Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepribadian merupakan pandangan cabang yang dari tekanan ilmu penanaman
dan pelekatan tingkah laku dalam kepribadian individu. Kepribadian sendiri
mempunyai beberapa definisi, yaitu suatu kebulatan yang didalamnya terdapat
aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah. Bersifat dinamis dalam hubungannya dengan
lingkungan. Wataknya unik atau khas, dan dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan
luar. Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu atau pun makhluk
sosial, kepribadian senantiasa mengalami warna-warni kehidupan. Ada kalanya
senang, tentram, dan gembira. Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa
manusia juga kadang-kadang mengalami hal-hal pahit. Seperti gelisah, frustasi, dan
sebagainya. Ini menunjukan bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa yang
sedang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan pengalaman diri kita
sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik dan khas. Oleh
karena itu kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan
menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepribadian menurut para ahli?
2. Apa pendapat Gardner Murphy tentang perkembangan kepribadian?
3. Apa pendapat Gardner Murphy tentang dinamika perkembangan kepribadian?
4. Apa saja struktur kepribadian menurut Gardner Murphy?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kepribadian menurut para ahli.
2. Untuk mengetahui perkembangan kepribadian menurut Gardner Murphy.
3. Untuk mengetahui apa saja struktur perkembangan kepribadia menurut Gardner
Murphy.
1.4 Manfaat

Untuk melatih kami agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan
cermat. Makalah ini juga dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan kita.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli


Kepribadian secara umum diartikan sebagai kebiasaan, sikap, sifat yang
dimiliki seseorang yang berkembang ketika seseorang berhubungan dengan orang
lain.
Kepribadian juga sering diartikan dengan ciri tertentu yang menonjol pada
individu. Sehingga kepribadian menunjuk bagaimana individu tampil atau
menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya.
Menurut Calvin S Hall dan Gardner Lindzey dalam bukunya Theories of
Personality (Psikologi Kepribadian) (1978) disebutkan pengertian kepribadian adalah
sesuatu yang memberi tata tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah
laku berbeda-beda yang dilakukan individu.
Berikut beberapa pengertian kepribadian menurut para ahli:
a. Sigmund Freud
Freud menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu struktur yang terdiri
dari tiga sistem, yakni id, ego, dan super ego, sedangkan tingkah laku tidak lain
merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga unsur dalam sistem
kepribadian tersebut. Id adalah sistem yang bertindak sebagai penyedia atau
penyalur energi yang dibutuhkan oleh sistem-sistem tersebut untuk operasi atau
kegiatan yang dilakukan. Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai
pengarah individu kepada dunia objek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya
berdasarkan prinsip kenyataan. Super ego adalah sistem kepribadian yang berisi
nilai dan aturan yang sifatnya evaluatif (menyangkut baik dan buruk).
b. John B. Watson
Menurut Watson, kepribadian terbentuk dari hubungan stimulus-respon yang
meliputi unsur: dorongan (drive), rangsangan (stimulus), respon, dan penguatan
(reinforcement). Dorongan adalah suatu keinginan dalam diri seseorang untuk
memenuhi kebutuhan yang sedang dirasakannya. Rangsangan atau stimulus
datang dari luar diri individu dan tentu saja berbeda dengan dorongan tadi yang
datangnya dari dalam. Dari adanya rangsangan atau stimulus ini maka timbul
reaksi di pihak sasaran komunikan. Reaksi-reaksi dari seseorang akibat dari

2
adanya rangsangan dari luar inilah yang disebut dengan respon, respon ini bisa
diamati dari luar. Penguatan (reinforcement) unsur ini datang dari pihak luar,
ditunjukan kepada orang yang sedang merespon.
c. B.F Skinner
Skinner menganggap bahwa kepribadian adalah hasil dari pembelajaran dan
pengamatan yang diperoleh dalam interaksi dengan ligkungan. Ia mendukung
pandangan bahwa perilaku individu dapat dijelaskan dan dipahami dengan
memerhatikan respons terhadap rangsangan eksternal.
d. Robert Sutherland
Menurut Robert, kepribadian yaitu abstraksi individu dan perilakunya
terhadap masyarakat, lingkungan, dan budaya. Itu sebabnya, kepribadian
digambarkan sebagai hubungan saling mempengaruhi antara 3 aspek tersebut.
e. Erik Erikson
Erikson mengembangkan teori perkembangan psikososial yang
mengidentifikasi serangkaian tahap perkembangan yang mencakup tugas-tugas
khusus yang harus diatasi oleh individu untuk mencapai perkembangan
kepribadian yang sehat.
f. Karen Horney
Horney mengajukan konsep neurosa dan menyoroti peran konflik internal
dalam perkembangan kepribadian. Ia mengemukakan bahwa perasaan tidak aman
dan konflik internal dapat mempengaruhi perkembangan seseorang.
g. Carl Rogers
Rogers menekankan peran pengalaman diri (self-concept) dalam
perkembangan kepribadian. Ia berpendapat bahwa individu yang memiliki
pengalaman diri yang positif dan menerima diri sendiri cenderung memiliki
kepribadian yang lebih sehat.
h. Carl Jung
Jung memandang kepribadian sebagai kombinasi antara komponen individu
(bagian-bagian yang unik dari diri seseorang) dan komponen kolektif (aspek-
aspek yang bersifat universal dalam pengalaman manusia). Dia juga
mengembangkan teori tentang tipe kepribadian, seperti introvert dan esktrovert.
i. Gordon Allport
Allport mendefinisikan kepribadian sebagai “organisasi dinamis dalam diri
individu yang mencakup sifat-sifat fisik dan psikologis yang menentukan pola

