Anda di halaman 1dari 12

http://resources.unpad.ac.

id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/mengenal
%20tipe%20kepribadian%20dan%20kesadaran%20manusia.pdf

Pengertian kepribadian
Banyak para ahli yang mendefinisikan kepribadian. Salah satu yang paling penting menurut
Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik
indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya
Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia. Maksud dinamis pada pengertian
tersebut adalah perilaku mungkin saja berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau
melalui pengalaman-pengalaman, reward, punishment, pendidikan dsb. Allport juga
berpendapat bahwa setidaknya pada individu normal dorongan sadar jauh lebih penting
daripada dorongan atau kebutuhan tidak sadar.
Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam
dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan
baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan
fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis,
artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah
pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya
(Depkes, 1992).
Dalam bahasa latin asal kata personaliti dari persona (topeng), sedangkan dalam ilmu
psikologi menurut, Gordon W.Allport : suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik
individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Interaksi psikofisik mengarahkan tingkah laku manusia.
Berdasarkan pengertian di atas maka corak perilaku individu dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan akan berbeda-beda. Meskipun orang lain memiliki perilaku yang sama
mungkin pemaknaannya berbeda. Misalnya ada yang makan karena belum sarapan, ada yang
makan karena kesal menunggu, ada yang makan karena ikut teman atau makan karena
mengisi waktu saja.
Personality is : the complex of all the attributes-behavioral, temperamental, emotional and
mental--that characterize a unique individual; "their di erent reactions reflected their very di
erent personalities"; "it is his nature to help others tersedia dalam
http://dict.die.net/personality/personality
Pengertian di atas merujuk pada ciri-ciri perilaku yang kompleks terdiri dari temperamen
(reaksi emosi yang cenderung menetap dalam merespon situasi atau stimulus lingkungan
secara spontan), emosi yang bersipat unik dari individu. Reaksi yang berbeda dari masingmasing individu menunjukan perbedaan kepribadian.
Dalam konsep text book yang lain digambarkan Personalities is :
1. The quality or condition of being a person.

2. The totality of qualities and traits, as of character or behavior, that are peculiar to a
specific person.
3. The pattern of collective character, behavioral, temperamental, emotional, and
mental traits of a person: Though their personalities di ered, they got along as friends.
4. Distinctive qualities of a person, especially those distinguishing personal
characteristics that make one socially appealing: won the election more on
personality than on capability. See Synonyms at disposition.
a. A person as the embodiment of distinctive traits of mind and behavior.
b. A person of prominence or notoriety: television personalities.
5. An o ensively personal remark. Often used in the plural: Let's not engage in
personalities.
6. The distinctive characteristics of a place or situation: furnishings that give a room
Personality tersedia dalam http://www.yourdictionary.com/ahd/p/p0209600.html

Personality is reflected by a persons capacity and skill in managing activities of daily living.
Individual responses and interactions to internal and external environmental demands are
influenced by constant interplay of genetic , neurobiological and psychological factors.
(Deborah Antai otong, 1995:288)
Pengertian di atas berfokus pada cara-cara individu dan keterampilan individu dalam
memanfaatkan waktunya setiap hari. Kebiasaan dalam memanfaatkan waktu setiap hari
tersebut merupakan hasil interaksi antara genetik, kondisi otak, persyarafan dan faktor
psikologis.

Penggolongan manusia berdasarkan kepribadiannya.


