Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teori rational emotive therapy adalah therapy yang berusaha menghilangkan


cara berfikir konseli dengan keyakinan irasional, menentamg dan membahas
keyakinan keyakinan irasional itu. Ellis mengembangkan konsep tingkah laku
manusia Karena adanya cara berfikir yang salah atau keyakinan irasional
seseorang mempunyai angguan emosional dan tingkah laku melalui berfikr
irasional dan self talk yang merusak diri.

Teori emosional emotive therapy menekankan bahwa manusi berfikir,


beremosi dan bertindak secara simoltan. Jarang manusia beremosi tanpa berfikir,
sebab perasaan biasanya dicetuskan oleh peresepsi atas suatu situasi yang spesifik.
Setiap manusia yang normal memiliki fikiran, perasaan dan perilaku yang
berlangsung secara simoltan. Kepribadian manusia itu hakikatnya adalah perilaku,
perilaku itu di bentuk berdasarkan hasil pengalamannya berupa interaksi individu
dengan lingkungan sekitarnya.

Manusia sempurna dalam segi kecerdasan emosional, intelegensi, moral, dan


spiritual menjadi idaman setiap manusia dalam menggapai keilmuannya. Dalam
mencapai tujuan pembelajaran perlu adanya motivasi yang mempunyai daya
penggerak yang besar dalam proses belajar. Maka dari itu perlu adanya
pembelajaran dan pengetahuan tentang teori rational emotive therapy untuk
manusia yang masih memiliki fikiran irasional. Di sini kami akan menjelaskan
tentang teori tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi rational emotive therapy?
2. Siapa tokoh rational emotive therapy
3. Bagaimana hakikat manusia dalam rational emotive therapy?

1
C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui definisi rational emotive therapy


2. Untuk mengetahui tokoh rational emotive therapy
3. Untuk mengetahui hakikat manusia dalam rational emotive therapy

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi rational emotive therapy

Menurut soeharto (2009 : 37), rational emotive therapy (RET)


adalah teknik atau pendekatan atau model konseling serta therapy yang
komprehensif, berorientasi pada aspek emosi dan rasio dan mengarahkan
terapinya pada pengubahan perilaku klien atau konseli melalui
pengubahan cara berfikir yang irrasional atau emosianal menjadi cara
berfikir yang rasional.

Menurut Gerald corey dalam bukunya “teori dan praktek konseli


dan psikoterapi” rational emotive therapy adalah pemecahan masalah yang
fokus pada aspek berfikir, menilai, memutuskan, direktif tanpa lebih
banyak berurusan dengan dimensi dimensi pikiran ketimbang dengan
dimensi perasaan.1

Selain itu menurut, W.S winkel dalam bukunya “bimbingan dan


konseling di institusi pendidikan” rational emotive therapy adalah
pendekatan konseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi antara
berpikir dengan akal sehat, berperasaan dan berperilaku, serta menekankan
pada perubahan yang mendalam pada cara berpikir dan berperasaan yang
berakibat pada oerubahan perubahan perasaan dan perilaku.2

Dapat di simpulkan dari beberapa definisi, bahwa rational emotive


therapy merupakan terapi yang berusaha menghilangkan cara berpikir
klien yang tidak logis, tidak rasional dan menggantinya dengan sesuatu
yang logis dan rasional. Jadi, manusia memiliki kecenderungan berpikir
rasional berupa untuk memberikan kegembiraan, kesenangan hidup dan
mendorong perkembangan aktualisasi pada manusia.

1
Gerald corey,Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi.Bandung:PT.Eresco,1988.

2
W.S.winkel,Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan.Jakarta:PT.Gramedia,2007,hal.364.

3
Akan tetapi, manusia juga memiliki kecenderungan ke arah
menghancurkan diri, menghindari Pemikiran serta menghindari
pertumbuhan dan aktualisasi diri termasuk berfikir irsoanal. Dan di sinilah
rational emotive therapy dilahirkan dengan kecenderungan untuk
pemenuhan keinginan dan hasrat manusia agar bisa memperbaiki
pikirannya dengan sikap rasionalnya.

