Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

1. KATA PENGANTAR
“Bangsa yang maju adalah bangsa yang tidak melupakan
sejarahnya”,demikian lah kutipan kata – kata Soekarno. Di zaman sekarang sangat
banyak orang yang apabila ditanyakan “Bagaimana sejarahnya?”,mereka hanya
menggelengkan kepala sambil tersenyum malu karena tidak mengetahuinya
bagaimana sejarahnya. Sejarah itu sangat penting, karena dengan sejarah kita bisa
menilai dan merencanakan bagai mana pandangan dan hal yang harus dilakukan
kedepan.
Sejarah memang tidak selalu baik, namun tak jarang sejarah yang telah
kita lewati adalah sejarah kelam. Sejarah yang baik kita gunakan untuk titik acu
agar kita menjadi lebih baik lagi, agar kita lebih semangat untuk menggapai yang
lebih baik lagi. Sedangkan sejarah yang kelam bukan berarti kita lupakan begitu
saja. Namun dengan adanya sejarah yang kelam kita dapat berpandangan “Apa
yang harus kita lakukan agar kita tidak kembali dalam kelamnya sejarah kita”.
Atas dasar itulah, kami merasa terpacu dan tergugah untuk menuliskan
sejarah terciptanya bahasa Indonesia serta perkembangannya dengan harapan
semoga sejarah dari bahasa Indonesia tidak terlupakan dan selalu terjaga serta
berkembang untuk menjadi lebih baik.

2. RUMUSAN MASALAH
1.1. Bagaimanakah sejarah terciptanya bahasa Indonesia?
1.2. Bagaimanakah perkembangan bahasa Indonesia?
1.3. Bagaimanakah perkembangan ejaan bahasa Indonesia?

3. TUJUAN
1.1. Mengetahui sejarah terciptanya bahasa Indonesia
1.2. Mengetahui perkembangan bahasa Indonesia
1.3. Mengetahui perkembangan ejaan bahasa Indonesia.
2

BAB II
PEMBAHASAN

1. SEJARAH BAHASA INDONESIA

Sejarah Bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan bahasa Melayu.


Sejak dulu, bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa
perantara atau pergaulan. Sehingga dasar bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu. dasar yang digunakan olehnya adalah bahasa Melayu Riau yang
tentunya diambil dari kepulauan Riau sejak abad ke 19.

Awal mulanya adalah ketika kerajaan Sriwijaya maju ke wilayah Asia


Tenggara menggunakan bahasa Melayu Kuno sebagai bahasa perantara
dengan kerajaan lain. Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti di Kedukan
Bukit di Palembang berangka tahun 683 M. Kemudian kota kapur di Bangka
Barat berangka tahun 686 M dan Karang Brahi di Jambi berangka tahun 688
M. Fungsi Bahasa Melayu

Pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu yang menjadi


dasar bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi sebagai:

1.1. Bahasa Kebudayaan

Pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa


kebudayaan. dimana bahasa ini digunakan pada bahasa buku pelajaran
agama Budha.

1.2. Bahasa Perhubungan

Selain bahasa kebudayaan, bahasa Melayu juga digunakan sebagai bahasa


perhubungan. Dimana digunakan oleh antar suku di Nusantara.
Perkembangan bahasa Melayu sangatlah cepat. Hal ini terlihat jelas dari
peninggalan kerajaan Islam dalam bentuk batu tertulis maupun hasil
susastra. Kemudian bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara
3

sejalan dengan menyebarkan agama Islam di Nusantara. Bahasa Melayu


yang sederhana menjadikan bahasa ini mudah diterima oleh semua suku.

1.3. Bahasa Perdagangan

Selain digunakan untuk antar suku, bahasa Melayu juga digunakan untuk
bahasa perdagangan baik dari dalam maupun luar negeri. Perkembangan
bahasa Melayu yang pesat ke antar pulau, antar suku, antar bangsa
membuat bahasa ini juga berkembang di wilayah antar pedagang. Apalagi
bahasa Melayu tidak mengenal tingkatan tutur.

1.4. Bahasa Resmi Kerajaan

Kerajaan-kerajaan Indonesia menggunakan bahasa Melayu sebagai


bahasa dalam kesehariannya. Dan digunakan untuk bahasa antar kerajaan
di Nusantara.

2. FAKTOR PENGANGKATAN BAHASA MELAYU MENJADI


BAHASA INDONESIA

Perkembangan bahasa Melayu semakin pesat, hingga bahasa ini


dijadikan sebagai bahasa Indonesia. terdapat empat faktor yang menyebabkan
bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :

1.1. Dari dulu bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di


Indonesia
1.2. Bahasa Melayu memiliki sistem yang sederhana sehingga mudah
dipahami dan dipelajari
1.3. Suku-suku di Indonesia mengakui dan menerima Bahasa Melayu sebagai
dasar bahasa Indonesia karena Bahasa Melayu memiliki kemampuan
sebagai bahasa kebudayaan.

3. PERESMIAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia diresmikan setelah proses proklamasi dari


kemerdekaan republik Indonesia. Dalam hal ini satu hari setelahnya, hal ini
4

juga dilakukan secara bersamaan dengan dimulainya konstitusi. sedangkan di


kawasan Timor Leste bahasa Indonesia sendiri dikenal sebagai bahasa kerja.

Penamaan “Bahasa Indonesia" itu sendiri bermula sejak adanya


Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober tahun 1928. Hal ini
berkaitan dengan menghindari kesan dari imperialism bahasa apabila
masyarakat Indonesia masih saja menggunakan bahasa Melayu sebagai nama
yang dimilikinya. Karena itulah, dalam proses tersebut terjadi beberapa
perbedaan yang ditimbulkan pada keberadaan dari bahasa Indonesia saat ini
dengan jenis bahasa melayu yang digunakan di kawasan Riau atau
Semenanjung Malaya. Hingga saat ini Bahasa Indonesia sendiri dikenal
sebagai kata-kata yang hidup dan tentunya banyak menghasilkan beragam
kata baru, baik itu berkaitan dengan proses penciptaan atau bahkan melalui
sistem penyerapan dari bahasa asing serta bahasa daerah yang ada di
sekitarnya.

Bahasa Indonesia itu sendiri dituturkan serta dipahami oleh masyarakat


Indonesia. Meskipun tidak termasuk dalam bahasa ibu namun bahasa
indonesia menjadi bahasa yang memiliki jumlah penutur terbanyak. Bahkan
sebagian besar dari warga negara Indonesia sendiri menggunakan bahasa
tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Sementara itu, penutur bahasa
Indonesia sering kali menggunakan versi kolokial atau bahasa sehari-hari yang
digunakannya. Hal ini seperti terlihat pada proses mencampuradukkan antara
dialek melayu dengan bahasa ibu yang dimilikinya.

Lebih dari itu, bahasa Indonesia juga dikenal sebagai bahasa dengan
tingkat penggunaan yang luas. Hal ini terbukti dengan banyaknya bahasa
tersebut yang digunakan di berbagai media, atau bahkan lingkungan
pendidikan, seperti halnya sekolah hingga perguruan tinggi.

Dalam bahasa Indonesia tata bahasa serta fonologi yang dimilikinya


relatif lebih mudah untuk dipahami, karena itulah dalam pemahaman aturan
dasarnya pun lebih gampang untuk diikuti dan digunakan dalam aktivitas
komunikasi.
5

Berkaitan dengan keberadaan bahasa melayu yang menjadi dasar dari munculnya
bahasa Indonesia, pada dasarnya terdapat 4 faktor yang menjadikan bahasa
tersebut kemudian diangkat sebagai bahas Indonesia, diantaranya:

1.1. Bahasa melayu dikenal sebagai lingua franca untuk bangsa Indonesia,
termasuk dalam bahasa perdagangan serta bahasa dalam sistem
perhubungan
1.2. Sistem dalam bahasa melayu itu sendiri terbilang sederhana, karena itulah
sangat mudah bagi masyarakat Indonesia untuk mengerti dan
mempelajarinya. Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahasa melayu
yang tidak menggunakan tingkatan dalam bahasa yang dimilikinya.
1.3. Beragam suku atau etnis besar yang ada di Indonesia seperti halnya suku
jawa, suku sunda, dan juga beragam suku lainnya juga dapat dengan
mudah dan secara sukarela menerima bahasa melayu tersebut sebagai
bahasa Indonesia yang kemudian digunakan sebagai satu jenis bahasa
nasional.
1.4. Bahasa melayu dinilai memiliki kesanggupan yang dapat digunakan
sebagai bahasa budaya. Dalam hal ini bahasa tersebut memiliki arti yang
lebih luas.

4. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Perkembangan bahasa Indonesia terus berjalan termasuk pada masa


reformasi. Hal ini ditandai dengan munculnya bahasa pers atau bahkan bahasa
media massa yang dapat terlihat melalui :

1.1. Bentuk dari jumlah kata singkatan yang meningkat dan terus bertambah

1.2. Penggunaan dari istilah atau bahasa asing yang juga terdapat dalam surat
kabar dengan jumlah yang semakin banyak.

Dalam hal ini jelas pers memiliki jasa yang luar biasa pada proses
perkembangan bahasa Indonesia. Pasalnya melalui media tersebut lah
6

masyarakat mulai diperkenalkan dengan beragam istilah, kemudian ungkapan,


penggunaan kata-kata baru seperti halnya rekonsiliasi, hujat, konspirasi, kroni,
provokator, arogan, proaktif, KKN dan juga beragam istilah serta kata-kata
lainnya yang sebelum itu tidak atau bahkan jarang digunakan.

