Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tauhid secara bahasa berasal dari kata “wahhada-yuwahhidu” yang artinya


menjadikam sesuatu satu/tunggal/Esa. Secara istilah syar’i,tauhid berarti
mengesakan Allah dalam hal Mencipta,Menguasai,Mengatur dan mengikhlaskan
(memurnikan) peribadahan hanya kepada-Nya, meninggalkan penyembahan
kepada selain-Nya serta menetapkan Asma’ul Husna dan Shifat Al-Ulya bagi-Nya
dan mensucikan-Nya dari kekurangan dan cacat.
Kedudukan tauhid dalam islam sangatlah fundamental,karena dari
pemahaman tentang tauhid itulah keimanan serta ketakwaan seorang muslim
mulai tumbuh. Konsep tauhid dalam islam merupakan salah satu pokok ajaran
yang tidak dapat diganggu gugat dan sangat berpengaruh terhadap keislaman
seseorang. Apabila pemahaman tentang tauhid seseorang tidak kuat,maka akan
goyah pula pilar-pilar keislamannya secara menyeluruh.
Dengan memperdalam pemahaman terhadap ilmu tauhid,maka diharapkan
seorang muslim mempunyai landasan kuat dalam menerapkan kewajiban-
kewajiban menyembah Allah. Dengan keyakinan yang kuat tentang keesaan
Allah,maka akan semakin ringan seorang muslim melaksanakan seluruh ibadah
yang diwajibkan kepada seorang muslim,dan menganggap bahwa semua
kewajiban yang harus dijalaninya tersebut merupakan kebuthuan untuk bertemu
dengan penciptanya.
Berdasarkan uraian diatas,maka penulis akan menjabarkan aspek-aspek tauhid
sebagai intisari di dalam agama islam. Melalui penjabaran konsep-konsep tauhid
di atas, diharapkan pemahaman penulis tentang ke-Esaan Allah akan meningkat
pula dan akhirnya meningkatkan pula ibadah kepada Allah SWT.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,maka berikut ini rumusan masalah yang akan
dikaji dalam makalah ini,yaitu :

1. Keterangan Umum
2. Mengapa Tauhid menjadi inti sari di dalam islam ?
3. Apa manfaat dari mempelajari ilmu tauhid?
4. Apakah tujuan mempelajari ilmu tauhid ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah yang berjudul Tauhid sebagai intisari Islam
adalah :
1. Mengkaji pengertian dari tauhid dan macam-macam tauhid
2. Meningkatkan pemahaman mengenai tauhid sebagai intisari islam
3. Mengetahuin tujuan serta manfaat dalam mempelajari ilmu tauhid

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Keterangan Umum
A. I’tiqad

Dalam memahami soal-soal I’tiqad atau kepercayaan dalam Islam


alangkah baiknya untuk terlebih dahulu memaklumi istilah-istilah yang
terpakai dalam lingkup ini. Ushuluddin memiliki arti pokok Agama dan ilmu
ushuluddin artinya ilmu pokok-pokok Agama. Dalam ilmu ushuluddin
dibicarakan soal-soal I’tiqad yang menjadi pokok-pokok bagi Agama, hal
tersebut yaitu:

a. I’tiqad yang bertealian dengan ketuhanan, Ilahiyat.


b. Kepercayaan yang berhubungan dengan kenabian, Nubuawat.
c. Kepercayaan yang berhubungan dengan soal-soal gaib semisal surga,
neraka, dan lain lain.
d. Dan lain-lain yang berhubungan dengan kepercayaan.

Ilmu Ushuluddin terkadang dinamai Ilmu Kalam, yaitu kalam Tuhan


karena dalam ilmu ini banyak membahas dan membicarakan sifat-sifat Tuhan.

Ulama-ulama dan ahli-ahli ilmu kalam dinamai mutakallimun atau


mutakallimiin. Dan ilmu kalam disebut juga ilmu tauhid yakni ilmu ke-Esaan
Tuhan karena yang banyak dibahas dalam ilmu ini ialah tentang ke-Esaan
Tuhan.

