Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kita
taufig dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul
“KEPRIBADIAN”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

Didalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu
Yulastri selaku dosen pembimbing kami beserta semua pihak yang telah membantu di dalam
proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari didalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan
rendah hati kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan kami mengharapkan
makalah ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis
sendiri.

                                                                        Solok, 03 Agustus 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………..3


B. Rumusan Masalah………………………………………………………………4
C. Tujuan……………………………………………………………………………4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kepribadian……………………………....…

BAB III. PEMBAHASAN


A. KESIMPULAN…………………………………………………………………
B. SARAN……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap lingkungan


sekitarnya, yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta pandangan
hidupnya yang khas untuk mempunyai keajegan.
Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social,
kepribadian senantiasa mengalami warna-warni kehidupan.Ada kalanya senang, tentram,
dan gembira.Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-
kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan
bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mmencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa yang
sedang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan dipengalaman diri kita
sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Oleh karena itu
kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah
laku diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami definisi kepribadian serta
bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk itu kita membutuhkan teori-teori tingkah laku,
teori kepribadian agar gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap
individu dapat dihindari.
Mempelajari kepribadian merupakan hal yang menarik karena dinamika
pengetahuan mengenai diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini karena
hakikatnya manusia adalah yang ada dan tumbuh berkembang dengan kepribadian yang
menyertai setiap langkah dalam hidupnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kepribadian?


2. Bagaimana definisi kepribadian yang dikemukakan oleh para ahli?

3. Bagaimana teori kepribadian menurut Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey?

4. Apa saja struktur kepribadian menurut para ahli?

5. bagaimana proses terjadinya kepribadian itu?

6. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi kepribadian?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini memiliki beragam tujuan yang ingin dicapai baik penulis maupun
pembaca. Tujuan tersebut antara lain :

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian dari psikologi kepribadian


dan teori kepribadian.
2. Untuk mengetahui dan memahami definisi kepribadian yang dikemukakan oleh
beberapa ahli
3. Untuk mengetahui dan memahami teori kepribadian menurut Calvin S. Hall dan
Gardner Lindzey
4. Untuk mengetahui dan memahami struktur kepribadian menurut beberapa ahli
5. Untuk mengetahui dan memahami hal yang mempengaruhi kepribadian

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah jumlah total kecenderungan  bawaan atau herediter dengan


berbagai pengaruh dari lingkungan serta  pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan
seseorang dan mempengaruhi  sikapnya terhadap kehidupan (Weller, 2005).  Berdasarkan
pengertian  tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala corak perilaku
dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada  diri seseorang, yang  digunakan untuk
bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan,  sehingga corak tingkah lakunya itu
merupakan satu kesatuan fungsional yang  khas bagi individu itu.

BAB III

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
Defenisi kepribadian menurut para ahli dianataranya sebagai berikut:
a. Koswara(1991) dalam pengertian sehai-hari─ Kepribadian adalah “Bagaimana
individu menampilkan dan menimbulkan kesan bagi individu lain”.
b. Allport (1937)─ sebagaimana dikutip oleh Gunarso.S.D dan
Ny.Gunarsa.S.D(1989)─ Kepribadian adalah “Suatu organisasi yang dinamis dari
sistem-sistem psikofisis di dalam individu yang menentukan penyesuaian yang
khas terhadap lingkungannya”.
c. Maramis (1999) ─Kepribadian adalah “Keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan
perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus-
menerus terhadap hidupnya”.
d. Freud yang dikutip oleh Koswara (1991) ─ Kepribadian adalah “Struktur yang
terdiri dari tiga sistem, yakni id,ego,dan superego”.
e. KusumantoSetyonegoro ─ Kepribadian adalah “Segala corak kebiasaan manusia
yang terhimpun dalam dirinya,yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan
terhadap segala rangsang, baik yang datang dari dalam dirinya maupun
lingkungannya sehingga corak dan cara kebiasaannya itu merupakan suatu
kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu”.
f. Soeharto Heerdjan (1987) ─ Kepribadian adalah “Himpunan segala fungsi
kejiwaan seseorang sebagai suatu kesatuan dinamis dengan mengusahakan
penyesuaian diri orang tadi terhadap tuntutanhidup sambil menjaga
keseimbangan diri, baik secara fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”.
g. Calvin S. Hall dn Gardner Lindzey (2000)─ Kepribadian adalah “Sesuatu yang
memberi tata tertib dan kehormanisan terhadap segala macam tingkah laku
berbeda-beda yang dilakukan si individu”.
B. Teori Kepribadian
Teori pengertiannya berlawanan dengan fakta. Teori yang telah dibuktikan
kebenarannya menjadi fakta. Pengertian teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang
belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti
(Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2000).

