Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

“PIELONEFRITIS"

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2; II.A

1. AYU NELVAL SARI


2. INDAH HASNIKA
3. PUJA OKTAFIA
4. SRI AGUS UTAMI

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PRODI D-III KEPERAWATAN SOLOK

T.A 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas KMB II. Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan yang ada, sehingga
penulis merasa masih ada kekurangan baik dalam isi maupun penyajian. Untuk itu penulis
selalu terbuka atas kritik dan saran yang membangun penyempurnaan penulisan ini.

Akhirnya penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,semoga Allah


Swt memberikan kemudahan kepada semua yang ikut serta dalam meluangkan waktu
pikirannya dalam penyusunan makalah ini, penulis juga berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi seluruh pembaca. Amin…

Solok, Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................1
C. TUJUAN.....................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................2
A. TINJAUAN TEORITIS..............................................................................................2
1. DEFINISI................................................................................................................2
2. ETIOLOGI..............................................................................................................3
3. MANIFESTASI KLINIS.........................................................................................3
4. PATOFISIOLOGI...................................................................................................3
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG............................................................................3
6. WEB OF CAUTION...............................................................................................4
B. ASKEP TEORITIS.....................................................................................................4
1. PENGKAJIAN TEORITIS.....................................................................................4
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN.............................................................................4
3. INTERVENSI KEPERAWATAN..........................................................................4
4. EVALUASI.............................................................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................7
A. KESIMPULAN...........................................................................................................7
B. SARAN.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pielonefritis, yakni infeksi saluran kemih bagian atas , merupakan infeksi bakteri
pada pelvis, tubulus, dan jaringan intertisial pada salah satu atau kedua ginjal.
Penyebabnya antara lain penyebaran bakteri dari kandung kemihkearah atas ataupun
penyebaran dari sumber-sumber sistemik yang mencapai ginjal melalui aliran darah.
Kegagalan katup ureterovesikal atau obstruksi yang terajdi pada saluran kemih
meningkatkan kerentanan ginjal terhadap infeksi. Tumor kandung kemih, striktur,
hiperplasia prostat benigna, dan batu ginjal merupakan penyebab potensial obstruksi yang
dapat berlanjut menjadi infeksi. Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronis.Gejala
pielonefritis akut berulang bisa berlanjut menjadi pielonefritis kronis. Komplikasi
pielonefritis kronis mencakup penyakit ginjal stadium akhir (mulai dari kehilangan massa
nefron sekunder sampai inflamasi kronis dan pembentukan jaringan parut), hipertensi, dan
pembentukan batu ginjal (Akibat infeksi kronis organisme pemecah urea). Pielonefritis:
penyebab yang paling lazim adalah refluks vesikoureteral, yang menyebabkan bakteria
naik ke pelvis ginjal. Organisme tersering penyebab pielonefritis adalah E. Coli dan
staphylococcus aureus.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalahnya adalah


bagaimana tinjauan teoritis dari pielonefritis yang meliputi:Definisi pielonefritis, Etiologi
pielonefritis, Manifestasi klinis pielonefritis, Patofisiologi, Pemerikasaan penunjang
pielonefritis dan Web of caution. Serta bagaimana contoh asukan keperawatn teoritis dari
pielonefritis yang meluputi: pengkajian, diagnosa, intervensi dan evaluasi keperawatan
yang akan dilakukan.

3. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah penulis dapat mengetahui bagaimana tinjauan
teoritis dan contoh asuhan keperawatan teoritis seseorang penderita pielonefritis.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORITIS

2. DEFINISI
Keadaan normal : organisme dari uretra dapat naik ke kandung kemih (lazim terjadi pada
wanita), dan kemudian wanita bersin atau jongkok atau mengejan untuk mengangkat
sesuatu dan tekanan kandung kemih mendorong urine balik menjuju ureter, ketika
organisme (kemungkinan E.coli naik dan mengolonisasi pelvis ginjal.

