KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik.
karena kepercayaan mereka, terutama yang bersifat tidak rasional dan menaklukkan diri
sendiri.3
merusak berbagai konsekuensi emosional dan tingkah laku; atau ringkasnya, konseli
didukung untuk menggantikan ide tidak rasional dengan yang lebih rasional, berancangan
1
Prayitno, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil), (Padang: Ghalia
Indonesia, 1995), hal. 25.
2
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, hal. 23
3
Prayitno, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil), (Padang: Ghalia
Indonesia, 1995), hal. 75
18
19
dilahirkan dengan potensi, baik untuk berpikir rasional dan jujur maupun untuk
pemikiran irasional tersebut menjadi pemikiran yang rasional atau logis melalui
manusia adalah subyek alam yang sadar akan dirinya dan sadar akan objek-objek
94
yang dihadapinya. Manusia dilahirkan dengan berfikir rasional, tetapi juga
korban dari keyakinan yang irasional, akan tetapi beroreintasi kognitif tingkah
pikiran, perasaan, dan perilaku yang mana ketiga aspek saling berkaitan yakni,
perilaku, serta perilaku mempengaruhi pikiran dan perasaan manusia.6 Maka dari
4
Faizah Noer Laela, Bimbingan Konseling Sosial, (Surabaya : UIN Sunan Ampel Press, 2014),
hal. 107
5
Faizah Noer Laela, Bimbingan Konseling Sosial, (Surabaya : UIN Sunan Ampel Press, 2014),
hal. 98
6
Ibid, Hal 99
20
logis yang biasanya berasal dari orang tua atau budaya. Dalam
dirinya dan berhubungan dengan ide tentang “ ini baik “ dan “ini
dengan emosi, pikiran yang negatif akan muncul jika emosi seseorang
itu terganggu.
7
Prayitno, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil), (Padang: Ghalia
Indonesia, 1995), hal. 75
21
dengan cara berpikir yang rasional dan logis yang dapat diterima
atau logis
konseling :
ACTIVATING EVENT
Pada kondisi dan peristiwa seperti apa
serta latar belakang client menunjukan
sikap maladaptive dan irrasional
BELIEF
Muncul pikiran negatif pada diri
klien yang menganggap merasa
dirinya tidak mampu melakukan
sesuatu dan selalu berprasangka
buruk , takut terhadap orang yang
baru dia kenal atau bahkan orang
CONSEQUENCES
klien menarik diri Ketika berada di tengah
sekumpulan orang atau kelompok, dan bahkan sulit
untuk bersosialisasi dengan baik Dan membuat klien
merasa tidak punya rasa percaya diri, dan sulit untuk
mengembangkan kemampuan yang dia punya
22
DISPUTING
Konfrontasi terhadap pemikiran dan keyakinan
client yang irrasional
EFFECT
Therapy.
mendapat kebahagiaan.8 Selain itu Rational Emotive Behavior Therapy bertujuan untuk
memperbaiki dan mengubah sikap, pemikiran, keyakinan, dan persepsi konseli yang
irrasional dan tidak logis sehingga konseli mampu memahami, mengembangkan, dan
Adapun lebih rinci tujuan dari pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy
1) Menunjukkan pada konseli bahwa pola pikir konseli itu tidak logis.
8
Sofyan S. Wiilis, Konseling Individual Teori dan Praktek, ( Bandung : Alfabeta, 2004), hal. 75
23
berpikir demikian.
efisien, dan tidak berhubungan dengan emosi negatif dan perilaku kekalahan
diri.
4) Mengubah pola pikir konseli yang irasional menjadi pola pikir yang
rasional9.
