Anda di halaman 1dari 2

Nama : Syarif Hidayatullah

Npm : 1931030182
Kelas : IAT 6 B
Tasawuf dan Mau’tazillah
1. Tasawuf
a. Pengertian Tasawuf
Istilah tasawuf tidak ada pada masa kepemerintahan Nabi dan pada masa kepemrintahan
sahabat yang 4, dan istilah tasawuf baru muncul pada masa Abu Hasyim al-Kufi pada abad ke-3
hijriyah dengan meletakan kata al-sufi dibelakang Namanya.

Abu Bakr al-Katani mengatakan makna dari Tasawuf adalah “budi pekerti”. Beliau
mengatakan barang siapa yang memberikan bekal budi pekerti atasmu, berarti ia memberikan
bekal bagimu atas dirimu dalam Tasawuf. Muhammad Amin Kurdi mendefinisikan tasawuf
dengan “suatu yang denganuya diketahui ihwal kebaikan dan keburukan jiwa, cara
membersihkanya dari hal yang tercela , dan mengisi nya dengan hal-hal yang terpuji, cara
menjalankan suluk (memperbaiki akhlak) dan perjalanan menuju keridhaan Allah dan
meninggalkan larangan-Nya”.

b. Sejarah singkat timbulnya ajaran Taswuf

Asal usul mengenai penggunaan kata tasawuf para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini.
Terdapat paling tidak ada lima pendapat tentang asal kata Tasawuf : pertama kata Tasawuf di
nisbatkan kepada kata al-shuffah, yaitu nama yang diberikan kepada kaum fakir miskin
dikalangan orang Islam pada masa awal Islam, mereka adalah orang yang tinggal digubuk dan
tidak memiliki rumah, mereka meninggali gubuk yang Rasul bangun di dekat masjid Madinah.

Al-shuffah adalah komunitas yang berkegiatan hanya beribadah dan mereka meninggalkan
kehidupan dunia mereka dan memilih pola hidup zuhud. Mereka tinggal dimasjid Nabi dan tidur
diatas bangku batu dengan alas pelana, mereka miskin namun mulia. Para sahabat yang hidup
sebagai al-shuffah diantaranya adalah Abu Hurairah, Abu Dzar Al-Ghifari, dan Abu Darda’.

Pendapat kedua ada yang mengatakan Tasawuf berasal dari kata shuf , yang berarti bulu
domba. Berasal dari kata shuf karena orang-orang ahli ibadah dan zuhud pada zaman dahulu
hanya berpakain dari bulu domba. Ketika ingin mendekatkan diri kepada Allah mereka akan
meninggalkan pakaian mewah mereka dan menggantinya dengan kain wol yang kasar yang di
tenun dengan sederhana. Tujuan dengan berpakaian ini adalah agar tidak timbul riya’, ujub dan
sombong.

Ketiga, tasawuf berasal dari kata shofi , yang berarti orang suci atau orang yang mensucikan
dirinya dari hal-hal keduniawian. Mereka adalah orang-orang menjaga diri mereka dari
perbuatan maksiat dan dosa. Mereka melakukan ibadah untuk mensucikan hati dan pembersihan
jiwa dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.

Pendapat keempat mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata shaf, yaitu menggambarkan
orang yang selalu beribadah dalam barisan terdepan dalam beribadah kepada Allah dan terdepan
dalam melaksanakan kebajikan. Sementara pendapat yang lain mengatakan bahwa tasawuf
bukan berasal dari bahasa Arab melainkan bahasa Yunani, yaitu sophia, yang artinya hikmah
atau filsafat. Menisbahkan dengan kata sophia karena jalan yang ditempuh oleh para ahli ibadah
memiliki kesamaan dengan cara yang ditempuh oleh para filosof.

c. Sikap tasawuf terhadap al-Qur’an

Sumber ajaran Tasawuf adalah al-Qur’an karena didalam a-Qur’an terdapat ayat-ayat yang
berbicara tentang inti ajaran tasawuf, yakni ajaran tentang khauf, raja’, zuhud, tawakal, sukur,
sabar, ridha, fana, cinta, rindu, ikhlas, ketenangan dan sebagainya telah dijelaskan didalam al-
Qur’an secara jelas. Oleh karena itu sikap para tasawuf tentu sangat dekat dengan al-Qur’an
sebagaimana al-Qur’an adalah kitab panduan bagi umat manusia.
d. Faktor penyebab penyimpangan penafsiran tasawuf
Terjadinya banyak faktor penyimpangan atau penyimpangan dalam penafsiran disebabkan
dengan, padangan para mufasir yang terlalu subjektif sehingga seolah al-Qur’an mengikuti
pendapat mufasir, bukan sebaliknya mufasir yang mengikuti al-Qur’an.
e. Metodologi penafsiran tasawuf
f. Contoh-contoh penafsiran tasawuf yang menyimpang
g. Bantahan terhadap penafsiran sufi yang menyimpang
h. Dampak adanya penafsiran tasawuf dalam tafsir

Anda mungkin juga menyukai