Ada juga yang menamainya dengan Ilmu ‘Aqaid, atau ilmu i’tiqad yang
bermakna kepercayaan karena yang banyak dibicarakan dalam ilmu ini
bersangkutan dengan soal-soal kepercayaan.

Di Indonesia juga orang-orang menamai dengan ilmu dua puluh, karena


dalam ilmu ini dibicarakan 20 sifat wajib bagi Tuhan.

3
Pendeknya semua istilah-istilah atau nama-nama di atas adala ilmu yang
membahas dan mengkaji persoalan yang berkaitan dengan kepercayaan atas
Ketuhanan, Kenabian, Keakhiratan.

B. Firqah dalam Islam

Dalam sejarah Islam tercatat adanya firqah-firqah atau golongan-golongan di


lingkungan umat Islam, yang antara satu dan lainya bertentangan fahamnya
secara tajam yang sulit untuk didamaikan, apalagi untuk dipersatukan.

Hal inin sudah menjadi fakta di dalam sejarah dan hal ini tidak dapat dirubah
lagi, dan sudah menjadi ilmu pengetahuan yang termaktub didalam kitab-
kitab agama terutama kitab-kitab ushuluddin.

Dalam kitab-kitab ushuluddin kita akan menjumpai perkataan Syi’ah,


Khawarij, Mu’tazilah, Qadariyah, Jabariyah, Ahlusunnah wal Jamaah atau
Sunny, Musjassimah, Bahaiyah, Ahmadiyah, Wahabiyah dan lain sebagainya.

Bagi umat Islam yang berpengetahuan agama baik tidak akan heran membaca
atau mendengar hal ini, karena Nabi Muhmmad Saw. sudah mengabarkan hal
ini semasa beliau hidup.

C. Arti Ahlusunnah wal Jama’ah atau ‘Asya’irah

Makna umum dari Ahlusunnah wal Jamaah ialah penganut sunnah Nabi dan
para sahabat-sahabat Nabi. I’tiqad Nabi dan para Sahabatnya telah termaktub
didalam Al-Qur’an dan dalam sunnah Rasul secara terpencar, dan kemudian
dikumpulkan dan dirumuskan oleh ulama usshuluddin yang besar yaitu Syeikh
Abu Hasan ‘Ali al Asy’ari. Oleh karenanya ada orang yang memberi julukan
kaum ahlusunnah dengan panggilan kaum ‘Asya’irah, jama’ dari ‘Asy’ari,
dinisbatkan kepada Imam Abu Hasan ‘Ali al Asy’ari.

4
2. Mengapa Tauhid Harus Menjadi Landasan Agama Islam

Dalam konsep Tauhid tujuan utama adalah untuk menguatkan iman, iman
seseorang oleh Nabi dilukiskan bagaikan bangunan, memerlukan pondasi, dan
pondasi yang penting dalam iman yaitu ada enam

1. Iman kepada Allah

Allah berfirman

‫ق بَ ْينَ أَ َح ٍد‬
ُ ‫س ِل ِه ََل نُفَ ِر‬ َّ ‫سو ُل ِب َما أ ُ ْن ِز َل إِلَ ْي ِه ِم ْن َر ِب ِه َوا ْل ُمؤْ ِمنُونَ ۚ ُك ٌّل آ َمنَ ِب‬
ُ ‫اَّللِ َو َم ََلئِ َكتِ ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬ َّ َ‫آ َمن‬
ُ ‫الر‬
ُ ۖ ‫س ِم ْعنَا َوأَ َط ْع َنا‬
‫غ ْف َرانَكَ َربَّ َنا َو ِإ َل ْيكَ ا ْل َم ِصير‬ َ ‫س ِل ِه ۚ َوقَالُوا‬
ُ ‫ِم ْن ُر‬

Telah berimanRasul kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari


Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun
(dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami
dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami
dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS.Al-Baqarah:285)

