Anda di halaman 1dari 18

Presented by

Group 10
TABLE OF
CONTENT
01

02
MEET OUR TEAM
Risma Cindy Syaputri (420)
Putri Gading Kencana (425)
Pramesti Regesa (433)
Kharisma Ramadhani (441)
Radina Rosiha (454)
Firnanda Fitria Sari (468)
Anugerah Salsabillah Ramadhani (472)
Annasa Al Fauza Firanda (476)
01 Pendekatan CBT

Pendekatan konseling kognitif perilaku pada dasarnya meyakini


pola pemikiran manusia terbentuk melalui proses Stimulus-
Kognisi-Respon (SKR), yang saling berkaitan dan membentuk
semacam jaringan stimulus, kognisi, respon dalam otak manusia,
dimana proses kognitif menjadi faktor penentu dalam
menjelaskan bagaimana manusia berpikir, merasa dan bertindak.
02

Konsep Dasar dan Dinamika


Pendekatan dasar cognitive behavior (CBT) meyakini bahwa pola
pemikiran manusia terbentuk melalui proses rangkaian Stimulus
Kognisi-Respon (SKR), yang saling mempengaruhi.
CBT merupakan konseling yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan mental dengan modifikasi fungsi berpikir, merasa, dan
bertindak, serta membangun hubungan yang baik antara situasi
dan respons seseorang.
Prinsip Dasar Pendekatan CBT
Didasarkan pada model kognitif dari respon emosional
Berfokus pada hubungan antara proses kognitif, emosi
perasaan, dan perilaku seseorang
Merupakan prosedur yang singkat dan terbatas waktu
Mengajarkan konseli untuk menjadi terapis bagi dirinya
sendiri, dan menekankan pada pencegahan
Mengajarkan konseli untuk melakukan identifikasi, evaluasi,
dan menanggapi pemikiran disfungsional dan keyakinan
mereka
Berlangsung dengan waktu yang terbatas,
Mengkoordinasikan penemuan-penemuan konseptualisasi
kognitif dari konseli yang menyimpang, dan meluruskannya
sehingga dapat membantu konseli dalam penyesuaian antara
berfikir, merasa dan bertindak
Didasarkan atas formulasi yang terus berkembang dari
permasalahan.
03
04

Karakteristik Cognitive Behavior


CBT didasarkan pada model kognitif dari respon emosional
CBT lebih cepat dan dibatasi waktu
Hubungan konseli dan terapis dibangun baik
CBT merupakan konseling kolaboratif antara konseli dan
terapis
CBT didasarkan filosofi Stoic
CBT menggunakan metode sokratik
CBT memiliki program yang terstruktur dan terarah
CBT didasarkan model pendidikan
CBT merupakan teori dan teknik berdasarkan metode
induktif
Pemberian tugas pada konseli merupakan bagian terpenting
dari teknik CBT.
Teknik Cognitive Behavior
Menata keyakinan irasional
Bibliotheraphy
Mengulang berbagai pernyataan dalam roleplay
Penggunaan pernyataan diri dalam situasi sebenarnya
Mengukur perasaan
Menghentikan pikiran negatif
Desensitization systematic
Pelatihan keterampilan sosial
Assertiveness skill training
Penugasan rumah
In vivo exposure
Covert conditioning 05
Tahapan Prosedur Cognitive Behavior

06 Sesi 1
Assesmen dan Diagnosa Awal
Sesi 2
Mencari emosi negatif, pikiran otomatis, dan keyakinan utama
yang berhubungan dengan gangguan.
Sesi 3
Menyusun rencana intervensi dengan memberikan
konsekuensi positif-konsekuensi negatif kepada klien dan
kepada “significant persons”.
Sesi 4
Formulasi status, fokus terapi, intervensi tingkah laku
lanjutan.
Sesi 5
Pencegahan Relapse.
01 Pendekatan REBT
Albert Ellis menyebutnya "Rasional
Rational Emotive Behavior
Terapi”. Ellis melakukannya karena
Therapy (REBT), merupakan
ingin menekankan masalah emosi
suatu proses terapeutik yang
didasarkan pada pemikiran irasional
dapat memperbaiki dan merubah dan bahwa jika kita mengatasi
persepsi, pikiran ,keyakinan serta masalah ini secara efektif, kita perlu
pandangan seseorang yang mengubah pemikiran tersebut pada
irasional dan tidak logis menjadi pemikiran rasionalnya (Ellis, 1958:
rasional dan logis. 35-49).
DINAMIKA
Ada tiga hal yang terkait dengan perilaku,
yaitu antecedent event (A), belief (B), Item 1
emotional consequence (C) yang kemudian
dikenal dengan rumus A-B-C. Terapi
rational emotive behavior tentang Item 2
kepribadian menggunakan formula A-B-C,
akan tetapi dilengkapi oleh Ellis sebagai
teori konseling menjadi A-B-C-D-E Item 3
(antecedent event – belief - emotional
consequence – disputing – effect). Effect
yang dimaksud disini adalah keadaan Item 4
psikologis yang diharapkan setelah
terjadinya proses konseling. 0 10 20 30 40 50 60

02
PERAN DAN FUNGSI KONSELOR
03
Aktif-direktif
Mengkonfrontasi pikiran irasional konseli secara langsung
Menggunakan berbagai teknik untuk menstimulasi konseli
untuk berpikir dan mendidik kembali diri konseli sendiri
Secara terus menerus “menyerang” pemikiran irasional konseli
Mengajak konseli untuk mengatasi masalahnya dengan
kekuatan berpikir bukan emosi
Bersifat didaktif
04 Tujuan Konseling REBT

Konseling rational emotive behavior therapy


bertujuan untuk memperbaiki dan mengubah sikap,
persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan
konseli yang irasional menjadi rasional
Langkah Konseling REBT
Tahap 1
Proses di mana konseli diperlihatkan dan disadarkan bahwa mereka tidak logis
dan irasional.
05 Tahap 2
Pada tahap ini konseli dibantu untuk yakin bahwa pemikiran dan perasaan negatif
tersebut dapat ditantang dan diubah.
Tahap 3
Tahap akhir ini, konseli dibantu untuk secara terus mengembangkan pikiran
rasional serta mengembangkan filosofi hidup yang rasional sehingga konseli tidak
terjebak pada masalah yang disebabkan oleh pemikiran irasional.
06 Prosedur dan Teknik REBT
Teknik Kognitif Teknik Imagery Teknik Behavioral

Dispute kognitif Dispute Imajinasi Dispute Tingkah Laku


Analisis Rasional Kartu Kontrol Bermain Peran
Dispute Standar Emosional Peran Rasional
Ganda Proyeksi Waktu Terbalik
Skala Katastropi Teknik Melebih- Pengalaman
Devil’s Advocate lebihkan Langsung
Membuat Frame Menyerang Masa Lalu
Ulang Pekerjaan Rumah
Referensi

Kumala, D. E. N. (2019). KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY


(REBT) UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA MTs NEGERI 10 SLEMAN
(Doctoral dissertation, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA).

Bastomi, H., & Aji, M. A. S. (2018). Konseling Rational Emotif Behaviour Theraphy
(Rebt)-Islami (Sebuah Pendekatan Integrasi Keilmuan). Journal of Guidance and
Counseling, 2(2).

Anda mungkin juga menyukai