Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KEBERAGAMAN TEORI KEPRIBADIAN (PERSPEKTIF BIOLOGIS


DAN KOGNITIF)
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Kepribadian

Oleh :
Kelompok II

Nanda Riski Zulibra (1906101010034)


Putri Alya (1906101010036)

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah
SAW.

Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah “Psikologi Kepribadian”, yang berjudul “Keberagaman Teori Kepribadian
(Perspektif Biologis dan Kognitif”. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Ruslan, S.Pd., M.Ed sebagai dosen pembimbing, serta kepada teman-teman sekalian yang
telah mendukung kami dalam menyusun makalah ini. Kami menyadari masih terdapat
banyak kekurangan yang terdapat dalam karya tulis ini. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan evaluasi kedepannya.

Darussalam, Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I..............................................................................................................................
KEBERAGAMAN TEORI KEPRIBADIAN (PRESPEKTIF BIOLOGIS DAN
KOGNITIF............................................................................................................................1
1.1 TUJUAN PEMBELAJARAN ...........................................................................1
1.2 DEFINISI KEPRIBADIAN................................................................................1
1.3 KEBERAGAMAN TEORI KEPRIBADIAN.....................................................1
1.4 INDIKATOR KEBERAGAMAN KEPRIBADIAN..........................................2
1.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERAGAMAN KEPRIBADIAN. .6
1.6 PERSPEKTIF BIOLOGIS..................................................................................7
1.7 PERSPEKTIF KOGNITIF ..............................................................................11
RANGKUMAN..........................................................................................................18
SOAL BERBASIS HOTS..........................................................................................19
KUNCI JAWABAN...................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................23

iii
BAB 1

KEBERAGAMAN TEORI KEPRIBADIAN (PERSPEKTIF BIOLOGIS


DAN KOGNITIF)

1.1 TUJUAN PEMBELAJARAN


 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan keberagaman teori
kepribadian
 Untuk mengetahui indikator keragaman kepribadian
 Untuk mengetahui faktor-faktor keberagaman kepribadian
 Untuk mengetahui apa pyang dimaksud dengan perspektif biologis dan
kognitif

1.2 DEFINISI KEPRIBADIAN

Kata kepribadian berasal dari bahasa latin persona, atau sering dikatakan topeng
yang memproyeksikan persona atau penampilan yang salah. Ada beberapa
perspektif lain yang mendefinisikan apa yang dimaksud dengan kepribadian,
antara lain pandangan bahwa kepribadian muncul dari pola perilaku dan proses
interpersonal yang konsisten dari setiap individu. Pola perilaku mengacu pada
perbedaan individu. Selain itu, kepribadian bermakna sebagai proses intrinsik,
artinya proses di dalamnya mencakup emosi, motivasi, dan kognisi seseorang
yang memengaruhi cara kita berperilaku dan merasakan, cara kita
menggunakannya, berinteraksi dengan perbedaan individu, bermain, dan
berfungsi. berperan penting dalam menentukan karakter pribadi.

1.3 KEBERAGAMAN TEORI KEPRIBADIAN

Berdasarkan sudut pandang dari berbagai ahli tentang kepribadian, salah satunya
yaitu yang terdapat dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh
Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005), beliau
menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Menurut
pendapatnya, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri setiap individu

1
sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Dengan Kata lain kepribadian adalah
penyesuaian diri. Selain itu, Scheneider (1964) juga memberikan pendapatnya
yang mengartikan penyesuaian diri ini sebagai “suatu proses respons individu baik
yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-
kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta
memelihara keseimba ngan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan
(norma) lingkungan.

Sementara itu, menurut Abin Syamsuddin (2003) aspek-aspek kepribadian itu


sendiri mencakup berbagai hal yaitu sebagai berikut :

1. Karakter, yaitu kepatuhan yang konsisten terhadap perilaku etis dan


memegang pandangan atau pendapat secara konsisten.
2. Temperamen, yaitu kecenderungan seseorang untuk reaktivitas, atau respon
seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan.
3. Sikap, merupakan reaksi terhadap objek yang positif, negatif, atau
kontradiktif
4. Stabilitas emosi, yaitu tingkat kemantapan respon emosional terhadap
rangsangan lingkungan. seperti mudah tersinggung, marah, sedih, atau
putus asa
5. Responsibilitas (Tanggung jawab) adalah suatu tindakan atau tindakan
yang bersedia menerima resiko. Suka menerima risiko secara alami, atau
menghindari risiko yang dihadapinya.
6. Sociability, yaitu disposisi pribadi yang berhubungan dengan hubungan
interpersonal. Misalnya: sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dari setiap
orang dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

1.4 INDIKATOR KERAGAMAN KEPRIBADIAN

Kepribadian manusia sangat beragam. Antara satu manusia dengan yang lainnya
tentunya terdapat berbagai perbedaan. Bahkan dua orang yang dilahirkan
bersamaan dalam satu rahim juga memilki perbedaan. Ada yang baik, ada yang

2
buruk, ada yang kritis, ada yang tidak, dan masih banyak lagi. Ada banyak
ilmuwan yang ingin menebak kepribadian manusia yang beragam ini. Mereka
ingin mengemukakan teori tentang kepribadian orang seperti itu. Beberapa orang
berteori menurut temperamen, menurut cara otak seseorang berpikir, menurut
tanda-tanda zodiak dan golongan darah. Namun, tidak semua teori itu akurat,
seperti berdasarkan golongan darah, dan ternyata tidak semua orang dengan
golongan darah tertentu tidak memiliki ciri yang sama dengan orang yang
diklasifikasi.