Definisi : pielonefritis akut dicirikan dengan bercak infeksi interstisial dengan dengan
inflamasi di tubulus dan interstisium dengan pembentukan abses. Ingat kami mengatakan
inflamasi dapat terjadi pada glomerulus, tubulus, atau jaringan interstisial.

Inflamasi merusak tubulus, oleh sebab itu, ginjal menjadi tidak mampu memekatkan urine,
mengatur keseimbangan elektrolit, dan mengeluarkan produk sampah.

1. PIELONEFRITIS AKUT

Pielonefritis, yakni infeksi saluran kemih bagian atas , merupakan infeksi bakteri pada
pelvis, tubulus, dan jaringan intertisial pada salah satu atau kedua ginjal. Penyebabnya
antara lain penyebaran bakteri dari kandung kemihkearah atas ataupun penyebaran dari
sumber-sumber sistemik yang mencapai ginjal melalui aliran darah. Kegagalan katup
ureterovesikal atau obstruksi yang terajdi pada saluran kemih meningkatkan kerentanan
ginjal terhadap infeksi. Tumor kandung kemih, striktur, hiperplasia prostat benigna, dan
batu ginjal merupakan penyebab potensial obstruksi yang dapat berlanjut menjadi infeksi.
Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronis.

2. PIELONEFIRITIS KRONIS

Gejala pielonefritis akut berulang bisa berlanjut menjadi pielonefritis kronis. Komplikasi
pielonefritis kronis mencakup penyakit ginjal stadium akhir (mulai dari kehilangan massa
nefron sekunder sampai inflamasi kronis dan pembentukan jaringan parut), hipertensi, dan
pembentukan batu ginjal (Akibat infeksi kronis organisme pemecah urea).

2
3. ETIOLOGI

Penyebab pielonefritis: penyebab yang paling lazim adalah refluks vesikoureteral, yang
menyebabkan bakteria naik ke pelvis ginjal. Organisme tersering penyebab pielonefritis
adalah E. Coli dan staphylococcus aureus.

4. MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis pielonefritis akut

- Menggigil, demam, leukositosis, bakteriuria, dan piuria


- Nyeri punggung bawah, nyeri pinggang, mual dan muntah, sakit kepala, malaise,
dan nyeri pada saat berkemih adalah gejal yang sering ditemukan.
- Nyeri dan nyeri tekan pada area sudut kontrovertebral
- Gejala pada saluran kemih bawah, seperti urgensi berkemih atau sering berkemih,
sering dikeluhkan

Manifestasi klinis pielonefritis kronis

- Pasien biasanya tidak menunjukkan gejala infeksi kecuali jika terjadi eksasebasi
akut
- Keletihan, sakit kepala, dan nafsu makan menurun
- Poliluria, sensasi haus berlebihan, dan kehilangan berat badan mungkin terjadi
- Infeksi perisisten dan berulang lambat laun dapat menyababkan pembentukan
jaringan parut yang mengarah ke gagal ginjal

5. PATOFISIOLOGI
Pielonefritis merupakan penyakit saluran kemih bawah yang pada mulanya berawal
dari infeksi saluran kemih bawah. pielonefritis disebabkan oleh infasi bakteri pada saluran
kemih seperti: E.coli yang secara normalterdapat pada saluran pencernaan, dan secara tidak
sengaja dapat menginfeksi atau terbawa ke slauran kemih karena pola kebersihan yang
salah. disamping E.coli bakteri lain yang dapat menyebabkan pielonefritis adalah

3
klabsiella, streptococcus. faktor lain sebagai predisposisi pielonefritis seperti : kehamilan,
kondisi imun yang menurun, obstruksi saluran kemih, VUR, diabetes.