3
pemikiran dan perilaku seseorang”. Ia menekankan peran sifat-sifat dalam
membentuk kepribadia.
Berikut beberapa aspek penting dalam perkembangan kepribadian manusia.
1. Faktor Genetik: Genetika memainkan peran penting dalam perkembangan
kepribadian. Individu mewarisi sejumlah sifat kepribadian dari orangtua mereka.
Sebagai contoh, beberapa ciri fisik, temperamen, dan kecenderungan terhadap
penyakit tertentu dapat memiliki basis genetik yang kuat.
2. Pengaruh Lingkungan: Lingkungan tempat seseorang dibesarkan memainkan
peran besar dalam pembentukan kepribadian. Ini termasuk keluarga, sekolah,
teman-teman, budaya, dan masyarakat di sekitarnya. Interaksi dengan lingkungan
ini membentuk nilai-nilai, norma, dan harapan yang memengaruhi perkembangan
kepribadian.
3. Pengalaman Keluarga: Keluarga adalah lingkungan pertama di mana individu
berinteraksi dan belajar. Hubungan dengan orangtua atau wali, pola asuh yang
diterapkan, dan pengalaman keluarga lainnya memainkan peran besar dalam
perkembangan kepribadian. Pengalaman masa kecil, seperti kasih sayang,
perhatian, dan konflik dalam keluarga, dapat memiliki dampak jangka panjang
pada perkembangan kepribadian.
4. Teori Psikodinamik: Teori-teori psikodinamik, seperti teori Sigmund Freud,
menekankan peran konflik internal, dorongan-dorongan tak sadar, dan mekanisme
pertahanan dalam pembentukan kepribadian. Freud membagi kepribadian menjadi
tiga bagian utama: id (nafsu), ego (realitas), dan superego (moralitas).
5. Teori Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif
menyoroti bagaimana individu mengembangkan pemahaman mereka tentang
dunia di sekitar mereka. Perkembangan kognitif memengaruhi cara individu
memproses informasi dan merespons situasi.
6. Teori Perkembangan Sosial: Teori-teori perkembangan sosial, seperti yang
dikembangkan oleh Erik Erikson, menekankan tahap-tahap perkembangan
psikososial sepanjang siklus hidup manusia. Ini mencakup konflik dan tugas-tugas
perkembangan yang harus diatasi pada setiap tahap.
7. Pengalaman Pendidikan: Pendidikan memainkan peran penting dalam
perkembangan kepribadian manusia. Sekolah, universitas, dan pengalaman
pendidikan lainnya dapat membentuk keterampilan, minat, dan nilai-nilai
individu.