Salah satu tes yang paling akurat adalah tes kepribadian berdasarkan indikator
MBTI. Tes ini dibuat oleh ibu dan putrinya Katherine Briggs dan Isabel Briggs-
Meyers. Ibu dan anak ini menciptakan tes kepribadian ini dalam konteks akhir
Perang Dunia II. Mereka menyimpulkan bahwa, pada saat itu, banyak orang yang
tidak mengetahui keunikan mereka dan manusia lain hingga perang akhirnya
terjadi. Banyak orang berpikir bahwa mereka lebih tinggi dari yang lain, dan
banyak orang berpikir bahwa mereka lebih rendah dari yang lain. Ibu dan anak ini
akhirnya memutuskan untuk menciptakan cara agar orang dapat memahami
kepribadian mereka sendiri dan orang lain tanpa membandingkan kepribadian
karena mereka berbeda dari awal. Hanya kepribadian yang unik. Juga,
memungkinkan orang untuk menemukan pekerjaan yang cocok untuk mereka.

Kedua Briggs tersebut membuat klasifikasi kepribadian manusia dengan empat


indikator yang disebut dengan Meyers-Briggs Type Indicator atau biasa disingkat
MBTI. Keempat indikator ini didasarkan pada teori yang dibuat oleh psikolog
Swiss Carl Jung, berdasarkan 4 indikator kepribadian manusia. Jung
mengidentifikasi tipe kepribadian seseorang berdasarkan empat aspek: perasaan,
intuisi, pikiran, dan perasaan. 4 aspek tersebut disempurnakan dan disempurnakan
oleh Meyers-Briggs menjadi 4 dimensi atau metrik, yaitu:

1. Ekstrovert (E)/Introvert (I), adalah cara orang menghabiskan waktu. Seorang


ekstrovert adalah seseorang yang suka menghabiskan waktu bersosialisasi atau
bergaul dengan orang lain. Orang ekstrovert lebih energik ketika mereka bergaul

3
dengan orang lain. Introvert adalah kebalikannya. Mereka suka menyendiri, dan
jika ingin menghabiskan waktu bersama orang lain, biasanya mereka
menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Introvert lebih suka
mengeksplorasi sesuatu daripada berbicara dengan orang lain.

2. Sensing (S)/Intuition (N), adalah cara berpikir seseorang. Orang yang hidup
adalah orang yang sangat logis yang percaya pada fakta dan tidak mudah
menerima hal-hal baru. Mereka yang menggunakan intuisi lebih suka
menggunakan apa yang mereka sebut "perasaan" daripada teori. Mereka
mendapatkan perasaan ini dari apa yang telah mereka lalui, sehingga mereka tahu
betul bahwa ketika sesuatu terjadi, itu bisa berdampak baik atau buruk. Orang
yang intuitif lebih suka belajar dari pengalaman atau belajar dari pengalaman.
Dibandingkan dengan orang yang menggunakan intuisi, orang yang sensitif lebih
cenderung berpikir tentang masa kini dan lebih suka berpikir ke depan atau
berspekulasi tentang masa depan.

3. Pemikir(T)/Perasa(P) adalah bagaimana seseorang membuat keputusan.


Pemikir membuat keputusan yang lebih menguntungkan berdasarkan logika.
Mereka menggunakan tahapan tertentu dan menganalisis secara mendalam
keputusan yang mereka buat. Mereka suka kritis dan berpikir kritis. Dan mereka
yang merasakannya, mereka memutuskan untuk pergi dan melihat orang lain,
entah itu untuk kebaikan bersama atau tidak. Orang-orang yang feeler cenderung
mudah berempati dan bersimpati pada orang lain. Bagi Thinker, pikiran lebih
utama daripada perasaan, sedangkan Feeler sebaliknya. Thinker ingin memiliki
prestasi dan berhasil, sedangkan Feeler lebih senang jika Ia dihargai.

4. Judgers(J)/Perceivers(P) adalah cara seseorang dalam menjalani hidup. Bagi


mereka yang judgers, mereka hidup sesuai dengan aturan dan jadwal yang sudah
ada. Bagi Judgers, mereka senang menetapkan sasaran tertentu dan berusaha
untuk mencapai sasarannya. Mereka berorientasi pada hasil. Sebaliknya,
Perceivers cenderung memiliki prinsip hidup “semau saya”. Mereka tidak suka
dibebani jadwal dan cenderung memiliki jadwal yang tdiak teratur. Mengerjakan

4
sesuatu tergantung apakah mereka mau atau tidak. Mereka yang Perceivers
cenderung lebih berorientasi pada proses yang dicapai untuk memperoleh sasaran
mereka. Judgers lebih suka menyelesaikan sesuatu, sedangkan Perceivers lebih
suka memulai sesuatu.

David Keirsey juga mengklasifikasikan bahwa ada 4 indikator kepribadian


manusia, yaitu:

1. Guardian/Traditionalists

Bagi mereka yang mendapatkan indikator ESTJ, ISTJ, ESFJ, dan ISFJ.
Contoh orang-orang dengan tipe kepribadian ini adalah Bunda Teresa dan
George Washington.

