Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konseling merupakan aktivitas diskusi yang dilakukan oleh konselor dan
konseli guna membahas atau menyelesaikan suatu masalah yang dialami oleh konseli.
Dalam melakukan konseling, konselor dapat melakukan beberapa pendekatan, salah
satunya adalah client centerd therapy (CCT).
 R. Rogers adalah tokoh dari pendekatan client centered therapy.
Beliau mengembangkan terapi client centered sebagai reaksi terhadap apa yang
disebutkannya keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis. Pada
hakikatnya, pendekatan clien centered adalah cabang khusus dari terapi humanistik
yang menggaris bawahi tindakan mengalami klien berikutnya dunia subjektif
dan fenomelnya.
Manusia dalam pandangan Rogers adalah bersifat positif. Ia mempercayai
bahwa manusia memiliki dorongan untuk selalu bergerak ke depan, berjuang untuk
berfungsi, kooperatif, konstruksif dan memiliki kebaikan pada inti terdalam tanpa
perlu mengandalkan dorongan-dorongan agresif. Filosofi tentang manusia ini
berimplikasi dalam praktek terapi cllient centered dimana terapis meletakkan
tanggung jawab proses terapi pada client, bukan terapis yang memiliki otoritas. Client
diposisikan untuk memiliki kesanggupan-kesanggupan dalam membuat keputusan

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Clien Centred?
2. Siapa Toko-tokoh Clien Centred?
3. Apa Hakikat Manusia dalam pendekatan Clien Centred?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Clien Centred
2. Untuk mengetahui Toko-tokoh Clien Centred
3. Untuk mengetahui Hakikat Manusia dalam pendekatan Clien Centred

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Clien Centered


Pendekatan konseling Client Centered sering di sebut pendekatan konseling
Non-directive. Pendekatan konseling client centered adalah suatu metode perawatan
psikis yang di lakukan dengan cara berdialog antar konselor dengan klien, agar
tercapai gambaran yang serasi antara ideal self (diri klien yang ideal dengan actual
self (diri klien susuai dengan kenyataan yang sebenarnya (Willis, 2010).
Menurut Rogers yang dikutip oleh Gerald Corey menyebutkan bahwa, terapi
client centred merupakan teknik konseling dimana yang paling berperan adalah klien
sendiri, klien dibiarkan untuk menemukan solusi mereka sendiri terhadap masalah
yang tengah mereka hadapi. Hal ini memberi pengertian bahwa klien di pandang
sebagai partner dan konselor hanya sebagai pendorong dan pencipta situasiyang
memungkinkan klien untuk bisa berkembang sendiri. 1
Sedangkan menurut Prayitno dan Erman Anti, terapi client centred adalah
klien diberi kesempatan mengemukakan persoalan, perasaan dan pikiran-pikirannya
secara bebas. Pendekatan ini juga mengatakan bahwa seseorang yang mempunyai
masalah pada dasarnya tetap memiliki potensi dan mampu mengatasi masalahnya
sendiri.2
Pendekatan terapi client centred menekankanpada kecakapan klien untuk
menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. 3
Jadi Person Centred Therapy atau terapi Client Centred adalah terapi yang
berpusat pada diri klien, yang mana seorang konselor hanya memberikan terapi serta
mengawasi klien pada saat mendapatkan pemberian terapi tersebut agar klien dapat
berkembang atau keluar dari masalah yang di hadapinya.

1
Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling Psikoterapi, (Bandung : Refika Aditama, 2009), hlm. 91
2
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling, (Jakarta : PT Asdi Mahasatya, 2004), hlm. 300
3
Pihasniwati, Psikologi Konseling, (Yogyakarta : Teras, 2008), hlm. 119

2
B. Tokoh-tokoh Clien Centred
Ransom Rogers adalah tokoh dari pendekatan client centerd therapy. beliau
lahir padatanggal 8 januari 1902 di Oak Park Illinios, Chicago, dan meninggal dunia
pada tanggal 4februari 1987 karena serangan jantung.
Rogers menerima banyak penghargaan semasa kehidupan profesionalnya yang
cukup lama. Dia menjadi presiden pertamaAmerican Association For applied
Psychology dan memebantu organisasi ini kembali menyatu dengan American
Psychology Association (APA).4
Rogers adalah seorang empirisme yang mendasarkan teori-teorinya pada data
mentah, beliau percaya pentingnya pengamatan subyektif.Rogers adalah tokoh utama
dari pendekatan client centered therapy.
Menurut beliau, pemecahan masalah berpusat pada konseli atau klien, klien
dibiarkan untuk menemukan solusi mereka sendiri terhadap masalah yang tengah
mereka hadapi. Hal ini memberikan pengertian bahwa klien dipandang sebagai
partner dan konselor hanya sebagai pendorong dan pencipta situasi yang
memungkinkan klien untuk bisa berkembang sendiri.Konseling pada dasarnya proses
membantu individu. Berarti individu itu sendirilah yang harus menyelesaikannya
(bukan konseling).
Carl R. Rogers mengembangkan terapi cliet centered sebagai reaksi terhadap
apa yang disebutkannya keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis.

