalah sangat pokok dan penting, seorang konselor
harus mampu menciptakan situasi dimana kliennya merasa nyaman untuk
menceritakan apa yang menjadi sebab permasalahan dan latar belakang identitas
klien.

TEKNIK-TEKNIK KONSELING HUMANISTIK


Teori humanistik eksistensialtidak memiliki teknik-teknik yang ditentukan secara
ketat. Prosedur-prosedur konseling bisa dipungut dari beberapa teori konseling lainnya
separti teoriGestalt dan Analisis Transaksional. Teknik ini dengan pendekatan fenomenologi
kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya dan memecahkan
masalah mereka dengan intervensi ahli terapi yang minimal. Gangguan psikologis yang
diduga timbul jika proses pertumbuhan potensi dan aktualisasi diri terhalang oleh situasi atau
oleh orang lain. Tugas konselor disini adalah menyadarkan konseli bahwa ia masih ada di
dunia ini dan hidupnya dapat lebih bermakna apabila ia memaknainya. Dalam konseling
humanistik terdapat teknik-teknik konseling , yang mana sebelum mengetahui teknik-teknik
konseling tersebut terdapat beberapa prinsip kerja teknik humanistik antara lain :
1. Membina hubungan baik (good rapport).
2. Membuat klien bisa menerima dirinya dengan segala potensi dan keterbatasannya.
3. Merangsang kepekaan emosi klien.
4. Membuat klien bisa mencari solusi permasalahannya sendiri.
5. Mengembangkan potensi dan emosi positif klien.
6. Membuat klien menjadi adequate.
Teknik yang digunakan oleh Abraham Maslow yaitu terapi. Menurut Maslow, tujuan terapi
adalah agar klien memeroleh B-values, atau nilai kebenaran, keadilan, kesederhanaan, dan
sebagainya. Untuk mencapai tujuan tersebut, klien harus bebas dari kebergantungan pada
orang lain, supaya dorongan alami menuju pertumbuhan dan aktualisasi diri menjadi
aktif.Meskipun Maslow bukan psikoterapis, dia menganggap bahwa teori kepribadiannya
dapat diterapkan dalam psikoterapi. Dalam konsep hierarki kebutuhan dinyatakan bahwa jika
seseorang masih dapat bergerak pada level kebutuhan dasar (fisiologis) dan rasa aman
melebihi yang lainnya, biasanya merekaa tidak termotivasi untuk mencari psikoterapis.
Sebaliknya, mereka akan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan akan perawatan dan
kesamaan. Kebanyakan manusia yang membutuhkan terapi adalah mereka yang memiliki
kebutuhan tingkat ketiga.Tingkat kebutuhan ini biasanya dipenuhi dengan baik, tetapi masih
kesulitan untuk mendapatkan kasih sayang. Karena itu, psikoterapi diarahkan kepada proses
interpersonal yang hangat dan penuh kasih sayang. Dengan demikian, klien memperoleh
kepuasan dalam memenuhi kebutuhan akan rasa cinta, memperoleh rasa percaya diri, dan
penghargaan diri sendiri. Hubungan yang baik antara klien dan terapis merupakan
pengobatan psikologis terbaik. Hubungan yang saling menerima akan memberikan perasaan
patut dicintai dan memvasilitasi kemampuan mereka untuk mengembangkan hubungan
nasihat diluar terapi. Teknik-teknik yang digunakan dalam konseling eksistensial-humanistik,
yaitu:Penerimaan, rasa hormat, memahami, menentramkan, memberi dorongan, pertanyaan
terbatas, memantulkan pernyataan dan perasaan klien, menunjukan sikap yang mencerminkan
ikut merasakan apa yang dirasakan, bersikap mengijinkan untuk apa saja yang bermakna.
Melalui penggunaan teknik-teknik tersebut diharapkan konseli dapat:
1. memahami dan menerima diri dan lingkungannya dengan baik
2. mengambil keputusan yang tepat;
3. mengarahkan diri
4. mewujudkan dirinya.

 Mekanisme hubungan konselor dan konseli


Memahami dunia klien dan membantu klien untuk berfikir dan mengambil keputusan atas
pilihannya yang sesuai dengan keadaan sekarang. Mengembangkan kesadaran, keinsafan
tentang keberadaannya sekarang agar klien memahami dirinya bahwa manusia memiliki
keputusan diri sendiri. Konselor sebagai fasilitator memberi dorongan dan motivasi agar klien
mampu memahami dirinya dan bertanggung jawab menghadapi reality. Membentuk
kesempatan seluas luasnya kepada klien bahwa putusan akhir pilihannya terletak ditangan
klien

 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HUMANISTIK


 KELEBIHAN
1. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat
pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap
fenomena sosial.
2. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah,
berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas
kemauan sendiri.
3. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak terikat oleh pendapat orang lain
dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak
orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.
4. Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat,
kebebasan mengungkapkan gagasan.
5. Keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan lebih-lebih adalah
kemampuan hidup bersama (komunal-bermasyarakat) diantara peserta didik yang
tentunya mempunyai pandangan yang berbeda-beda.
 KEKURANGAN
1. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses
belajar.
2. Siswa yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses
belajar.
3. Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah.
4. Banyak konsep dalam psikologi humanistik, seperti misalnya orang yang telah 
berhasil mengaktualisasikan dirinya, ini masih buram dan subjektif.
5. Psikologi humanistik mengalami pembiasan terhadap nilai individualistis

 Konseling Kognitif
 Hakikat
Konseling kognitif adalah intervensi psikologi yang mengarahkan dan membantu subjek
untuk merubah pemikiran-pemikiran negatif terkait kejadian masa lalu dan lingkungannya
menjadi lebih positif. Selain itu, subjek akan dibiasakan untuk lebih terbuka dan berani
melakukan hubungan sosial yang baru dengan baik

 Pendekatan
intervensi psikologi yang mengarahkan dan membantu subjek untuk merubah pemikiran-
pemikiran negatif terkait kejadian masa lalu dan lingkungannya menjadi lebih positif. Selain
itu, subjek akan dibiasakan untuk lebih terbuka dan berani melakukan hubungan sosial yang
baru dengan baik.

 Konseling postmodern
 Hakikat
Konseling yang menggunakan pendekatan konseling yang dipengaruhi oleh cara pikir
postmodernisme, terapi post-strukturalis,terapi kolaborasi,dan terapi konstruksi sosial.
Pendekatan Orientasi postmodern menghargai pendekatan yang optimis didasarkan pada
asumsi bahwa orang-orang yang berkompeten dan dapat dipercaya untuk menggunakan
sumber daya mereka dalam menciptakan ilustrasi jadi lebih baik dan lebih banyak kisah-kisah
kehidupan. Praktisi postmodern beranggapan bahwa klien mampu membangun secara
signifikan menuju kehidupan yang lebih memuaskan dalam waktu yang relatif singkat.
Karakteristik dari praktisi yang nonpathologizing dengan konstruksionis sosial, solusifokus,
atau orientasi narative kontribusi besar bagi profesi konseling.

 Konseling Psikoanalisis
 Hakikat
kepribadian yang paling komprehensif yang mengemukakan tentang 3 pokok pembahasan
yaitu :
1. Struktur kepibadian
2. Dinamika kepribadian
3. Perkembangan kepribadian.
 Pendekatan
1. Teknik analisis kepribadian
2. Asosiasi bebas
3. Analisis mimpi
4. Analisis resistensi
5. Analisis transferensi
6. Interpretasi.

Anda mungkin juga menyukai