2. Artisan/Experiencers

Bagi mereka yang mendapatkan indikator ESTP, ISTP, ESFP, dan ISFP.
Contoh orang-orang dengan tipe kepribadian ini adalah Gus Dur dan Ernest
Hemingway.

3. Idealis

Bagi mereka yang mendapatkan indikator ENFJ, INFJ, ENFP, dan INFP.
Contoh orang-orang dengan tipe kepribadian ini adalah Mahatma Gandhi dan
Lady Diana

4. Rational/Conceptualist

Bagi mereka yang mendapatkan indikator ENTJ, INTJ, ENTP dan INTP.
Contoh orang-orang ini adalah Mohammad Hatta, Albert Einstein dan
Margaret Thatcher

5
1.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERAGAMAN KEPRIBADIAN

Timbulnya keragaman dalam kecakapan dan kepribadian dipengaruhi oleh


bebagai faktor. Kendati demikian, para ahli sepakat bahwa pada dasarnya
keragaman dalam kecakapan dan kepribadian dipengaruhi oleh tiga faktor utama,
yaitu :

1) Herediter

Herediter adalah bawaan sejak lahir atau berdasarkan nenek moyang,


misalnya: fisik dan struktur tubuh, keterampilan yang mendasarinya (karunia dan
kecerdasan). Seberapa besar pengaruh keturunannya tergantung pada kualitas gen
yang dimiliki orang tua (ayah atau ibu).

Berdasarkan percobaan perkawinan bunga merah dan putih, Gregor


Mendel mengemukakan pandangannya bahwa: (1) setiap sifat suatu organisme
dikendalikan oleh hereditas; (2) setiap pasangan hereditas menentukan bentuk
alternatif satu sama lain, yang salah satunya memiliki dampak yang lebih besar;
(3) Dalam proses pembentukan sel kelamin, pasangan faktor genetik dipisahkan,
dan setiap sel kelamin menerima satu faktor dalam pasangan faktor genetik. Hasil
eksperimen Mendel menjelaskan kepada kita bahwa faktor keturunan memainkan
peran penting dalam perilaku dan kepribadian individu.

2) Environment

Lingkungan tempat individu hidup dan berinteraksi baik lingkungan fisik maupun
psikososial termasuk belajar. Untuk faktor lingkungan ini disebut juga
experiential yang berarti pengalaman, karena dalam konteks ini individu mulai
mengalami dan merasakan lingkungan alam. Manusia tidak sepenuhnya bebas
dari pengaruh lingkungan, karena lingkungan selalu ada disekitarnya.

6
3) Maturity

Kematangan mengacu pada tahap atau tahapan perkembangan yang dialami


individu. Kematangan pada awalnya merupakan hasil dari perubahan tertentu dan
penyesuaian struktural pada individu, seperti pematangan jaringan tubuh, otot,
saraf, dan kelenjar. Kematangan seperti ini disebut kematangan biologis.
Kedewasaan juga terjadi secara psikologis, seperti: kemampuan berfikir, emosi,
sosial, moral, dan kepribadian, religius. Kematangan aspek psikis ini diperlukan
adanya latihan dan belajar tertentu.

1.6 PERSPEKTIF BIOLOGIS

Perspektif/metode biologis adalah pendekatan psikologis yang menekankan pada


berbagai peristiwa yang terjadi di dalam tubuh yang mempengaruhi perilaku,
perasaan, dan pikiran seseorang. Perspektif biologis melahirkan psikologi
evolusioner, bidang psikologi yang berfokus pada mekanisme evolusioner yang
membantu menjelaskan kesamaan manusia dalam kognisi, perkembangan, emosi,
praktik sosial, dan area perilaku lainnya.

Sebuah teori yang mempelajari perilaku genom dari perspektif biologis, dengan
mempertimbangkan bagaimana gen mempengaruhi perilaku. Sekarang genom
manusia telah dipetakan, mungkin suatu hari kita akan mendapatkan pemahaman
yang lebih tepat tentang bagaimana DNA mempengaruhi perilaku. Faktor biologis
seperti kromosom, hormon, dan otak semuanya memiliki dampak besar pada
perilaku manusia, seperti gender, dan pendekatan biologis percaya bahwa perilaku
sebagian diwariskan dan memiliki fungsi adaptif (atau evolusi). Misalnya, kadar
testosteron ayah hampir di atas 30% dalam beberapa minggu pertama kelahiran
anak. Pendekatan biologis berfokus pada tubuh, terutama otak dan sistem saraf.

Dalam pendekatan biologis dijelaskan bahwa perilaku setiap individu dipengaruhi


oleh biologi. Selain efek hormonal pada tubuh dan sistem saraf, diyakini memiliki
dampak signifikan pada perilaku seseorang. Dalam psikologi, ini adalah studi
tentang perilaku manusia. Misalnya, perilaku agresif atau kekerasan yang

7
dilakukan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor biologis. Psikolog biologi
menjelaskan perilaku dalam istilah neurologis, yaitu fisiologi dan struktur otak
dan bagaimana hal ini mempengaruhi perilaku. Banyak psikolog biologi berfokus
pada perilaku abnormal dan mencoba menjelaskannya. Misalnya psikolog biologi
percaya bahwa skizofrenia dipengaruhi oleh tingkat dopamine (neurotransmitter).