Penggolongan manusia berdasarkan beberapa kriteria tertentu sangatlah sulit. Kendalanya
terletak pada heterogenitas dan keunikan sipat manusia. Tidak ada satu manusiapun yang
dapat dianggap memiliki sipat yang sama kemudian dikelompokkan berdasarkan sipat itu.
Selain itu manusia bersipat dinamis dan berubah-ubah sesuai hasil belajar dan kondisi
lingkungan. Meskipun ia orang kembar sangatlah sulit untuk menganggap satu kelompok
kepribadian. Ilmu pengetahuan hanya bisa melakukan pendekatan agar beberapa ciri yang
agak mirip dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kepribadian. Kepribadian adalah ciri,
karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat
dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari
lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan
yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari
hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik. Dalam ilmu
keperawatan hal ini dikenal dengan istilah holistic (Biopsikososiospiritual).
Berdasarkan aspek biologis :
Berdasarkan aspek biologis, Hipocrates membagi kepribadian menjadi 4 kelompok besar
dengan fokus pada cairan tubuh yang mendominasi dan memberikan pengaruh kepada

individu tersebut. ( 4 jenis cairan tubuh), pembagiannya meliputi : empedu kuning (choleris),
empedu hitam (melankolis), cairan lendir (flegmatis) dan darah (sanguinis).
a. Sanguin, sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk membuat
orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia
cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
b. Plegmatik, tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak
beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak
nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup
baik, ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan
masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah ia cenderung
mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling
mudah dan gampang.
c. Melankolik, Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus,
yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan
hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa
cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia
mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya
sehari-hari adalah perasaan murung.
d. Kolerik. Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada
pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi.
Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab
dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya
kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap
penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.
Sedangkan Menurut Shelldon dan Kretchmer kepribadian didasarkan pada (bentuk tubuh) :
endomorf, mesomorf dan ektomorf. Kepribadian menurut hipocrates mendasarkan pada
reaksi tubuh atau dampak fisiologis tubuh akibat dari adanya 4 kelompok cairan tubuh
tersebut.
Berdasarkan aspek psikologis, menurut Jung kepribadian dikategorikan menjadi ; introvert
dan ekstrovert, sedangkan Heymans membagi menjadi emosialitet, aktivitet dan sekunder.
Faktor faktor yang mempengaruhi kepribadian :
1. Faktor genetik
Dari beberapa penelitian bayi-bayi baru lahir mempunyai temperamen yang berbeda,
Perbedaan ini lebih jelas terlihat pada usia 3 bulan. Perbedaan meliputi: tingkat aktivitas,
rentang atensi, adaptabilitas pada perubahan lingkungan. Sedangkan menurut hasil riset tahun
2007 kazuo Murakami di Jepang menunjukan bahwa gen Dorman bisa distimulasi dan
diaktivasi pada diri seseorang dalam bentuk potensi baik dan potensi buruk.

2. Faktor lingkungan
Perlekatan (attachment): kecenderungan bayi untuk mencari kedekatan dengan pengasuhnya
dan untuk merasa lebih aman dengan kehadiran pengasuhnya dapat mempengaruhi
kepribadian.
Teori perlekatan (Jhon Bowlby) menunjukkan : kegagalan anak membentuk perlekatan yang
kuat dengan satu orang atau lebih dalam tahun pertama kehidupan berhubungan dengan
ketidakmampuan membentuk hubungan dengan orang lain pada masa dewasa (Bowlby ,
1973).
3. Faktor stimulasi gen dan cara berpikir
Berdasarkan penelitian akhir 2007, yang dilakukan oleh Kazuo Murakami, Ph.D dari Jepang
dalam bukunya The Divine message of the DNA. Menyimpulkan bahwa kepribadian
sepenuhnya dikendalikan oleh gen yang ada dalam sel tubuh manusia. Gen tersebut ada yang
bersipat Dorman (tidur) atau tidak aktip dan yang bersipat aktip. Bila kita sering menyalakan
gen yang tidur dengan cara positif thinking maka kepribadian dan nasib kita akan lebih baik.
Jadi genetik bukan sesuatu yang kaku, permanen dan tidak dapat dirubah. Setiap orang yang
diciptakan Tuhan sudah dilengkapi dengan kepribadian. Kepribadian itu sebetulnya adalah
sumbangsih atau pemberian Tuhan ditambah dengan pengaruh lingkungan yang kita terima
atau kita alami pada masa pertumbuhan kita. Sumber: http://www.okezone.com. Ada
beberapa ahli yang beranggapan bahwa segalanya telah diprogram dalam genetik. Beberapa
ahli lain menyatakan bahwa faktor belajar dan lingkungan memegang peranan yang sangat
menentukan. Perpaduan kedua faktor itu dinamakan Anna Anastasia, dimana keduanya
membentuk kepribadian manusia
John L Holland, seorang praktisi yang mempelajari hubungan antara kepribadian dan minat
pekerjaan, mengemukakan bahwa ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada manusia.
1. Tipe realistik .
Menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret, yang melibatkan kegiatan sistematis, seperti
mengoperasikan mesin, peralatan. Tipe seperti ini tidak hanya membutuhkan keterampilan,
komunikasi, atau hubungan dengan orang lain, tetapi dia memiliki fisik yang kuat. Bidang
karier yang cocok, yaitu perburuhan, pertanian, barber shop, dan konstruski.
2. Tipe intelektual/investigative .
Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir daripada pelaku tindakan,
senang menganalis, dan memahami sesuatu. Biasanya menghindari hubungan sosial yang
akrab. Tipe ini cocok bekerja di laboratorium penelitian, seperti peneliti, ilmuwan, ahli
matematika.
3. Tipe sosial.
Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi kegiatan yang melibatkan
kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan berhubungan dengan orang lain, tetapi

