Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TENTANG TEORI KEPRIBADIAN

Dosen : Dr.Darwis,S.Kp.,M.Kes

Disusun oleh :

Defina Dwi Putri (P01770223058)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN PROMOSI KESEHATAN
2024

11
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah tuhan seluruh alam, karna berkat rahmat dan hidayah-Nyalah Saya
telah berhasil menyelesaikan Makalah dengan judul “Teori Keperibadian ”. Shalawat dan salam
tak lupa selalu Saya panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Rasulullah SAW berserta
keluarganya, para sahabatnya, para tab’in, para tab’ut, tab’in serta kita semua umatnya hingga
akhir zaman. Penulisan makalah ini sesungguhnya adalah sebagian dari syarat untuk
mendapatkan nilai pada mata kuliah Kepemimpinan .Oleh sebab itu Saya berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk menghasilkan karya yang terbaik menurut kemampuan Saya demi untuk
meraih nilai yang bagus pula.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan. Pada kesempatan ini pula Saya mengharapkan kritikkan dan
saran yang bersifat membangun dari Bapak Dr.Darwis,S.Kp.,M.Kes untuk memperbaiki serta
meningkatkan agar penulisan makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi. Akhir kata Saya hanya
bisa berdoa’a semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin amin ya robbal alamin.

Bengkulu, 6 Februari 2024

Defina Dwi Putri

11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................iii
A. Latar Belakang .................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................2
C. Tujuan ..............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Apa pengertian teori psikodinamik?.................................................................................3
B. Apa pengertian teori humanistic?.....................................................................................4
C. Apa pengertian teori identitas naratif?.............................................................................5
D. Apa pengertian teori kognitif social?...............................................................................5
E. Apa pengertian teori sifat?...............................................................................................6
F. Apa pengertian teori perilaku?.........................................................................................7
G. Apa pengertian teori investasi social?..............................................................................8
H. Apa pengertian teori kognitif afektif?..............................................................................9
I. Apa pengertian teori lima factor? ..................................................................................10

BAB III PENUTUP............................................................................................................11


A. Kesimpulan ....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14

11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepribadian dalam bahasa Inggris disebut “personality”, yang berasal dari bahasa
latin “persona”, yang berarti topeng. Koswara (1991) dalam pengertian sehari-hari
kepribadian adalah “Bagaimana individu menampilkan dan menimbulkan kesan bagi
individu lain”.Allport (1937) sebagaimana dikutip oleh Gunarsa.S.D dan Ny. Gunarsa
S.D (1989) Kepribadian adalah “Suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis di
dalam individu yang menentukan penyesuaian yang khas terhadap
lingkungannya”.Maramis (1999)-Kepribadian adalah “Keseluruhan pola pikiran,
perasaan, dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang
terus-menerus terhadap hidupnya”. Freud yang dikutip oleh Koswara (1991)-Kepribadian
adalah “Suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni id, ego, dan superego”.

Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat- sifat khas diri kita yang
bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya, keluarga
pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan kita sejak lahir. Jadi yang disebut
kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis
kejiwaan dan juga yang bersifat fisik. Kepribadian adalah semua corak perilaku dan
kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta
menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak
perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang.

Kepribadian adalah penampilan dan tingkah laku (cara bicara, cara berjalan, dll) yang
menggambarkan perilaku (pengetahuan, sikap, dan ketrampilan, beauty and behavior)
seseorang yang dapat diamati secara langsung maupun tak langsung, yang dapat diamati
secara langsung maupun tak langsung, yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur kualitas
diri yang bersangkutan.

11
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan bawaan dari
setiap individu sejak lahir (kejiwaan, dan fisik), dan kepribadian dapat berubah seiring
pertumbuhan seseorang. Dimana seseorang tersebut dalam perjalanan hidupnya akan
menerima rangsangan baik dari luar maupun dari dalam, dan orang tersebut akan
menanggapi rangsang itu dan kemungkinan akan berpengaruh pada sikapnya

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian teori psikodinamik?


2. Apa pengertian teori humanistic?
3. Apa pengertian teori identitas naratif?
4. Apa pengertian teori kognitif social?
5. Apa pengertian teori sifat?
6. Apa pengertian teori perilaku?
7. Apa pengertian teori investasi social?
8. Apa pengertian teori kognitif afektif?
9. Apa pengertian teori lima factor?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian teori psikodinamik?
2. Mengetahui pengertian teori humanistic?
3. Mengetahui pengertian teori identitas naratif?
4. Mengetahui pengertian teori kognitif social?
5. Mengetahui pengertian teori sifat?
6. Mengetahui pengertian teori perilaku?
7. Mengetahui pengertian teori investasi social?
8. Mengetahui pengertian teori kognitif afektif?
9. Mengetahui pengertian teori lima factor?