Para ilmuwan yang menggunakan pendekatan biologis ini mempelajari bagaimana


biologi ini memengaruhi pembelajaran dan pencapaian, persepsi realitas,
pengalaman emosional, dan kerentanan terhadap gangguan emosional. Para
ilmuwan ini mempelajari cara-cara di mana pikiran dan tubuh berinteraksi untuk
menyebabkan penyakit dan kesehatan. Mereka meneliti kontribusi gen dan banyak
faktor biologis lainnya dalam mempengaruhi perkembangan kemampuan dan sifat
kepribadian seseorang.

 Teori Organisme
Suatu organisme selalu berperilaku secara keseluruhan, bukan sebagai
rangkaian dari dua perangkat yang terpisah. Jiwa dan tubuh adalah
satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat berdiri sendiri-sendiri.
Psikologi mempelajari organisme dari satu perspektif dan fisiologi
dari perspektif lain.
 Struktur organisme
Organisme terdiri dari anggota-anggota yang saling berhubungan,
anggota-anggota ini tidak terlepas dan terpisah satu sama lain kecuali
dalam keadaan abnormal atau artifisial, misalnya keadaan sangat
cemas. Goldstein tidak banyak berbicara tentang struktur organisme
selain hanya membedakan antara figur dan latar belakang, namun ia
mengemukakan bahwa ada 3 macam tingkah laku yang berbeda :
perbuatan yakni aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan sengaja dan
sadar, sikap itu mencakup perasaan, suasana hati, dan pengalaman
batin lainnya, dan proses yakni fungsi jasmaniah yang hanya dapat
dialami secara tidak langsung.

8
 Dinamika organisme
Konsep-konsep dinamis pokok yang dikemukakan Goldstein adalah
(1) proses ekualisasi/pemusatan organisasi, (2) aktualisasi diri/realisasi
diri, dan (3) penyesuaian dengan lingkungan.

 Perkembangan organisme
Goldstein mengatakan bahwa ketika anak-anak dihadapkan dengan
situasi dalam genggaman mereka, mereka berkembang secara normal
melalui kedewasaan dan latihan. Jika masalah muncul, maka dia akan
membentuk pola baru untuk mengatasinya. Tanggapan yang tidak lagi
berguna untuk aktualisasi diri dibuang. Namun jika kondisi lingkungan
terlalu keras bagi kemampuan anak, maka ia akan mengalami reaksi
yang tidak sesuai dengan prinsip aktualisasi diri. Dalam hal ini,
prosesnya seringkali terisolasi dari cara hidup seseorang.

 Struktur biosfer
Biosfer tidak hanya menunjukkan proses somatik yang tersirat dari
nama itu sendiri, tetapi juga proses psikologis dan sosial. Bidang
mental terdiri dari fungsi simbolik organisme, yaitu persepsi,
pemikiran, memori, imajinasi, dll. Sementara bidang sosialnya terdiri
dari interaksi-interaksi individu dengan masyarakat.

 Sistem biosfer
Angnyal lebih menyukai analisis sistem daripada analisis relasional,
yang lebih umum digunakan dalam psikologi karena alasan berikut:
1) Suatu sistem dapat berisi anggota sebanyak yang diperlukan
untuk menggambarkan suatu fenomena, sedangkan suatu relasi
hanya berisi dua anggota.
2) Komponen-komponen suatu sistem terikat satu sama lain oleh
posisi masing-masing komponen dalam sistem, sedangkan

9
anggota-anggota suatu hubungan diikat oleh sifat-sifat umum
yang dimiliki bersama seperti warna dan bentuk.
3) Anggota-anggota suatu sistem tidak perlu berhubungan langsung,
tetapi kedua anggota suatu hubungan harus berhubungan
langsung.

Dalam disiplin ilmu mantiq, definisi manusia yang paling populer adalah hewan
yang berpikir. Manusia adalah makhluk yang tidak dapat dibedakan dengan
hewan lain. Seorang pria akan lapar seperti kucing, jika dia tidak makan selama
dua puluh jam tentu saja dia akan lapar. Dari sudut pandang biologis, manusia
terlibat dalam semua aktivitas manusia. Setiap orang memperoleh warisan
biologis dari nenek moyang mereka yang membentuk sifat perilaku mereka. Gen
orang tua juga dapat mempengaruhi gen seseorang. Struktur DNA mengandung
semua memori genetik biologis yang dapat diterima seseorang.

Pengaruh biologi sangat besar, semua aktivitas manusia, baik agama, budaya
maupun moral, bersumber dari struktur biologisnya. Ada beberapa unsur penting
dalam biografi manusia, yaitu:

1) Manusia cenderung membentuk kelompok dan masyarakat yang sangat


hierarkis di mana posisi kompetitif sangat penting
2) Laki-laki cenderung bersatu dalam koalisi politik di mana mereka
mempertahankan dominasi dan kontrol politik atas perempuan
3) Kecenderungan ibu dan anak untuk membentuk reciprocal attachment,
4) Kecenderungan agresif dan kekerasan pada manusia (terutama laki-laki)
5) Kecenderungan manusia untuk melindungi wilayah dari gangguan luar.