umumnya kurang dalam kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang sesuai, yaitu
guru/pengajar, konselor, pekerja sosial, guide, dan bartender
4. Tipe konvensional.
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah data dengan aturan
tertentu. Pekerjaan yang sesuai, yaitu sekretaris, teller, filing, serta akuntan.
5. Tipe usaha/enterprising.
Cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan menggunakannya
untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan produk atau
gagasan. Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales, politikus, manajer, pengacara atau agensi iklan.
6. Tipe artistik .
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih
menyukai tugas-tugas yang memungkinkan dia mengekspresikan diri. Karier yang sesuai,
yaitu sebagai musisi, seniman, dekorator, penari, dan penulis.
Perkembangan kepribadian
Perkembangan kepribadian menurut Gardener Murphy. Perkembangan kepribadian dalam
pandangan Gardener Murphy : merupakan tahap-tahap dinamis, berubah-ubah yang terdiri
dari fase keseluruhan (tanpa differensiasi), kemudian fase diferensiasi dan fase integrasi yaitu
fungsi yang sudah mengalami diferensiasi diitegrasikan dalam satu unit yang berkoordinasi.
Fase keseluruhan merupakan watak umum yang mendominasi seperti pemarah, pemberani,
semangat, penipu, pembelajar, petualang. Dalam perkembangan berikutnya terdiferensiasi
misalnya pemberani yang memilki semangat pembelajar, penipu yang memiliki darah seni.
fase integrasi yaitu fungsi yang sudah mengalami diferensiasi diitegrasikan dalam satu unit
yang berkoordinasi biasanya di atas 40 tahun kepribadiannya menjadi mantap dan cenderung
menetap.
Perkembangan kepribadian menurut Sigmund Freud. Perkembangan manusia dalam
psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan
psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa.
Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam
proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat
kepribadian yang bersifat menetap.
Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun yaitu:
(1) tahap oral,
Mouth rule (menghisap, menggigit, mengunyah), Lima mode pada tahap oral yang
masing-masing membentuk suatu prototipe karakteristik kepribadian tertentu di
kemudian hari, yaitu mode : mengambil, memeluk, menggigit, meludah dan
membungkam.

