Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kita
taufig dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul
“KEPRIBADIAN”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Didalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu
Yulastri selaku dosen pembimbing kami beserta semua pihak yang telah membantu di dalam
proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari didalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan
rendah hati kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan kami mengharapkan
makalah ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis
sendiri.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Pengertian Kepribadian……………………………....…
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini memiliki beragam tujuan yang ingin dicapai baik penulis maupun
pembaca. Tujuan tersebut antara lain :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kepribadian
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
Defenisi kepribadian menurut para ahli dianataranya sebagai berikut:
a. Koswara(1991) dalam pengertian sehai-hari─ Kepribadian adalah “Bagaimana
individu menampilkan dan menimbulkan kesan bagi individu lain”.
b. Allport (1937)─ sebagaimana dikutip oleh Gunarso.S.D dan
Ny.Gunarsa.S.D(1989)─ Kepribadian adalah “Suatu organisasi yang dinamis dari
sistem-sistem psikofisis di dalam individu yang menentukan penyesuaian yang
khas terhadap lingkungannya”.
c. Maramis (1999) ─Kepribadian adalah “Keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan
perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus-
menerus terhadap hidupnya”.
d. Freud yang dikutip oleh Koswara (1991) ─ Kepribadian adalah “Struktur yang
terdiri dari tiga sistem, yakni id,ego,dan superego”.
e. KusumantoSetyonegoro ─ Kepribadian adalah “Segala corak kebiasaan manusia
yang terhimpun dalam dirinya,yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan
terhadap segala rangsang, baik yang datang dari dalam dirinya maupun
lingkungannya sehingga corak dan cara kebiasaannya itu merupakan suatu
kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu”.
f. Soeharto Heerdjan (1987) ─ Kepribadian adalah “Himpunan segala fungsi
kejiwaan seseorang sebagai suatu kesatuan dinamis dengan mengusahakan
penyesuaian diri orang tadi terhadap tuntutanhidup sambil menjaga
keseimbangan diri, baik secara fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”.
g. Calvin S. Hall dn Gardner Lindzey (2000)─ Kepribadian adalah “Sesuatu yang
memberi tata tertib dan kehormanisan terhadap segala macam tingkah laku
berbeda-beda yang dilakukan si individu”.
B. Teori Kepribadian
Teori pengertiannya berlawanan dengan fakta. Teori yang telah dibuktikan
kebenarannya menjadi fakta. Pengertian teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang
belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti
(Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2000).
Menurut Calvin S, Hall Gardne Lindzet (2000) teori kepribadian dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu:
a. Teori umum tentang tingkah laku, yaitu teori yang beruusaha menjelaskan
semua gejala tingkah laku yang dianggap penting
b. Teori ranah tunggal, yaitu teori yang membatasi perhatiannya pada
peristiwa-peristiwa tingkah laku golongan tertentu (misalnya teori tentang
persepsi, proses sensoris, dan belajar keterampilan menyuntik)
C. Bentuk-bentuk Kepribadian
1. Perbedaan
2. Struktur Kepribadian
Menurut Freud, struktur kepribadian manusia terdiri atas aspek Das Es (The id, Das
Ich (The ego), dan Das Ueber Ich (The super ego.
a. Das Ich (The id):
• Sistem kepribadian yang asli (orisinil)
• Aspek biologis kepribadian dan berkaitan dengan aspek jasmaniah
• Realitas kejiwaan yang sebenarna (the true psychic reality)
• Dunia batin atau subjektif manusia yang tidak memiliki hubungan langsung
dengan dunia luar atau objektif.
• Tempat tumbuh Das Ich (The ego) dan Das Uebech Ich (The Super Ego)
• Unsur biologis yang diwariskan sejak lahir, termasuk insting.
• “Reservoir” energi psikis yang menggerakkan Das Ich (The ego) dan Das
Ueber Ich (The super ego). Energi psikis ini dapat meningkat karena
perangsang dari dalam maupun luar. Apabila energi psikis meningkat, akan
timbul tegangan dan pengalaman tidak menyenangkan, kemudian oleh Das Es
(The id) direduksi untuk menghilangkan rasa tidak enak.
• Proses primer ─ seperti orang lapar yang membayangkan makanan atau orang
haus membayangkan minuman.
Das Ich (the Ego) adalah aspek psikologis (kepribadian) yang timbul
karena adanya kebutuhan organisme untuk berhubungan di dunia
kenyataan (Realitat). Das Ich dapat membedakan antara sesutau yang ada
di dalam batin atau tidak (dunia realitas). Fungsi dari aspek ini ialah
berpengang teguh pada “prinsip kenyataan”. Terdapat 2 proses untuk
mencapai kenyataan, yang ditimbulkan oleh oragasnisme, yaitu :
- The reality principle : find something that what you need now.
Das Ueber Ich (the Super Ego) adalah aspek sosiologis merupakan
perwakilan dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat dalam
menerapkan norma perintah maupun larangan yang dapat diterima oleh
kalangan masyarakat. Norma tersebut adalah hasil dari didikan atau ajaran
dari orang tua kepada anak. Das Ueber Ich dianggap pula sebagai dasar
aspek moral kepribadian. Fungsinya yaitu penentu salah benarnya, pantas
tidaknya, tindakan seseorang di dalam lingkungan masyarakat. Maka,
seseorang harus bertindak sesuai dengan norma dan moral masyarakat.
Lain itu, fungsi pokok yang berhubungan dari 2 sistem diatas adalah
merintangi impuls-impuls Das Es yang bertentangan(impuls seksual dan
impuls agresif), mendorong Das Ich untuk mengejar sesuatu yang
moralistis, dan mengejar kesempurnaan.
5. Dorongan Kemasyarakatan
6. Gaya Hidup
Gaya hidup ini adalah prinsip yang dipakai landasan untuk memahami
tingkah laku seseorang; inilah yang melatarbelakangi sifat khas seseorang.
Gaya hidup seseorang itu telah terbentuk antara umur tiga sampai lima
tahun, dan selanjutnya segala pengalaman dihadapi serta diasimilasikan
sesuai dengan gaya hidup yang khas itu.
1. Pengalaman Awal
Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya pengalaman awal (masa
kanak kanak) dalam perkembangan kepribadian. Trauma kelahiran, pemisahan
dari ibu adalah pengalaman yang sulit dihapus dari ingatan.
2. Pengaruh Budaya
3. Kondisi Fisik
4. Daya Tarik
5. Inteligensi
Perhatian lebih terhadap anak yang pandai dapat menjadikan ia sombong, dan
anak yang kurang pandai merasa bodoh. Apabila berdekatan dengan orang yang
pandai tersebut, dan tidak jarang memberikan perlakuan yang kurang baik.
6. Emosi
Ledakan emosional tanpa sebab yang tinggi dinali sebagai orang yang tidak
matang. Penekanan ekspresi emosional membuat seseorang murung dan
cenderung kasar, tidak mau bekerja sama dan sibuk sendiri.
7. Nama
9. Penerimaan Sosial
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Demi kesumpurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat menbangun kearah kebaikan demi kelancaran dan kesempurnaan penulisan
ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://iraitha.blogspot.co.id/2014/02/makalah-kepribadian-dan-pengaruhnya.html
http://flash-share.blogspot.co.id/2014/10/makalah-kepribadian-lengkap.html
http://ips-web-id.blogspot.co.id/2011/08/proses-pembentukan-kepribadian.html
Kelompok 1 :
1. Shaly akbar
2. Wendi dermawan
3. Sri agus utami
4. Lidiana afrianzah putri
5. Yessi chania
6. Devita sari
7. Putri Aditya arifanda
Tahun 2017