kognitif, afektif dan behavior sehingga pemilihan teknik dalam pendekatan Rational
Emotive Behavior Therapy perlu memperhatikan dan menyesuaikan dengan kondisi serta
(Klien) dalam hal ini bagaimana seharusnya seorang klien dapat mengembangkan
ِ ِ ٍ اس و ب اء وا بِ غَ ض ِ
ْ َض ِر ب
ت ُ ب م َن اللَّ ه َو َ ُ َ َ ِ ََّو َح ْب ٍل م َن الن
ون
َ َو َك انُوا َي ْع تَ ُد
itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para
proses pemberian bantuan terarah continue dan sistematis kepada setiap individu
dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah ke dalam dirinya, sehingga ia dapat hidup
12
Al-Qur’an & Terjemahnya , Departement Kementrian Agama RI, 1971, hal.94
13
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, hal. 23
26
bersama, baik secara fisik maupun jasmani, baik kebahagiaan dunia maupun
akhirat.14
dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Firman Allah Swt dalam
yang menghinakan dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (tuhan), sesungguhnya akupun
proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan
dunia dan akhirat. Konseling Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap
individu agar menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang
14
Al-Qur’an & Terjemahnya , Departement Kementrian Agama RI, 1971, hal.94
15
Al-Qur’an & Terjemahnya , Departement Kementrian Agama RI, 1971, hal.90
16
Al-Qur’an & Terjemahnya, Departement Kementrian Agama RI, 1971, hal. 341
27
Bimbingan dan Konseling Islam adalah suatu tindakan bantuan oleh seorang ahli
kepada individu, yang berupa nasehat, dukungan dan saran, untuk membantu
akal pikiran yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As- Sunnah, agar memperoleh
tujuan dari pelayanan Bimbingan dan Konseling yakni untuk meningkatkan dan
hidup dan khalifah Allah Swt di muka bumi ini, sehingga aktifitas dan tingkah
lakunya tidak keluar dari tujuan hidupnya yakni untuk menyembah atau mengabdi
kepada Allah.18
Aunur Rahim Faqih dalam bukunya Bimbingan dan Konseling Islam dalam Islam,
membagi tujuan Bimbingan dan Konseling Islam dalam tujuan umum dan tujuan
khusus.19
dan akhirat.
1. Identifikasi Kasus/Masalah.
Langkah ini dimaksudkan untuk mengenal kasus beserta gejala- gejala yang
nampak. Dalam langkah ini pembimbing mencatat kasus- kasus yang perlu
mendapat bimbingan dan memilih kasus mana yang akan mendapatkan bantuan
terlebih dahulu
1. Diagnosa .
2. Prognosa.
terapi apa yang digunakan untuk membimbing kasus yang telah ditetapkan
3. Terapi.
mana apakah langkah terapi telah tercapai hasilnya. Dalam langkah Follow Up
atau tindak lanjut dilihat perkembangan selanjutnya dalam jangka waktu yang
lebih jauh20.
Self Confidence atau juga disebut dengan kepercayaan diri adalah salah
satu aspek kepribadian yang penting pada seseorang. Tanpa adanya kepercayaan
diri akan menimbulkan masalah pada diri seseorang. Kepercayaan diri merupakan
atribut yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
pada diri sendiri bahwa dia mampu untuk melakukan sesuatu22. Artinya keyakinan
dan percaya diri hanya timbul pada saat seseorang mengerjakan sesuatu yang
20
Sofyan S. Wiilis, Konseling Individual Teori dan Praktek, ( Bandung : Alfabeta, 2004), hal. 75
21
Ibid, ( Bandung : Alfabeta, 2004), hal. 75
22
Ibid, , ( Bandung : Alfabeta, 2004), hal. 80
30
dirinya tanpa harus mengaitkan atau membandingkan dengan orang lain.23 Dalam
teori Lauster dijelaskan jika percaya diri (Self Confidence) erat kaitannya dengan
falsafah dan pemenuhan diri (Self fulfilling prophecy) dan keyakinan diri (self
efificacy).
dalam dirinya dan mengembangkan apa yang dia punya dan mencari hal yang
baru.24
Pada dasarnya seseorang merasa puas pada dirinya sendiri hanya pada saat
hal yang dapat dilakukan dan banyak juga kemampuan yang dapat dikuasai
seseorang dalam hidupnya. Tetapi jika hanya percaya diri pada hal-hal tersebut
maka seseorang tidak akan pernah menjadi orang yang betul-betul percaya diri.
Hal ini karena orang tersebut hanya akan percaya diri terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan apa yang dilakukan dan beberapa keterampilan tertentu saja
yang dikuasai. Padahal tidak hanya dengan itu, bisa juga dengan sesuatu
tantangan yang baru untuk melatih kepercayaan diri agar bisa berkembang dengan
baik.