Yang dimaksud dengan iman kepada Allah adalah dengan keesaan Allah
kepada Rububiyyah Nya, Uluhiyah Nya, nama-nama dan sifat-sifatNya

Pertama kepada RububiyahNya maknanya adalah meyakini bahwa hanya


Allah swt yang menciptakan, memberi rizki, mengatur alam semesta,
menghidupkan dan mematikan. Dan seluruh perkara itu berada ditangan
Allah, dan semua makhluk berada dalam aturan dan kekuasaan Allah
Tabaraka wa ta’ala

Kedua kepada nama-nama dan sifat-sifat Nya, dan bahwasanya Allah swt
mempunyai nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang indah Allah swt
berfirman

5
َ‫سيُجْ َز ْونَ َما كَانُوا يَ ْع َملُون‬ ْ َ ‫سنَ ٰى فَا ْدعُوهُ بِهَا ۖ َوذَ ُروا الَّ ِذينَ يُ ْل ِح ُدونَ فِي أ‬
َ ۚ ‫س َمائِ ِه‬ ْ َ ‫َو ِ ََّّللِ ْاْل‬
ْ ‫س َما ُء ا ْل ُح‬

Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan


menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan.(QS.Al-Araf:180)

Ketiga kepada UluhiyahNya hanya Allah swt yang berhak disembah Allah
berfirman

ِ ُ‫ّٰللاَ ُم ْخ ِل ِص ْينَ لَه‬


َ‫الد ْين‬ ‫َو َما ٓ ا ُ ِم ُر ْٓوا ا ََِّل ِل َي ْعبُدُوا ه‬

Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-


Nya semata-mata karena (menjalankan) agama(QS.Al-Bayyinah:98)

Maka beriaman kepada Allah dalam UluhiyyahNya adalah dengan meyakini


bahwa hanya Allah yang berhak disembah. Tidak ada yang berhak disembah
kecuali Allah.

2. Iman kepada Malaikat

Iman kepada malaikat memiliki empat unsur pertama dengan mengimani


wujud mereka, kedua mengimani nama-nama mereka yang kita kenali seperti
Jibril dan juga terhadap nama-nama mereka yang tidak kita kenal, ketiga
mengimani sifat mereka, keempat mengimani tugas-tugas yang diperintahkan
Allah swt kepada mereka.

3. Iman kepada Kitab-kitab

Empat perkara yang mencakup iman kepada kitab Allah pertama mengimani
bahwa turun nya kitab benar-benar dari sisi Nya, kedua mengimani nama
kitab-kitab yang diturunkan kepada rasulNya yaitu Zabur yang turun kepada

6
Daud as. Taurat yang turun kepada Musa as. Injil yang turun kepada isa as.
Dan Al-Quran yang diturunkan kepada Muhammad saw. ketiga membenarkan
berita-berita yang benar yang terdapat dalam firmanNya, keempat
mengamalkan hukum-hukumNya yang tidak dihapus dan ridho atau tunduk
menerimanya baik kita mengetahui hikmah nya atau tidak.

4. Iman kepada Rasul utusan Allah

Empat unsur iman kepada rasul utusan Allah, pertama mengimani bahwa
risalah yang dibawa mereka benar-benar dari Allah swt. Menurut ulama
barangsiapa yang mengingkari risalah mereka walau hanya seorang maka
dikatakan kafir, kedua mengimani nama-nama rasul yang sudah kita kenal
maupun tidak, menurut riwayat bahwa jumlah Nabi adalah 124.000 dn jumlah
rasul ada 315 adapun yang terkenal ada 25 rasul, ketiga membenarkan berita-
berita mereka yang shahih, keempat mengamalkan syariat rasul Allah yang
diutus kepada kita.

5. Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir adalah mengimani bahwa hari akhir akan datang dan
alam yang kekal atau alam akirat menjadi tepat tinggal selanjutnya, dan
seluruh manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah
diperbuat selama berada dalam alam dunia.