4
8. Faktor Sosial dan Kultural: Budaya dan masyarakat tempat seseorang hidup
memiliki pengaruh besar pada nilai-nilai, norma, dan ekspektasi yang membentuk
kepribadian. Perbedaan budaya dapat menghasilkan perbedaan dalam cara
individu menyatakan diri dan berinteraksi sosial.
9. Pengalaman Trauma dan Stres: Pengalaman traumatis atau stres yang signifikan
dalam kehidupan seseorang dapat memiliki dampak besar pada perkembangan
kepribadian. Cara individu mengatasi stres dan trauma dapat membentuk sebagian
besar identitas dan karakter mereka.
10. Perkembangan Seumur Hidup: Penting untuk diingat bahwa perkembangan
kepribadian bukanlah proses yang berhenti pada masa anak-anak atau remaja. Ini
adalah proses seumur hidup di mana individu terus berkembang, belajar, dan
beradaptasi dengan berbagai tahap dan peristiwa kehidupan.
2.2 Perkembangan Kepribadian Menurut Gardener Murfy
Murfy merumuskan hipotesis-hipotesis yang cukup tepat namun cukup
merangkum mengenai “bagaimana kepribadian itu berkembang”.
1. Fase-fase Perkembangan
Menurut Murfy ada tiga fase perkembangan, yaitu keseluruhan tanpa
diferensiasi, fase diferensiasi dan fase integrasi.
a. Pada fase pertama, yaitu fase keseluruhan tanpa diferensiasi, individu
berbuat terlebih-lebih sebagai keseluruhan terhadap keseluruhan
situasi. Hal demikian ini dapat dasaksikan pada bayi.
b. Pada fase kedua, fase diferensiasi, fungsi-fungsi khusus mengalami
difirensiasi dan muncul dari keseluruhan.
c. Pada fase ketiga, yaitu fase integrasi, fungsi-fungsi yang sudah
mengalami diferensiasi itu diintegrasikan dalam suatu unitas yang
berkoordinasi dan terorganisasi.
2. Belajar sebagai Bentuk Perkembangan
Menurut Murfy proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara
organisme yang dasarnya bersifat individual dengan lingkungan khusus
tertentu. Ada dua macam proses, yaitu:
a. Kanalisasi
Kanalisasi adalah proses yang memberi jalan tersalurnya motif
atau konsentrasi energi dalam tingkah laku. Seperti ahli-ahli lain,

5
Murfy berpendapat bahwa di dalam individu terdapat pada daerah
tertentu yang berfungsi sebagai semacam reservoir energi.
Kekuatan suatu kanalisa itu dapat diperhitungkan dan ini
tergantung kepada empat faktor, yaitu:
1) Kekuatan kebutuhan, yaitu konsentrasi dalam jaringan
2) Intensitas kepuasan, yaitu besarnya perubahan tegangan
3) Taraf atau fase perkembangan tertentu
4) Frekuensi kepuasan
Murfy menganggap bahwa masa kanak-kanak merupakan
masa yang menentukan perkembangan seseorang. Kanalisa-kanalisa
yang terjadi pada masa kanak-kanak tetap berpengaruh pada masa
selanjutnya.
b. Persyaratan
Kanalisa dan persyaratan kedua-duanya adalah hal yang
menjelaskan segala pola tingkah laku yang dipelajari. Apabila
seseorang telah belajar mengerjakan sesuatu yang langsung memberi
kepuasan, maka itu adalah kanalisasi. Jika seseorang telah
mengerjakan sesuatu yang dipandang dari segi kepuasan langsung
bersifat netral atau negatif, akan tetapi yang ternyata merupakan jalan
untuk didaptkannya kepuasan, maka itu adalah persyaratan. Jadi Murfy
berpendirian bahwa masalah belajar sebagai bentuk perkembangan
adalah hedonistis.
3. Sosialisasi Sebagai Bentuk Perkembangan
Murfy menganggap bahwa perkembangan itu adalah proses
diferensiasi. Dia mengakui pula pentingnya faktor sosial-kultural di dalam
perkembangan kepribadian. Dia menganggap faktor sosial-kultural ini
mempengaruhi kepribadian dalam empat macam, yaitu:
- Masyarakat mempunyai suatu rangkaian tanda-tanda (kode) yang menjadi
tujuan persyaratan anak-anak yang hidup di dalamnya. Misalnya pada
masyarakat Indonesia menerima dan memberikan sesuatu kepada orang
lain dengan tangan kiri dipandang tidak sopan.
- Masyarakat melalui berbagai lembaga (terutama keluarga) untuk meng-
aktualisasikan energi mereka. Menunjukan mana bentuk kanalisasi yang
diperbolehkan dan mana yang tidak.