B. Tokoh rational emotive therapy

Albert Ellis terkenal sebagai pemikir dan pencetus rational emotive


therapy yang banyak digunakan dalam proses konseling. Albert Ellis di
lahirkan pada tahun 1913 di Pittsburgh, amerika serikat. Beliau merupakan
seorang psikolog amerika yang menulis buku berjudul “How to live with a
neurotic” dan ia juga pendiri institute for rational living. Terakhir, ia
menjabat sebagai presiden dari the institute for rational emotive therapy di
new York.3

Pada saat mencetuskan teorinya dia mendapati bahwa teori


psikoanalisis yang di pelopori oleh freut tidak mendalam dan satu bentuk
pemulihan yang tidak saintifik. Pada tahun 1955 ia telah menggabungkan
therapy kemanusiaan, fisolofikal dan tingkah laku sebagai teori emosi-
rasional. Semenjak itu ia terkenal sebagai kepala teori RET dan salah satu
tokoh teori tingkah laku kognitif dan ia juga mempunyai cita cita yang
tinggi untuk menjadi pakar dalam ilmu psikologi.

Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat


dikaji dari konsep kunci teori Albert Ellis. Ada tiga pilar yang membangun
tingkah laku individu yaitu ABC. Dengan penjelasan bahwa :

1. A (antecedent event) yaitu segenap peristiwa luar yang dialami oleh


indivudu, peristiwa tersebut berupa fakta, kejadian, tingkah laku atau
sikap orang lain.

3
https://id.m.wikipedia.org. diakses tanggal 26 September 2022.

4
2. B (belief) yaitu keyakinan atupun pandangan diri individu terhadap
suatu peristiwa. Keyakinan seorang indibvidu ada dua macam yakni
keyakinan yang rasional dan keyakinan yang tidak rasional. Keyakinan
rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat,
masuk akal dan bijaksana. Sedangkan keyakinan yang tidak rasional
merupakan keyakinan atau system berpikri sesorang yang salah, tidak
masuk akal dan emosional.
3. C (emotional consequence) merupakan konsekuensi emosional sebagai
akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau emosi
dalam hubungannya dengan A. konsekuensi emosional ini bukan
akibat langsung dari A tetapi disebabkan oleh beberapa variaabel
antara bentuk keyakinan B.4

Selain itu, Ellis juga menambahkan D dan E untuk rumus ABC,


di sini seorang terapi harus melawan D (dispute) yakni keyakinan
irasonal itu agar kliennya bisa menikmati dampak dampak E (effects)
psikologis positif dari keyakinan yang rasional. Dalam menjelaskan
teorinya Albert Ellis mempunyai pendekatan sebagai berikut:

a. Teori RET mementingkan tiga aspek utama yaitu kognitif,


emosi dan aspek tingkah laku.
b. Memberi penekanan kepada Pemikiran, penganalisaan,
penilaian, perlakuan dan membuat keputusan.
c. Pendekatan teori RET bercorak deduktif atau mengajar,
mengarah dan mengutamakan kepada Pemikiran dari pada
kepercayaan yang tidak rasional.

C. Hakikat manusia dalam RET

Pendekatan RET memandang manusia sebagai individu yang


didominasi oleh system berfikir dan system perasaan yang berkaitan dalam
system psikis individu.secara psikologis individu ditentukan oleh fikiran,
4
https://www.pscyhologymania.com. Diakses tanggal 26 September 2022.

5
perasaan dan tingkah laku. Tiga aspek ini saling berkaitan karena satu
aspek mempengaruhi aspek lainnya.