Menurut Calvin S, Hall Gardne Lindzet (2000) teori kepribadian dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu:
a. Teori umum tentang tingkah laku, yaitu teori yang beruusaha menjelaskan
semua gejala tingkah laku yang dianggap penting
b. Teori ranah tunggal, yaitu teori yang membatasi perhatiannya pada
peristiwa-peristiwa tingkah laku golongan tertentu (misalnya teori tentang
persepsi, proses sensoris, dan belajar keterampilan menyuntik)

Beberapa teori kepribadian yang penting adalah teori kepribadian yang


dikemukakan oleh Freud, Jung, Adler, Fritz Kunkel, Ludwig Klages, dan Kurt Lewin.

C. Bentuk-bentuk Kepribadian
1. Perbedaan
2. Struktur Kepribadian

Freud (6 Mei 1856 – 23 September 1939)

Menurut Freud, struktur kepribadian manusia terdiri atas aspek Das Es (The id, Das
Ich (The ego), dan Das Ueber Ich (The super ego.
a. Das Ich (The id):
• Sistem kepribadian yang asli (orisinil)
• Aspek biologis kepribadian dan berkaitan dengan aspek jasmaniah
• Realitas kejiwaan yang sebenarna (the true psychic reality)
• Dunia batin atau subjektif manusia yang tidak memiliki hubungan langsung
dengan dunia luar atau objektif.
• Tempat tumbuh Das Ich (The ego) dan Das Uebech Ich (The Super Ego)
• Unsur biologis yang diwariskan sejak lahir, termasuk insting.
• “Reservoir” energi psikis yang menggerakkan Das Ich (The ego) dan Das
Ueber Ich (The super ego). Energi psikis ini dapat meningkat karena
perangsang dari dalam maupun luar. Apabila energi psikis meningkat, akan
timbul tegangan dan pengalaman tidak menyenangkan, kemudian oleh Das Es
(The id) direduksi untuk menghilangkan rasa tidak enak.

Das Es (The id) berfungsi untuk menghindarkan ketidak-enakan dan


mengejar keenakan, disebut prinsip kenikmatan/ prinsip keenakan (the pleasure
principle) atau disebut pula “proses primer”.

Cara menghilangkan ketidakenakan atau menghindarkan ketidakenakan dan


mencari kenikmatan melalui:
• Refleks ─ Reaksi yang tidak didasari terhadap stimulus dan berlangsung diluar
kemauan atau dengan reaksi otomatis yaitu gejala gerak yang berlangsung
dengan sendirinya, tidak disadari, dan di luar keinginan.

• Proses primer ─ seperti orang lapar yang membayangkan makanan atau orang
haus membayangkan minuman.

Kedua cara tersebut perlu dihubungkan dengan dunia kenyataan (realitas)


sehingga perlu ada struktur kepribadian lain, yaitu Das Ich (The ego)

b. Das Ich (the Ego)

Das Ich (the Ego) adalah aspek psikologis (kepribadian) yang timbul
karena adanya kebutuhan organisme untuk berhubungan di dunia
kenyataan (Realitat). Das Ich dapat membedakan antara sesutau yang ada
di dalam batin atau tidak (dunia realitas). Fungsi dari aspek ini ialah
berpengang teguh pada “prinsip kenyataan”. Terdapat 2 proses untuk
mencapai kenyataan, yang ditimbulkan oleh oragasnisme, yaitu :

- The reality principle : find something that what you need now.