Mengambil : menjadi petunjuk tingkah laku rakus, Memeluk : menjadi petunjuk


dalam mengambil keputusan dan tingkah laku keras kepala. Menggigit : menjadi
petunjuk tingkah laku destruktif; sarkasme, sinis & mendominasi, Meludah : prototipe
tingkah laku reject, Membungkam: tingkah laku reject, introvert
(2) tahap anal: 1-3 tahun,
Akhir tahap oral bayi dianggap telah dapat membentuk kerangka kasar kepribadian,
meliputi : sikap, mekanisme untuk memenuhi tuntutan id dan realita, dan ketertarikan pada
suatu aktivitas atau objek. Kebutuhan menyangkut pemuasan anak terhadap kontrolmengenai
hal-hal yang menyangkut anal (mis: bagaimana anak mengontrol keinginan untuk BAK dan
bagaimana beradaptasi dengan toilet. Tujuan tahap ini : terpenuhinya pemuasan anak dengan
tidak berlebihan akan membentuk self control yang adekuat
(3) tahap phalic: 3-6 tahun,
Solusi permasalahan pada fase oral & anal membentuk pola kerangka yang mendasar tahap
berikutnya yaitu phalik. Pada tahap ini kesenangan dan permasalahan berpusat sekitar alat
kelamin. Stimulasi pada alat genital menimbulkan dorongan biologis, dorongan dikurangi
timbul kepuasan. Permasalah yang timbul : oedipus compleks
(4) tahap laten: 6-12 tahun,
Periode lambat , dimana desakan seksual mengendur. Sebaiknya digunakan untuk mencari
keterampilan kognitif/pengetahuan dan mengasimilasi nilai-nilai budaya. Pada periode ini
ego & superego terus dikembangkan
(5) tahap genital: 12-18 tahun
Dorongan/impuls-impuls menguat lagi dengan drastis. Pecapaian ego ideal sudah tercapai
pada tahap ini
(6) tahap dewasa, yang terbagi dewasa awal, usia setengah baya dan usia senja.
Konsep psikolanalisis menekankan pengaruh masa lalu (masa kecil) terhadap perjalanan
manusia. Walaupun banyak para ahli yang mengkritik, namun dalam beberapa hal konsep ini
sesuai dengan konsep pembinaan dini bagi anak-anak dalam pembentukan moral individual.
Dalam sistem pembinaan akhlak individual, Islam menganjurkan agar keluarga dapat melatih
dan membiasakan anak-anaknya agar dapat tumbuh berkembang sesuai dengan norma agama
dan sosial. Norma-norma ini tidak bisa datang sendiri, akan tetapi melalui proses interaksi
yang panjang dari dalam lingkungannya. Bila sebuah keluarga mampu memberikan
bimbingan yang baik, maka kelak anak itu diharapkan akan tumbuh menjadi manusia yang
baik.

