Anda di halaman 1dari 2

A.

Ajaran aswaja
Pada penjelasan aswaja disini aswaja adalah tradisi jam’iyah yang bergantung kepada
pola pemecahannya di antaranya: maudu’iyah dan waqi’iyah namun ketika rumus hukum
dan ajarannya di kaitkan pada kepentingan terapan maka pendekatan masalahnya melalui
thabliq al-sya’riyah
Dalam sumber hukum pembelajaran disini terdapat beberapa pemahaman tentang
ahlusunnah wal Jamaah.
Madzhab qauli
Madzhab manhaji
Pengembangan asas ijtihad manhaji

B.Aqidah aswaja
Adalah sebuah persoalan tentang Tuhan dan manusia terutama terkait perbuatan
manusia dan kekuasaan Tuhan, demikian juga tentang sifat Tuhan dll, dari persoalan
tersebut terjadi pertentangan yang melahirkan kelompok moderat yaitu:
Konsep aqidah asy’ariyah
Yaitu merupakan jalan tengah di antara kelompok jabariyah dan qadariyah yang di
kembangkan oleh mu’tazilah dalam membicarakan perbuatan manusia.
Konsep aqidah ma’turidiyah
Dalam hal ini Ma’turidiyah mempunyai kesamaan dengan asy’ariyah yang membedakan
hanya asy’ariyah mengikuti mazhab Syafi’i dan mazhab Maliki sedangkan ma’turidiyah
mazhab Hanafi, dan yang membedakannya lagi tentang posisi akal terhadap wahyu.

C.Syariah aswaja
Yaitu suatu ajaran yang tergantung dalam al-quran dan hadist yang sudah di sebar luaskan
oleh para sahabat dan ke empat Khulafaur Rasyidin, namun banyak persoalan yang di
hadapi umat islam sehingga upaya berijtihat harus di lakukan.
Pola pemahaman ajaran Islam melalui ijtihat para mujtahid, lazim di sebut mazhab”jalan
fikiran tau jalan pemahaman “ dimana dengan sistem ber mazhab ini ajaran Islam dapat
terus di kembangkan baik untuk yang awam atau yang alim sekalipun.
D.Tasawuf.
Secara etimologis, ilmu Tasawuf banyak diartikan oleh para ahli, sebagian menyatakan
bahwa kata tasawuf berasal dari kata shuffah yang berarti serambi masjid nabawi yang
didiami oleh sebagian sahabat anshar, ada pula yang mengatakan berasal dari kata shaf
yang berarti barisan, shafa yang berarti bersih atau jernih dan shufanah yakni nama kayu
yang bertahan di padang pasir.Adapun tentang definisi tasawuf menurut istilahi telah
banyak dikemukakan oleh sejumlah tokoh sufi, diantaranya adalah sebagai berikut:
Imam ghozali dalam kitab Ihya’ ulumuddin, Tasawuf adalah ilmu yang membahas cara-cara
seseorang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ibnu Kaldum dalam buku Munajat Sufi, Tasawuf adalah sebagian ilmu dari ajaran islam yang
bertujuan agar seseorang tekun beribadah dan memutuska n hubungan selain Allah hanya
menghadap Allah semata, menolak hiasan- hiasan duniawi, serta membenci sesuatu yang
memperda ya manusia dan menyendiri menuju jalan Allah dalam Kholwat untuk beribadah.
Bisyri bin Haris mengatakan bahwa Tasawuf adalah orang yang suci hatinya menghadap
Allah SWT.
Sahl at-Tustari : orang yang bersih dari kekeruhan, penuh dengan renungan, putus
hubungan dengan manusia dalam menghadap Allah, baginya tiada beda antara harga emas
dan pasir.
Al-Junaid al-Baghdadi (Wafat 298 H): membersihkan hati dari sifat yang menyamai binatang,
menekan sifat basyariah (kemanusiaan), menjauhi hawa nafsu, berpegang pada ilmu
kebenaran dan mengikuti syari’at Rasulullah Saw.
Abu Qasim Abdul Karim al-Qusyairi: menjabarkan ajaran-ajaram Al-Qur’an dan Sunnah,
berjuang mengendalikan nafsu, menjauhi perbuatan bid’ah, mengendalikan syahwat dan
menghindari sifat meringankan terhadap ibadah.
Abu Yazid al-Bustami: melepaskan diri dari perbuatan tercela, menghiasi diri dengan akhlak
yang terpuji dan mendekatkan diri kepada Allah.
Ma’ruf al-Karkhi (Wafat 200 H): mengambil hakikat dan Tamak dari apa yang ada dalam
genggaman tangan makhluk.

Anda mungkin juga menyukai