Dua hal penting yang menunjukkan bahwa faktor biologis mempengaruhi


perilaku, antara lain:

1) Secara umum diterima bahwa perilaku tertentu adalah bawaan manusia


dan bahwa perilaku ini tidak dipengaruhi oleh keadaan atau situasi, sering
disebut sebagai naluri. Misalnya: orang tua yang mencintai anak tidak
dipicu oleh keadaan, dan keinginan untuk dekat dan mencintai anak tetap

10
ada tanpa menyentuh orang lain. Mencintai anak bukanlah hasil belajar,
tetapi didasari oleh karakter bawaan jiwa manusia.
2) Motivasi biologis yang mendorong perilaku manusia sudah diketahui
dengan baik. Misalnya: Kebutuhan seks dan makanan merupakan motivasi
biologis yang penting bagi manusia. Orang yang lapar cenderung lebih
cepat tersinggung, yang dapat memengaruhi kemarahan cepat mereka. Hal
ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang perilakunya
dipengaruhi oleh naluri binatang.

1.7 PERSPEKTIF KOGNITIF

Teori psikologi kognitif berawal dari pandangan psikologi Gestalt Jerman


sebelum Perang Dunia II. Mereka berpendapat bahwa, ketika mempersepsikan
lingkungan, manusia tidak hanya mengandalkan apa yang diterimanya dari
inderanya, melainkan input dari inderanya itu diatur, saling berhubungan, dan
terorganisir untuk memberi makna dan kemudian digunakan sebagai inisiasi
perilaku. Teori Gestalt ini kemudian menjadi psikologi kognitif yang berkembang
di Amerika Serikat. Pandangan epistemologis adalah bahwa organisasi
kepribadian seseorang tidak lebih dari unsur-unsur kesadaran yang saling terkait
dalam domain kesadaran (kognisi). Teori psikologi kognitif, yaitu:

 J. Piaget
Menjelaskan bahwa perkembangan kognitif adalah inti dari kepribadian
manusia. Bagaimana seseorang memperlakukan orang lain tergantung
pada konsepsinya tentang orang itu, dan konsepsi itu sendiri tergantung
pada perkembangan kognitifnya. Menurut Piaget, perkembangan kognitif
seorang anak terdiri dari empat tahap, yaitu:
1) Tahap sensorimotor (0-1 tahun); di mana skema motorik berperan.
Jadi, seorang anak harus melakukan atau melakukan sesuatu untuk
mengetahui sesuatu. Misalnya, seorang anak harus menabrak
tembok terlebih dahulu agar dia tahu bahwa tembok itu keras.

11
2) Tahap praoperasional (2-7 tahun), anak telah mengembangkan
rencana simbolik (lisan dan tulisan). Katakan saja dindingnya keras
dan dia tidak akan membenturkan kepalanya ke dinding.
3) Tahap operasi spesifik (7-11 tahun); pada saat ini, anak dapat
memecahkan masalah tertentu (dua apel ditambah lima apel adalah
tujuh apel).
4) Tahap Operasional Formal (berusia 11 tahun ke atas); pada tahap
ini mereka mampu memecahkan masalah hipotetis dan dapat
berpikir secara deduktif (menjawab pertanyaan yang tidak atau
tidak terjadi dalam kenyataan).
 L.S. Vygotsky
Vygotsky menyelesaikan revolusi dalam psikologi perkembangan, ia
memahami perkembangan psikologis anak-anak dari proses terjadinya.
Menurutnya, manusia telah diproses untuk membentuk motif dan
kebutuhan baru dalam perjalanan perkembangan sejarah. Dia juga
melembagakan empat undang-undang tentang perkembangan mental,
yaitu:
1) Perkembangannya teratur secara temporal, berirama temporal, dan
memiliki interval waktu yang terus menerus. Setahun bayi tidak
sama dengan tahun remaja.
2) Hukum metamorfisme mengacu pada serangkaian perubahan
kualitatif. Seorang anak tidak hanya dewasa kecil, tetapi berbeda
sifatnya.
3) Hukum gangguan tumbuh kembang anak. Setiap bidang kegiatan
memiliki masa perkembangan yang optimal.
4) Hukum dari perkembangan fungsi-fungsi psikis yang lebih tinggi
fungsi-fungsi ini muncul pertama-tama sebagai suatu bentuk
perilaku kolektif dan kedua sebagai suatu bentuk fungsi-fungsi
individual dari anak itu sendiri.

12
 Heider
Hyder berpendapat bahwa dorongan manusia untuk mencari atribusi
terhadap gejala atau perilaku orang lain disebabkan oleh dua motivasi
manusia yang sangat kuat, yaitu: (1) kebutuhan untuk menyadari keadaan
lingkungan sekitarnya, dan (2) kebutuhan untuk menjadi mampu
mengendalikan lingkungan sampai batas tertentu. Oleh karena itu, setiap
perilaku akan diberi salah satu dari dua kemungkinan atribusi, internal dan
eksternal.

 R. Selman
Selman menggunakan kasus-kasus yang melibatkan dilema yang harus
dipecahkan oleh anak-anak untuk menguji tingkat kemampuan bermain
peran pada usia yang berbeda. Untuk mengetahui kemampuan bermain
peran responden, Selman mengajukan pertanyaan seputar kasus tersebut.
Berdasarkan jawaban yang diberikan, Selman membagi kemampuan
bermain peran menjadi lima tahap sebagai berikut:
1) Tahap 0 (keegoisan): Anak pada tahap ini belum mengetahui
bahwa ada sudut pandang di luar dirinya.
2) Fase 1 (sekitar 6-8 tahun untuk peran informasi sosial):
Kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaan pendapat telah
dimulai.
3) Tahap 2 (memainkan peran ekspresi diri sekitar usia 8-10):
Kemampuan untuk memahami bahwa meskipun informasinya
sama, mungkin ada perspektif yang berbeda.
4) Tahap ketiga (setara dengan karakter sekitar usia 10-12): Anak
mampu memposisikan dirinya sebagai pihak ketiga yang tidak
tertarik secara langsung, tetapi dapat membaca pikiran orang yang
terkait dengan kasus tersebut.
5) Tahap 4 (Bermain peran menurut sistem sosial dan konvensional
sekitar usia 12-15): Remaja yang mampu mengukur pandangan

13
orang lain terhadap pandangan atau norma standar yang berlaku
secara sosial.