Secara khusus, pendekatan ini berasumsi bahwa individu memiliki


karakteristik sebagai berikut:

1. Individu memilki potensi yang unik untuk berfikir rasional


maupun irasional.
2. Pikiran irasional berasal dari proses belajar, yang didapat dari
orang sekitar dan budayanya.
3. Manusia adalah makhluk verbal dan berfikir melalui symbol
dan bahasa. Dengan demikian gangguan emosinal yeng dialami
individu disebabkan oleh verbalisasi ide dan Pemikiran
irasional.
4. Gangguan (self verbalizing) yang terus menerus emosional
yang disebabkan oleh verbalisasi dan perespsi serta sikap
terhadap kejadian merupakan akar permasalahan.
5. Individu memiliki potensi untuk mengubah arah hidup personal
dan sosialnya.
6. Pikiran dan perasaan yang negative dan merusak diri dapat
diserang dengan mengorganisasikan kembali persepsi dan
pemikiran sehingga menjadi logis dan rasional.5

5
https://kumpulan-materi.blogsport.com diakses tanggal 26 September 2022

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut soeharto (2009 : 37), rational emotive therapy (RET) adalah


teknik atau pendekatan atau model konseling serta therapy yang
komprehensif, berorientasi pada aspek emosi dan rasio dan mengarahkan
terapinya pada pengubahan perilaku klien atau konseli melalui pengubahan
cara berfikir yang irrasional atau emosianal menjadi cara berfikir yang
rasional.

Menurut Gerald corey dalam bukunya “teori dan praktek konseli dan
psikoterapi” rational emotive therapy adalah pemecahan masalah yang fokus
pada aspek berfikir, menilai, memutuskan, direktif tanpa lebih banyak
berurusan dengan dimensi dimensi pikiran ketimbang dengan dimensi
perasaan.

Selain itu menurut, W.S winkel dalam bukunya “bimbingan dan


konseling di institusi pendidikan” rational emotive therapy adalah pendekatan
konseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi antara berpikir dengan
akal sehat, berperasaan dan berperilaku, serta menekankan pada perubahan
yang mendalam pada cara berpikir dan berperasaan yang berakibat pada
oerubahan perubahan perasaan dan perilaku.

Albert Ellis terkenal sebagai pemikir dan pencetus rational emotive


therapy yang banyak digunakan dalam proses konseling. Pandangan
pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep kunci
teori Albert Ellis. Ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu yaitu
ABC, A (antecedent event), B (belief), C (emotional consequence). Selain itu,
Ellis juga menambahkan D dan E untuk rumus ABC, di sini seorang terapi
harus melawan D (dispute) yakni keyakinan irasonal itu agar kliennya bisa
menikmati dampak dampak E (effects) psikologis positif dari keyakinan yang
rasional.

7
Dalam hakikat manusia pendekatan RET memandang manusia sebagai
individu yang didominasi oleh system berfikir dan system perasaan yang
berkaitan dalam system psikis individu.secara psikologis individu ditentukan
oleh fikiran, perasaan dan tingkah laku. Tiga aspek ini saling berkaitan karena
satu aspek mempengaruhi aspek lainnya.
Tujuan RET yakni mengubah segala perilaku dan sifat individu yang
irasional dan tidak logistic menjadi fikiran rasional dan logistic agar klien
dapat mengembangkan dirinya lebih baik.

B. Saran

Memiliki kemampuan dalam konseling humanistic merupakan hal


yang penting dan mengarahkan ke masa depan yang lebih baik. Untuk itu kita
perlu memahami tentang teori konseling humanistic dengan baik agar kita bisa
memahami dan mengetahui hal-hal atau masalah klien di kemudian hari.
Sehingga kami membutuhkan saran lebih baik apabila dalam penjelasan
makalah ini masih sangat kurang untuk dipahami.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gerald corey,Teori dan Praktek Konseling dan


Psikoterapi.Bandung:PT.Eresco,1988.

W.S.winkel,Bimbingan dan Konseling di Institusi


Pendidikan.Jakarta:PT.Gramedia,2007.

https://id.m.wikipedia.org. diakses tanggal 26 September 2022.


https://www.pscyhologymania.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
https://kumpulan-materi.blogsport.com diakses tanggal 26 September 2022

Anda mungkin juga menyukai