6
- Masyarakat dengan hadiah dan hukuman dapat mengubah dorongan-
dorongan impulsif menjadi dorongan yang lebih dapat diterima oleh
masyarakat. Tetapi dorongan-dorongan yang ditekan tidak hilang, pada
suatu kali mungkin muncul lagi.
- Masyarakat dapat mempengaruhi proses-proses perseptual dan kognitif
anggota-anggotanya sedemikian rupa, sehingga mereka akan belajar dan
berpikir sesuai dengan norma-norma masyarakat itu. Dengan demikian
mereka cenderung untuk mendapatkan kesamaan dalam sikap dan
perasaan (sampai batas tertentu).
2.3 Dinamika Perkembangan Kepribadian
Murfy menganggap bahwa kepribadia itu bersifat dinamis, dan dinamika ini
dimungkinkan oleh adanya dan berfungsinya energi dalam kepribadian itu. Suatu
motif adalah taraf tegangan pada suatu jaringan, yang tidak mempunyai awal dan
akhir tertentu, tetapi meningkat dan menurun seiring dengan perubahan-perubahan
energi. Tegangan menunjukan konsentrasi energi organis pada jaringan tertentu.
Apabila konsentrasi menurun maka taraf tegangan manurun dan apabila konsentrasi
meningkat maka tegangan juga akan meningkat.
Dalam hal dinamika ini Murfy berpendirian holistis. Dia menentang pendapat
bahwa aktivitas-aktivitas yang kompleks adalah hasil daripada pemberian arah baru
bentuk-bentuk energi primitif. Menurut Murfy aktivitas-aktivitas yang kompleks
dihasilkan oleh satu struktur motif-motif yang kompleks, bukan sekedar energi-energi
sederhana yang mendapat bentuk penyaluran yang baru. Pendapat ini serasi dengan
keyakinan pokoknya bahwa tiap perkembangan berlangsung maju dari taraf
sederhana tak terdiferensiasi dan bersifat global menuju ke taraf diferensiasi dan
berakhir pada integrasi.
Di dalam perkembangan individu, maka dinamika ini menjadi bertambah
stabil dan tegar, sehingga individu itu akan mampu melawan tekanan-tekanan
lingkungan atau mengharuskan tekanan-tekanan tersebut berpengaruh terhadapnya
dalam cara yang sedikit telah diatur terlebih dahulu. Dengan kata lain makin
bertambah umur individu, maka ia akan lebih memahami mana yang harus
diterimanya dan mana yang harus ditolaknya.
2.4 Struktur Organisasi Kepribadian Menurut Gardener Murfy
Murfy (1947,p.997) memberi definisi strukutr sebagai cara bagaimana
bagian-bagian membentuk keseluruhan dan disusun menjadi suatu kesatuan. Struktur

7
dan organisasi ini sebenarnya merupakan satu jalinan, namun untuk memudahkan
pembicaraan, orang dapat memilahnya satu demi satu.
1. Struktur kepribadian
Menurut Murfy komponen-komponen pokok kepribadian adalah
- Disposisi-disposisi fisiologis,
- Kanalisasi,
- Response-response bersyarat,dan
- Kebiasaan-kebiasaan kognitif dan perseptual.
Disposisi-disposisi fisiologis berasal dari keturunan, kanalisasi terbentuk pada
awal masa kehidupan, response-response bersyukur terbentuk karena latihan,
sedangkan kebiasaan-kebiasaan kognitif dan perseptul merupakan hasil bersama
daripada kanalisasi dan persyaratan.
Komponen-komponen tersebut walaupun tidak berubah, namun sedikit banyak
mempunyai sifat konsta, sehingga kontinuitas dan identitas kepribadian
terpelihara.
Disposisi-disposisi fisiologi
Disposisi-disposisi kepribadian itu merupakan sifat-sifat organis, dan ada tiga
macam, yaitu :
a. Disposisi umum jaringan,seperti misalnya tempo metabolisme.
b. Disposisi jaringan-jaringan khusus seperti misalnya tonus otot.
c. Disposisi yang timbul dari organisasi bermacam- macam jaringan,
seperti misalnya lapar.
Dengan kata lain sifat-sifat organis itu terdiri atas tegangan-tegangan jaringan
tubuh.
Kanalisasi
Sifat-sifat organis dapat diarahkan oleh keharusan-keharusan sosial menjadi
bentuk-bentuk tingkah laku tertentu. Misalnya hal makan, masyarakat tertentu
memberi arah mengenai macam-macam makanan apa yang dapat/boleh dimakan,
bagaimana makanan itu disiapkan, dan bagaimana cara memakannya. Murfy
menyebut proses ini, yaitu pemberian arah oleh masyarakat sehingga terbentuk
bentuk-bentuk tingkah laku tertentu:kanalisasi.
Response-response bersyarat
Sifat-sifat organis juga dapat diolah menjadi sifat-sifat simbolis dengan proses
persyaratan. Orang mungkin dapat bereaksi terhadap tegangan jaringan tubuh