Dari perspektif kognitif ini, manusia lebih memperhatikan apa yang terjadi dalam
pikirannya. Bagaimana seseorang berpikir, mengingat, memahami bahasa,
memecahkan masalah, menafsirkan berbagai pengalaman, memperoleh banyak
hal. Salah satu konstribusi penting yang telah disumbangkan perspektif ini adalah
memperlihatkan bagaimana pikiran dan penjelasan yang seseorang kemukakan
mempengaruhi berbagai tindakan perasaan dan pilihan mereka. Melalui berbagai
metode yang cerdas untuk menyimpulkan proses mental berdasarkan perilaku
yang terobservasi, kini para peneliti kognitif mampu mempelajari fenomena yang
dulu pernah menjadi bahan spekulasi, seperti emosi, motivasi, dan wawasan
(insight). Mereka merancang berbagai program komputer yang memperagakan
cara manusia menyelesaikan tugas-tugas kompleks, menemukan apa yang
berlangsung dalam pikiran seorang bayi dan mengidentifikasikan tipe-tipe
intelegensi yang tidak takut terukur oleh tes IQ konvensional. Kini pendekatan
kognitif merupakan salah satu perspektif yang paling kuat dalam prikologi.
Pendekatan kognitif juga telah memberikan inspirasi bagi pembangunan
penelitian secara besar-besar tentang cara pikiran yang sangat rumit dan
kompleks.

Psikologi kognitif merupakan modifikasian dari behavioralisme yang tidak dapat


menjawab seluruh hal ihwal manusia. Psikologi ini memandang manusia bukan
sekedar makhluk pasif yang tunduk sepenuhnya pada lingkungan. Manusia
bukanlah mesin melainkan pengolah informasi dan pemecah masalah. Secara
aktif, ia dapat memerhatikan, menafsirkan, mengolah dan menggunakan informasi
tersebut.manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif
pada lingkungan. Manusia adalah makhluk yang berusaha memahami lingkungan.

14
TEORI PSIKOLOGI KOGNITIF

 Teori-Teori Perseptual
Teori persepsi konstruktif menjelaskan bahwa manusia secara aktif
membangun persepsi dengan memilih satu atau lebih rangsangan dan
menggabungkan sensasi tersebut dengan ingatan. Dalam teori persepsi
konstruktif, persepsi adalah efek gabungan dari informasi yang diterima
oleh sistem sensorik dan pengetahuan yang dipelajari tentang dunia yang
diperoleh dari pengalaman.
Misalnya, ketika Anda melihat seseorang mendekati Anda dari kejauhan,
Anda menangkap ciri-ciri fisik seperti hidung, mata, rambut, dll., dan tahu
bahwa orang itu benar-benar ada di sana kapan dan di mana. Anda bahkan
dapat mengenali orang tersebut meskipun mereka memakai kacamata atau
mengubah gayanya.
 Teori selektivitas dan distraksi
Dalam proses perhatian selektif, ada teori bahwa perhatian selektif
diperoleh dengan menggunakan filter.

RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOGNITIF

Menurut Solso, Maclin dan Maclin (2008), ruang lingkup psikologi kognitif
meliputi neuroscience kognitif, persepsi, persepsi, pengenalan pola, perhatian,
kesadaran, memori, representasi pengetahuan, pencitraan, bahasa, perkembangan
kognitif, pemikiran dan pembentukan konsep, dan sebagai kecerdasan dan
kecerdasan manusia. Kecerdasan buatan. Berikut penjelasan ruang lingkup
psikologi kognitif, dan lainnya.

1) Cognitive Neuroscience: Berfokus pada fungsi otak yang membentuk


pembentukan pengalaman kognitif.
2) Sensorik: Deteksi rangsangan, suatu penelitian umumnya membahas
struktur mekanisme sensorik dan rangsangan yang mempengaruhi
mekanisme tersebut.