Percaya diri itu lahir dari kesadaran bahwa ketika seseorang memutuskan
untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang akan dilakukan. Artinya
23
Ibid, , ( Bandung : Alfabeta, 2004), hal. 90
24
Kadek Suhardita, “ Efektivitas Penggunaan Teknik Permainan Dalam Bimbingan Kelompok
Untuk Meningkatkan Percaya diri Siswa”, Edisi Khusus, No 1 (Agustus, 2011), hal.130
31
keputusan untuk melakukan sesuatu dan sesuatu yang dilakukan itu bermakna
bagi kehidupannya. Jika seseorang memiliki percaya diri di dalam arena sosial,
maka akan menjadi tidak gelisah dan lebih nyaman dengan dirinya sendiri serta
kepercayaan diri adalah kemampuan untuk mengambil tindakan yang tepat dan
efisien, walaupun akan terlihat sulit pada saat tersebut. Kepercayaan diri adalah
apa yang perlu anda lakukan dalam waktu jangka pendek untuk meraih tujuan
jangka panjang, walaupun apa yang perlu anda harus lakukan dalam waktu jangka
masalah dengan situasi terbaik dan dapat memberikan suatu hal yang
positif, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan atau situasi yang
dihadapinya. Hal ini berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten
melakukan segala sesuatu seorang diri, tetapi rasa percaya diri hanya merujuk
pada adanya perasaan yakin mampu, memiliki kompetensi dan percaya bahwa dia
25
M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S, Teori-Teori Psikologi, (Yogyakarta: Arr-Ruzz Media,
2017), hal. 33.
26
M. Fatchurrahman, Herlan Pratiko, “Kepercayaan Diri, Kematangan Emosi, Pola Asuh Orang
Tua Demokratis dan Kenakalan Remaja Persona” Jurnal Psikologi Indonesia, (online), Vol.1,
No. 2,yahun ....
27
Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik), (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2006), hal. 149.
32
bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi, prestasi serta harapan yang
Dapat disimpulkan bahwa definisi dari rasa percaya diri adalah sikap
positif seorang individu yang mampu untuk mengembangkan penilaian yang baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, yang ditandai dengan percaya
Ciri –ciri percaya diri menurut pendapat lauster dalam teorinya menyatakan
jika ciri-ciri yang terdapat pada orang yang mempunyai rasa percaya diri yaitu :
mandiri, tidak egois atau mementingkan diri sendiri, toleran, ambisius, optimis,
yakin dengan pendapatnya sendiri, tidak berlebihan 28. Taylor menambahkan jika
orang percaya diri adalah mereka yang memiliki sikap positif terhadap dirinya
berikut :
kepercayaan diri merupakan sikap mental seseorang dalam menilai diri maupun
seorang remaja harus yakin dapat meraih keberhasilan dengan usaha dan kerja
kerasnya.
c. Optimis
berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan kemampuannya.
Contohnya seorang remaja yang selalu yakin akan kemampuan tubuh yang
dimilikinya..
d. Bertanggung jawab
berani menanggung segala sesuatu yang telah menjadi resiko atau konsekuensinya
hal dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh
akal dan sesuai dengan kenyataan. Contohnya seorang remaja yang dapat
menyelesaikan masalahnya dengan penjelasan yang masuk akal dan tidak hanya
a. Optimis
optimis adalah orang yang selalu berpandagan baik dalam menghadap segala
34
hal atau persoalan. Pengertian optimisme dalam kamus besar bahasa indonesia
adalah keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menguntungkan.
Orang yang memiliki sikap optimisme disebut orang optimis atau dapat
remaja yang sedang melakukan sebuah program diet dan seorang remaja
tersebut berharap bahwa berat badannya bisa turun sesuai dengan yang
diharapkannya29.
hendaknya seseorang menerima dengan pasrah dan tenang. Orang yang percaya
diri memiliki ciri pengendalian dirinya baik dan emosinya stabil ( Rini, 2002).
Contohnya: seorang remaja harus bisa menerima dan mampu menghadapi segala
permasalahan dengan hati yang tenang tidak dengan emosi yang berlebihan dan
kekerasan.
tingkatan yang lebih baik, sehingga sikapnya menjadi positif dan terbuka. Individu
yang optimis mempunyai kemauan guna bekerja dan belajar untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Contohnya seorang remaja yang tengah duduk dibangku kuliah
prestasi belajarnya adalah suatu tantangan hidup yang harus dijalani, dengan
harapan kedepannya seorang remaja tersebut mampu untuk menjadi lebih baik.