8
yang asli. Misalnya mula-mula keadaan lapar mendorong orang untuk mencari
makan, namun nantinya berpikir tentang hal lapar itu telah dapat mendorong
orang untuk mencari makan.
Kebiasaan-kebiasaan kognitif dan perseptual
Komponen ini berasal suatu tegangan yang merupakan suatu konsentrasi
energi pada jaringan tertentu. Tegangan ini mempunyai hubungan yang fungsional
satu sama lain, sehingga tegangan dapat meluas dari suatu daerah ke daerah yang
lain. Selain itu, kesemuanya sehingga terbantu oleh adanya hasil kanalisasi dan
persyaratan tegangan jaringan-jaringan tubuh. Dari sinilah terbentuk peranan, diri,
konsepsi dan karakter komponen seorang indivudu terbentuk.
2. Organisasi kepribadian
Menurut pendapat Murphy ada tiga taraf dalam organisasi kepribadian, yaitu
taraf global, taraf diferensiasi dan taraf integrasi. Pada umumnya ketiga taraf itu
berlangsung berturut-turut. Didalam organisasi bentuk global, tidak ada
diferensiasi antara bagian-bagian, segala sesuatu homogen. Energi terbagi merata
ke seluruh sistem, dan sistem itu berfungsi sebagai suatu kesatuan yang
beresponse terhadap perangsang dari luar. Tingkah laku global demikian itu biasa
disebut aktivitas masa.
Di dalam bentuk organisasi yang berdiferensiasi, ada daerah yang berbeda-
beda dan pilah. Energi tidak terbagi merata keseluruh sistem, melainkan terpusat
pada bagian-bagian tertentu dari pada sistem itu. Response yang dilakukan adalah
spesifik, pengamatan, ingatan dan sikap. Corak pokok daripada organisasi yang
berdiferensiasi adalah heterogenitas, kepilahan, ketidakterikatan antara bagian-
bagian.
Di dalam bentuk organisasi yang berintegrasi, terdapatlah penyatuan bagian-
bagian deskrit itu kedalam suatu sistem yang paling bersangkut paut, saling
berhubungan, dan saling tergantung.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepribadian merupakan sikap, ekspresi, perasaan, tempramen, ciri
khas dan perilaku seseorang. Kepribadian sangat mencerminkan perilaku
seseorang. Murfy menganggap kepribadian itu bersifat dinamis. Hipotesis-
hipotesis yang dirumuskan Murfy yaitu fase-fase perkembangan, belajar
sebagai bentuk perkembangan, dan sosialisasi sebagai bentuk perkembangan.
Adapun struktur kepribadian menurut Murfy meliputi disposisi fisiologis,
kanalisasi, response bersyarat, kebiasaan kognitif dan perseptual, serta
organisasi kepribadian.
3.2 Saran
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari
itu kami mengharapkan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini sehingga menjadi makalah yang baik dan benar agar dapat
menjadi sumber informasi bagi pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Gischa, Serafica. (2023). “Pengertian Kepribadian Menurut Ahli”. Diakses pada 23


September 2023, pukul 14.11.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/02/28/230000769/pengertian-kepribadian-
menurut-ahli-?
page=all&_gl=1*y49q4o*_ga*YW1wLWp4OC1vdTFTZVpBX2xweTNEd2tPazlWckI
2eUw5c3BtZDhLQUY0aFZ0SFViLVZkQ0NEWTZ0TjhsTHljUVd4Z3Y.*_ga_77DJNQ
0227*MTY5NTQ0NzE0Ny42LjEuMTY5NTQ0NzE0Ny4wLjAuMA..#page2.
2. Syahputra, Muhammad Iqbal. “Struktur Dan Dinamika Kepribadian”. Diakses pada
22 September 2023, pukul 14.48.
https://pdfcoffee.com/makalah-struktur-dan-dinamika-kepribadian-pdf-free.html.
3. Lugassekti, Rafie. (2016). “Perkembangan Kepribadian”. Diakses pada 22
September 2023, pukul 16.00.
https://id.scribd.com/document/326026045/Makalah-Pengembangan-Kepribadian-
Fix.
4. Rafly, Muhammad. (2019). “Teori Kepribadian Menurut Gardner Murphy”. Diakses
pada 22 September 2023, pukul 16.34.
https://id.scribd.com/document/439693961/Teori-Kepribadian-Menurut-Gardner-
Murphy.
5. Wastria, Viansyah. “Teori Psikologi Kepribadian BF. Skinner”. Diakses pada 23
September 2023, pukul 15.39.
https://www.academia.edu/32137667/
Teori_Psikologi_Kepribadian_B_F_Skinner_docx.
6. Chat Openia. “Latar Belakang Perkembangan Kepribadian Manusia”. Diakses pada
24 September 2023, pukul 09.24.
https://chat.openai.com/c/af9ac27f-74d5-470d-883a-cec5d6af64a0#:~:text=Faktor
%20Genetik%3A%20Genetika%20memainkan,tahap%20dan%20peristiwa
%20kehidupan.

11
12

Anda mungkin juga menyukai