Anda di halaman 1dari 3

Nindi Nadia

20200110100062

Teori dan Praktik Peksos dengan Kelompok (D)

• Cari kasus/masalah sosial yang terdapat di lingkungan anda

• Posisikan anda sebagai Peksos, dan berencana menyelesaikan masalah tersebut dengan
pendekatan kelompok

Jawaban

Di sekitar lingkungan saya terdapat para remaja yang sering ngumpul disuatu tempat seperti pos
khusus para remaja. Awal dibuatnya pos di sekitar lingkungan saya yaitu untuk duduk-duduk
santai para warga atau warga yang menunggu jemputan dari ojek online di lingkungan tersebut.
Namun semenjak pandemi pos tersebut sudah sepi dan mulai diisi oleh para remaja yang berusia
14 – 16 tahun yang ada dilingkungan tersebut, awalnya hanya tempat untuk main bareng game
online namun setelah beberapa bulan kemudian muncul kecurigaan para remaja tersebut, yaitu
merokok, mabok dan menyalahgunakan obat terlarang. Lalu setelah dicari kebenarannya ternyata
benar adanya merokok dan mabok. Akibat para remaja merokok dan mabok karna factor
keluarga yang dimana kurangnya kasih sayang atau karena faktor ekonomi di dalam keluarga
tersebut dan factor pertemanan yang dimana disuruh untuk mencoba hal-hal yang terlarang.

Maka dari itu untuk mengatasi kenakalan remaja sebagai pekerja sosial yaitu :

1) Metode case work yaitu Pekerja sosial dengan pendekatan konseling dalam menangani
kenakalan remaja merupakan salah satu pendekatan untuk menggali emosi dan menemukan
solusi atas permasalahan anak yang menjadi salah pergaulan. Dimana fungsi dan tenik
konseling akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang
dialami klien.

Langkah-langkah Terapi Konselingnya adalah sebagai berikut:

1. Pada langkah ini berusaha menunjukkan kepada klien bahwa masalah yang dihadapinya
sangat berkaitan dengan keyakinannya yang tidak rasional. Konselor harus bertindak
yang berusaha mendorong, membujuk, meyakinkan, bahkan memiliki kewenangan
mengendalikan klien untuk menerima gagasan yang logis dan rasional. Jadi, peran
konselor di sini adalah menyadarkan klien bahwa gangguan atau masalah yang
dihadapinya itu disebabkan oleh cara berpikirnya yang tidak logis.
2. Peranan konselor menyadarkan klien bahwa pemecahan masalah yang sedang
dihadapinya itu menjadi tanggung jawab klien sendiri. Konselor hanya berperan
menunjukkan dan menyadarkan klien bahwa gangguan emosional yang selama ini
dirasakan akan terus menghantuinya apabila dirinya sendiri tetap berpikir tidak logis.
Oleh karena itu, klien sendirilah yang harus bisa memikul tanggung jawab atas
masalahnya sendiri
3. Pada langkah ini konselor mengajak klien untuk menghilangkan cara berpikir dan
gagasan yang tidak rasional. Lebih jauh lagi, konselor berusaha mengajak klien
mengubah cara berpikirnya dengan cara menghilangkan gagasan yang tidak rasional.
4. Konselor berusaha mengembangkan pandangan yang realistik dan menghindarkan diri
dari gagasan-gagasan yang tidak logis. Pada saat ini pula konselor berusaha menyerang
inti cara berpikir klien yang tidak rasional itu, serta mengajarkan bagaimana caranya
menghilangkan dan mengganti dengan cara berpikir yang logis.
5. Konselor menemui keluarga klien untuk membicarakan kondisi anaknya serta
memperbaiki hubungan klien dengan keluarganya.

2) Metode group work yaitu metode bekerja bersama kelompok (social group work) pada
konteks pekerjaan sosial adalah sebuah praktik yang bertujuan untuk meningkatkan
keberfungsian sosial, yang dilakukan melalui media kelompok. Bimbingan sosial kelompok
adalah suatu pelayanan kepada kelompok yang tujuan utamanya untuk membantu anggota
kelompok mempengaruhi fungsi sosial, pertunbuhan atau perubahan anggota kelompok.
Sebagai upaya pelayanan penanganan bagi anak berbsis kelompok maka menggunakan
metode pekerjaan sosial yang antara lain: metode bimbingan sosial, Rational Emotive
Therapy dan bimbingan-bimbingan yang berbasi kelompok.

 Kegiatan bimbingan sosial dilaksanakan dalam bentuk etika sosial, etika sosial
dilakukan untuk menanamkan pemahaman tentang etika dan sopan santun anak ketika
berhadapan dengan masyarakat. Pekerja sosial mengajarkan etika sosial seperti etika
makan, sopan santun, etika pergaulan dan sebagainya, dengan tujuan untuk
membiasakan anak bersikap sesuai dengan norma dimasyarakat.
 Rational Emotive Therapy yaitu untuk mengatasi pikiran yang tidak logis tentang diri
sendiri dan lingkungannya. Konselor berusaha agar klien semakin menyadari pikiran
dan kata-katanya sendiri, serta mengadakan pendekatan yang tegas, melatih klien
untuk bisa berpikir dan berbuat yang lebih realistis dan rasional serta diperlukan
pemahaman klien tentang sistem kepercayaan dirinya sendiri.
Ada 3 pokok dalam Rational Emotive Therapy yang harus dilakukan
a. Konseling kognitif ini dirancang untuk klien tentang bagaimana seharusnya
remaja bersikap dan bertindak, serta bagaimana selayaknya remaja membedakan
anggapan atau pandangannya yang penuh sarat irasional atau tidak logis dengan
anggapananggapan atau pandangan-pandangan yang rasional. Dengan demikian
diharapkan remaja mampu menelaah sendiri sampai menemukan pemikiran,
anggapan atau pandangan yang jauh lebih logis dan realistik.
b. Konseling emotif ini dirancang untuk mengubah sistem nilai dasar remaja yang
irasoinal agar remaja menyadari bahwa ide-ide, anggapan-anggapan, atau
pendangan-pandangan dasar yang selama ini salah adalah tidak logis. Dengan
demikian, diharapkan remaja dapat menghentikan anggapan dasar yang salah
tersebut, serta mengarahkan pada dasar pemikiran yang lebih logis dan realistik.
c. Konseling behavioral ini dirancang untuk menolong remaja mengembangkan cara
berpikir yang baru dan positif sehingga diharapkan remaja mampu mengenali dan
memahami kesalahan-kesalahan pola pikir dan perilakunya yang selama ini salah,
dan dapat menuju cara berpikir yang baru serta positif.

Anda mungkin juga menyukai