Perkembangan kepribadian Menurut Erikson

Menurut Erikson, perkembangan manusia melewati suatu proses dialektik yang harus dilalui
dan hasil dari proses dialektik ini adalah salah satu dari kekuatan dasar manusia yaitu
harapan, kemauan, hasrat, kompetensi, cinta, perhatian, kesetiaan dan kebijaksanaan.
Perjuangan di antara dua kutub ini meliputi proses di dalam diri individu (psikologis) dan
proses di luar diri individu (sosial). Dengan demikian, perkembangan yang terjadi adalah
suatu proses adaptasi aktif.
Remaja menurut Erikson, memiliki dua kutub dialektik yaitu Identitas dan Kebingungan.
Salah satu dari pencarian individu dalam tahapan ini yaitu pencarian identitas dirinya dengan
menjawab satu pertanyaan penting yaitu Siapa Aku?. Bila individu berhasil menjawabnya
akan menjadi basis bagi perkembangan ke tahap selanjutnya. Namun, apabila gagal, maka
akan menimbulkan kebingungan identitas di mana individu tidak berhasil menjawab siapa
dirinya yang sebenarnya. Apabila seorang individu tidak berhasil menemukan identitas
dirinya, maka ia akan sulit sekali mengembangkan keintiman dengan orang lain terutama
dalam hubungan heteroseksual dan pembentukan komitmen seperti yang terdapat dalam
pernikahan.
a. Perkembangan kepribadian dalam teori psikoanalisis Erickson
1. Trust VS Mistrust (0-1/1,5 tahun).
Perkembangan basic trust, essensial. Dalam derajat tertentu diperlukan juga perkembangan
ketidakpercayaan (mistrust) untuk mendeteksi suatu bahaya atau suatu yang tidak
menyenangkan & membedakan orang-orang yang dapat dipercaya / tidak
2. Otonomi VS Rasa Malu dan Ragu ( early chilhood : 1/1,5-3 tahun).
Mulai mengembangkan kemandirian. Bisa timbul kegelisahan, ketakutan dan kehilangan rasa
pencaya diri apabila suatu kegagalan terjadi.
3. Inisiatif VS Rasa Bersalah (late chilhood:3-6th).
Komponen positif adalah berkembangnya inisiatif. Modalitas dasar psikososialnya :
membuat, campur tangan, mengambil inisiatif , membentuk, melaksanakan
pencapaian tujuan dan berkompetisi
4. Industri VS Inferiority ( usia sekolah:6-12 tahun).
Dimulai industrial age. Pengalaman berhasil memberikan rasa produktif, menguasai dan
kompetitif. Kegagalan menimbulkan perasaan tidak adekuat & inferioritas merasa diri tidak
tidak berguna.
5. Identitas dan Penolakan VS difusi Identitas ( masa remaja: 12-20 tahun).
Tahap perkembangan sebelumnya memberi kontribusi yang berarti pada pembentukkan
Identitas dapat terjadi krisis identitas. Fungsi dasar remaja : mengintegrasikan berbagai
identifikasi yang mereka dapat pada masa kanak-kanak untuk melengkapi proses pencarian
identitas

6.Intimasi dan Solidaritas VS Isolasi (Early adulthood : 20-35 th).


Perkembangan identitas mendasari perkembangan keakraban indvidu dengan orang lain.
Kemampuan mengembangkan hubungan dengan sejenis/lawan jenis. Salah satu aspek
keintiman adalah solidaritas. Jika keintiman gagal dicapai, individu cenderung menutup diri.
7. Generativitas VS Stagnasi/ mandeg ( middle adulthood : 35-65 th ).
Generativitas bertitik tolak pada pentingnya dan pengarahan generasi berikutnya. Penting
menumbuhkan upaya-upaya kreatif dan produktif . Bila generativitas gagal, terjadi stagnasi.
8. Integritas VS Keputusasaan (later years: diatas 65 th).
Secara ideal telah mencapai integritas Integritas : menerima keterbatasan hidup, merasa
menjadi bagian dari generasi sebelumnya, memiliki rasa kearifan sesuai bertambahnya usia,
merupakan integrasi akhir dari tahap-tahap sebelumnya. Bila integritas gagal : timbul
keputusasaan, penyesalan terhadap apa yang telah dan belum dilakukannya, ketakutan dalam
menghadapi kematian
Perkembangan Kepribadian ( Harry Stack Sullivan)
Harry membagai perkembngan kepribadian menjadi beberapa masa.
1. untuk Masa bayi : Kebutuhan akan rasa aman dalam mengembangkan rasa percaya
yang mendasar (basic trust).
2. Masa kanak-kanak awal: belajar berkomunikasi
3. Pra sekolah : mengembangkan body image
4. Usia sekolah : mengembangkan hubungan dengan sebaya, melalui kompetisi,
kompromi dan kooperatif
5. Remaja : mengembangkan kemandirian,melakukan hubungan dengan jenis kelamin
yang berbeda
6. Dewasa : belajar saling tergantung, tanggung jawab terhadap orang lain.