15
3) Persepsi: Cabang psikologi yang berhubungan dengan interpretasi
rangsangan sensorik.
4) Pengenalan Pola: Interaksi kompleks yang melibatkan sensasi,
persepsi, memori, dan pencarian kognitif untuk tujuan mengenali pola.
5) Perhatian: Mengkonsentrasikan upaya mental dalam memilih peristiwa
sensorik atau mental, yang juga merupakan bagian dari kewaspadaan
6) Kesadaran: kewaspadaan seseorang terhadap peristiwa yang terjadi di
lingkungannya (seperti pemandangan dan suara dari lingkungan
sekitarnya) dan peristiwa kognitif (termasuk ingatan, pikiran, perasaan,
dan sensasi tubuh).
7) Memori: Tempat menyimpan informasi jangka pendek (short-term
memory) atau jangka panjang (long-term memory) untuk mengubah,
menggabungkan, dan memperbarui informasi lama dan baru (working
memory)
8) Representasi pengetahuan: sejauh mana pengetahuan cukup disimpan
dan dapat diambil dari memori
9) Pencitraan/pencitraan: Representasi mental seseorang tentang peristiwa
atau objek yang tidak ada di depannya.
10) Bahasa: Suatu sistem komunikasi yang menyampaikan gagasan
melalui suara atau tanda (tertulis atau fisik).
11) Perkembangan Kognitif: Awalnya, psikologi kognitif adalah ilmu dari
bagaimana pengetahuan diperoleh hingga bagaimana pengetahuan
bekerja di dalam pikiran. Namun, psikologi kognitif sekarang
mencakup semua proses mental dari persepsi sensorik, pengenalan
pola, perhatian, kesadaran, belajar, memori, pembentukan konsep,
berpikir, imajinasi, bahasa, kecerdasan, emosi, dan perubahan dalam
proses.
12) Berpikir dan Pembentukan Konsep:Berpikir adalah proses
pembentukan representasi mental baru melalui transformasi antara
informasi, termasuk pertimbangan, abstraksi, penalaran, deskripsi,
pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas, dan

16
kecerdasan. Pada saat yang sama, pembentukan/pembentukan konsep
terkait dengan mengasah atribut yang sesuai dengan kategori objek
atau ide.
13) Kecerdasan manusia dan kecerdasan buatan: dengan kecerdasan
manusia, kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan kemampuan
lainnya.

17
RANGKUMAN

Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri setiap individu sebagai


sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya. Dengan Kata lain kepribadian adalah penyesuaian diri.
Menurut Bandura, sebuah teori kepribadian yang memadai haruslah
memperhatikan konteks sosial yang mana tingkah laku itulah yang diperoleh dan
dipelihara. Salah satu konstribusi penting yang telah disumbangkan perspektif ini
adalah memperlihatkan bagaimana pikiran dan penjelasan yang seseorang
kemukakan mempengaruhi berbagai tindakan perasaan dan pilihan mereka. 

Melalui berbagai metode yang cerdas untuk menyimpulkan proses mental


berdasarkan perilaku yang terobservasi, kini para peneliti kognitif mampu
mempelajari fenomena yang dulu pernah menjadi bahan spekulasi, seperti
emosi, motivasi, dan wawasan. Mereka merancang berbagai program komputer
yang memperagakan cara manusia menyelesaikan tugas-tugas
kompleks, menemukan apa yang berlangsung dalam pikiran seorang bayi dan
mengidentifikasikan tipe-tipe intelegensi yang tidak takut terukur oleh tes IQ
konvensional. Kini pendekatan kognitif merupakan salah satu perspektif yang
paling kuat dalam prikologi. 

Dari ranah fisika, lewin meminjam konsep medan untuk menunjukkan


totalitas gaya yang memengaruhi seseorang pada saat tertentu. Perilaku manusia
bukan sekedar respons pada stimuli melainkan ia adalah produk berbagai gaya
yang memngaruhinya secara spontas. Seluruh gaya psikologis yang memengaruhi
manusia dengan istilah ruang hidup . Ruang hidup terdiri dari tujuan dan
kebutuhan individu, semua faktor yang disadarinya dan kesadaran diri. Lewin
menyebutkan bahwa perilaku manusia merupakan hasil interaksi antara dirinya
dengan ruang psikologisnya.

18
SOAL BERBASIS HOTS

1. Ada dua hal penting yang menunjukkan bahwa faktor biologis berpengaruh
terhadap perilaku, salah satunya yaitu telah diakui secara meluas adanya
perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dimana perilaku tersebut
bukan berpengaruh dari lingkungan atau situasi, sering disebut sebagai
instink. Dibawah ini yang merupakan contoh dari faktor tersebut yaitu...
a. Seorang orang tua menyayangi anaknya bukan dipicu oleh
lingkungan, tanpa bersentuhan dengan orang lain pun keinginan
untuk bercumbu dan menyayangi anaknya tetap ada
b. Seorang juru rawat di rumah sakit, pada awalnya dia merasa mual
karena bau obat-obatan, namun lama-kelamaan dia menjadi terbiasa dan
tidak menjadi gangguan lagi, karena dirinya telah sesuai dengan
lingkungannya
c. Manusia dapat merasakan lapar seperti halnya seekor kucing, apabila ia
tidak makan selama dua puluh jam maka tentunya ia akan merasa lapar
d. Dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas angin sehingga
dikamarnya menjadi sejuk. Dalam hal ini, individu melakukan
manipulation yaitu mengadakan usaha untuk memalsukan lingkungan
panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya
e. Seorang anak perempuan akan lebih banyak memilki sifat-sifat dan
tingkah laku ayahnya, sedangkan bagi anak laki-laki akan lebih banyak
memilki sifat pada ibunya.

2. Annisa Soebandono adalah Istri dari annov prabowo, ia masih sesekali


merasa tidak percaya diri, sering sekali merasa insecure dan dipandang
sebelah mata oleh orang lain. Walau perasaan negatif tersebut kerap muncul
sewaktu-waktu namun annisa berusaha meyakinkan bahwa keluarga menjadi
orang yang lebih memahami dirinya. Hal yang dialami oleh annisa ini
termasuk ke dalam tipe kepribadian manusia berdasarkan aspek.....