- Secondary process : plan your decision to choose something that you


need and get it.

Peran utama Das Ich  adalah menjadi perantara antara kebutuhan


instinktif dengan keadaan lingkungan, demi kepentingan adanya
organisme.

c. Das Ueber Ich (the Super Ego)

Das Ueber Ich (the Super Ego) adalah aspek sosiologis merupakan
perwakilan dari nilai-nilai  tradisional serta cita-cita masyarakat dalam
menerapkan norma perintah maupun larangan yang dapat diterima oleh
kalangan masyarakat. Norma tersebut adalah hasil dari didikan atau ajaran
dari orang tua kepada anak. Das Ueber Ich dianggap pula sebagai dasar
aspek moral kepribadian. Fungsinya yaitu penentu salah benarnya, pantas
tidaknya,  tindakan seseorang di dalam lingkungan masyarakat. Maka,
seseorang harus bertindak sesuai dengan norma dan moral masyarakat.
Lain itu, fungsi pokok yang berhubungan dari 2 sistem diatas adalah
merintangi impuls-impuls Das Es yang bertentangan(impuls seksual dan
impuls agresif), mendorong Das Ich untuk mengejar sesuatu yang
moralistis, dan mengejar kesempurnaan.

Dapat kita simpulkan dari ketiga struktur kepribadian ini, bahwa


mereka berlangsung sebagai proses psikologis yang satu dalam membentuk
tindakan-tindakan manusia. Perlu kita ketahui, Das Ich berperan besar dalam
mengatur jalannya kerja sama tiga aspek tersebut.

Carl Gustav Jung (26 JULI 1875-6 JUNI 1961)


Teori yang dikemukakan oleh jung disebut ‘’psikologi analitis’’atau
psikologi kompleks. Teorinya mencakup struktur psyche atau
kepribadian,dinamika psyche dan perkembangan kepribadian.
Menurut jung, kepribadian atau psyche terdiri dari sejumblah sistem
yang berbeda namun saling berinteraksi satu dengan yang lain.didalm
psyche,disamping adanya sistem yang saling berinteraksi terdapat juga sikap
introvert,extrovert,fungsi pikiran,perasaan,pengindraan,dan intuisi.
Struktur fisik atau kepribadian manusia terdiri dari dua alam yaitu :

1. Alam sadar (kesadaran atau conscious) yang berfungsi untuk penyesuaian


terhadap dunia luar. Alam sadar ini tidak lain adalah ego

2. Alam tak sadar (ketidaksadaran atau unconscious), yang berfungsi untuk


penyesuaian terhadap dunia alam.

Teori adler (1870-1937)


Pokok-Pokok Teori Adler

1. Individualitas sebagai pokok persoalan

Adler memberi tekanan kepada pentingnya sifat khas (unik)


kepribadian, yaitu individualitas, kebetulan serta sifat-sifat pribadi
manusia. Menurut Adler tiap orang adalah suatu kongfigurasi motif-motif,
sifat-sifat, serta nilai-nilai yang khas; tiap tindak yang dilakukan oleh
seseorang membawakan corak yang khas gaya kehidupannya yang
bersifat individual.

2. Pandangan Teleologis: Finalisme Semu

Vaihinger mengemukakan, bahwa setiap manusia hidup dengan


berbagai macam cita-cita atau pikiran yang semata-mata bersifat semu,
yang tidak ada buktinya atau pasangannya yang realitas.

3. Dua Dorongan Pokok

Di dalam diri manusia terdapat dua dorongan pokok, yang mendorong


serta melatarbelakangi segala tingkah lakunya, yaitu :

a) Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manusia bertindak yang


mengabdi kepada masyarakat; dan

b) Dorongan keakuan, yang mendorong manusia bertindak yang


mengabdi kepada aku sendiri.