Sementara itu, dalam perkembangan tersebut juga terlihat bagaimana


kedudukan dari bahasa Indonesia itu sendiri yang mana pada awalnya dikenal
sebagai bahasa nasional serta bahasa pemersatu.

Dengan demikian, berdasarkan kedudukannya tersebut jelas bahwa


bahasa Indonesia tersebut memiliki fungsi yang cukup beragam, dimulai dari :

1.1. Sebagai lambang identitas atau pun jati diri bangsa

1.2. Sebagai lambang kebanggaan dari bangsa Indonesia

1.3. Sebagai alat pemersatu yang tentunya digunakan di berbagai kalangan


dari masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang dari etnis serta
sosial budaya yang berbeda, termasuk bermacam bahasa daerah yang
turut berbeda pula.

1.4. Sebagai alat komunikasi atau penghubung yang dapat menyatukan antar
daerah serta antar budaya yang ada di Indonesia.

Selain itu, dikenal sebagai bahasa resmi tentunya bahasa Indonesia pun
memiliki dasar yuridis konstitusional, yang berada pada bab XV pasal 36 dari
UUD 1945. Memiliki kedudukan sebagai bahasa resmi, tentunya bahasa
Indonesia tersebut pun dalam perkembangannya memiliki fungsi yang leibh
beragam seperti halnya :

1.1. Sebagai bahasa resmi dari suatu negara

1.2. Sebagai bahasa pengantar resmi yang tentunya wajib untuk digunakan
dalam setiap lembaga pendidikan yang ada di Indonesia.
7

1.3. Sebagai bahasa resmi dalam hubungan tingkat nasional. Hal ini berkaitan
dengan kegunaannya yang penting dalam proses pelaksanaan perencanaan
dari pembangunan serta proses pemerintahan.

1.4. Sebagai bahasa resmi yang tentunya digunakan dalam pemanfaatan dari
ilmu serta teknologi dan juga pengembangan kebudayaan.

Selain melihat perkembangan bahasa Indonesia dari segi fungsi dan


kedudukannya, berdasarkan sejarah perkembangan bahasa ini dimulai sejak
masa kolonial Belanda yang mulai membangun penerbit buku bacaan yang
dikenal dengan nama Commissie voor de Volkslectuur atau disebut pula
sebagai Taman Bacaan Rakyat yang kemudian diubah menjadi Balai Pustaka
pada tahun 1917. Badan penerbitan tersebut juga mulai menerbitkan beragam
jenis novel seperti halnya Siti Nurbaya dan lainnya yang disebarkan dalam
bahasa Melayu.

Setelah itu perkembangan pun dilanjut pada tahun 1927 yang


dilakukan oleh Jahja Datoek Kajo yang mulai menggunakan bahasa Indonesia
dalam pidato pertamanya. Sedangkan pada tanggal 28 Oktober 1928,
Muhammad Yamin melakukan peresmian untuk menjadikan bahasa Melayu
sebagai bahasa persatuan dari bangsa Indonesia.

Kemudian tahun 1933 mulai berdiri para sastrawan muda seperti


halnya pujangga baru yang tentunya dipimpin oleh Takdir Alisyahbana, yang
kemudian menyusun tata bahasa baru dari bahasa Indonesia pada tahun 1936,
dan pada tanggal 25 hingga 28 Juni 1938 mulai diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia yang mana penggunaannya berlanjut hingga saat ini.
8

5. PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA

Sejarah bahasa Indonesia tidak berhenti begitu saja, karena


perkembangannya di Nusantara semakin pesat. Apalagi dengan sifat
terbukanya membuat bahasa Indonesia menyerap kata-kata dari bahasa lain,
baik bahasa daerah maupun asing. Bahasa Indonesia mengalami
penyempurnaan dalam ejaannya. Berikut ini tahapan perkembangan ejaan
bahasa Indonesia :

1.1. Ejaan Van Ophuijen (1901)

Pada masa Belanda menjajah Indonesia, bahasa yang digunakan sebagai


bahasa pengantar ialah bahasa Melayu. Dan untuk memudahkan orang-
orang Belanda dalam berkomunikasi kemudian dibuat pembakuan ejaan
oleh Belanda yaitu Prof. Charles van Ophuijen. Dalam pembakuan ejaan
ini Charles dibantu oleh Engku Nawawi atau Sutan Makmur dan Moh
Taib Sultan Ibrahim.