29
M. Fatchurrahman, Herlan Pratiko, “Kepercayaan Diri, Kematangan Emosi, Pola Asuh Orang
Tua Demokratis dan Kenakalan Remaja Persona” Jurnal Psikologi Indonesia, (online), Vol.1, No.
2,
35
Tidak mementingkan diri adalah sikap murni seseorang tanpa tujuan untuk
dihargai oleh orang lain untuk mempertinggi rasa harga diri dan memperkuat
rasa percaya diri. Contohnya seorang remaja yang telah mencapai suatu ambisi
yang diinginkan dan hasilnya pun cukup memuaskan hendaknya remaja bersikap
ambisi yang wajar, Tidak mementingkan diri sendiri dan toleran, dan
menghadapi persoalan yang ada dengan hati yang tenang sebagai tekad diri
yang terbina dari keyakinan dalam jiwa sebagai manusia bahwa tantangan
kepercayaan diri yang dimiliki remaja putri, alasannya karena lebih kongkrit,
4. Siswa Terisolir
Hurlock31 Isolasi atau isolate dibagi menjadi dua macam, yaitu voluntary isolate
dan involuntary isolate. Voluntary isolate adalah suatu perbuatan yang menarik
diri dari kelompok karena adanya rasa kurang memiliki minat untuk menjadi
perbuatan menolak terhadap orang lain dalam kelompoknya meskipun dia ingin
bahwa dia tidak dibutuhkan oleh kelompoknya dan menjauhkan diri dari
untuk popular di mata teman sebaya dan kebutuhan punya satu kawan akrab atau
lebih, dan keinginan untuk menarik dimata orang yang mereka sukai. Meskipun
setiap siswa punya kebutuhan yang kuat dibandingkan siswa lain. Anak
30
pengaruh penerapan layanan bimbingan kelompok teknik role-playing terhadap perilaku
solidaritas siswa dalam menolong teman di SMA Negeri rantau utara T.A 2014,(Vol. 1 No.1
Maret 2015)
31
Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik), (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2006), hal. 245
37
terisolasi adalah suatu sikap individu yang tidak dapat meyerap dan menerima
yang ada.
Menurut Andi Mappiareanak terisolasi adalah anak yang jarang dipilih atau
mempunyai pengaruh sosial rendah dan penerimaan sosial rendah, sedangkan siswa
popular adalah siswa siswa yang memiliki pengaruh sosial dan penerimaan sosial
yang tinggi.Bagi remaja yang tidak memiliki atau kurangnya ciri-ciri pribadi seperti
dimiliki oleh seseorang yang diterima oleh kelompok teman sebayanya, misalnya
kelompok, sabar, jujur, suka menolong, suka bekerjasama dan membantu anggota
Jadi menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anak terisolasi dari
2. Kurang sportif
32
Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik), (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2006), hal. 149
33
Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik), (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2006), hal. 14
34
Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan , (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006), hal. 14 (
38
a. Tidak bisa bergaul, masalah kesulitan dalam menyesuaikan diri. Biasanya anak
kurang mampu untuk bisa diajak bekerja sama dengan orang lain atau kurang
mampu bertenggang rasa dengan orang lain saat bermain atau melakukan
aktivitas.
muncul sebagaiakibat dari rasa mampu yang berlebihan. Sikap seperti ini bisa
bergantung pada kesadaranindividu itu sendiri bahwa hal itu akan membuat
mereka tidak populer dansebagian lagi bergantung pada kuat atau lemahnya
hatidiantara salah satu dari mereka. Hal ini akan mengakibatkan salah satu
h. Tertutup, yaitu suatu sikap menutup diri sebagai akibat dari konflik-
atau tuntutandari orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak
seorang anak.Sikap pembangkangan ini biasa terjadi pada anak menginjak masa
merupakan salahsatu bentuk reaksi dari anak karena ia merasa frustasi yang
k. Menggoda (teasing), yaitu suatu tindakan sebagai bentuk lain dari pada
l.Tingkah laku berkuasa (ascendant behavior), yaitu sejenis tingkah laku untuk
m. Mementingkan diri sendiri (selfishness), yaitu suatu sikap egosentris atau tidak
lain dari sikap mementingkan diri ini adalah acuh tak acuh dengan keadaan