Oleh:
KELAS C
PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu pendekatan yang beraneka segi terhadap tingkah laku dan pengamalan manusia, yang
memusatkan perhatian pada aktualisasi dan keunikan diri manusia merupakan definisi dari
Psikologi humanistik atau psikologi kemanusiaan. Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik
merupakan alternatif, sedangkan bagi ahli psikologi lainnya merupakan pelengkap bagi
penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalis.
Pada tahun 1940-an aliran humanistik muncul sebagai reaksi ketidakpuasan terhadap
pendekatan behavioristik dan psikoanalisa. Kepribadian pendekatan humanistik relatif masih
muda, bahkan beberapa ahlinya masih hidup dan terus-menerus mengeluarkan konsep yang
relevan dengan bidang pengkajian psikologi, yang sangat menekankan pentingnya kesadaran,
aktualisasi diri, dan hal-hal yang bersifat positif tentang manusia.
Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios, Chicago. Rogers
merupakan salah satu seorang ahli psikologi humanistik peletak dasar dari gerekan potensi
manusia yang menekankan perkembangan pribadi melalui latihan sensitivitas, kelompok
pertemuan, dan latihan lain yang ditunjukkan untuk membantu orang agar memiliki pribadi yang
sehat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur Kepribadian menurut Carl Rogers?
2. Bagaimana Perkembangan Kepribadian menurut Carl Rogers?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui struktur Kepribadian menurut Carl Rogers.
2. Mengetahui Perkembangan Kepribadian menurut Carl Rogers.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Terdapat tiga konstruk yang menjadi dasar penting Teori Carl Rogers:
1. Organisme. Pengertian Organisme mencakup tiga hal, yaitu:
a. Makhluk Hidup Organisme yaitu makhluk lengkap fungsi fisik dan psikologis. Makluk
hidup merupakan tempat semua pengalaman dan potensi dalam kesadaran setiap saat,
yakni presepsi mengenai kejadian dalam diri dan dunia.
b. Realitas Subyektif Organisme memandang dunia seperti yang diamati dan dialaminya.
Realita merupakan presepsi yang bersifat subyektif dan dapat membentuk tingkah laku.
c. Holisme Organisme merupakan satu kesatuan sistem, jika terdapat perubahan dalam
satu bagian maka akan berpengaruh pada bagian lain. Setiap perubahan mempunyai
makna pribadi dan tujuan. Tujuannya antara lain mengaktualisasi, mempertahankan, dan
mengembangkan diri.
B. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan,namun dia yakin adanya
kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami memdorong proses organisme menjadi
semakin kompleks,otonom,sosial dan secara keseluruhan semakin aktualisasi diri.Rogers
menyatakan bahwa self berkembang secara utuh-keseluruhan,menyentuh semua bagian-
bagian.perkembangan self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif,dan penyaringan tingkah
laku yang disadari agar tetap sesuai dengan struktur self sehingga dirinya berkembang menjadi
pribadi yang berfungsi utuh.
Pribadi yang berfungsi utuh menurut Rogers yaitu individu yang memakai kapasitas dan
bakatnya,dan bergerak menuju pemahaman yang lengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh
rentang pengalamanya.Rogers menggambarkan lima ciri kepribadian yang berfungsi
sepenuhnya :
4
BAB 3
KESIMPULAN
Carl Rogers berpendapat bahwa cara seseorang berperilaku tergantung kepada realitas subjektif
individu tersebut, bukan kepada realitas eksternal di sekitar. Rogers menekankan bahwa tingkah laku
manusia hanya dapat dipahami dari bagaimana seseorang memandang realita secara subjektif
(subjective experience of reality). Rogers juga berasumsi bahwa manusia itu bebas, rasional, utuh,
mudah, berubah, subjektif, proaktif, heterostati, dan sukar dipahami.
Dalam teori kepribadian Rogers terdapat tiga konstrak yang menjadi dasar penting dalam
teorinya,yaitu (1) organisme (organisme), tempat segala sesuatu yang secara potensial selalu terdapat
dalam kesadaran yaitu persepsi seseorang mengenai kejadian yang terjadi di dalam diri dan di dunia
eksternal, (2) medan fenomenal (phenomenal field), keseluruhan pengalaman (eksternal maupun
internal, disadari maupun tidak disadari). Seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya
didunia, begitu juga persepsi subyektifnya, (3) Diri (self), berisi pola pengamatan dan penilaian yang
sadar terhadap diri sendiri baik sebagai subjek maupun objek. Diri dibagi menjadi dua subsistem, yaitu
(1) konsep diri, kesadaran batin yang tetap, terkait pengalaman yang berhubungan dengan aku dan
membedakan aku dari yang bukan aku (Schultz, Duane:1991). Terdapat dua konsep diri yaitu real dan
ideal. Untuk menunjukkan kedua konsep tersebut Rogers mengenalkan dua konsep baru yaitu
Incongruence dan Congruence. (2) Diri ideal, cita-cita seseorang akan diri.
5
DAFTAR PUSTAKA