Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami hantarkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Psikologi Konseling dengan judul “Konseling Rasional Emotif Behavior” tepat pada
waktunya.
Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada Prof. Dr. H. Mulyadi, M. Pd. I.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Konseling yang telah memberikan
masukan-masukan yang bermanfaat bagi kami baik secara langsung maupun secara tidak
langsung dalam penyusunan makalah ini.
Kami sebagai penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih banyak
kelemahan serta kekurangan baik dari segi isi maupun dari segi penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan penyusunan makalah ini kedepannya.
Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asal-usul Konseling Rasional Emotif Perilaku dapat ditelusuri dengan filosofi dari
Stoisisme di Yunani kuno yang membedakan tindakan dari interpretasinya. Epictetus dan
Marcus Aurelius dalam bukunya “The Enchiridion”, menyatakan bahwa manusia tidak
begitu banyak dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada dirinya, melainkan bagaimana manusia
memandang/menafsirkan apa yang terjadi pada dirinya. Dapat diasumsikan bahwa manusia
memainkan peran penting dalam menyebabkan kesulitan sendiri melalui cara mereka dalam
menginterpretasi situasi atau peristiwa lingkungan.
Menurut Ellis & Grieger (1986) Konseling Rasional Emotif Perilaku dikembangkan dan
dibangun berdasarkan tiga pandangan, yaitu: 1) Filsuf Epictus, yang menyatakan bahwa
“orang menjadi terganggu bukan oleh bendabenda, melainkan oleh apa yang dipandangnya
tantang benda itu”, 2) Adler, yang berpendapat bahwa reaksi serta gaya hidup individu ada
hubungannya dengan keyakinan dasarnya sendiri dan karenanya diciptakan secara kognitif,
3) pandangan Shakespeare, yang menyatakan bahwa “tidak ada satupun yang baik dan buruk,
kecuali pikiran yang menjadikan demikian”.
Ellis mengembangkan teori A-B-C, dan kemudian dimodifikasi menjadi pendekatan A-B-
C-D-E-F yang digunakan untuk memahami kepribadian dan untuk mengubah kepribadian
secara efektif. Melalui Konseling Rasional Emotif Perilaku Ellis mengakui bahwa kognisi,
emosi dan perilaku saling berinteraksi dan salingmempengaruhi. Oleh karena itu penulis
membuat artikel ini guna mengetahui terkait pengertian, sejarah perkembangan, tujuan,
teknik-teknik, dan kelebihan konseling rasional emotif behavior
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana “Pengertian Konseling Rasional Emotif Behavior.” ?
2. Bagaimana “Sejarah perkembangan Konseling Rasional Emotif Behavior.” ?
3. Bagaimana “Tujuan Konseling Rasional Emotif Behavior.” ?
4. Bagaimana “Tahap-tahap Konseling Rasional Emotif Behavior.” ?
5. Bagaimana “Teknik-teknik Konseling Rasional Emotif Behavior.”?
6. Bagaimana “Kelebihan dan kelemahan Konseling Rasional Emotif Behavior.” ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Konseling Rasional Emotif Behavior.
2. Mengetahui sejarah perkembangan Konseling Rasional Emotif Behavior.
3. Mengetahui tujuan Konseling Rasional Emotif Behavior.
4. Mengetahui tahap-tahap Konseling Rasional Emotif Behavior.
5. Mengetahui teknik-teknik Konseling Rasional Emotif Behavior.
6. Mengetahui kelebihan dan kelemahan Konseling Rasional Emotif Behavior.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Simpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Firdaus, G. (2018). Penggunaan Konseling Individu Rasional Emotif Behaviour Terapi untuk
Meningkatkan Konsep Diri Positif Peserta Didik Kelas IX SMPN 10 Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2017/2018. Lampung: Repository UIN Raden Intan Lampung.
Rahma, F & Pratiwi, T. I. Penerapan Konseling Rasional Emotif Perilaku untuk Mengurangi
Perasaan Rendah Diri Siswa Kelas XI di SMK Maskumambang 2 Gresik. Universitas
Negeri Surabaya: Fak. Ilmu Pendidikan. Diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/250325-penerapan-konseling-rasional-
emotif-peri-b052e54e.pdf