Anda di halaman 1dari 3

SCRIPT

JUDUL : Minumanan ini dari Surga

INTRO

Assalamualaikum wr.wb pernah

1. Madu

Lebih dari 1.400 tahun yang lalu, Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa madu
dapat menyembuhkan manusia dari berbagai macam penyakit. Madu digambarkan di dalam Al-Quran
sebagai sumber penyembuhan:

“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang
di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air
susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan
sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-
buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi
minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (Quran Surat Muhammad Ayat 15)

Dalam ayat lainnya, madu juga digambarkan sebagai salah satu makanan yang ada di surga:

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu,
dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,’ kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan
dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang memikirkan.”(Quran Surat An-Nahl Ayat 68-69)

Madu sebagai obat untuk penyembuhan, terdapat beberapa hadis yang meriwayatkannya:

“Kesembuhan itu ada pada tiga hal, yaitu : dalam pisau pembekam, meminumkan madu, atau pengobatan
dengan besi panas (kayy). Dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas (kayy)”

Madu secara spesifik disebutkan sebagai obat untuk menyembuhkan sakit perut:

“Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata: ‘Saudaraku mengeluhkan
sakit pada perutnya (dalam riwayat lainnya: sakit diare).’Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’Kemudian
orang itu datang untuk kedua kalinya,Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’Orang itu datang lagi pada
kali yang ketiga,Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Setelah itu, orang itu datang lagi dan
menyatakan: ‘Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah mencret).’Nabi
bersabda: ‘Allah Maha Benar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu.’Orang itu
meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh.”
Kebiasaan Nabi dalam mengonsumsi madu

Kebiasaan Nabi mengkonsumsi madu di pagi hari ternyata berkaitan dengan soal pencernaan, yakni
mencegah penyakit maag. “Pada pagi hari perut kosong karena Nabi makan malam ringan sekitar jam
delapan malam. Madu dapat melapisi dinding lambung sehingga Nabi tidak terkena maag,” Nabi biasanya
makan malam dengan porsi yang sedikit, untuk porsi makan yang lebih banyak Nabi biasa melakukannya
ketika makan siang.

Larangan medis

Meskipun Al-Quran dan hadis menganjurkan madu untuk penyembuhan dan kesehatan, namun secara
medis terdapat beberapa pengecualian untuk kondisi tertentu. Untuk kondisi-kondisi di bawah ini,
sebaiknya orang-orang lebih berhati-hati dalam mengkomsumsi madu

1. Bayi di bawah usia satu tahun sebaiknya tidak diberi madu karena kemungkinan dapat
mengalami botulisme(keracunan yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum).
Keracunan makanan jenis ini bisa mematikan, bagaimanapun, tampaknya hal tersebut hanya
mempengaruhi bayi di bawah usia satu tahun.

2. Jika anda memiliki alergi terhadap tanaman tertentu, maka anda harus memastikan bahwa
madu yang anda konsumsi tidak diproduksi dari tanaman itu.

3. Orang-orang yang alergi terhadap sengatan lebah harus berhati-hati saat menggunakan
produk terkait lebah lainnya seperti propolis atau royal jelly.

Dan diluar ketiga hal di atas, maka madu secara medis sangat bermanfaat bagi kesehatan dan
penyembuhan.

2. Air Jahe

Siapa sih orang Indonesia yang gak tau dengan repah rempah ini, ini adalah Jahe, yang nama ilmiahnya
Zingiber officinale, yang banyak digunakan sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan. Al Qur’an
menyebut jahe dengan zanjabil dan dikisahkan kelak para penghuni Surga akan diberikan minuman yang
campurannya adalah jahe dari mata air Surga (salsabil).

Abu Nu’aim meriwayatkan dari hadits Abu Said Al Khudri RA bahwa ia menceritakan, “Raja Romawi
pernah menghadiahkan kepada Rasulullah SAW satu karung jahe. Beliau memberikan kepada setiap
orang satu potong untuk dimakan, dan aku juga mendapatkan satu potong untuk kumakan”. Hal ini
dilakukan Nabi karena beliau mengetahui khasiat jahe dan ingin semua sahabatnya merasakan manfaat
dari tanaman ini. Allah berfirman

Di dalam Surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe (yang
didatangkan dari) sebuah mata air Surga yang dinamakan salsabil. (QS. Al Insaan, 76:17-18).

3. Air susu
yang dihasilkan oleh kelenjar mamari mamalia betina seperti sapi, unta, kambing. Sebagaimana
firman-Nya :
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami
memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara
tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (QS. An Nahl, 16:66).
Susu akan basi jika dibiarkan terlalu lama. Susu juga banyak faedahnya berdasarkan firman-Nya :
Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting
bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada
binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya
kamu makan, (QS. Al Mu’minuun, 23:21).

Anda mungkin juga menyukai