Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
YOGYAKARTA
2020
A. Biografi Carl Rogers
Rogers lahir di Oak Park, Illinois, pada 8 – 1- 1902. Pada umur 12 tahun
keluarganya mengusahakan pertanian dan rogers menjadi tertarik kepada
pertanian secara ilmiah. Pertanian ini membawanya ke perguruan tinggi, dan
pada tahun-tahun pertama dia sangat gemar akan ilmu alam dan ilmu hayat.
Setelah menyelesaikan pelajaran di University of Wisconsin pada 1924 dia
langsung masuk Union Theological Seminary di New York City, dimana dia
mendapat pandangan yang liberal dan filsafat mengenai agama. Kemudian
pindah ke Teachers College of Columbia; disana dia terpengaruh oleh filsafat
John Dewey serta mengenal psikologi klinis dengan bimbingan L.
Hollingworth. Dia mendapat gelar M.A. pada 1928 dan doctor pada 1931 di
Columbia. Pengalaman praktisnya yang pertama-tama diperolehnya di
institute for Child Guidance. Lembaga tersebut orientasinya Freudian. Rogers
menemukan bahwa pemikiran Freudian yang spekulatif itu tidak cocok
dengan Pendidikan yang diterimanya dengan mementingkan statistic dan
pemikiran menurut aliran Thorndike.
Setelah mendapat doctor dalam psikologi Rogers menjadi anggota staff
daripada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi pemimpinnya.
Selama masa ini Rogers dipengaruhi oleh Otto Rank, seorang Psychoanalyst
yang memisahkan diri dari Freudian yang ortodok.
Pada tahun 1940 Rogers menerima tawaran untuk menjadi guru besar
psikologi di Ohio State University. Perpindahan dari pekerjaan klinis ke
suasana akademis ini dirasa oleh Rogers sendiri sangat tajam. Karena
rangsangan-rangsangannya dia merasa terpaksa harus membuat pandangan-
pandangannya dalam psikoterapi itu menjadi jelas. Dan ini dikerjakannya pada
1942 dalam buku : Counseling and Psychoterapy. Pada tahun 1945 Rogers
menjadi mahaguru psikologi di University of Chicago, yang dijabatnya hingga
kini. Tahun 1946 – 1957 menjadi presiden the American Psychological
Association.
B. Pandangan Orang Terhadap Rogers
Dalam dunia psikologi Rogers selalu dihubungkan dengan metode psikoterapi
yang dikemukakan dan dikembangkannya. Terapi yang dikemukakannya itu
dinamakan : nondirective therapy atau client centered therapy.
Nondirective therapy ini menjadi popular karena :
a) Secara historis lebih terikat kepada psikologi daripada kedokteran
b) Mudah dipelajari
c) Untuk mempergunakannya dibutuhkan sedikit atau tanpa pengetahuan
mengenai diagnosis dan dinamika kepribadian
d) Lamanya perawatan lebih singkat jika dibandingkan misalnya dengan
terapi secara psikoanalitis.
C. Penyelidikan-Penyelidikan serta Metode-Metode Penyelidikan Rogers
Rogers adalah pelopor didalam penyelidikan di bidang conseling dan
psikoterapi, dan memberikan banyak dorongan kearah penyelidikan mengenai
sifat-sifat dari proses yang terjadi selama perawatan klinis. Penyelidikan
mengenai psikoterapi sebenarnya sangat sukar, oleh karena sifat
individualnya, suasana psychotherapy itu, terapis terpaksa tunduk kepada
kesejahteraan pasien dan mengabaikan syarat-syarat research dengan
mengizinkan masuknya semua hal yang individual yang diperlukan oleh
pasien ke dalam ruang perawatan. Rogers mendapatkan bahwa pencatatan
secara elektris mengenai terapi itu dengan seizin pasien tidak akan
mengganggu jalannya perawatan. Pencatatan yang tepat mengenai jalannya
terapi ini memungkinkan Roger dan teman-temannya menyelidiki jalannya
perawatan secara objektif dan kuantitatif. Dalam kenyataannya perumusan
sistematis mengenai teori sel yang disusun Roger itu ditentukan oleh
penemuan-penemuan research. Semenjak perumusan teori self itu Roger
memperluas research yang meliputi pula macam-macam kesimpulan
kesimpulan dari teori kepribadiannya.
a. Penyelidikan Kuantitatif
Banyak gagasan-gagasan Roger tentang kepribadian disembuhkan
dengan cara kualitatif dari catatan-catatan mengenai pernyataan pasien
mengenai gambaran dirinya sendiri atau sel picture serta perubahan-
perubahannya selama terapi.