BAB I
PENDAHULUAN
Banyak sekali teori yang mengemukakan tentang kepribadian, akan tetapi dalam
pembahasannya, makalah ini hanya akan membahas mengenai teori kepribadian
Humanistic. Dalam pandangan Humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap
hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk
mengubah sikap dan perilaku mereka. Aliran Humanistik menyumbangkan arah
yang positif dan optimis bagi pengembangan potensi manusia, disebut sebagai yang
mengembalikan hakikat psikologi sebagai ilmu tentang manusia. Carl Roger
merupakan tokoh Teori Kepribadian Humanistik, Ia Lahir di Illinois (1902 – 1988) Ia
adalah salah seorang peletak dasar dari gerakan potensi manusia, yang
menekankan perkembangan pribadi melalui latihan sensitivitas, kelompok
pertemuan, dan latihan lainnya yang ditujukan untuk membantu orang agar memiliki
pribadi yang sehat.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui biografi Carl Ransom Rogers.
2. Mengetahui pengertian Person Centered Therapy (Rogers).
3. Mengetahui tujuan Person Centered Therapy.
4. Mengetahui fungsi dan peran Terapis.
5. Mengetahui pengalaman klien dalam Terapi.
6. Mengetahui konsep dasar Person Centered Therapy.
7. Mengetahui proses Terapeutik.
8. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan Person-Centered Therapy.
BAB II
PEMBAHASAN
Carl Ransom Rogers lahir di Oak Park, Illinois, pada 8 Januari 1902. Pada umur 12
tahun keluarganya mengusahakan pertanian dan Rogers menjadi tertarik kepada
pertanian secara ilmiah. Pertanian ini membawanya ke perguruan tinggi, dan pada
tahun-tahun pertama Rogers sangat gemar akan ilmu alam dan ilmu hayat. Setelah
menyelesaikan pelajaran di University of Wisconsin pada 1924 Rogers masuk Union
Theological College of Columbia, disana Rogers mendapat pandangan yang liberal
dan filsafat mengenai agama. Kemudian pindah ke Teachers College of Columbia,
disana Rogers terpengaruh oleh filsafat John Dewey serta mengenal psikologi klinis
dengan bimbingan L. Hollingworth. Rogers mendapat gelar M.A. pada 1928 dan
doctor pada 1931 di Columbia. Pengalaman praktisnya yang pertama-tama
diperolehnya di Institute for Child Guidance. Lembaga tersebut orientasinya
Freudian. Rogers menemukan bahwa pemikiran Freudian yang spekulatif itu tidak
cocok dengan pendidikan yang diterimanya yang mementingkan statistik dan
pemikiran menurut aliran Thorndike.
Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf pada Rochester
Guidance Center dan kemudian menjadi pemimpinnya. Selama masa ini Rogers
dipengaruhi oleh Otto Rank, seorang psychoanalyst yang memisahkan diri dari
Freudian yang ortodok.
Pada tahun 1940 Rogers menerima tawaran untuk menjadi guru besar psikologi di
Ohio State University. Perpindahan dari pekerjaan klinis ke suasana akademis ini
dirasa oleh Rogers sendiri sangat tajam. Karena rangsangannya Rogers merasa
terpaksa harus membuat pandangannya dalam psikoterapi itu menjadi jelas. Dan ini
dikerjakannya pada 1942 dalam buku Counseling and Psychotheraphy.
Pada tahun 1945 Rogers menjadi mahaguru psikologi di Universitas of Chicago,
yang dijabatnya hingga kini. Tahun 1946-1957 menjadi presiden the American
Psychological Association. Dan meninggal dunia tanggal 4 Februari 1987 karena
serangan jantung.
Meskipun teori yang dikemukan Rogers adalah salah satu dari teori holistik, namun
keunikan teori adalah sifat humanis yang terkandung didalamnya. Teori humanistik
Rogers pun menpunyai berbagai nama antara lain : teori yang berpusat pada pribadi
(person centered), non-directive, klien (client-centered), teori yang berpusat pada
murid (student-centered), teori yang berpusat pada kelompok (group centered), dan
person to person). Namun istilah person centered yang sering digunakan untuk teori
Rogers.
Rogers menyebut teorinya bersifat humanis dan menolak pesimisme suram dan
putus asa dalam psikoanalisis serta menentang teori behaviorisme yang
memandang manusia seperti robot. Teori humanisme Rogers lebih penuh harapan
dan optimis tentang manusia karena manusia mempunyai potensi-potensi yang
sehat untuk maju. Dasar teori ini sesuai dengan pengertian humanisme pada
umumnya, dimana humanisme adalah doktrin, sikap, dan cara hidup yang
menempatkan nilai-nilai manusia sebagai pusat dan menekankan pada kehormatan,
harga diri, dan kapasitas untuk merealisasikan diri untuk maksud tertentu.
Psikoterapi ini menekankan bahwa prinsip terapi ini tidak hanya diterapakan dalam
proses terapi, tetapi prinsip-prinsip terapi ini dapat diterapkan di berbagai setting
seperti dalam masyarakat. Dengan meningkatkan keterlibatan hubungan personal
dengan klien, terapis lebih aktif & terbuka, lebih memperhatikan pengaruh
lingkungan.
1. Menekankan pada dorongan dan kemampuan yang terdapat dalam diri individu
yang berkembang, untuk hidup sehat dan menyesuaikan diri.
2. Menekankan pada unsur atau aspek emosional dan tidak pada aspek intelektual.
3. Menekankan pada situasi yang langsung dihadapi individu, dan tidak pada masa
lampau.
4. Menekankan pada hubungan terapeutik sebagai pengalaman dalam
perkembangan individu yang bersangkutan.
Terapis perlu mengusahakan agar klien bisa memahami hal – hal yang ada di balik
topeng yang dikenakanya. Klien mengembangkan kepura – puraan dan bertopeng
sebagai pertahanan diri terhadap ancaman. Sandiwara yang dimainkan oleh klien
menghambatnya untuk tampil utuh dihadapan oranglain.
Rogers menguraikan ciri- ciri orang yang bergerak ke arah individu yang
teraktualkan sebagai berikut :