19
a. Introvert
b. Sensing
c. Thinker
d. Judgers
e. Kognitif

3. Lingkungan memiliki peranan bagi setiap individu dimana Lingkungan dapat


membentuk pribadi seseorang. Seperti halnya seseorang yang berlibur ke
puncak dimana udaranya sangat dingin ketika malam hari, maka ia akan
menyalakan api unggun untuk menghangatkan badannya. Hal ini termasuk ke
dalam pengaruh lingkungan bagi diri individu berdasarkan.....
a. Sesuatu yang diikuti oleh individu
b. Tantangan bagi individu untuk dapat menundukkannya
c. Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu
d. Obyek penyesuaian diri bagi individu secara alloplastis
e. Obyek penyesuaian diri bagi individu secara autoplastis

4. David Keirsey mengemukakan bahwa kepribadian manusia didasarkan pada 4


tipe kepribadian, salah-satunya yaitu idealis. Orang-orang yang bertipe
kepribadian ini memiliki ciri-ciri antara lain, kecuali.......
a. Terlalu emosional, memakai perasaan untuk segala sesuatu
b. Rela mengorbankan keinginannya untuk mendapatkan harmoni
c. Tidak menyukai aturan dan kegiatan yang terlalu terstuktur
d. Komunikator ulung dan ahli dalam menyelesaikan konflik, serta jago
dalam bernegosiasi
e. Mudah memotivasi orang lain untuk bekerja sebaik-baiknya

5. Responsibilitas merupakan tanggung jawab atau kesiapan untuk menerima


resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukannya. Apabila ia melakukan
kesalahan maka ia harus berani menanggung konsekuensinya, Berdasarkan

20
pernyataan diatas, manakah dibawah ini yang menunjukkan atau termasuk ke
dalam sikap tanggung jawab tersebut adalah........
a. Mahasiswa yang mencontek ketika ujian maka akan mendapatkan sanksi
dari dosennya
b. Anna dan febby bersaing untuk mendapatkan posisi sebagai sekretaris
dikantornya
c. Proses pertanggung-jawaban direktur penjualan tidak harus dilakukan
secara formal dalam rapat gabungan
d. Jika memberi dosis obat yang salah kepada pasien, perawat tersebut dapat
digugat oleh pasien yang menerima obat
e. Seorang direktur penjualan harus dapat meningkatkan penjualan
produk perusahaan di tahun 2019 sebesar 15% lebih tinggi dari hasil
tahun 2018

21
KUNCI JAWABAN

1. a. Seorang orang tua menyayangi anaknya bukan dipicu oleh lingkungan,


tanpa bersentuhan dengan orang lain pun keinginan untuk bercumbu dan
menyayangi anaknya tetap ada
2. a. Introvert
3. d. Obyek penyesuaian diri bagi individu secara alloplastis
4. c. Tidak menyukai aturan dan kegiatan yang terlalu terstuktur
5. e. Seorang direktur penjualan harus dapat meningkatkan penjualan produk
perusahaan di tahun 2019 sebesar 15% lebih tinggi dari hasil tahun 2018

22
DAFTAR PUSTAKA

Bimbingan, P., Konseling, D. A. N., & Pengantar, K. (n.d.). Psikologi


kepribadian.
Friedman, H. S., & Schustack, M. W. (2008). KEPRIBADIAN : Teori Klasik dan
Riset Modern (W. Hardani (ed.)). ERLANGGA.
Ibda, F. (2015). PERKEMBANGAN KOGNITIF : TEORI JEAN PIAGET. 3, 27–
38.
Learning, S. (2018). Kepribadian dan Self-Regulated Learning. 45, 189–199.
https://doi.org/10.22146/jpsi.28530
ling jonathan, & Catling, J. (2012). PSIKOLOGI KOGNITIF (R. Rikard & A.
Maulana (eds.)). ERLANGGA.
Mahmud. (2010). PSIKOLOGI PENDIDIKAN (B. A. Saebani (ed.)). CV
PUSTAKA SETIA.
Mulyadi, S. (n.d.). Psikologi Kepribadian.
Mustafa, H. (2012). Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi Sosial. 7(2),
143–156.
Mutiara, S. D. S. I. T. (2019). SERTA IMPLIKASINYA DALAM PROSES
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. 07(Iv), 1–12.
https://doi.org/10.1007/XXXXXX-XX-0000-00
Nai, A. (n.d.). Perceived personality and campaign style of Hillary Clinton and
Donald Trump Perceived personality and campaign style of Hillary Clinton
and Donald Trump. 0–12.
Rosyidi, H. (2012). KEPRIBADIAN DALAM PERSPEKTIF AL FURQAN Hamim
Rosyidi. 02(01), 19–26.
Traits, P., Abilities, C., Kandler, C., Riemann, R., Angleitner, A., Spinath, F. M.,
Borkenau, P., Kandler, C., Riemann, R., Spinath, F. M., Borkenau, P., &
Penke, L. (2016). Journal of Personality and Social Psychology The Nature
of Creativity : The Roles of Genetic Factors , Personality Traits , Cognitive
Abilities , and Environmental Sources.
Footnote :
(Bimbingan et al., n.d.; Friedman & Schustack, 2008; Ibda, 2015; Learning, 2018;
ling jonathan & Catling, 2012; Mahmud, 2010; Mulyadi, n.d.; Mustafa, 2012;
Mutiara, 2019; Nai, n.d.; Rosyidi, 2012; Traits et al., 2016)

23
24

Anda mungkin juga menyukai