NIM : 521200131
6. Jelaskan bagaimana cara agar konselor dapat memperoleh data secara akurat mengenai
klien?
Jawab : Konseling merupakan proses interaksi atau komunikasi oleh seorang psikolog pada
kliennya untuk membantu mengklarifikasi dan menyelesaikan masalah klien. Langkah-
langkah dalam psikologi konseling adalah :
Kepedulian menyatakan akan adanya keinginan untuk memahami klien dengan menjalin
hubungan lebih dekat. Rasa kepedulian yang dijalin akan memberikan kesempatan pada
klien untuk bisa bercerita atau mengungkapkan segala keresahannya lebih banyak lagi dan
secara jujur. Rasa peduli dan respon jujur klien menyatakan pemahaman perlunya
kegiatan konseling ini dilakukan untuk membantu menyelesaikan masalahnya.
Membentuk Hubungan
Hubungan antara konselor dan klien dibangun dengan rasa kepercayaan, keyakinan dan
didasari oleh keterbukaan dan kejujuran dari pernyataan yang disampaikan oleh klien. Tanpa
hal–hal tersebut, tujuan konseling dan prosesnya tidak akan berjalan dengan maksimal.
Dengan rasa saling percaya dan kejujuran atas apa yang diungkapkan, konselor bisa
lebih membantu lagi dengan cara mendengarkan dan memahami keluhan klien. Kemudian,
jalinan hubungan atas dasar rasa saling percaya ini merupakan dasar tercapainya
tujuan konseling. Klien bisa dengan leluasa menceritakan seluruh asal permasalahannya dan
konselor bisa dengan maksimal dan optimal memberikan seluruh pengetahuand an
pengalamannya untuk membantu klien. Hal seperti ini akan menjadi proses pencapaian
tujuan yang cepat dan baik.
Menentukan Tujuan
Pada awal konseling, menentukan tujuan merupakan hal yang penting yang harus dilakukan.
Maksud dan tujuan konseling yang dilakukan agar :
Muncul perubahan pada diri klien baik secara fisik maupun psikis.
Terbentuknya perasaan diterima tentang keluhan keluhan yang diutarakan klien.
Terciptanya pemahaman klien terhdap masalahnya.
Mampu menyelesaikan masalahnya dan masalah – masalah lain yang mungkin akan datang.
Menyelesaikan Masalah
Konselor membuat klien bisa menentukan masalah utamanya dan masalah mana yang
penting untuk diselesaikan terlebih dahulu. Pembuatan prioritas masalah dan kesadaran
klien terhadap masalah yang perlu diselesaikan lebih dahulu akan mempercepat proses
konseling dengan efektif.
Menumbuhkan Kesadaran
Konselor berusaha menyadarkan klien terhadap permasalahan yang sedang dihadapi, asal
mula perkara, apa yang harus dikerjakan dalam menyelesaikannya. Konselor bertugas
mengarahkan klien untuk mencapai insight atau pemahaman.
Salah satu kebimbangan seorang klien untuk menyelesaikan masalahnya adalah langkah
pertama yang harus dilakukan. Disinilah peran konselor membantu klien untuk
merencanakan tindakan atau keputusan untuk menyelesaikan masalahnya. Tindakan –
tindakan itu bisa dibuat atau disusun bersama dengan memberikan berbagai pilihan yang
baik.
Evaluasi merupakan langkah akhir untuk menilai apakah konseling ini berakhir sesuai tujuan
awal. Konseling diakhiri sesuai dengan persetujuan klien dan jika dirasa sudah cukup oleh
klien dan sudah didapatkan solusi yang baik untuk permasalahannya. Keputusan akhir
penyelesaian masalah merupakan hasil usaha bersama dari konselor dan klien. Evaluasi ini
juga bisa dijadikan bahan untuk follow up untuk proses konseling selanjutnya.
7. Tindakan apa yang perlu dilakukan oleh konselor jika mendapati klien menjadi tergantung
pada konselor.