4. Rasa Rendah Diri dan Kompensasi


Adler berpendapat, bahwa rasa rendah diri itu bukanlah suatu pertanda
ketidak normalan; melainkan justru merupakan pendorong bagi segala
perbaikan dalam kehidupan manusia. Tentu saja dapat juga rasa rendah
diri itu berlebihan sehingga manifestasinya juga tidak normal, misalnya
timbulnya kompleks rendah diri atau kompleks untuk superior. Tetapi
dalam keadaan normal rasa rendah diri itu merupakan pendorong kearah
kemajuan atau kesempurnaan (superior).

5. Dorongan Kemasyarakatan

Dorongan kemasyarakatan itu adalah dasar yang dibawa sejak lahir;


pada dasarnya manusia adalh mahluk sosial. Namun sebagaimana lain-lain
kemungkinan bawaan, kemungkinan mengabdi kepada masyarakat itu
tidak nampak secara spontan, melainkan harus dibimbing atau dilatih.

Gambaran tentang manusia sempurna hidup dalam masyarakat


sempurna menggantikan gambaran manusia kuat, agresif dan menguasai
serta memeras masyarakat.

“Dorongan untuk berkuasa, memainkan peranan terpenting dalam


perkembangan kepribadian” ( Adler, 1946, p. 145.)

6. Gaya Hidup

Gaya hidup ini adalah prinsip yang dipakai landasan untuk memahami
tingkah laku seseorang; inilah yang melatarbelakangi sifat khas seseorang.

Gaya hidup seseorang itu telah terbentuk antara umur tiga sampai lima
tahun, dan selanjutnya segala pengalaman dihadapi serta diasimilasikan
sesuai dengan gaya hidup yang khas itu.

7. Diri yang Kreatif


Diri yang kreatifitas adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab
pertama bagi semua tingkah laku. Sukarnya menjelaskan soal ini ialah
karena orang tidak dapat menyaksikan secara langsung akan tetapi hanya
dapat menyaksikan lewat manifestasinya.

D. Proses Pembentukan Kepribadian


1. Aliran Konvergensi, kepribadian merupakan hasil perpaduan antara pembawaan (faktor
internal) dengan pengalaman (faktor eksternal).
2. Aliran nativisme, kepribadian ditentukan oleh faktor pembawaan.
3. Aliran empirisme (tabularasa), kepribadian ditentukan oleh pengalaman dan
lingkungannya

Menurut jung, Tipe kepribadian menurut fungsinya ada 4:


1.Kepribadian rasional, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh akal pikiran sehat.
2.Kepribadian intuitif, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh firasat atau perasaan.
3. Kepribadian emosional, kepribadian yang dipengaruhi oleh perasaan.
4. Kepribadian sensitif, kepribadian yang dipengaruhi oleh panca indera

Tipe kepribadian berdasarkan reaksinya terhadap lingkungan ada 3:


1. Kepribadian ekstrovert, yaitu kepribadiaan yang terbuka, berorientasi ke luar
sehingga sifatnya ramah, suka bergaul dan mudah menyesuaikan diri
2. Kepribadian introvert, yaitu kepribadian yang tertutup dan berorientasi pada diri sendiri
sehingga sifatnya pendiam, tidak senang bergaul, suka menyendiri dan sukar
menyesuaikan diri
3. Kepribadian ambivert, yaitu kepribadian campuran yang tidak bias digolongkan pada
kedua tipe tersebut karena sifatnya bervariasi

E. Hal-hal yang Mempengaruhi Kepribadian

Perubahan dalam kepribadian tidak bisa terjadi secara spontan, tetapi


merupakan hasil pengamatan, pengalaman, tekanan dari lingkungan sosial budaya,
rentang usia dan faktor-faktor dari individu:

1.  Pengalaman Awal
Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya pengalaman awal  (masa
kanak kanak) dalam perkembangan kepribadian. Trauma kelahiran, pemisahan
dari ibu adalah pengalaman yang sulit dihapus dari ingatan.

2. Pengaruh Budaya

Dalam menerima budaya anak mengalami tekanan untuk mengembangkan


pola kepribadian yang sesuai dengan standar yang ditentukan budayanya.