C. Hakikat Manusia
Pandangan client-centered tentang sifat manusia menolak konsep tentang
kecenderungan-kecenderungan negative dasar. Sementara beberapa pendekatan
beranggapan bahwa menusia menurut kodratnya adalah irasional dan
berkecenderungan merusak terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain
kecuali jika menjalani sosialisasi, Rogers menunjukkan kepercayaan yang mendalam
pada manusia. Ia memandang manusia sebagai tersosialisasi dan bergerak kemuka,
sebagai berjuang untuk berfungsi penuh, serta sebagai memiliki kebaikan yang positif
pada intinya yang terdalam. Pendek kata, manusia dipercayai dan karena pada

4
Jess Feist dan Gregory J. Feist, Theories of personaliyt, 2008, hlm. 271-273

3
dasarnya koorperatif dan konstruktif, tidak perlu diadakan pengendalian terhadap
dorongan-dorongan agresifnya.
Pandangan tentang manusia yang positif ini memiliki implikasi-implikasi yang
berarti bagi praktek terapi client-centered. Berkat pandangan filosofis bahwa individu
memiliki kesanggupan yang inheren untuk menjauhi maladjustment menuju keadaan
psikologi yang sehat, terapis meletakkan tanggung jawab utamanya bagi proses terapi
pada klien.
Model client-centered menolak konsep yang memandang terapis sebagai
otoritas yang mengetahui yang terbaik dan yang memandang klien sebagai manusia
pasif yang hanya mengikuti perintah-perintah terapis. Oleh karena itu, terapi client-
centered berakar pada kesanggupan klien untuk sadar dan memebuat putusan-
putusan.5
hakikat manusia dalam pendekan clien centred menurut roger adalah:
a) Hakikat manusia pada dasarnya baik dan penuh dengan kepositifan.
b) Manusia mempunyai kemampuan untuk membimbing, mengatur dan
mengontrol dirinya sendiri.
c) Setiap individu pada dirinya terkandung motor penggerak yang ciri-cirinya :
a) Terbuka terhadap pengalaman sendiri.
b) Hidup dengan menempuh jalan dan dalam alam berdasarkan
kenyataan.
c) Percaya pada diri sendiri, walaupun individu sedang bermasalah
mengalami gangguan psikis tertentu, dia tetap memiliki daya
penggerak alamiah yang terus-menerus mendorong hidupnya yaitu
kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri (self actualization).
d) Setiap individu mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dan menyesuaikan
diri, serta mempunyai dorongan yang kuat ke arah kedewasaan dan
kemerdekaan. Kemampuan itu akan terwujud bila konselor dapat menciptakan
suasana psikologis yang mempunyai sifat-sifat :
a) Menerima (acceptance) terhadap klien sebagai pribadi yang berharga.

5
Gerald Corey, Konseling dan psikoterapi, 1988, hlm. 90-91

4
b) Konselor secara terus-menerus berusaha untuk mengerti perasaan-perasaan
klien dan menerimanya seperti yang dirasakan klien tanpa ada usaha untuk
mendiagnosis atau mengubah perasaan tersebut.
c) Usaha terus-menerus untuk menunjukkan empati, artinya konselor bisa
mengerti, menghayati dan merasakan sebagian yang dialami klien.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Client Centred adalah terapi yang berpusat pada diri klien, yang mana seorang
konselor hanya memberikan terapi serta mengawasi klien pada saat mendapatkan
pemberian terapi tersebut agar klien dapat berkembang atau keluar dari masalah yang
di hadapinya. Ransom Rogers adalah tokoh dari pendekatan client centerd therapy.
beliau lahir padatanggal 8 januari 1902 di Oak Park Illinios, Chicago, dan meninggal
dunia pada tanggal 4februari 1987 karena serangan jantung. Sedangkan
Pandangan client-centered tentang sifat manusia menolak konsep tentang
kecenderungan-kecenderungan negative dasar.
B. Saran
Demikianlah isi dari makalah kami, yang menurut kami  telah kami susun secara
sistematis agar pembaca mudah untuk memahaminya.
Kami akui makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA
Gerald Corey, Konseling dan psikoterapi, 1988, hlm. 90-91

Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling Psikoterapi, (Bandung : Refika Aditama, 2009),
hlm. 91
https://www.scribd.com/documen/434453817/clien-centered-X-Makalah
Jess Feist dan Gregory J. Feist, Theories of personaliyt, 2008, hlm. 271-273

Pihasniwati, Psikologi Konseling, (Yogyakarta : Teras, 2008), hlm. 119


Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling, (Jakarta : PT AsdiMahasatya,
2004), hlm. 300

Anda mungkin juga menyukai