11
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Psikodinamik

Teori Psikodinamika adalah teori atau hakikat yang berusaha


menunjukkan perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan dalam
teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Pelopor
psikodinamika yang paling terkenal adalah Sigmund Freud. Sigmund Freud
(1856-1939) adalah seorang dokter berkebangsaan Vienna, yang mengkhususkan
diri mempelajari gangguan kejiwaan, terutama gangguan jiwa neurotik atau
gangguan jiwa dimana penderita akan memperlihatkan gejala kecemasan yang
berlebihan, mudah lelah, insomnia, depresi, kelumpuhan dan hal lain yang
berkaitan dengan konflik dan tekanan jiwa. Teori Freud dikenal denganTeori
Psikoanalitis, yaitu teori mengenai kepribadian, abnormalitas, dan perawatan
penderita.

Gagasan utama dari teori psikodinamika adalah bahwa diri manusia itu
dimotivasi dan digerakkan oleh alam bawah sadar. Salah satu contohnya adalah
bahwa kepribadian dan beberapa gejala psikologis seseorang merupakan hasil dari
pengalaman masa kanak-kanaknya. Dia mengamati bahwa pasiennya
menunjukkan gejala psikologis tanpa dasar biologis. Namun demikian, pasien ini
tidak dapat menghentikan gejala mereka meskipun mereka telah berusaha secara
sadar. Freud beralasan bahwa jika gejala tidak dapat dicegah dengan kemauan
sadar, mereka harus muncul dari alam bawah sadar. Oleh karena itu, gejala yang
timbul akibat ketidaksadaran akan berlawanan dengan keinginan sadar, suatu
interaksi yang ia sebut "psikodinamika".

B. Teori Humanistik

Teori belajar humanistik adalah salah satu teori pembelajaran yang


dilandaskan pada psikologi manusia. Teori ini memfokuskan pada pengembangan
diri individu dengan cara yang sesuai potensi diri. Mengamati dan menilai diri
11
dari kacamata si pelaku. Teori ini mendorong seseorang untuk mengembangkan
bakat dan potensinya hingga mampu mengenali dirinya sendiri.

A. Pengetian Teori Hunanistij Menurut Para Ahli


Berikut beberapa pengertian teori belajar humanistik menurut para ahli :
A. Teori Humanistik Menurut Arthur Combs
Menurut seorang pendidik dan psikolog asal Ohio, Arthur Combs,
pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dapat dilakukan di mana saja
dan dapat menghasilkan sesuatu bagi diri seseorang. Baginya, seorang
pendidik tidak diperbolehkan memaksa seseorang untuk mempelajari sesuatu
yang tidak disukainya.

B. Teori Humanistik Menurut Abraham Maslow


Menurut Abraham Maslow, hal terpenting dalam pembelajaran adalah
proses untuk mengenal diri sendiri dengan baik, bagaimana kita menjadi diri
sendiri di dalam prosesnya, dan menemukan potensi diri yang bisa kita
kembangkan.

C. Teori Humanistik Menurut Carl Rogers


Sedangkan menurut Carl Rogers, pembelajaran merupakan proses
untuk saling memahami antara guru dan murid, hingga guru tahu apa yang
dibutuhkan oleh muridnya tanpa ada paksaan ataupun ketidak sepemahaman
antara keduanya, sehingga bisa dijadikan pembelajaran sebagai pengalaman
seseorang dalam prosesnya.

C. Identitas Naratif

Perkembangan identitas naratif di masa kanak-kanak sebagian besar


dipengaruhi oleh peluang ekspresi naratif melalui percakapan dengan pengasuh
dan teman. Anak-anak kecil yang orang tuanya berbagi narasi pribadi yang lebih
rinci dari kehidupan mereka sendiri cenderung memiliki narasi pribadi yang lebih
rinci dan koheren pada akhir periode usia prasekolah. Selain itu, anak kecil yang
11
orang tua atau pengasuhnya terlibat dalam teknik mengenang yang lebih
elaboratif dengan mereka (seperti mengajukan pertanyaan terbuka atau
memasukkan informasi emosional) ketika menyusun cerita tentang peristiwa masa
lalu cenderung menceritakan kisah yang lebih koheren di masa kanak-kanak. dan
masa remaja. Berbicara dengan pendengar yang penuh perhatian juga penting
untuk perkembangan identitas naratif masa kanak-kanak karena pembicara
memberikan informasi otobiografi yang lebih akurat ketika berbicara kepada
pendengar yang penuh perhatian dibandingkan dengan pendengar yang terganggu,
sehingga mengembangkan ingatan otobiografi yang lebih spesifik yang
menghasilkan narasi pribadi yang lebih kaya.