6. Iman kepad Qada dan Qadar

Iman kepada qadha dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati
bahwa Allah SWT telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya.

Dari keteranagan diatas dapat dipahami bahwa tauhid lah yang harus menjadi
landasan agama, karena diperlukan pondasi yang kuat untuk rumah yang
kokoh dan diperlukan kepercayaan atau keimanan yang kuat untuk dijadikan
sebagai landasan agama yang kokoh.

7
3. Tujuan mempelajari Ilmu Tauhid

1. Agar kita memperoleh kepuasan batin,keselamatan dan kebahagiaan hidup di


dunia dan di akhirat,sebagaimana yang diharapkan.
Jika hanya mengandalkan kemampuan akal saja,belum pasti dan tidak akan
pernah berhasil mencapai kepuasan dan kebahagiaan. Sebagai bukti ialah
bahwa kekacauan dunia dimana-mana ditimbulkan oleh mereka yang tidak
bertauhid. Banyak kasus pelecehan pada kaum
wanita,pembunuhan,perampokan,bunuh diri,mabuk-mabukan hingga menjadi
gila dan sebagainya. Semua itu adalah akibat dari tidak memberkati diri
dengan iman dan tauhid. Manusia yang tidak memperhatikan segi-segi moral
dan spiritual atau akidah dan hanya kehidupan lahir saja adalah manusia yang
dihinggapi sikap batin yang beku (akalnya tidak berfungsi atau bekerja
menurut semestinya). Oleh karena itu, manusia perlu penghidupan batinnya
dengan iman dan tauhid,agar mau dan mampu mengikutin petunjuk Allah
yang tidak mungkin salah, sehinggga tujuan mencari kepuasan dan
kebahagiaan itu benar-benar terjadi. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam
Q.S. Al-Baqarah:189, yakni : ”Dan bertakwalah kamu kepada Allah,supaya
kamu berbahagia”
2. Agar terhindar dari pengaruh faham-faham yang dasarnya hanya teori
kebendaan (materi) semata.
Seperti kapitalisme,komunisme,sosialisme,materialisme,kolonialisme dan
sebagainya yang semuanya itu bertujuan hanya mengumpulkan dan
memperebutkan harta. Sehingga dengan berpegang kepada iman yang benar
dan tauhid,terhindarlah dari pengaruh ajaran yang menyesatkan.
3. Tauhid sebagai prinsip pertama metafisika bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah yang berarti berpendapat bahwa Dialah pencipta yang mewujudkan
seglanya.

8
Dialah sebab utama setiap kejadian,dan tujuan akhir segala yang ada,bahwa
Dialah Yang Pertama dan Terakhir. Bersaksi dengan kebebasan dan
keyakinan,secara sadar memahami isinya, berarti menyadari bahwa segala
di sekitar kita, baik benda atau kejadian,semua yang terjadi di bidang
alam,sosial,atau psikis,adalah atas kehendak Allah Ta’ala.
4. Agar manusia mengetahuai Allah (ma’rifatullah) dengan segala hal yang
wajib ada pada-Nya dan yang mustahil ada pada-Nya. Selain itu, agar manusia
membenarkan ada-Nya (tashdiqullah) dan juga agar manusia mengEsakan-
Nya (tauhidullah).
5. Agar manusia melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
agar dapat meningkatkan dan memperteguhkan keimanan serta ketaqwaan.
6. Untuk meyakinkan manusia dalam beragama, karena dalam beragama tidak
cukup hanya dengan tinggalkan dan melakukan akan tetapi kita harus melihat
apakah dasarnya,mengapa nabi memerintahkann hal tersebut kepada
kita,adakah tuntunan nya. Dan semua aspek tersebut dapat kita temukan di
dalam Ilmu Tauhid.
7. Untuk menguatkan keimanan umat muslim.