Mengenal Teori Kepribadian Mutakhir Paulus Budiharjo


A. Sigmund Freud

Sigmund Freud adalah seorang keturunan Yahudi yang merupakan pemikir besar pada
abad 20. Ia terkenal dengan psikoanalisisnya
Dalam mencoba memahami sistem kepribadian
manusia, freud membangun model kepribadian
yangs aling berhubungan dan dapat
menciptakan ketegangan satu sama lain.
Konflik dasar terdiri dari tiga sistem
kepribadian yaitu id, ego dan superego.
Gbr. A.1. Sigmund

Id. Sebagai bagian paling primitif dan orisinal


dalam kepribadian manusia, Ada dua cara yang
dilakuakn id untuk memenuhi kebutuhan
dalama meredakanketegangan yang timbul, yaitu refleks atau reaksi seperti berkedip
serta melalui proses primer seperti membayangkan makanan saat lapar. Tentu dengan
hanya membayangkan makanan saja kebutuhan kita tidak terpenuhi, namun hal itu
akan sedikit meredakan ketegangan dalam diri kita agar tidak terjadi konflik. Oleh
sebab itu dibutuhkan sistem lain yang dapat merealisasikan imajinasi itu menjadi
kenyataan. Sistem itu adalah ego.
Ego. Keberadaan ego sendiri adalah untuk membantu manusia dalam mengadakan
kontak dengan realita. Dalam menjalankan fungsi ini, ego bekrja menurut prinsip
realita.
Ego juga berfungsi untuk dapat memilih rangsangan mana yang harus
dipuaskan, kapan dan bagaimana memuaskannya.
Superego, sangat dekat dengan apa yang kita sebut sebagai kesadaran akan peraturan
dan nilai-nila normal. Freud membagi superego kedalam dua komponen yaitu: suara
hati yang diperoleh melalui hukuman oleh orangtua dan ego ideal yang diperoleh dari
penghargaan. Misalnya, bila anak
berbuat salah akan timbul rasa
bersalah dalam hatinya, tetapi bila
orangtuanya
mengijinkan
perbuatan itu maka ia akan
merasa
bangga.
Meskipun
superego memiliki fungsi positif
Gbr. A.2. Id,Ego,
Superego
dalam mengontrol dorongandorongan primitif dan mendorong
individu untuk memantapkan
karier
yang
produktif
di
masyarakat, neori perkembangan psikososbamun ia juga memiliki implikasi yang
negatif. Seperti ketika orang tua melarang keras dalam hal seks, seseorang akan
cenderung menghindari lawan jenis dalam berteman.
Teori perkembangan Psiko Seksual ada di atas.

B. Carl Gustav Jung


Carl Gustav Jung adalah seorang pemikir profesional yang berasal dari Swiss. Jung
adalah seorang yang sangat sensitif dan ber intelegensi tinggi, sehingga hal tersebut
membuat dirinya untuk menyebdiri dan melakukan berbagai penelitian mengenai sifat
manusia.

Gbr. B.1. Carl Gustav


Jung

Menurut Jung, totalitas kepribadian disebut psike


(psyche). Dalam konsepsinya, psike bukanlah bentuk
fisik yang memiliki realitas khusus. Melalui psike,
energi mengalir

secara kontinu dengan arah yang beragam dari


ketidaksadaran menuju ke kesadaran dan kembali lagi.
Energi psikis merupakan produk konflik di antara
kekuatan-kekuatan dalam kepribadian. Tanpa konflik, tidak akan adanya energi dalam
kehidupan. Cinta dan kebencian dapat muncul dalam psike, menciptakan tekanan dan
energi baru yang mencari ekspresi dalam perilaku.
Jung juga mengatakan bahwa berbagai struktur psike secara kontinu berlawanan satu
sama lain. Misalnya kesadaran dan ketidaksadaran adalah saling tergantung. Lebih
jauh, shadow (ketidaksadaran dan sering kali merupakan sisi gelap dari keberadaan
manusia) bisa terjadi konflik antara ego, ketika ego menyimpan atau menekan ingatan
yang tidak menyenangkan dari kesadaran. Maka, pada prinsipnya, psike merupakan
sesuatu yang umum yang bekerja menurut prnsip yang berlawanan. Ketika muncul,
energi akan bergerak ke segala arah. Dapat berwujud dalam perilaku atau secara
kontinu bergerak dalam psike. Mula-mula ke satu arah yang kemudian ke arah lain.
Ego merupakan suau pusat kekuatan dalam psike yang terletak pada pusat kesadarn.
Pada prinsipnya ego bertanggung jawab kepada perasaan, identitas dan kontinuitas
keberadaan manusia.
Ketdaksadaran Personal
Wilayah berada di bawah ego adalah ketidaksadaran personal. Letidaksadaran
personal terdiri dari semua pengalaman yang dilupakan, yang kehilangan
intensitasnya karena beberapa alasan, terutama karena tidak menyenangkan,
termasuk kesan-kesan yang terlalu lemah untuk diterima di alam sadar.
Ketidaksadaran dapat timbul di berbagai kondisi tertentu. Misalnya dapat
dimunculkan oleh keterampilan terapi dalam menolong pasiennya melalui
hipnotis.
Ketidaksadaran Kolektif
Bagian terdalam dari kepribadian adalah ketidaksadaran kolektif. Menurut
Jung, hal ini merupakan pusat ingatan laten manusia yang terdiri dari insting.