Kemampuan mengkonstruksi narasi secara mandiri untuk kerangka kisah


hidup dan membentuk identitas muncul pada masa remaja. Hal ini sejalan
dengan tahapan perkembangan psikososial Erikson , yang menyatakan bahwa
tugas perkembangan utama selama masa remaja adalah membentuk identitas
individu. Perkembangan narasi kisah hidup pada masa remaja difasilitasi oleh
kenangan yang dikonstruksi bersama, di mana pengasuh menggunakan diskusi,
perbandingan, dan analisis motivasi batin untuk memandu refleksi tentang
peristiwa masa lalu dan menciptakan narasi yang menjelaskan situasi dan
perilaku. Hal ini membantu remaja mengembangkan pemahaman tentang
hubungan antara "diri" masa lalu dan narasi pribadi mereka di masa
kini. [14] Membangun kisah hidup memainkan peran penting di masa dewasa
dengan mendukung generativitas, dan membantu mendorong
pembuatan makna di akhir kehidupan.

Narasi keseluruhan kehidupan dan cerita peristiwa tunggal cenderung


meningkat dalam koherensi dan pembuatan makna selama masa remaja. Ketika
seorang anak, terutama laki-laki, membuat koneksi semantik yang lebih kuat pada
masa remaja awal, ia memiliki perasaan sejahtera yang lebih buruk, namun saat ia
memasuki masa remaja akhir, kesejahteraannya meningkat. lompatan besar
dalam pembelajaran kognitif selama masa remaja memungkinkan perubahan ini
terjadi. Karena ini adalah waktu yang sangat penting bagi anak-anak untuk
11
memperluas kelompok sosial dan konstruksi percakapan mereka, lebih banyak
narasi semantik dapat diciptakan dan memungkinkan berkembangnya konstruksi
pembuatan makna.

D. Teori Kognitif Sosial


Menurut Eka Nova Irawan dalam Buku Pintar Pemikiran Tokoh-tokoh
Psikologi dari Klasik sampai Modern (2015), teori kognitif sosial merupakan
sebutan baru dari teori belajar sosial. Pembaruan ini terjadi di akhir 1970-an dan
awal 1980-an. Teori kognitif sosial adalah pengembangan dari gagasan Miller dan
Dollard tentang proses belajar meniru (imitative learning). Dilansir dari
situs Rural Health Information Hub, teori kognitif sosial adalah teori yang
menggambarkan pengaruh pengalaman, tindakan, dan faktor lingkungan pada diri
seseorang.

E. Teori Sifat
Teori sifat berusaha mengidentifikasi sifat-sifat khas (fisik, mental,
kepribadian) yang diasosiasikan dengan keberhasilan kepemimpinan.

F. Teori Perilaku
Teori perilaku, atau teori behavior, adalah sebuah pendekatan dalam ilmu
sosial dan psikologi yang berfokus pada pemahaman tentang bagaimana individu
dan kelompok berperilaku. Teori ini mengemukakan bahwa perilaku manusia
dapat diprediksi, dijelaskan, dan diubah melalui pemahaman tentang faktor-faktor
yang memengaruhinya.

Secara umum, teori perilaku beranggapan bahwa perilaku manusia


dipengaruhi oleh rangsangan atau stimulus yang muncul dari lingkungan
eksternal. Respons atau reaksi individu terhadap stimulus ini kemudian
membentuk perilaku yang terlihat. Teori ini menekankan pentingnya faktor-faktor
eksternal dalam membentuk perilaku, seperti penguatan (reinforcement) atau
hukuman (punishment).
11
Teori perilaku juga menekankan pentingnya belajar dalam membentuk
perilaku. Menurut teori ini, individu belajar melalui proses asosiasi antara
stimulus dan respons. Contohnya, jika seseorang diberikan penguatan positif
setelah melakukan suatu tindakan, mereka cenderung akan mengulangi tindakan
tersebut di masa depan. Sebaliknya, jika seseorang mengalami hukuman setelah
melakukan suatu tindakan, mereka cenderung akan menghindari tindakan tersebut
di masa depan.

G. Teori Investasi Sosial


Investasi bertanggung jawab sosial atau investasi sosial (SRI - bahasa Inggris:
social responsibility investment) adalah suatu bentuk strategi investasi yang
menggabungkan antara perolehan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan
kebajikan sosial.
A. Manfaat bagi Masyarakat
Pertama, ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat, khususnya
yang menjadi sasaran dari proyek investasi, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemandirian dan kapasitas dari masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan berbagai kalangan masyarakat dalam hal
pengelolaan sumber daya alam, khususnya secara berkelanjutan.
3. Meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat dalam berbagai aspek,
misalnya kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.