Jawab : Ketergantungan terjadi ketika klien berharap konselor mampu menyelesaikan
masalahnya . Konselor yang menggunakan pendekatan directive tidak akan kesulitan
menghadapi keinginan klien tapi akan bermasalah bila menggunakan pendekatan non-
directive karena klien di paksa untuk memberi solusi masalahnya sendiri. Hal ini tidak akan
terjadi apabila konselor menggunakan metode / teori yang tepat dengan mengganti metode
konseling atau memberikan rekomendasi konselor yang lain/lebih senior jika memang
permasalahan diluar kemampuan konselor.
8. Apa yang perlu dilakukan oleh konselor jika menghadapi klien yang sulit berbicara (enggan
untuk berkomunikasi) dalam proses wawancara konseling.
Jawab : konselor membantu klien menyaring ide dan ekspresi klien karena sebagian besar
orang kesulitan menganalisis masalah mereka sendiri dan konselor memberikan waktu dan
banyak probing untuk mengetahui maksud dan reaksi klien untuk memudahkan klien
mengungkapkan masalahnya biasanya beberapa konselor membicarakan hal lain terlebih
dahulu sebelum mempertanyakan inti permasalahan klien tersebut.
9. Dalam melakukan perannya, mengapa konselor perlu mengikuti (taat) pada etika konseling?
Jawab : kode etik bagi seorang konselor adalah memberikan dasar untuk melakukan
peniliaian atas kegiatan profesional yang dilakukannya, menjaga nama baik profesi terhadap
masyakarakat (public trust) dengan mengusahakan standar mutu pelayanan dengan
kecakapan tinggi dan menghindari perilaku tidak layak atau tidak patut/pantas, memberikan
pedoman bebuat bagi konselor jika menghadapi delima etis, menunjukkan kepada konselor
standar etika yang mencerminkan penghargaan masyarakat maka dari itu dalam
menjalankan tugasnya konselor dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dengan penguasaan
kompetensi profesional, sosial, personal, emosional, dan spiritual kode etik menjadi penting
sebagaipedoman kerja bagi konselor dalam menjalankan tugas profesinya pelanggaran
terhadap norma-norma tersebut akan mendapatkan sanksi.
Jawab : Tidak ada batasan tegas kapan konseling harus atau bisa diakhiri, namun beberapa
pertanyaan berikut dapat menjadi panduan kapan proses dapat diakhiri:
a. Apakah klien sudah mencapai tujuan yang ada dalam kontrak dalam aspek kognitif,
afektif, dan perilaku? Jika sudah maka dapat diakhiri.
b. Apakah klien dapat secara konkret menunjukkan kemajuan yang sudah mereka buat
seperti yang mereka inginkan? Dalam situasi ini, kemajuan yang spesifik dapat
menjadi dasar pengambilan keputusan untuk mengakhiri proses.
c. Apakah proses konseling yang berjalan dapat mebantu klien? Jika konselor atau klien
merasa bahwa proses konseling tidak membantu sebaiknya diakhiri.
d. Apakah konteks ketika konseling dimulai berubah? Misalnya, konselor atau klien
pindah tempat tinggal atau sakit yang cukup lama, maka sebaiknya diakhiri saja
prosesnya.
Maholick & Turner menunjukkan beberapa area spesifik yang harus diperhatikan ketika memutuskan
untuk mengakhiri proses konseling, yaitu:
- melihat apakah masalah atau gejala awal klien sudah berkurang atau hilang
- kepastian bahwa tekanan/stress yang menganggu klien sudah berkurang atau belum
- pengukuran kemampuan coping klien dan tingkat pemahaman diri dan orang lain
- kepastian apakah klien sudah dapat menjalin hubungan dengan orang lain secara lebih baik dan
dapat mencintai dan dicintai
- kepastian apakah klien sudah mampu merencanakan dan bekerja secara produktif
- evaluasi apakah klien dapat lebih menikmati hidup dengan lebih baik