Jung juga mengatakan bahwa bila seseorang memiliki karakter itu tidak
mutlak diwarisi, namun kita hanya mewarisi sebagian dan membawanya pada
sebuah kecenderungan atau predisposisi untuk merespons pengalaman tertentu
dengan cara yang khusus. Terkadang kecenderungan tersebut dapat muncul
dengan spontan dan terkadang bila seseorang dalam keadaan stress.
Jung juga menjelaskan mengenai teori-teori psikologis manusia. Hal ini terdiri dari
ekstrovert dan introvert. Extrovert diartikan sebagai keramahan, terus berang, cepat
akrab dan dapat berakomodasi secara natural serta mudah beradaptasi. Introvert
adalah sifat yang sebaliknya.
Jung juga menjelaskan bahwa tidak ada rang yang murni ekstrovert ataupun introvert.
Setiap orang memiliki kedua tipe tersebut hanya tergantung mana yang lebih
dominan.
Dalam perkembangan kepribadian, Jung mengatakan bahwa gerakan menuju
aktualisasi-diri tidak terjadi secara otomatis. Jika seseorang tumbuh dalam lingkungan
yang tidk sehat atau mengancam, perkembangannya akan mengalami gangguan.
Perkembangan seseorang yang didominasi oleh introvert dapat menimbulkan
gangguan saraf.
C. Erich Fromm
Erich Fromm adalah seorang pakar psikologi, filsafat dan fisiologi. Erich merupakan
keturunan Jerman. Masa kanak-kanak yang cukup menegangkan diakibatkan oleh
benturan kepribadian kedua orangtuanya, membuat Erich menjadikan hidupnya
sebagai observasi terhadap tingkah laku gangguan saraf.
Gbr. C.1. Erich
Erich
Fromm berpendapat bahwa kepribadian adalah
produk kebudayaan. Kesehatan jiwa adalah
bagaimana masyarakat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan
sebaliknya individu yang mnyesuaikan diri dengan
masyarakat. Faktor kuncinya adalah bagaimana
masyarakat memuaskan kebutuhan kebutuhan

manusia.
Sadar akan dirinya berarti sadar akan kesepian dan keterasingan serta
ketidakberdayaan di hadapan alam masyarakat. Kebutuhan manusia yang paling
dalam adalah mampu mengatasi keterasingan dan bagaimana mencari kesatuan,
mengatasi hidup baik secara individual maupun menemukan kebersatuan
Fromm mengatakan bahwa suatu masyarakat kana dikatakan sehat bila membiarkan
anggotanya mengembangkan cinta satu sama lain, menjadi produktif dan kreatif,
mempertajam serta memperluas tenaga dan pikiran objektivitisanya. Fromm yakin

bahwa manusia memiliki suatu perjuangan yang melekat pada dirinya sendiri untuk
kesatuan dan kesejahteraan emosional, suatu kecenderungan bawaan untuk hidup
produktif untuk keharmonisan dan cinta.

Anda mungkin juga menyukai