Pielonefritis terjadi berawal dari invasi bakteri kedalam saluran kemih bagian
bawah, kondisi tubuh dengan imun yang rendah, obstruksi saluran kemih, VUR dapat
menghambat eleminasi bakteri kedalam urine sehingga bakteri dapat berkembang biak dan
menginfeksi mukosa saluran kemih, disamping itu pada penderita diabetes dengan kadar
gula yang tinggi mengakibatkan glukosa yang lolos dalam filtrasi hanya dapat direabsobsi
sebesar nilai maksimal reabsorbsi glukosa yaitu 220, sisa glukosa yang tidak dapat
direabsorbsi lagi akan terbawa dan terkandung dalam urine, hal tersebut mengakibatkan
bakteri dapat berkembang biak secara cepat dalam saluran kemih dan menginfeksi saluran
kemih. Kehamilan, pada saat kehamilan hormone ertrogen meningkat sehingga akan
mengakibatkan vasodilatasi pada pembuluh darah, vasodilatasi mengakibatkan
peningkatan permeabilitas kapiler yang akhirnya akan mengakibatkan kebocoran protein
plasma kedalam intertisial dan menarik cairan plasma akut bersamanya, hal tersebut akan
mengakibatkan tingginya tekanan onkotik plasma pada filtrasi glomerulus yang akan
mengakibatkan cairan berpindah dari kapsula bowment ke kapiler glomerulus melawan
gay filtrasi, disamping itu pada kehamilan terjadi penekanan pada vesika dan saluran
kemih yang akan menghambat aliran urine dan mengakibatkan penurunan eleminasi
bakteri bersama urine.

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pengkajian dan metode diagnostik pielonefritis akut

- Ultrasound atau pemindaian CT


- Pielogram IV bisa didindikasikan untuk pielonefritis jika diduga terdapat kelainan
fungsi atau struktur ginjal
- Kultur urine dan uji sensitivitas
- Pencitraan radionuklida dengan galim jika pemeriksaan yang lain tidak konklusif

Pengkajian dan metode diagnostik pielonefritis kronis

- Urografi intavena
- Pengukuran nitrogen urea darah (BUN), kadar kreatinin, bersihan kreatinin

4
7. WEB OF CAUTION

H. ASKEP TEORITIS

1. PENGKAJIAN TEORITIS
a) Data biologis meliputi:
1) Identitas klien.
2) Identitas penanggung.
b) Riwayat kesehatan:
1) Riwayat infeksi saluran kemih.
2) Riwayat pernah menderita batu ginjal.
3) Riwayat penyakit DM, jantung.

5
c) Pengkajian fisik :
1) Palpasi kandung kemih
2) Infeksi darah meatus.
3) Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernihan urine.
4) Pengkajian pada costovertebralis.
d) Riwayat psikososial.
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan persepsi terhadap kondisi penyakit
mekanisme kopin dan system pendukung.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. pielonefritis akut
2. pielonefritis kronis

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

Atasi infeksi:

- Ambil spesimen (darah dan urine) untuk kultur


- Berikan antibiotik yang telah diresepkan dan patogen sensitif terhadap antibiotik ini
- Jika pasien mengalami nefrosis akibat kerusakan tubular pada pielonefritis, ia dapat
mengalami anasarka
- Anjurkan tirah baring untuk mengurangi kebutuhan metabolik
- Pantau suhu tubuh

Penyuluhan paisen : apabila steroid jangka panjang diresepkan, ajarkan pasien untuk;

- Minum obat bersama makanan atau kudapan untuk mengurangi iritasi lambung
- Hindari alkohol, yang meningkatkan keasaman lambung dan resiko ulserasi (serta
berbahaya juga bagi ginjal)
- Pantau glukosa kapiler secara lebih sering (jika menderita diabetes) karena steroid
meningkatkan gula darah
- Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara lebih sering (jika menderita hipertensi)
dan batasi natrium karena steroid meningkatkan volume sirkulasi
- Jangan pernah menghentikan konsumsi obat secar mendadak! Steroid harus
dikurangi dosisnya secar bertahap sebelum dihentikan untuk mencegah krisis
kelenjar adrenal (addosonian)

6
- Gunakan gelang waspada medis yang menyatakan penggunaan terapi steroid
jangka panjang
- Karena glomerulonefritis dapat memicu gagl ginjal, ajarkan pasien tentang tanda
dan gejala gagal ginjal (malaise, sakit kepal, anoreksia, mual, muntah, penambahan
berat badan, oliguria)
- Ajarkan pasien untuk menghindari zat yang bersifat nefrotoksik