3. Kondisi Fisik

Kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap


kepribadian seseorang. Kondisi tubuh meentukan apa yang dapat dilakukan dan
apa yang tidak dapat dilakukan seseorang. Secara tidak langsung seseorang akan
merasakan tentang tubuhnya yang juga dipengaruhi oleh perasaan orang lain
terhadap tubuhnya. Kondisi fisik yang mempengaruhi kepribadian antara lain
adalah kelelahan, malnutrisi, gangguan fisik, penyakit menahun, dan gangguan
kelenjar endokrin ke kelenjar tiroid (membuat gelisah, pemarah, hiperaktif,
depresi, tidak puas, curiga, dan sebagainya).

4. Daya Tarik

Orang yang dinilai oleh lingkungannya menarik biasanya memiliki lebih


banyak karakteristik kepribadian yang diinginkan dari pada orang yang dinilai
kurang menarik, dan bagi mereka yang memiliki karakteristik menarik akan
memperkuat sikap sosial yang menguntungkan.

5. Inteligensi
Perhatian lebih terhadap anak yang pandai dapat menjadikan ia sombong, dan
anak yang kurang pandai merasa bodoh. Apabila berdekatan dengan orang yang
pandai tersebut, dan tidak jarang memberikan perlakuan yang kurang baik.

6. Emosi
Ledakan emosional tanpa sebab yang tinggi dinali sebagai orang yang tidak
matang. Penekanan ekspresi emosional membuat seseorang murung dan
cenderung kasar, tidak mau bekerja sama dan sibuk sendiri.

7. Nama

Walaupun hanya sekedar nama, tetapi memiliki sedikit pengaruh terhadap


konsep diri, namun pengaruh itu hanya terasa apabila anak menyadari
bagaimana nama itu mempengaruhi orang yang berarti dalam hidupnya. Nama
yang dipakai memanggil ,mereka (karena nama itu mempunyai asosiasi yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam pikiran orang lain) akan
mewarnai penilainya orang terhadap dirinya.

8. Keberhasilan dan Kegagalan

Keberhasilan dan kegagalan akan mempengaruhi kon sep diri, kegagalan


dapat merusak konsep diri, sedangkan keberhasilan akan menunjang konsep diri
itu.

9. Penerimaan Sosial

Anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat mengembangkan rasa


percaya diri dan kepandaiannya. Sebaliknya anak yang tidak diterima dalam
lingkungan sosialnya akan membenci orang lain, cemberut, dan mudah
tersinggung.

10. Pengaruh Keluarga

Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak, sebab waktu


terbanyak anak adalah keluarga dan di dalam keluarga itulah diletakkan sendi
sendi dasar kepribadian.

11. Perubahan Fisik


Perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh adanya perubahan
kematangan fisik yang mengarah kepada perbaikan kepribadian. Akan tetapi,
perubahan fisik yang mengarah pada klimakterium  dengan meningkatnya usia
dianggap sebagai suatu kemunduran menuju ke arah yang lebih buruk.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi


dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang
bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang
kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport
(Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang
kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia
menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut
pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai
sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri.
Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu
baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-
kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara
keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.

B. SARAN

Demi kesumpurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat menbangun kearah kebaikan demi kelancaran dan kesempurnaan penulisan
ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://iraitha.blogspot.co.id/2014/02/makalah-kepribadian-dan-pengaruhnya.html
http://flash-share.blogspot.co.id/2014/10/makalah-kepribadian-lengkap.html

http://ips-web-id.blogspot.co.id/2011/08/proses-pembentukan-kepribadian.html

Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC


Pembimbing : Yulastri

Kelompok 1 :
1. Shaly akbar
2. Wendi dermawan
3. Sri agus utami
4. Lidiana afrianzah putri
5. Yessi chania
6. Devita sari
7. Putri Aditya arifanda

Poltekkes Kemenkes Padang Prodi


D-III Keperawatan Solok

Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai