PENDAHULUAN
tulang tidak rutin dilakukan pada purpura nontrombositopenik hanya untuk kasus
yang meragukan. 1
sembuh spontan dalam waktu kurang dari 6 bulan. Tata laksana purpura
menimbulkan efek samping yang cukup serius. Perlu dilakukan suatu studi
prospektif acak yang meneliti manfaat secara klinis berbagai pengobatan purpura
yang rasional. 3
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
yang banyak ditemukan oleh dokter anak, dengan insiden penyakit simtomatik
2.2 Etiologi
biasanya menyertai infeksi virus atau imunisasi yang disebabkan oleh respon sistem
ditegakkan berdasarkan gambaran klinis adanya gejala dan atau tanda perdarahan,
2
disertai penurunan jumlah trombosit (trombositopenia). 3
dengan sendirinya dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan, namun sejak
seperempat abad yang lalu terdapat perbedaan pendapat di antara para ahli tentang
pasien, meskipun telah mendapatkan pengobatan tetap tidak membaik sampai lebih
kronis. 5
2.3 Epidemiologi
bulan Juli 2003 sampai Mei 2006. Anak yang turut dalam penelitian ini berusia 0-18
terjadi persisten lebih dari 6 bulan sejak awal gejala. Pasien mengalami remisi
Informasi yang diambil dari rekam medik meliputi nama, nomor rekam medik,
tanggal lahir, tanggal mulai gejala, tanggal masuk ke RSCM, jumlah trombosit saat
diagnosis, jumlah trombosit saat kontrol, usia saat awal gejala, prosedur diagnostik
terutama aspirasi sumsum tulang, terapi yang diberikan, respons terhadap terapi,
akhir. Pasien mengalami perdarahan serius apabila perdarahan yang terjadi cukup
pasien 104 dari 758 pasien baru yang datang berobat ke Divisi Hematologi-Onkologi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM sejak Juli 2003 sampai Mei 2006. Rekam
medik yang berhasil ditemukan 77 pasien, terdiri dari 66 pasien PTI baru dan 11 pasien
laksana lebih lanjut. Penelitian ini mengevaluasi lebih lanjut 66 pasien purpura
Rentang usia berkisar antara 1 bulan sampai 14,9 tahun, dengan rerata 4,78 tahun. Rerata
awitan penyakit pada usia 4,59 tahun dan puncaknya pada usia 2-5 tahun. 5
4
2.4 Faktor Resiko
1. Usia
2. Seks
Purpura nontrombositopenik sedikit lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada
anak perempuan.
3. Ras
4. Musim
2.5 Diagnosa
2.5.1 Anamnesa
tiba mengalami perdarahan pada kulit (petekie atau purpura) atau pada mukosa hidung
(epistaksis).10 Perlu juga dicari riwayat tentang penggunaan obat atau bahan lain
5
yang dapat menyebabkan trombositopenia. Riwayat keluarga umumnya tidak
didapatkan.11
suatu penyakit lain, jika ditemukan adanya pembesaran hati dan atau limpa, meskipun
ujung limpa sedikit teraba pada lebih kurang 10% anak dengan purpura
nontrombositopenik.10
secara metabolik, yang menjelaskan mengapa dengan jumlah trombosit yang sama,
Umumnya peme- riksaan ini dilakukan pada kasus-kasus yang meragukan, namun
tidak pada kasus-kasus dengan manifestasi klinis yang khas. Pemeriksaan sumsum
darah tepi
intravena. 6
7
dengan sekunder, atau anak yang akan sembuh dengan sendirinya dengan yang akan
lain.10 Bentuk sekunder kelainan ini didapatkan bersamaan dengan systemic lupus
2.6 Patofisiologi
ternyata lebih kompleks dari yang semula diduga. Kerusakan trombosit pada purpura
limpa dan organ retikuloendotelial lainnya. Megakariosit dalam sumsum tulang bisa
trombopoitin dalam plasma yang merupakan progenitor proliferasi dan maturasi dari
nontrombositopenik kronis.6
8
meningkat karena adanya antibodi yang dibentuk saat terjadi respon imun terhadap
infeksi bakteri/virus atau pada pemberian imunisasi, yang bereaksi silang dengan
respon imun terhadap infeksi, dapat berperan dalam terjadinya penekanan terhadap
gangguan dalam regulasi sistem imun seperti pada penyakit otoimun lainnya, yang
yang terlibat dalam regulasinya masih belum diketahui. Hal tersebut di atas
trombosit.10
2.7 Patogenesis
kompleks imun dan deposit IgA di dinding pembuluh darah dan mesangium renal. 10,11
9
Diketahui pula adanya aktivasi komplemen jalur alternatif yang berperan. Deposit
terjadi pada dinding saluran cerna menyebabkan edema dan perdarahan saluran cerna,
pembuluh darah yang terlibat, mengakibatkan terbentuknya purpura yang teraba.8 Hal
ini juga akan mengakibatkan ekstravasasi dari eritrosit yang bermanifestasi secara
Meskipun etiologi HSP masih belum jelas, terdapat bukti yang mendukung
yang paling penting pada HSP. Ini telah ditunjukkan dengan adanya peningkatan
level IgA serum dan kompleks imun yang mengandung IgA pada mayoritas pasien,
dan deposit IgA yang jelas terlihat pada dinding pembuluh darah organ yang terlibat.
Abnormalitas yang luas dari IgA telah dijelaskan, termasuk level IgA yang berubah,
level IgA kelas Ab seperti IgA RF, IgA ANCA, kompleks imun IgA, dan deposit IgA
pada biopsi ginjal dan kulit. IgA muncul dalam dua isotipe, IgA1 dan IgA2. Sebanyak
60% IgA dalam sekresi adalah IgA2 dan umumnya polymeric, sedangkan IgA serum
dominan IgA1 dan 90% monomeric. Pada penderita HSP, terdapat deposisi IgA1
ditemukan nekrosis pembuluh darah kecil dan trombus platelet. Lesi renal dari
crescent.8,11
1. Dermatitis Medikamentosa
2. Vaskulitis Alergi
2.9 Penatalaksanaan
2.9.1 Farmakologi
memberikan efek samping yang serius, sehingga penting bagi kita untuk mem-
nocere).8
11
Sebelum era IVIG, kortikosteroid per oral merupakan pengobatan utama
tentang efektifitas kortikosteroid peroral pada dosis standar (2 mg/kgbb/ hari) sebagai
perdarahan, dan gejala klinis, tidak didapatkan perbedaaan yang bermakna antara
kelompok prednison dan plasebo kecuali pada pengobatan hari ke-7. Penelitian
terbaru menunjukkan respon yang lebih cepat (secepat IVIG) dalam menaikkan
jumlah trombosit pada dosis prednison yang lebih tinggi (4 mg/kgbb/hr) jangka
pendek.7
2.9.2 Non-Farmakologi
perdarahan akibat trauma, menghindari obat yang dapat menekan produksi trombosit
atau merubah fungsinya, dan yang tidak kalah pentingnya adalah memberi
Sebagian besar kasus purpura nontrombositopenik pada anak tidak perlu dirawat
di rumah sakit, oleh karena dapat sembuh sempurna secara spontan dalam waktu
12
kurang dari 6 bulan. Pada beberapa kasus purpura nontrombositopenik pada anak
internal yang mengancam jiwa yang memerlukan tindakan atau pengobatan segera.
Transfusi trombosit jarang dilakukan dan biasanya tidak efektif, karena trombosit
2.9.3 Edukasi
2. Pasien atau keluarganya harus ikut serta mendukung pengobatan yang di berikan
dokter. Oleh karenanya menghindari obat yang dapat menekan produksi trombosit
3. Memberi pengertian pada pasien dan atau orang tua tentang penyakitnya.
2.10 Komplikasi
Komplikasi yang paling sering terjadi dari purpura nontrombositopenik adalah 10:
disebabkan oleh perdarahan intrakranial yang berakibat fatal berkisar pada 2,2%
untuk usia lebih dari 40 tahun dan sampai 47,8% untuk pasien purpura
14
BAB III
KESIMPULAN
laki dari pada anak perempuan (1,8:1). Rerata usia awitan purpura
nontrombositopenik 4,78 tahun; puncak kejadian pada usia 2-5 tahun. Perdarahan
yang terbanyak berupa petekie, diikuti dengan epistaksis, perdarahan mukosa mulut,
kortikosteroid, baik sebagai terapi tunggal atau kombinasi. Semua pasien berusia di
bawah 1 tahun mengalami remisi dan tidak ada yang menjadi kronik.
15
DAFTAR PUSTAKA
1.Cines DB, Blanchette VS. Immune thrombocytopenic purpura. N Engl J Med 2002;
346:995-1007.
al. A comparative study of 2540 infants and children with newly diagnosed idio-
in child- hood acute immune thrombocytopenic purpura. Lan- cet 94; 344:703-
7.
16
8. Blanchette V, Luke B, Andrew M, Sommerville-Nielsen S, Barnard D, de Veber
Dalam: Nathan DG, Orkin SH, penyunting. Nathan and Oski's Hematology of
1585-1630.
10. George JN, Woolf SH, Raskob GE, Wasser JS, Aledort LM, Ballem DJ, et
explicit method for the American Society of Hematology. Blood 1996; 88:3-40.
11. Lowe EJ, Buchanan GR. Idiopathic thrombocytopenic purpura diagnosed during
17