Ejaan yang digunakan untuk menulis Melayu ini menggunakan huruf latin
yang dimengerti oleh orang Belanda. Bahkan tuturan bahasanya juga
mirip dengan tuturan bahasa Belanda. Antara lain huruf j (jang) menjadi y
(yang), huruf oe (doeloe) menjadi u (dulu) dan tanda koma ain seperti
ma’mur menjadi makmur.

1.2. Ejaan Republik / Ejaan Soewandi (19 Maret 1947)

Ejaan ini diresmikan oleh Soewandi yang merupakan seorang Menteri


Pendidikan Republik Indonesia. Tujuan dibuatnya Ejaan Republik ini
ialah untuk menggantikan serta menyempurnakan ejaan sebelumnya.

Perubahan yang terdapat pada ejaan republik terdapat pada huruf oe


menjadi u (doeloe=dulu), koma ain menjadi k (pa’=pak). Kemudian kata
ulang boleh disingkat dengan angka 2 (rumah-rumah = rumah2) dan kata
depan ‘di’ ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.
9

1.3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan / EYD (1972)

Seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia juga turut berkembang.


Pada tahun 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan EYD atau
ejaan yang disempurnakan. Putusan presiden No. 57 Tahun 1972 ini
merupakan penyederhanaan dan juga penyempurnaan ejaan.

Yang diatur dalam EYD ini antara lain penulisan huruf kapital dan huruf
miring, kata, tanda baca, singkatan dan akronim. Kemudian penulisan
angka dan lambang bilangan serta penulisan unsur serapan.

1.4. Ejaan Bahasa Indonesia / EBI (2015)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.


50 Tahun 2015 menunjukkan peresmian ejaan bahasa Indonesia. Dimana
didalamnya terkandung pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.

Yang terdapat pada penyempurnaan EBI antara lain pada penambahan


huruf vokal diftong, penggunaan huruf kapital pada julukan. Selain itu
penggunaan huruf tebal pada penulisan lema dan sublema dalam kamus
juga dihapuskan dalam ejaan EBI.

Bahasa Indonesia bukan sekedar bahasa yang dibentuk begitu saja. Namun
dalam sejarah bahasa Indonesia, pembentukan bahasa ini mengalami perjalanan
yang panjang. Sehingga kita sebagai warga Indonesia harus bangga dengan
bangsa dan bahasa kita.

Apalagi bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dipandang unik oleh


negara-negara lain. Dikarenakan Indonesia yang memiliki banyak sekali suku,
namun hanya bahasa Indonesia yang menjadikan pemersatunya.
10

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Sejarah Bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan bahasa Melayu.


Sejak dulu, bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa
perantara atau pergaulan. Sehingga dasar bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu. dasar yang digunakan olehnya adalah bahasa Melayu Riau yang
tentunya diambil dari kepulauan Riau sejak abad ke 19. Perkembangan bahasa
Melayu semakin pesat, hingga bahasa ini dijadikan sebagai bahasa Indonesia.

Penamaan “Bahasa Indonesia" itu sendiri bermula sejak adanya


Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober tahun 1928. Hal ini
berkaitan dengan menghindari kesan dari imperialism bahasa apabila
masyarakat Indonesia masih saja menggunakan bahasa Melayu sebagai nama
yang dimilikinya. Karena itulah, dalam proses tersebut terjadi beberapa
perbedaan yang ditimbulkan pada keberadaan dari bahasa Indonesia saat ini
dengan jenis bahasa melayu yang digunakan di kawasan Riau atau
Semenanjung Malaya. Indonesia pun menjadi bahasa yang dipandang unik
oleh negara-negara lain. Dikarenakan Indonesia yang memiliki banyak sekali
suku, namun hanya bahasa Indonesia yang menjadikan pemersatunya

Karena perkembangannya di Nusantara semakin pesat. Apalagi dengan


sifat terbukanya membuat bahasa Indonesia menyerap kata-kata dari bahasa
lain, baik bahasa daerah maupun asing. Bahasa Indonesia mengalami
penyempurnaan dalam ejaannya

2. SARAN

Lestarikanlah budaya bangsa, karena, kunci – kunci kemajuan bangsa


terletak di pundak – pundak pemuda yang memiliki keinginan untuk maju
11

DAFTAR PUSTAKA

https://salamadian.com/sejarah-bahasa-indonesia/2:23

https://www.romadecade.org/sejarah-bahasa-indonesia/#!

Anda mungkin juga menyukai