Penatalaksanaan medis pielonefritis akut

- Untuk pasien rawat jalan, pemebrian paket antibiotik 2 minggu direkomendasikan,


biasanya, agens yang diresepkan sebagian merupakan obat yang sama yang
diresepkan untuk menangani infeksi saluran kemih
- Ibu hamil dapat dirawat di rumah sakit selama 2 sampai 3 hari untuk mendapatkan
terapi antibiotik parenteral. Antibiotik oral dapat diresepkan setelah pasien tidak
lagi demam dan menunjukkan perbaikan klinis
- Setelah regimen antibiotik pertama diberikan, pasien mungkin memerlukan terapi
antibiotik sampai 6 minggu jika terjadi relaps. Kultur urine lanjutan dilakukan 2
minggu stelah terapi antibiotik selesai untuk memastikan bahwa infeksi telah
teratasi.
- Hidrasi dengan cairan oral atau parenteral merupakan langkah esensial untuk semua
pasien dengan infeksi saluran kemih apabila fungsi ginjal masih adekuat.

Penatalaksanaan keperawatan pielonefritis akut

- Rencana asuhan untuk kondisi ini sama seperti rencana untuk infeksi saluran
kemih.

Penatalaksanaan medis pielonefritis kronis

Penggunaan terapi antimikroba profilaksis dalam jangka waktu yang lama bisa
membantu membatasi kekambuhan infeksi dan pembentukan jaringan parut pada
ginjal. Kerusakan fungsi ginjal mengganggu eksresi agens antimikroba sehingga
fungsi ginjal perlu dipantau dengan seksama, terutama jika medikasi berpotensi
toksik pada ginjal.

Penatalaksanaan keperawatan pielonefritis kronis

7
Rencana asuhan hampir sama dengan infeksi saluran kemih atas.
- Jika pasien dirawat dirumah sakit, anjurkan untuk mengonsumsi cairan (3-4 L/hari)
kecuali jika dikontraindikasikan
- Pantau dan catat asupan dan haluaran
- Kaji suhu tubuh setiap 4 jam dan berikan agens antiseptik dan antibiotik seperti
yang diresepkan
- Ajarkan tentang tindakan preventif dan cara pengenalan dini gejala
- Tekankan pentingnya menjalani terapi medikasi antimikroba dengan tepat seperti
yang diresepkan, dan perlunya memenuhi jadwal kunjungan lanjutan.

4. EVALUASI
a) Pasien tidak merasa nyeri waktu berkemih.
b) Mempertahankan hidrasi adekuat dengan kriteria: tanda-tanda vital stabil,
masukkan dan keluaran urine seimbang.
c) Peningkatan pemahaman klien dan keluarga mengenai kondisi dan pengobatan.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tubulus, dan jaringan
intertisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui
uretra dan naik ke ginjal. Meskipun ginjal menerima 20%-25% curah jantung, bakteri
jarang mencapai ginjal melalui darah.

Escherichia coli (bakteri yang dalam keadaan normal di temukan di usus


besar) merupakan penyebab dari 90% infeksi ginjal di rumah sakit dan penyebab dari 50%
infeksi ginjal rumah sakit. Infeksi ginjal biasanya berasal dari daerah kelamin yang naik ke
kandung kemih.

Pada saluran kemih yang sehat, naiknya infeksi ini biasanya bisa dicegah
oleh aliran air kemih yang akan membersihkan organisme dan oleh penutupan ureter di
tempat masuknya ke kandung kemih.

B. SARAN
Saran kami dalam makalah ini semoga para pembaca bisa lebih memahami
isi dari makalah ini dan dapat menerapkannya dalam melakukan asuhan keperawatan dan
membandingkan dengan referensi lainnya.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Hurst, Marlene. 2015. KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH VOL 1. Jakarta: EGC.

Brunner & Suddarth. 2013. KEPERAWATAN MEDIKAL-BEDAH. Jakarta: EGC.

11

Anda mungkin juga menyukai