4. Manfaat Mempelajari Ilmu Tauhid

Betapa pentingnya tauhid bagi kehidupan manusia,sehingga tauhid


ditempatkan pada bagian pertama dan paling utama oleh semuan agama,
khususnya agama samawi. Berikut adalah manfaat dari mempelajari ilmu
tauhid :

1. Karena Allah menciptakan kita untuk mentauhidkan-Nya.


Dalam ayat disebutkan,
ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َو‬
َ ‫اْل ْن‬
ِ‫س إِ ََّل ِليَ ْعبُدُون‬
”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku.” (Q.S Adz-Dzariyat : 56).

Kata para ulama,maksud beribadah kepada Allah adalah mentauhidkan


Allah,berarti hanya beribadah kepada Allah semata,tidak boleh Allah
disekutukan. As-Sudi rahimahullah mengatakan bahwa ibadah itu ada yang

9
bermanfaat dan ada yang tidak bermanfaat. Orang-orang musyrik mengenal
Allah namun tidak bermanfaat karena mereka masih menyekutukan Allah atau
berbuat syirik. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:38).

2. Syarat masuk surga haruslah bertauhid.


Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah


selain Allah semata,tidak ada sekutu bagi-Nya,juga bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya; begitu juga bersaksi bahwa ‘Isa
adalah hamba Allah dan Rasulnya, serta kalimat-Nya (yaitu Allah
menciptakan Isa dengan kalimat “kun”) yang disampaikan pada Maryam dan
ruh dari-Nya; juga bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya; maka
Allah akan memasukkan-Nya dalam surga apapun amalnya. “ (HR. Bukhari,
no.3435 dan muslim, no.28)

3. Tauhid adalah sebab datangnya ketenangan.


Ketenangan ini bisa dengan tawakkal penuh kepada Allah dan itu adalah
bentuk tauhid.

Allah Ta’ala berfirman,

ْ ‫ّٰللاِ فَ ُه َو َح‬
ِ‫سبُه‬ َّ ‫علَى‬
َ ‫َو َم ْن يَت َ َو َّك ْل‬
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan) nya.” (Q.S. Ath-Thalaq:3)

Orang yang bergantung kepada Allah akan mendapatkan ketenangan karena


Allah akan tolong dan beri kecukupan,beda halnya kalau ia bergantung
kepada manusia yang fakir.

Dalam hadits disebutkan,


“barangsiapa yang mencari ridha Allah saat manusia tidak suka, maka Allah
akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridha
manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung
kepada manusia.” (HR. Tirmidzi, no.2414, Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa hadits ini hasan).

10
4. Tauhid dapat memerdekakan umat manusia dari segala perbudakan dan
penghambaan kecuali kepada Allah SWT. Yang menciptakan dengan bentuk
yang sempurna.
5. Tauhid dapat membantu dalam membentuk kepribadian yang kokoh,arah
hidup menjadi jelas,dan tidak mempercayai Tuhan kecuali hanya kepada
Allah SWT. Kepada-Nya tempat menghadap,baik dalam kesendirian atau di
tengah keramaian orang,dan selalu memohon kepada-Nya dalam keadaan
sempit maupun lapang.
6. Tauhid dapat memberikan kekuatan jiwa kepada pemiliknya dengan penuh
harap kepada Allah SWT. Dan selalu bertawakal,ridha atas ketentuan-Nya,dan
sabar terhadap musibah.
7. Tauhid yang baik dan benar dapat menghilangkan sifat syirik (menyekutukan
Allah SWT) yang hatinya terbagi-bagi untuk tuhan-tuhan dan sesembahan
yang banyak,yakni sesaat menghadap dan menyembah yang hidup,dan suatu
saat menghadap dan menyembah kepada yang mati. Dalam firman-Nya Allah
SWT. Menjelaskan : “Hai penghuni penjara,manakah yang lebih baik tuhan-
tuhan yang bermacam-macam itu,ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa?”. (Q.S Yusuf:39).
8. Tauhid sebagai pondasi manusia dalam menjalani perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya, sebagai hamba yang mulia untuk membentuk pribadi yang beriman
dan bertaqwa.

11

Anda mungkin juga menyukai