Itulah berbagai manfaat yang secara umum dapat kamu perhatikan dan
pertimbangkan. Bayangkan saja, dengan melakukan investasi sosial, maka kamu
bisa membantu masyarakat untuk mencapai banyak hal!
Manfaat ini pun dapat diterima oleh berbagai kalangan, baik masyarakat
sekitar ataupun pemangku kepentingan lainnya. Dengan begitu, maka kawasan
terseburt dapat lebih dikenmbangkan melalui berbagai aspek.

11
Tentunya, program dari investasi ini akan mempertimbangkan berbagai
aspek yang ada di kawasan tersebut. Perlu ketahui terlebih dahulu apa saja yang
perlu diikembangkan untuk kesejahteraan masyaraakat.

B. Manfaat bagi Pihak yang Melakukan Investasi


Selanjutnya, ada pula berbagai manfaat yang bisa didapatkan oleh pihak yang
melakukan investasi, biasanya dilakukan oleh berbagai perusahaan.
1. Dapat meningkatkan reputasi, khususnya untuk perusahaan atau personal yang
sedang mengembangkan branding-nya.
2. Menjalankan berbagai regulasi yang berlaku.
3. Mendapatkan lisensi sosial, sehingga dapat sangat berguna untuk berbagai
kepentingan yang membutuhkan lisensi yang satu ini.
4. Termasuk dalam bagian manajemen risiko dalam hal lingkungan dan sosial
5. Menciptakan berbagai keunggulan, sehingga program kegiatan dalam
investasinya pun dapat disesuaikan dengan situasi dan target yang diharapkan.

Setelah melihat berbagai manfaat di atas, mungkin saja kamu berpikir


bahwa sebagian besar manfaat tersebut hanya diterima untuk perusahaan.
Namun, sebenarnya secara pribadi pun kamu bisa mendapatkan banyak manfaat
dari investasi ini.dalam berbagai jenis program yang dijalankan, kamu juga bisa
mendapatkan imbal hasil tertentu. Misalnya, ketika membuat sebuah program
yang sedang memajukan UMKM di kawasan tertentu, maka kamu bisa saja
mendapat imbal hasil dalam jumlah tertentu sesuai dengan kesepakatan awal.

H. Teori Kognitif-Afektif
Aspek kognitif menjadi aspek utama dalam banyak kurikulum pendidikan
dan menjadi tolok ukur penilaian perkembangan anak. Kognitif yang berasal dari
bahasa latin cognitio memiliki arti pengenalan, yang mengacu kepada proses
mengetahui maupun kepada pengetahuan itu sendiri.

11
Dengan kata lain, aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan
nalar atau proses berpikir, yaitu kemampuan dan aktivitas otak untuk
mengembangkan kemampuan rasional.
Ranah afeksi adalah materi yang berdasarkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan emosi seperti penghargaan, nilai, perasaan, semangat, minat,
dan sikap terhadap sesuatu hal.

I. Teori Lima Faktor

Big Five Personality adalah teori kepribadian yang terbagi menjadi lima
dimensi: openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan
neuroticism. Di masa sekarang, banyak peneliti yang mempercayai bahwa
teradapat lima sifat kepribadian inti (Power & Pluess, 2015).
Banyak bukti dari teori tersebut mulai berkembang selama beberapa tahun
yang dimulai dengan penelitian D. W. Fiske (1949) yang kemudian diperjelas
oleh peneliti lain seperti Norman (1967), Smith (1967), Goldberg (1981),
dan McCrae & Costa (1987).
Teori lima besar atau ‘big five’ model tersebut dikategorikan sebagai sifat
kepribadian yang umum. Meskipun model kepribadian five-factor tersebut
didukung oleh bacaan literatur, banyak peneliti yang tidak selalu setuju dengan
label yang diberikan untuk setiap dimensinya.Setiap lima faktor (traits)
kepribadian merepresentasikan dua kutub. Contohnya extraversion menunjukkan
sebuah rangkaian kesatuan antara ekstraversi yang ekstrim dan introversi ekstrim.
Dalam realitanya, kebanyakan orang dinilai antara dua kutub dari dimensi
tersebut.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat- sifat khas diri kita yang
bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya, keluarga
pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan kita sejak lahir. Jadi yang disebut
kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis
kejiwaan dan juga yang bersifat fisik.

11
DAFTAR PUSAKA

Lubis, Misbah Umar. Penyesuaian Diri Orang Tua yang Memiliki Anak Autis, Skripsi,
(Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara, 2009).
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
RINEKA CIPTA, 2002).
Feist, Jess& Gregory J. Feist, Teori Kepribadian,Terj.Handriatno, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2010).
Hall, Calvin S.& Gardner Lindzey, Teori-Teori Psikodinamik (Klinis), Terj.,Supratiknya,
(Yogyakarta: KANISIUS, 1993).
Boeree, George. Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog
Dunia,(Jogjakarta: Prismasophie, 2010).

11
11

Anda mungkin juga menyukai