Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 3

Teori Humanistik Carl Rogers

Andisti Bela S 202110515192


Adillah Syntha D202110515207
Farhan Saputra 202110515003
Muhammad Rizky Septian 202110515214
Seliana Zalianti 202110515085
Tunggal Prasetyo 202110515086
Sejarah
Rogers Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902
di Oak Park, Illinios, Chicago, anak keempat dari enam
bersaudara yang lahir dari pasangan Walter dan Julia Cushing
Rogers.
Carl Roges adalah seorang psikolog humanistik yang
menekankan perlunya saling menghargai tanpa prasangka
( antara klien dan
terapist ) dalam membantu individu mengatasi masalah -
masalah kehidupannya, Rogers meyakini bahwa klien
sebenarnya sudah memiliki jawaban atas permasalahan yang
dihadapinya dan tugas terapist membimbing klien menemukan
jawaban yang benar.
Konsep Teori Belajar Humanisme
Teori pembelajaran humanistik adalah teori yang berorientasi pada
aspek kemanusiaan yang mengedepankan bagaimana
memanusiakan manusia, dengan harapan peserta didik mampu
mengembangkan potensi dirinya. Pembelajaran humanistik
berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan melalui
pembelajaran nyata.
fokus dalam model pembelajaran humanistis ialah pengembangan
aspek emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier.
Pembelajaran humanistik selalu mendorong peningkatan kualitas
diri manusia melalui penghargaannya terhadap potensi-potensi
fitrah dalam hal ini segala potensi positif yang ada pada setiap
insan.
Teori humanistik Rogers pun mempunyai berbagai nama
antara lain :
1. Teori yang berpusat pada pribadi (person centered)
2. Non-directive klien (client-centered)
3. teori yang berpusat pada murid (student-centered)
4. teori yang berpusat pada kelompok (group centered)
5. Orang ke orang ( person to person).
Kecenderungan
formatif
Segala hal di dunia baik organik
Asumsi dasar maupun non-organik tersusun dari hal-
hal yang lebih kecil.

teori Rogers Kecenderungan


adalah aktualisasi
Kecenderungan setiap makhluk hidup untuk
bergerak menuju ke kesempurnaan atau
pemenuhan potensial dirinya. Tiap individual
mempunyai kekuatan yang kreatif untuk
menyelesaikan masalahnya.
Struktur Kepribadian
Organisme
torganisme mencakup tiga hal:
- mahkluk hidup organisme adalah mahkluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya
- Realitas Subyektif Oranisme menganggap dunia seperti yang dialami dan diamatinya.
- Holisme Organisme adalah satu kesatuan sistem, sehingga perubahan dalam satu bagian akan
berpengaruh pada bagian lain.
yang menentukan observasi tersebut.

Medan Fenomena
Medan fenomena adalah keseluruhan pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, baik disadari
maupun tidak disadari.
Diri ( Self )

Konsep diri mulai terbentuk mulai masa balita hingga pengalaman membentuk
kepribadiannya dan menjadi semakin mawas diri akan identitas dirinya. Ketika bayi
mulai belajar apa yang terasa baik atau buruk, apa ia merasa nyaman atau tidak. Jika
struktur diri itu sudah terbentuk, maka aktualisasi diri mulai terbentuk.

Diri ( Self ) ibagi atas 2 subsistem :


· Konsep diri yaitu penggabungan seluruh aspek keberadaan dan pengalaman seseorang
yang disadari oleh individual (meski tidak selalu akurat).
· Diri ideal yaitu cita-cita seseorang akan diri.Terjadinya kesenjangan antara akan
menyebabkan ketidak-seimbangan dan kepribadian menjadi tidak sehat.
Dinamika Kepribadian
1. Penerimaan Positif (Positive Regard) → Orang merasa puas menerima regard positif,
kemudian juga merasa puas dapat memberi regard positif kepada orang lain.
2. Konsistensi dan Salingsuai Self (Self Consistensy and Congruence) → organisme
berfungsi untuk memelihara konsistensi (keajegkan = keadaan tanpa konflik) dari
persepsi diri, dan kongruen (salingsuai) antara persepsi self dengan pengalaman.
3. Aktualisasi Diri (Self Actualization) → Freud memandang organisme sebagai sistem
energi, dan mengembangkan teori bagaimana energi psikis ditimbulkan, ditransfer dan
disimpan. Rogers memandang organisme terus menerus bergerak maju. Tujuan
tingkahlaku bukan untuk mereduksi tegangan enerji tetapi mencapai aktualisasi diri
yaitu kecenderungan dasar organisme untuk aktualisasi: yakni kebutuhan pemeliharaan
(maintenance) dan peningkatan diri (enhancement).
Perkembangan Kepribadian
1.Terbuka untuk mengalami
(openess to experience)

Orang yang terbuka untuk mengalami mampu mendengar dirinya sendiri, merasakan mendalam,
baik emosional maupun kognitif tanpa merasa terancam.

2. Hidup menjadi
(Existential living)

Kecenderungan untuk hidup sepenuhnya dan seberisi mungkin pada seiap eksistensi. Disini
orang menjadi fleksibel, adaptable, toleran, dan spontan.
3. Keyakinan Organismik
(Organismic trusting)

Orang mengambil keputusan berdasarkan pengalaman organismiknya sendiri, mengerjakan apa yang
dirasanya benar sebagai bukti kompetensi dan keyakinannya.

4. Pengalaman kebebasan
(xperiental Freedom)

Pengalaman hidup bebas dengan cara yang diinginkan sendiri, tanpaperasan tertekan atau terhambat.
Orang itu melihat banyak pilihan hidup dan merasa mampu mengerjakan apa yang ingin dikerjakannya.

5. Kreatifitas
(Creativity)

Merupakan kemasakan psikologi yang optimal. Orang dengan good life kemungkinan besar
memunculkan produk kreatif dan hidup kreatif.
Terapi yang diberikan
Seperti disebutkan di atas, bahwa Rogers menolak psikoanalisis
Freud dan behavioris dalam teorinya, sehingga terapi yang
digunakannya juga berbeda. Rogers tidak mempermasalahkan
bagaimana klien menjadi seperti ini, namun lebih menekankan
bagaimana klien akan berubah. Terapis hanya menolong dan
mengarahkan klien dan yang melakukan perubahan adalah klien
itu sendiri. Itulah sebabnya teori Rogers disebut sebagai person-
centered theory.
Kesimpulan Teori
Humanistik Carl Rogers

Teori Rogers disebut humanis karena teori ini percaya bahwa setiap individu adalah positif,
serta menolak teori Freud dan behaviorisme. Asumsi dasar teori Rogers adalah
kecenderungan formatif dan kecenderungan aktualisasi.
Diri (self) adalah terbentuk dari pengalaman mulai dari bayi, di mana diri terdiri dari 2
subsistem yaitu konsep diri dan diri ideal.
Sedangkan Kebutuhan individu ada 4 yaitu: pemeliharaan, peningkatan diri, penghargaan
positif (positive regard), dan Penghargaan diri yang positif (positive self-regard)
The good
life is a
process, not
a state of
being. It is

Terima
a direction,
not a
destination.

Kasih

Anda mungkin juga menyukai