KONSELING DI SEKOLAH
LANDASAN
TEORITIS
Kelompok 3
1. Lailie Luthfiatie Z
2. 'Afifah 'Ainun Ni'mah
TERAPI GESTALT
Terapi gestalt adalah sebuah terapi yang didasari oleh aliran
psikoanalisis, fenomenologis, dan eksistensialisme, serta
psikologi gestalt yang mengutamakan pada tanggung jawab
diri dan keutuhan atau totalitas organisme seorang individu,
individu bukanlah organisme yang terpotong-potong pada
bagian tertentu dalam menjalani kehidupannya.
TEORI GESTALT/FIELD THEORY
Teori Gestalt atau Field Theory mempunyai tujuan yang jelas
dan luas. Yakni bukan hanya memberikan pengetahuan tapi,
juga proses menghadapi dan memecahkan masalah,
pengembangan pribadi, dalam menentukan bahan pelajaran
dipertimbangkan minat dan perkembangan anak, lingkungan
masyarakat anak dan bahan dari berbagai mata pelajaran
TEKNIK PENERAPAN TEORI GESTALT
• Perubahan Paradoks
• "Di sini dan Sekarang"
• Teknik kursi kosong
• Teknik berlebihan
Menurut Akhmad Sudrajat (2008) ada beberapa aplikasi
teori gestalt dalam proses pembelajaran:
Tingkah laku bermasalah atau maladaptif muncul dan dipelajari oleh individu
melalui interaksinya dengan lingkungan. Tingkah laku bermasalah dalam
pandangan pendekatan behavior dapat dijelaskan sebagai tingkah laku atau
kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu tingkah
laku yang tidak sesuai dengan yang diharapkan (Sharf, 2004).
Tujuan Konseling perilaku
Corey (2013) maka konseling perilaku memiliki tujuan adalah meningkatkan pilihan
pribadi dan menciptakan kondisi pembelajaran baru bagi konseli, dengan bantuan dari
konselor, mendefinisikan tujuan khusus di luar proses konseling. Konseling perilaku
kontemporer menekankan kepada peranan aktif konseli dalam memutuskan tentang
penanganan mereka.
Krumboltz mengajukan beberapa kriteria tujuan konseling behavioral, yaitu sebagai
berikut: (1) tujuan konseling harus diinginkan oleh konseli dan dibuat berbeda untuk
setiap konseli, (2) tujuan konseling untuk setiap konseli dapat dipadukan dengan nilai-
nilai konselor konselor, meskipun tidak perlu identik, dan (3) tujuan konseling disusun
secara bertingkat, dirumuskan dengan tingkah laku yang dapat diamati dan dicapai oleh
konseli
TAHAPAN KONSELING